Anda di halaman 1dari 25

PASAR MONOPOLI

Dosen Pengampu
Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE.M.Si.
Disusun Oleh
Kelompok 9

I Dewa Made Satria Dwipayana Putra (2102014370/05)


Tri Kumuda Wardhani (2102014397/23)
I Wayan Ajus Ardika Putra (2102014406/28)
Ni Made Ana Wirayanti (2102014410/30)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pasar Monopoli” dengan
baik. Melalui makalah ini penulis berharap pembaca mengenal terkait
pasar monopoli.
Penulisan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
menempuh mata kuliah Pengantar Bisnis yang diampu Putu Krisna
Adwitya Sanjaya, SE.M.Si. pada Semester Ganjil tahun akademik
2021/2022.
Penyususn mengucapkan terima kasih untuk mereka yang
senantiasa mendukung serta membantu dalam menyusun makalah.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
makalah. Dengan itu, kami berharap karya ilmiah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita semua.
Demikian yang disampaikan, menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun
diharapkan untuk membantu penyempurnaan makalah.

Denpasar, 5 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Monopoli.....................................................3
2.2 Konsep Pasar Monopoli..........................................................4
2.3 Faktor – faktor Pasar Monopoli..............................................5
2.4 Kelebihan & Kekurangan Pasar Monopoli.............................6
2.5 Dampak Pasar Monopoli & Pemecahana Masalahnya...........8
2.6 Bentuk – bentuk Pasar Monopoli ...........................................9
2.7 Karakteristik Pasar Monopoli.................................................9
2.8 Undang – undang Tentang Pasar Monopoli..........................11
2.9 Jenis – jenis Pasar Monopoli.................................................11
2.10 Deskriminasi Harga Pada Pasar Monopoli.........................12
2.11 Kebijakan Pemerintah Tentang Pasar Monopoli.................15
2.12 Contoh Pasar Monopoli.......................................................16

iii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................18

Daftar Pustaka.............................................................................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan perekonomian, sangat jarang melihat penjual yang
tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu
pasar, misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada
persaingan secara langsung dari penjual lain. Akan tetapi, penjual tunggal
ini secara tidak langsung akan mendapatkan persaingan dari para penjual
lainnya yang mampu menghasilkan produk alternative atau produk
pengganti yang tidak sempurna.
Pasar monopoli sering diartikan negatif bagi sebagian orang yang
kurang memahami ilmu ekonomi. Padahal ada juga monopoli yang
memiliki tujuan untuk menghindari praktek monopoli yang tidak
memberikan dampak negatif kepada masyarakat pada umumnya. Pasar
dapat terpengaruhi oleh penentuan harga atau jumlah barang yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan monopoli, akan tetapi suatu keputusan
yang dihasilkan perusahaan di dalam persaingan pasar sempurna terkait
jumlah barang output yang akan diproduksi tidak dapat berpengaruh
terhadap harga pasar. Pada pasar monopoli, keputusan output suatu
perusahaan dapat mempengaruhi harga barang itu. Sehingga pasar
monopoli merupakan suatu permasalahan ekstrim yang bertolak belakang
dengan bentuk pasar persaingan sempurna.
Sebagai contoh, Adanya pasar seperti Microsoft yang tidak memiliki
kompetitor sehingga ia mampu memepengaruhi harga produknya atau

1
dengan kata lain membuat harga (price maker), dan terkadang harga yang
ditetapkan oleh suatu pasar monopoli melebihi biaya marginal.
Namun dalam kehidupan sehari - hari banyak dari kita yang tidak
bisa mendefinisikan pasar monopoli. Kegiatan monopoli juga
mempengaruhi perekonomian suatu negara. Maka dari itu mengenal dan
menganalisa mengenai pasar monopoli sangat diperlukan dalam
kehidupan perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu pasar monopoli ?
 Bagaiamana konsep dari pasar monopoli ?
 Mengapa pasar monopoli bisa terjadi ?
 Apa saja kelebihan, kekurangan, serta dampak yang dihasilkan dari
pasar monopoli ?
 Apa saja bentuk – bentuk dari pasar monopoli ?
 Apa saja karakteristik dari pasar monopoli ?
 Bagaimana undang – undang terkait pasar monopoli ?
 Apa saja jenis – jenis dari pasar monopoli ?
 Bagaimana perbedaan harga pada pasar monopoli ?
 Bagaiamana kebijakan pemerintah tentang monopoli ?
 Apa saja contoh pasar monopoli ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah bentuk pasar yang sangat berbeda dengan
pasar persaingan sempurna. Monopoli merupakan pasar yang dimana
hanya ada satu perusahaan yang menjualkan barang atau jasa di suatu
tempat, dan juga barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan ini
tidak memiliki barang – barang pengganti yang sangat dekat.
Dilihat dari sisi harafiahnya pasar monopoli berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu monos (satu) dan polein (menjual). Jadi pasar monopoli
dapat diartikan sebagai suatu bentuk pasar yang dimana hanya terdapat
satu penjual yang menguasai pasar.
Berbebeda di negara Indonesia, tepat di tanggal 5 Maret 1999
Pemerintah RI mengeluarkan Undang – undang terkait monopoli No. 5
tahun 1999, yang berisikan tentang larangan Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, serta pada pasal 1 disebutkan bahwa Monopoli
adalah “Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang atau
atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku atau suatu kelompok
pelaku usaha”.
Tetapi, menurut Tati Suhartati dan Fathorrozi mengungkapkan,
bahwa pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang memiliki ciri
hanya terdapat satu penjual di pasar, kemudian output yang dihasilkan
oleh produsen hanya bersifat lain daripada yang lain atau bisa dikatakan
unik, dan mereka tidak memiliki barang pengganti yang sangat dekat,

3
serta di pasar ada tantangan bagi produsen lain yang ingin memasukinya
(barriers to entry).
Dapat disimpulkan, bahwa pasar monopoli merupakan suatu
bentuk hubungan, antara permintaan dan juga penawaran yang hanya
dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh
konsumen tersebut.
2.2 Konsep Pasar Monopoli
Praktek monopoli mengakibatkan timbulnya pasar monopoli di
masyarakat, yang dimana kekuatan ekonomi hanya terpusat pada satu
pelaku usaha (penjual). Hal ini mengakibatkan penguasaan produksi dan
juga pemasaran barang dan jasa tertentu, kemudian menghasilkan suatu
persaingan usaha yang tidak sehat serta merugikan banyak pihak.
Walaupun pada pasar monopoli penjual tidak memiliki pesaing,
bisa jadi mereka tidak memperoleh keuntungan yang sesuai dengan apa
yang mereka harapkan. Hal itu bisa saja terjadi apabila biaya produksi
mereka, berada di atas harga pasar. Hal ini menyebabkan kurva
permintaan pada pasar monopoli, menjadi sama dengan kurva pada pasar.

Pada saat ini, perusahaan – perusahaan yang bersifat monopoli,


sangat jarang kita jumpai, mungkin hanya beberapa perusahaan saja yang
masih bersifat monopoli, seperti komoditi gas, air dan listrik yang
dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia sendiri dipegang oleh
perusahaan pemerintah). Tetapi hal ini tidak mudah, karena mereka harus
menghadapi tantangan persaingan dari industri – industri lain.

4
2.3 Faktor – faktor Pasar Monopoli
a. Penguasaan bahan baku dan memiliki sumber daya yang
eksklusif, artinya suatu perusahaan atau organisasi bisnis memiliki
sumber daya yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau organisasi
bisnis lainnya. Sehingga kemungkinan untuk perusahaan B meniru
produk si perusahaan A sangatlah kecil kemungkinannya.
b. Mempunyai hak paten atau hak istimewa dari pemerintah, artinya
suatu perusahaan atau organisasi bisnis ditunjuk oleh pemerintah
untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk yang penting
bagi pasar industri dalam negeri dan mendapatkan suatu hak paten
(jaminan) dari pemerintah yang berupa peraturan dengan tenggang
waktu yang cukup lama sehingga memastikan hanya satu
perusahaan yang bisa memproduksi produk tersebut. Namun dalam
menentukan harga, perusahaan bergantung pada pemerintah.
c. Memiliki pendanaan yang besar, artinya semua perusahaan yang
melakukan perdangan monopoli sangat pesat perkembangannya
dibidang ekonomi sehingga bisa memanfaatkan teknologi dengan
baik. Karena pemanfaatan teknologi yang baik ini, maka suatu
perusahaan bisa memproduksi sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan di dalam pasar, dengan begini perusahaan bisa
menurunkan harga barang karena produksinya dalam jumlah besar.
Hal ini pun bisa menyebabkan suatu perusahaan atau organisasi

5
bisnis kecil tidak bisa bersaing atau berfikir dua kali untuk masuk
ke dalam pasar industri produk tersebut, sehingga perusahaan bisa
memonopoli suatu produk di pasar industri tanpa adanya pesaing.
2.4 Kelebihan & Kekurangan Pasar Monopoli
a. Kelebihan Pasar Monopoli
- Perusahaan atau organisasi bisnis bisa menjadi penentu harga
(price maker) ditingkat harga yang diinginkan, karena dalam
perdagangan monopoli hanya ada satu perusahaan atau
organisasi bisnis yang memproduksi suatu produk tanpa ada
pesaing lainnya.
- Perusahaan atau organisasi bisnis mendapatkan keuntungan
yang cukup besar karena dalam pasar monopoli hanya ada satu
penjual (produsen) tetapi banyak pembeli (konsumen) dan
bersifat close substitusion (produk yang dihasilkan tidak bisa
diperoleh di tempat lain), sehingga perusahaan atau organisasi
bisnis bebas menentukan harga pada pembeli (konsumen) tanpa
takut bersaing harga dengan produsen lain. Hal ini juga bisa
mendukung pendanaan perusahaan atau organisasi agar bisa
melakukan pengembangan dalam produksi suatu produk.
- Tidak membutuhkan promosi, karena perusahaan atau
organisasi bisnis ini satu – satunya yang ada dalam pasar.
Jikalaupun perusahaan atau organisasi bisnis melakukakan
promosi itu hanya untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.

6
- Perusahaan atau organisasi bisnis monopoli biasanya
menggunakan teknologi yang tinggi dalam memproduksi suatu
produk sehingga bisa memproduksi dalam skala besar, sehingga
terjadi efisien terhadap usaha dan bisa mendorong adanya
inovasi dalam teknologinya.
- Perusahaan atau organisasi bisnis secara tidak langsung akan
menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan perusahaan itu
sendiri akan berkembang atau menciptakan inovasi yang baru
agar para konsumen tidak beralih ke pihak lain walaupun hanya
perusahaan ini yang memiliki produk tersebut.
b. Kekurangan Pasar Monopoli
- Muncul ketidakadilan, dalam kata lain perusahaan atau
organisasi bisnis yang melakukan monopoli mengambil
keuntungan sendiri dan pihak lain hanya bisa menerima tanpa
menggulingkannya
- Terjadi pemborosan atau bisa dikatakan tidak efisiensi pada
biaya produksi karena perusahaan atau organisasi bisnis yang
menjalankan monopoli akan memproduksi output pada tingkat
lebih rendah daripada output yang sesuai dengan permintaan
konsumen
- Konsumen tidak bisa menolak ketika perusahaan atau organisasi
bisnis yang menjalankan monopoli ini meningkatkan harga.

7
2.5 Dampak Monopoli dan Pemecahannya Pemberlakuan
Monopoli
 Dampak Positif :
1. Dapat memotivasi dalam penggunaan dan serta menghasilkan
inovasi baru dari teknologi. Yang bertujuan untuk menekan
biaya produksi, sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
2. Untuk meningkatkan produktivitas. Dengan hal ini status
sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3. Menjamin kesejahteraan karyawaan menjadi lebih baik.
4. Aktivitas serta kreativitas pada bagian penelitian dan
pengembangan perusahaan dapat lebih diperhatikan lagi.
 Dampak Negatif :
1. Menimbulkan ketidakadilan, karena monopoli mampu
mendapatkan keuntungan yang melebihi keuntungan normal
pada umumnya.
2. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output
kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
3. Memberlakukan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
Karena monopolis tidak memiliki pesaing.
4. Terjadi eksploitasi pada pihak monopolis terhadap pihak
pemilik faktor produksi dan konsumen.

8
 Pemecahan Masalah :
1. Memberikan batasan pada ruang gerak monopolis dengan
campur tangan pemerintah di dalam produksi dan juga harga
dari pihak monopolis tersebut.
2. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila
kemunculannya tidak dapat dihindari lagi.
3. Menetapkan kebijakan anti-trust yang memiliki upaya untuk
mencegah monopolis atau penyalahgunaan antikompetitif.
4. Memberikan pajak.
2.6 Bentuk - bentuk Pasar Monopoli
 Pasar monopoli murni
Bentuk pasar yang ekstrim, contohnya PLN, PAM, PT kereta api
DLL.
 Pasar yang mendekati (near monopoly)
Bentuk pasar yang hanya terdiri dari satu orang pengusaha (single
producer), contohnya penjual sate disuatu daerah tertentu. Hal ini
dapat disebut dengan monopoli murni untuk daerah tertentu, akan
tetapi dia disebut near monopoly karena diluar daerah tersebut juga
ada penjual sate yang sama.
2.7 Karakteristik Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan

9
Barang atau jasa tidak dijual di tempat lain, yang
mengakibatkan konsumen yang memerlukan barang atau jasa
tersebut mau tidak mau harus membeli barang dari perusahaaan
yang melakukan monopoli tersebut.
2. Tidak Ada Barang Atau Jasa Yang Menyerupai
Salah satu contoh barang atau jasa yang tidak memiliki barang
atau jasa pengganti adalah aliran listrik dari PLN. Jika aliran
listrik diputuskan oleh pihak PLN maka semua benda atau
barang elektronik dirumah tidak bisa dipakai.
3. Tidak Terdapat Pengusaha Lain Masuk Kedalam Pasar
Tersebut
Ada beberapa hambatan jika pengusaha lain ingin memasuki
pasar monopoli dari perusahaan lain. Ada yang bersifat legal,
yaitu dibatasi oleh Undang-Undang. Ada yang bersifat
teknologi, yaitu dibatasi oleh teknologi yang digunakan sangat
canggih dan tidak mudah ditiru. Dan ada juga yang bersifat
keuangan, yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Dengan mengadakan yang namanya pengendalian keatas
produksi serta jumlah barang yang ditawarkan oleh perusahaan
yang bersifat monopoli, dengan ini dapat menentukan harga
seperti yang diinginkan oleh pelaku monopoli itu sendiri. Oleh
karena itu perusahaan yang bersifat monopoli ini sering juga
disebut sebagai Price Setter.

10
5. Promossi Iklan Kurang Efektif
Dikarenakan perusahaan monopoli adalah perusahaan satu-
satunya dalam industri, jadi mereka kurang memerlukan
promosi lewat iklan. Akan tetapi perusahaan monopoli tetap
membuat iklan hanya untuk menjaga hubungan dengan baik
dengan masyarakat, bukan untuk menarik pembeli.
2.8 Undang - undang tentang Pasar Ponopoli
Di Indonesia sendiri Pasar Monopoli diatur oleh Undang -
undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Undang-
undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan
penguasaan atas produksi dan pemasaran barang atau penggunaan
jasa tertenu oleh satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha.
Sedangkan praktik ekonomi pada UU tersebut dijelaskan
sebagai suatu pemusatan kekuatan oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan pemasaran atas
barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan
persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan
umum. UU ini dibagi menjadi 11 bab yang terdiri dari beberapa
pasal.
2.9 Jenis - jenis Pasar Monopoli
 Jenis – jenis pasar monopoli berdasarkan penyebabnya:

11
1. Monopoli Alamiah, yaitu monopoli yang disebabkan oleh
keadaan alam tertentu ataupun yang disebabkan oleh adanya
bakat khusus melebihi orang lain.
2. Monopoli Undang - undang, yaitu monopoli yang diberikan
oleh pemerintah melalui peraturan perundang-undangan baik
kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki
oleh negara dengan ketetapan undang-undang.
3. Monopoli masyarakat, yaitu monopoli yang terjadi jika
masyarakat mempunyai kepercayaan khusus terhadap suatu
produk.
 Jenis - jenis monopoli yang tidak dilarang, sebagai berikut.
1. Monopoli by Law, yaitu monopoli oleh negara untuk cabang-
cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak.
2. Monopoli by Nature, yaitu monopoli yang lahir dan tumbuh
secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
3. Monopoli by Lisence, yaitu Izin penggunaan hak atas kekayaan
intelektual.
2.10 Perbedaan Harga (Deskriminasi Harga) Pada Pasar Monopoli
Berdasarkan kepentingan dan latar belakang monopolinya, suatu
perusahaan monopoli dapat memberlakukan harga suatu produk yang
mempunyai ciri serta fungsi yang sama kepada konsumen, dan dilakukan
berdasarkan pertimbangan sosial dan keadilan kepada masyarakat yang
membutuhkan tetapi memiliki penghasilan terbatas. Karena

12
pertimbangan tertentu, perusahaan monopoli dapat mengalami kerugian
dalam operasionalnya dikarenakan perusahaan melakukan kegiatan
sehubungan dengan penyedia kebutuhan masyarakat dengan harga yang
murah atau terjangkau. Supaya perusahaan dapat terus beroperasi, maka
perusahaan mendapatkan subsidi dari pemerintah, Dalam bentuk usaha
yang bersifat komersial dan dimiliki swasta murni, maka perusahaan
akan melakukan subsidi silang melalui penjualan produknya, hal ini
berarti perusahaan menghasilkan produk dengan ciri serta fungsi yang
sama tetapi dengan harga yang berbeda. Perbedaan harga dapat dilakukan
dengan syarat :
1. Barang atau jasa relatif tidak dapat dipindahkan dari satu pasar
kepasar lainnya, yang berarti produsen hanya akan memberikan
harga murah pada suatu produk untuk tempat-tempat tertentu yang
sesuai dengan daya beli masyarakat dan umumnya jauh dari barang
yang sama, yang dijual dengan harga relatif tinggi.
2. Barang atau jasa tersebut memang memungkinkan
diberlakukannya perbedaan harga. Untuk produk yang sifatnya
subjektif dan merupakan kebutuhan massal, seperti layanan
kesehatan dari rumah sakit, PLN, serta makanan atau bahan baku.
3. Perbedaan nilai derajat elastisitas produk tersebut. Bagi daerah
yang permintaanya lebih elastis dibandingakan daerah lainnya,
maka harga dapat ditetapkan lebih rendah pada daerah tersebut,
demikian sebaliknya bagi daerah yang derajat elastisitasnya lebih

13
tinggi daripada daerah lainnya, sebaiknya harga jualnya juga lebih
tinggi.
4. Apresiasi Masyarakat. Perusahaan dapat melakukan perbedaan
harga untuk suatu produk yang sama, dengan cara membedakan
pelayanan penjualannya atau kamasannya. Masyarakat
menganggap hal ini sebagai suatu yang wajar, untuk masyarat
yang memiliki penghasilan rendah akan menyadari mengapa harga
produk yang dibeli lebih murah daripada yang dibeli oleh
konsumen lain yang memiliki penghasilan tinggi untuk suatu
produk yang sama dengan harga yang lebih mahal. Misalkan saja
mentega dengan minyak goreng kiloan tanpa kemasan atau dalam
kemasan yang dijual dipasar tradisional lebih murah daripada
mentega dan minyak goreng yang dijual di minimarket.
Contoh - contoh kebijakan diskriminasi harga, yaitu :
 Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli
pemerintah.
Perusahaan listrik negara misalnya menggunakan tarif yang
berbeda untuk listrik yang dipakai rumah tangga dan yang dipakai
perusahaan.
 Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional.
Dokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hukum dan guru
kursus privat adalah beberapa golongan profesional yang sering
menjalankan diskriminasi harga dari jasa yang mereka berikan.
Mereka biasanya mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang

14
yang relatif tak mampu mereka mengenakan tarif yang rendah,
sedangkan kepada orang kaya tarifnya ditinggikan.
 Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
Dalam aspek ini perusahaan membedakan di antara harga yang
dijual di dalam negeri dengan harga untuk penjualan di luar negeri.
Harga penjualan di luar negeri pada umumnya lebih rendah karena
di pasaran internasional terdapat banyak saingan, dan untuk
mempertinggi kemampuannya untuk persaingan perusahaan perlu
menekan harga hingga ke tingkat yang serendah mungkin.
2.11 Kebijakan Pemerintah Tentang Monopoli
Adapun Kebijakan Pemerintah yang dapat menjawab masalah
dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan satu dari empat cara
berikut :
1. Membuat monopoli lebih kompetitif melalui undang-undang,
misalkan ada dua atau tiga perusahaan bermaksud melakukan
penggabungan perusahaan dalam upaya untuk menjadi perusahaan
monopoli, maka pemerintah harus melakukan pemeriksaan secara
seksama. Dapartemen kehakiman dapat saja membatalkan merger
kedua perusahaan tersebut, akan tetapi hal tersebut akan membuat
produk yang dihasilkan tidak bersaing dan hasilnya mengurangi
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Apabila ditemukan
hal seperti itu, maka dapartemen kehakiman dapat membawa kasus
tersebut ke pengadilan serta apabila keputusan pengadilan setuju,
maka kedua perusahaan tersebut dilarang menggabungkan diri.

15
2. Mengatur perilaku monopoli, cara lain yang dapat dilakukan
pemerintah untuk mengatasi permasalahan akibat monopoli
mengatur perusahaan monopoli. Penyelesaian pada umumnya
dilakukan oleh pemerintah dalam menangani monopoli alamiah,
seperti perusahaan listrik dan air. Pada umunya pemerintah tidak
mengizinkan untuk meberikan harga sesuai dengan kehendak
perusahaan itu sendiri. Sehingga pada umumnya diatur oleh
pemerintah.
3. Kepemilikan publik, kebijakan ketiga yang dapat dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah dengan kepemilikan
publik. Dalam hal ini perusahaan-perusahaan monopoli yang
dilakukan oleh swasta diambil alih kepemilikannya oleh
pemerintah atau negara, di Indonesia dikenal dengan istilah
Dinasionalisasi.
4. Pemerintah tidak melakukan apa - apa, ketiga jenis di atas yang
digunakan untuk mengatasi masalah akibat monopoli memiliki
kelemahan masing-masing. Hasilnya adanya sebagian ekonomi
berpendapat bahwa ada waktunya pemerintah lebih baik tidak
melakukan tindakan apa - apa. Suatu asumsi yan cukup populer
dalam ekonomi menyatakan, bahwa perekonomian yang bersifat
kompetitif dapat menghasilkan pendapatan yang sebesar –
besarnya yang berasal dari sumber daya yang ada.
2.12 Contoh Pasar Monopoli
1. PLN.

16
PLN merupakan perusahaan pengelolaan listrik bagi masyarakat di
Indonesia. Karena perusahaan ini ditujukan untuk mendukung
kesejahteraan masyarakat (kepentingan umum).
2. Microsoft
Microsoft merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di
bidang teknologi. Karena perusahaan ini membuat perangkat lunak
atau pemprograman data.
3. Bear Brand
Bear Brand merupakan merk dari perusahaan Nestle yang
bergerak di bidang pangan khususnya minuman. Minuman ini
sangat dicari oleh masyarakat apalagi dimasa pandemi seperti ini
karena dikatakan bisa mengobati covid-19, sehingga minuman ini
termasuk ke dalam monopoli masyarakat.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli merupakan pasar yang dimana hanya ada satu
perusahaan yang menjualkan barang atau jasa. Konsep pasar monopoli
yaitu dimana kekuatan ekonomi hanya terpusat pada satu pelaku usaha
(penjual). Adapun faktor yang menyebabkan adanya pasar monopoli
yaitu penguasaan bahan baku dan memiliki sumber daya yang eksklusif
serta hak paten dari pemerintahan. Selain itu adapun kelebihan pasar
monopoli yaitu perusahaan bisa menjadi penentu harga (price maker)
serta bisa memproduksi dalam skala besar dalam jangka waktu yang
singkat, dan kekurangan pasar monopoli adalah terjadi ketidakadillan
pada pihak konsumen karena produsen menjadi price maker dan terjadi
pemborosan. Dampak positif pasar monopoli dapat menghasilkan inovasi
baru dari teknologi untuk meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan karyawaan menjadi lebih baik, penelitian dan
pengembangan perusahaan dapat lebih diperhatikan lagi. Dampak

18
negatifnya adalah menimbulkan ketidakadilan, produksi output pada
tingkat yang tidak kompetitif, memberlakukan harga lebih tinggi, terjadi
eksploitasi pada pihak monopolis. Pemecahan masalah dari dampak
tersebut adalah memberikan batasan pada ruang gerak monopolis,
melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli, menetapkan kebijakan
anti-trust,memberikan pajak. Bentuk - bentuk pasar monopoli ada 2
yaitu, pasar monopoli murni (pasar ekstrim) dan pasar yang mendekati
(near monopoly). Karakteristik pasar monopoli adalah industri satu
perusahaan, tidak ada produk yang menyerupai, tidak ada pengusaha lain
yang masuk ke dalam pasar, dapat mempengaruhi penentuan harga,
promosi iklan kurang efektif. Di Indonesia sendiri pasar monopoli diatur
oleh Undang - undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Jenis
pasar monopoli berdasarkan penyebabnya yaitu, monopoli alamiah,
monopoli undang – undang, dan monopoli masyarakat, sedangkan jenis
monopoli yang tidak dilarang adalah monopoli by Law, monopoli by
Nature, dan monopoli by Lisence. Perbedaan Harga (Deskriminasi
Harga) pada pasar monopoli terjadi karena masyarakat membutuhkan
tetapi memiliki penghasilan terbatas, sehingga perusahaan monopoli
dapat mengalami kerugian dalam operasionalnya dikarenakan harga yang
murah atau terjangkau. Kebijakan pemerintah tentang monopoli adalah
membuat monopoli lebih kompetitif melalui undang - undang, mengatur
perilaku monopoli, kepemilikan publik (dinasionalisasi). Contoh Pasar
Monopoli adalah PLN, Microsoft dan Bear Brand.

19
20
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, S. (1991). In Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Akhmad. (2014). In Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha.
Yogyakarta: CV Andi Offeset.
Hidayatullah, I. (2019, April 1). PERAN PEMERINTAH DALAM
STABILITAS EKONOMI PASAR. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 8.
Mai, C., & Amala, F. (2011). In Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.
Murni, A. (2013). In Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT
Refika Aditama.
Nazaruddin, A. W. (2012). Pasar Monopoli. Media Syari’ah, Vol. 14.
Nuraini, I. (2001). In Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rahayu, S., & Utami, D. (n.d.). In BUKU AJAR TEORI EKONOMI
MIKRO. Palembang, Indonesia: Univ. Muhammadiyah
Palembang.
Rondhi, M., & Aji, J. M. (2015). In EKONOMI MIKRO: Pendekatan
Praktis dan Lugas. Kalimantan, Indonesia: UPT Penerbitan UNEJ.
Rosyidi, S. (2005). In Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Raja
grafindo Persada.
Siregar, S.E, M.E, B. W. (n.d.). In MODUL 6 EKONOMI MIKRO.
Jakarta.
Sukirno, S. (2009). In Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Zikra, K. T. (2021, March 27). PASAR MONOPOLI.

20

Anda mungkin juga menyukai