DOSEN PENGAMPU
Dwi Asih Surjandari, Dr. Akt, MM
Mahasiswa
Audrey Andrea
43222010156
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur Saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul "Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat".
Terima kasih Saya ucapkan selaku penulis kepada Ibu Dwi Asih Surjandari,
Dr. Akt, MM selaku dosen mata kuliah Hukum Bisnis dan Lingkungan yang telah
membantu Saya baik secara moral maupun materi. Saya menyadari bahwa makalah
Saya yang berjudul “Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat”, masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan
agar Saya bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan
dapat bermanfaat bagi Saya sebagai penulis dan juga kepada pembaca. Sebelumnya,
penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam pemilihan
kata.
Audrey Andrea
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5
BAB II...................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................6
2.1 Monopoli...........................................................................................................6
2.2 Ciri-Ciri Pasar Monopoli..................................................................................7
2.3 Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli...............................................................7
2.4 Jenis-Jenis Pasar Monopoli...............................................................................8
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli....................................................8
2.6 Contoh Pasar Monopoli Di Indonesia..............................................................10
2.7 Oligopoli..........................................................................................................10
2.8 Ciri-Ciri Pasar Oligopoli.................................................................................11
2.9 Contoh Pasar Oligopoli...................................................................................12
2.10 Perbedaan Pasar Monopoli dengan Pasar Oligopoli.......................................12
2.11 UU Nomor 5 Tahun 1999.................................................................................13
2.12 Contoh Kasus Monopoli yang Terjadi di Indonesia........................................13
BAB III................................................................................................................15
KESIMPULAN....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan perekonomian yang factual, sangat jarang mendapat penjual
yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar,
misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara
langsung dari penjual lain, akan tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi
persaingan secara tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk
yang dapat merupakan alternative produk pengganti yang tidak sempurna.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, penjual juga menentukan harga
sepenuhnya dan hanya sedikit pihak yang bisa memengaruhi pasar. Tak hanya itu,
penjual lain juga akan lebih sulit untuk berpartisipasi dalam pasar persaingan
tidak sempurna. Pasalnya, industri di pasar jenis ini hanya mampu atau boleh
dijalankan oleh pihak-pihak tertentu. Ada banyak jenis-jenis pasar persaingan
tidak sempurna. Salah satunya adalah monopoli yang kurang memahami ilmu
ekonomi. Padahal ada juga sebagian monopoli yang bertujuan untuk menghindari
praktek monopoli yang tidak merugikan masyarakat pada umumnya.
Sebagai contoh, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam menyediakan listrik
di Indonesia, hal ini sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk bisa
menikmati listrik dengan biaya murah melalui subsidiyang telah diberikan
pemerintah sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3: "Bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Dengan memiliki badan hukum,
maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak
yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di dalam maupun diluar
perusahaan.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan monopoli
2. Memaparkan ciri-ciri pasar monopoli
3. Memaparkan penyebab terjadinya pasar monopoli
4. Memaparkan jenis-jenis pasar monopoli
5. Memaparkan kelebihan dan kekurangan pasar monopoli
6. Memaparkan contoh pasar monopoli yang terjadi di Indonesia
7. Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli
8. Memaparkan ciri-ciri pasar oligopoli
9. Memaparkan contoh pasar oligopoli
10. Menjelaskan perbedaan pasar monopoli dengan pasar oligopoli
11. Menjelaskan Undang-Undang No.5 Tahun 1999 yang membahas tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
12. Memberikan contoh kasus monopoli yang ada di Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Monopoli
Monopoli adalah kondisi di mana hanya ada satu penjual di dalam pasar
sehingga tak ada pihak lain yang menyainginya. Kata 'monopoli' sendiri berasal
dari bahasa Yunani. 'Monos' berarti 'satu' dan 'polein' berarti 'menjual'.
Menurut KBBI, monopoli didefinisikan sebagai pengadaan barang dagangan
tertentu baik itu dari pasar local maupun nasional dan sekurang-kurangnya
sepertiga dari pasar tersebut dikuasai oleh orang maupun satu kelompok.
Sehingga, harga dari barang tersebut dapat dikendalikan
Pada kegiatan monopoli, hadirlah pasar monopoli. Pasar monopoli merupakan
suatu bentuk di mana ada penjual tunggal yang menguasai pasar, penjual tersebut
berkuasa untuk menentukan harga serta tidak memiliki barang sejenis yang
hampir sama. Ida Nuraini dalam bukunya Pengantar Ekonomi Mikro menuliskan
bahwa dalam jenis pasar ini, penjual memiliki kuasa dalam menentukan harga
yang disebut sebagai penentu harga atau price maker.
Pasar ini juga disebut tidak memiliki unsur persaingan. Pasalnya, dalam pasar
jenis ini, perusahaan biasanya memproduksi barang atau jasa yang tidak bisa
diproduksi oleh perusahaan lain. Tak hanya itu, pasar monopoli juga tak bisa atau
sulit untuk dimasuki 'pemain' baru. Lisensi pemerintah, kepemilikan sumber daya,
hingga hak cipta menjadi faktor kuat untuk memasuki pasar yang pada umumnya
produk maupun jasa yang berasal dari Perusahaan monopoli merupakan produk
yang menajdi salah satu kebutuhan yang banyak dibutuhkan oleh Masyarakat
pada umumnya. Pasar ini menjadi bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu produsen yang berhadapan dengan banyak
konsumen
6
2.2 Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Pasar monopoli memiliki beberapa ciri-ciri yang khas, antara lain:
Hanya ada satu perusahan atau produsen atau pemasok saja, yang dimana hal
tersebut akan membuat suatu perusahaan akan menjadi satunya-satunya
pemasok barang atau produk yang dibutuhkan oleh Masyarakat, yang artinya
Perusahaan tersebut menguasai sumber daya sepenuhnya, sehingga hanya
Perusahaan tersebut saja yag mampu membuat produk atau baranng tersebut.
Tidak ada barang substitusi atau pengganti yang sejenis atau hampir sama,
karena tidak adanya pemasok atau perusahaan lain, maka sebagai konsumen
pun tidak memiliki alternatif atau pengganti baranng lain, ketika barang
kosong. Sehingga, tidak ada lagi barang pengganti atau subtitusi yang dapat
dipilih oleh konsumen.
Dapat menetapkan harga sesuai dengan keinginannya, yang dimana
perusahaan yang melakukan monopoli mendapatkan keuntungan dari hasil
kewenangan yang mereka miliki yaitu price maker
Pembeli tidak memiliki informasi yang lengkap tentang produk atau jasa yang
ditawarkan, hal itu bisa terjadi karen produk yang diperjualbelikan jarang
diiklankan karena semua orang secara otomatis akan membeli di perusahaan
tersebut. Iklan biasanya dibuat sebagai bagian untuk menjaga hubungan
dengan konsumen, bukan promosi.
Adanya hambatan masuk bagi produsen lain untuk memasuki pasar monopoli
7
Monopoly by Nature, yaitu monopoli yang terjadi secara alamiah. Contohnya
Ketika ada perusahaan yang berlokasi dekat dengan sumber daya digunakan.
Maka dari itu letak geografis maupun iklim dari lokasi tersebut juga akan
mendukung perusahaan tersebut untuk menjadi satu-satunya perusahaan yang
menyediakan produk serta jasanya. Hal ini juga bisa terjadi Ketika adanya
penguasaab sumber daya atau bahan mentah yang tidak dimiliki oleh pemilik
lain.
Monopoly by Law, yaitu monopoli yang terjadi karena adanya kebijakan
pemerintah seperti adanya undang-undang yang memberi hak sebuah
perusahaan untuk menjual sebuah produk tertentu. Hal tersebut ditujukan
guna membuat suatu produk maupun jasa berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat, sehingga harga dapat dikendalikan oleh pemerintah.
Monopoly by License, yaitu monopoli yang terjadi Ketika Kepemilikan atas
modal yang sangat besar yang dimana suatu perusahaan memiliki hak paten
atas kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan tersebut, biasanya terjadi
karena penggabungan beberapa perusahaan.
8
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli
A. Kelebihan Pasar Monopoli
Pasar monopoli memiliki beberapa keuntungan bagi beberapa pihak,
terutama kepada para pelaku kegiatan monopoli, antara lain:
Rendahnya Tingkat Kompetisi, yang dimana biasanya perusahaan yang
ada dalam pasar monopoli, memiliki tingkat kompetisi yang cukup rendah
Leluasa dalam memasang tarif harga, karena sebagai pemasok satu-
satunya maka perusahaan pun tidak takut kehilangan konsumen meskipun
memberikan harga tinggi.
Inovasi berkelanjut, yaitu perusahaan yang terlibat akan terus melakukan
peningkatan inovasi serta kreativitas yang membuat konsumen tetap puas
serta bersikap loyal pada perusahaan,
Efisiensi kegiatan operasional perusahaan, karena tidak memiliki
competitor maka perusahan yang melakukan monopoli dapat menjalankan
operasionalnya dengan lebih efisien dan juga akan lebih leluasa dalam
mengembangkan ide maupun inovasi yang dibutuhkan tanpa adanya
gangguan dari pesaing lain.
B. Kekurangan Pasar Monopoli
Pasar monopoli sendiri memiliki kekurangan tentunya bagi beberapa pihak
Merugikan Konsumen, hal ini dapat mengakibatkan konsumen tidak
memiliki alternatif produk lain serta jasa yang telah disediakan oleh
perusahan yang melakukan monopoli tersebut
Memicu kehadiran pasar gelap, yang dimana pasar gelap tersebut akan
menjual produk serupa dengan perusahaan monopoli. Tapi dijual dengan
cara yang illegal
Memerlukan biaya yang besar, karena jika suatu perusahaan yang ingin
melakukan monopoli maka harus memiliki biaya yang cukup besar.
9
Perusahaan dapat bertindak semena-mena dengan cara memainkan harga,
kuantitas, maupun kulitas produk yang dihasilkan.
2.7 Oligopoli
Oligopoli berasal dari kata "oligo" yang artinya beberapa, sedangkan kata
"poli" berarti penjual. Jadi, oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa
penjual. Dalam ilmu ekonomi, bentuk pasar oligopoli mampu menguasai
penawaran. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oligopoli
10
adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit.
Sehingga, atau atau seluruh produsen pembekal dapat mempengaruhi harga pasar.
Pasar oligopoli adalah jenis pasar yang dimana jumlah produsen atau
penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh sebab itu,
pasar ini dikatakan juga sebagai pasar dengan persaingan tidak sempurna. Jumlah
produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang memiliki gap
tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan muncul
persaingan cukup ketat antara para penjual. Dan tidak jarang juga para penjual
saling banting harga atau memberikan harga yang lebih rendah daripada penjual
yang lain.
Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah sedikit
tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk mendapat konsumen
sebanyak-banyaknya. Sehingga akan membuat perusahaan atau produsen baru
sulit masuk kedalamnya. Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang
adanya praktek oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.
11
tersebut berguna untuk menarik para konsumen dan menjadikannya
pelanggan.
Harga saing relatif sama, hal itu dapat terjadi karena dalam pasar oligopoli
hanya terdapat satu jenis produk (homogen) maka akan berpengaruh terhadap
harga yang ditawarkan. Jika salah satu produsen memiliki selisih harga yang
jauh terhadap produsen lain, maka dari itu akan sulit bersaing.
12
Pasar Monopoli, bertindak untuk menentukan harga pasar.
Pasar Oligopoli, seluruh perusahaan atau penjual saling memengaruhi
satu sama lain saat terjadi perubahan
Peraturan
Pasar Monopoli, dalam UU pasar monopoli banyak dimiliki oleh BUMN
atau Pemerintahan
Pasar Oligopoli, dapat dimiliki oleh BUMN dan juga swasta.
13
untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat.” Pelanggaran yang dilakukan CONCH adalah terkait penjualan
semen jenis Portland Composite Cement (PCC) di wilayah Kalimantan Selatan.
Kasus ini bermula dari laporan publik. Dalam laporan publik tersebut disebut
adanya dugaan pelanggaran Pasal 20 UU No. 5/1999, khususnya terkait upaya
jual rugi dan/atau penetapan harga yang sangat rendah oleh CONCH dalam
penjualan semen PCC di Kalimantan Selatan.
Majelis Komisi menyimpulkan bahwa CONCH telah melakukan jual rugi
pada tahun 2015, serta menetapkan harga yang sangat rendah pada tahun 2015 –
2019. Tindakan jual rugi tersebut disimpulkan melalui bukti yang menunjukkan
harga jual rata-rata yang lebih rendah dibandingkan harga pokok penjualan untuk
penjualan semen jenis PCC di wilayah Kalimantan Selatan.
Pada 2015 lalu, CONCH di Kalimantan Selatan menjual semen jenis Portland
Composite Cement (PCC) seharga Rp58 ribu per zak 50 kilogram. Sementara,
Semen Gresik dari BUMN Semen Indonesia menjual seharga Rp60 ribu-Rp65
ribu untuk berat kemasan serupa. Hal itu dilakukan oleh CONCH di tahun-tahun
berikutnya yang secara perlahan membuat semen dari luar Kalimantan tersingkir
dari pasar. Hal ini mengakibatkan pasar semen tersebut semakin terkonsentrasi
dan mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak
sehat. Berdasarkan fakta-fakta persidangan tersebut, Majelis Komisi menjatuhkan
hukuman berupa denda administratif kepada CONCH sejumlah Rp
22.352.000.000 (dua puluh dua miliar tiga ratus lima puluh dua juta rupiah) atas
pelanggaran Pasal 20 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Denda tersebut
harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di
bidang persaingan usaha.
14
BAB III
KESIMPULAN
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana sebuah penjual tunggal
menguasai pasar atau monopolis, berkuasa untuk menentukan harga, dan tidak punya
barang sejenis yang hampir sama. Pasar monopoli memiliki beberapa ciri-ciri, jenis,
keuntungan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh penjual dan pembeli. Pasar
monopoli dapat memberikan manfaat bagi penjual dalam hal laba, inovasi, dan skala
ekonomi, tetapi juga dapat menimbulkan masalah bagi pembeli dalam hal harga,
diskriminasi, efisiensi, dan kerugian konsumen. Oleh karena itu, perlu adanya
pengawasan dan regulasi dari pemerintah untuk mencegah praktik monopoli yang
merugikan masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fathina, Hana (2022) “Pasar Monopoli: Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, Dampak dan
Contohnya”
https://ekonomi.bisnis.com/read/20221118/9/1599862/pasar-monopoli-definisi-ciri-
ciri-jenis-dampak-dan-contohnya (Diakses Pada Tanggal 4 November 2023 13.57)
NISP, Redaksi OCBC (2022) “Pasar Oligopoli – Ciri, Jenis, Kelebihan, dan
Contohnya”
16
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/21/pasar-oligopoli?shem=iosie (Diakses Pada
Tanggal 4 November 2023 13.16)
Sasih, Ni Luh Made Yari Purwani (2023) “Contoh Pasar Oligopoli, Ciri-ciri,
Kelebihan dan Kekurangannya”
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6789741/contoh-pasar-oligopoli-ciri-ciri-
kelebihan-dan-kekurangannya (Diakses Pada Tanggal 4 November 2023 12.57)
Surjandari, Dwi Asih (2023) “Pengertian Monopoli, Ciri, Penyebab, dan Contohnya
Di Indonesia”
17