Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MKRO


“TEORI PASAR MONOPOLI”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Erlangga Satriagung 160810201201
2. Putri Wulandari 170810201344
3. Nadia Febriyanti 180810201206
4. Afni Nur Maisyah 180810201208

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas anugrah dan ridha-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai “ Teori Pasar Monopoli “
hingga selesai.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro. Dan atas Rahmat-Nya serta kerjasama yang baik orang – orang yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini maka segala hambatan atas penyusunan makalah ini dapat
teratasi dengan baik.

Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan tuntunan dari
semua pihak yang terlibat. Saya sangat menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dari
makalah ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang saya miliki. Kritik dan
saran senantiasa sangat saya butuhkan demi kesempuraan laporan ini.

Penulis,

Jember, 7 November 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1


1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................. 1

BAB II – PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep Pasar Monopoli .................................................. 2


2.2 Ciri – ciri Pasar Monopoli ..................................................................... 3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli ............................................ 4
2.4 Pembentukan Harga dan keseimbangan pasar ..................................... 4
2.5 Contol riil Kondisi Pasar Monopoli di Indonesia ................................... 6

BAB III – PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individualmempunyai
karakteristik-karakteristik tertentu.Karakteristik tersebut munculkarena masing-
masing pembeli dan penjual individual mempunyai perilakuindividual yang berbeda
pula. Di dalam bab biaya produksi dijelaskan bahwaada karakteristik pasar tertentu
dimana dalam pasar tersebut hanya terdapatsatu penjual dari satu produk (barang atau
jasa) yang tidak mempunyaialternative produk pengganti (substitusi).Pasar dengan
karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli.Mengingat dalam pasar
monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk(barang atau jasa) yang tidak
mempunyai alternatif produk pengganti(subtitusi) maka dalam pasar monopoli tidak
ada persaingan dari penjualan.
Dalam kehidupan perekonomian yang factual, sangat jarang mendapatpenjual
yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalamsuatu pasar
misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingansecara langsung
dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akanmenghadapi persaingan secara
tidak langsung dari penjual lain yangmenghasilkan produk yang dapat merupakan
alternative produk pengganti yangtidak sempurna.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan konsep pasat monopoli.
2. Untuk mendefinisikan kurva pergerakan pasar monopoli.
3. Untuk mengetahui kondisi riil pasar monopoli yang ada di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pentingnya edukasi mendasar mengenai pasar yang seringkali
berhubungan dengan kegiatan ekonomi manusia.
1.3 Manfaat
1. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap tugas yang diberikan oleh
dosen pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
2. Sebagai sarana untuk menambah wawasan terkait pasar dan kondisi pasar monopoli
di Indonesia.
3. Sebagai sarana untuk menambah poin penilaian dalam mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep Pasar Monopoli.

Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga
pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit
barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih
buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).
Konsep Pasar Monopoli, pasar monopoli timbul akibat adanya praktek
monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu
sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan
umum. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat. Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah
keuntungan melebihi normal. Ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat
tangguh yang dihadapi perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut
Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan
antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap
permintaan seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli
didefinisikan suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha. Walaupun
di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh
keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas
harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva
permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata
(AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan

2
monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual
harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
2.2 Ciri – ciri Pasar Monopoli
1) Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan
Barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat lain. Syarat – syarat
penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat
berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli
2) Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang
lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu – satunya jenis barang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat menggantikannya.
3) Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industr
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa
adanya hambatan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di
dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli akan menarik pengusaha-
pengusaha lain ke dalam industry tersebut. Adanya hambatan kemasukan yang
sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu.Ada beberapa
bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli.Ada yang bersifat legal,
yaitu dibatasi oleh undang-undang.Ada yang bersifat teknologi yang di
perlukan.Dan adapula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang di perlukan sangat
besar.
4) Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar,
maka penentuan harga dapat dikuasainya.Oleh sebab itu perusahaan monopoli
dipandang sebagai “penentu harga” atau “price setter”.Dengan mengadakan
pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan
monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.
5) Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak
perlu melakukan promosi penjualan secara iklan. Ketiadaan saingan menyebabkan
semua pembeli yang memerlukan barang yang di produksikannya terpaksa membeli
dari perusahaan monopoli itu. Kalaupun perusahaan monopoli membuat iklan, iklan

3
tersebut bukanlah bertujuan menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan
baik dengan masyarakat.

2.3 Faktor terbentuknya Pasar Monopoli


1) Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli memiliki ciri khas dan
keunikan yang tidak bisa dicari dan dimiliki oleh perusahaan lainnya.
2) Perusahaan monopoli memeiliki banyak dana, dengan itulah mereka mampu
menikmati skala perekonomian bahkan hingga tingkatan tertinggi.
3) Perusahaan monopoli mendapatkan perlindungan dari pemerintah melalui Undang-
undang sehingga praktek monopoli bisa bergerak leluasa

2.4 Jenis – jenis Pasar Monopoli


1) Monopoli alamiah
Monopoli ini terjadi karena suatu pihak memiliki keadaan dan situasi alam yang
khas dan tidak dimiliki oleh pihak lainnya. Misalnya tanah yang subur, memiliki
iklim yang sejuk dan cocok untuk segala jenis makhluk hidup, atau memiliki
sumber tambang yang baik. Monopoli jenis ini hanya dimiliki oleh beberapa
daerah saja atau daerah tertentu. Contohnya seperti Papua yang memiliki monopoli
di bidang emas, dimana mereka mengeksplor emas yang mereka miliki
2) Monopoli masyarakat
Monopoli ini bergantung kepada keadaan masyarakat. Ketika masyarakat
mempercayai suatu produk, sudah cocok dan sesuai dengan produk teretntu, maka
itulah yang mampu menguasai pasar, karena masyarakat akan berlangganan dan
tidak akan berpindah ke produk lainnya.
3) Monopoli undang-undang
Monopoli ini terjadi dan bisa terbentuk dikarenakan dukungan dari kebijakan atau
pemerintahan suatu negara dalam bentuk undang-undang. Adapun beberapa
bentuk monopoli undang-undang ini, antara lain :
a) Monopoli negara
Monopoli ini muncul dengan alasan untuk melindungi aset-aset berharga dan
menyangkut hajat hidup orang banyak serta memberikan pelayanan terhadap
kepentingan umum. Contohnya PLN yang bergerak dalam bidang pelayanan
listrik, Pertamina yang melayani masyarakat dalam pemenuhan bahan bakar
atau minyak, Pos Indonesia yang bergerak di bidang surat menyurat, kirim

4
barang dan lainnya. Hal ini disebut monopoli karena tidak ada satupun pihak
atau perusahaan yang menyaingi mereka atau bisa merebut kekuasaannya.
Karena hal ini diperkuat oleh pemerintah dan negara.
b) Hak cipta (copy right)
Hak cipta merupakan sebuah perlindungan yang diberikan kepada seseorang
yang berbakat dan memiliki sebuah karya atau produk yang bisa mempengaruhi
banyak orang atau bisa berguna bagi banyak orang. Hak cipta diberikan kepada
beberapa bidang antara lain ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian dan
lainnya. Hak inilah yang membuat karya seseorang tidak akan dijiplak atau
diper banyak oleh pihak lain tanpa izin dari pihak yang terkait.
c) Hak paten
Hak khusus yang diberikan kepada para penemu sebuah teknologi baru baik
berbentuk proses produksi, hasil produksi ataupun penyempurnaan dari dua hal
tersebut. Contoh dari hak paten misalnya, hak perlindungan yang dimiliki oleh
perusahaan Microsoft atas teknologi canggihnya terutama dalam software.
d) Hak merk
Hak merk adalah suatu hak yang diberikan untuk memberikan tanda atau nama
kepada suatu produk baik barang dan jasa dengan tujuan untuk membedakan
dirinya dengan merk lainnya
4) Monopoli karena kemampuan efisiensi
Dalam hal produksi salah satu aspek yang dibutuhkan adalah efisiensi, disini
efisiensi diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memproduksi suatu
produk yang bagus dengan dana rendah. Dan tidak semua perusahaan bisa meniru
teknik dan cara modern yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Jadi perusahaan
ini akan terlindungi dari perushaan pesaing lainnya dan hal tersebut akan membuat
perushaan ini memonopoli pasar.
5) Monopoli karena penguasaan bahan baku
Suatu perushaan yang memiliki sumber daya sendiri atau bahan baku sendiri akan
mengalami perkembangan pesat. Selain bisa menjadi importir bagi perusahaan lain,
perushaan ini juga bisa memproduksi dengan dana yang lebih murah karena bisa
menggunakan bahan baku yang mereka miliki sendiri. Jadi perushaan ini akan sulit
disaingi oleh perusahaan lain.

5
6) Monopoli karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli
Teknologi dan tenaga ahli merupakan aset penting bagi suatu perushaan. Karena
dengan dua aspek tersebut maka proses produksi akan berlangsung secara
maksimal dan efisien, maka secara otomatis perusahaan ini akan menjadi
perusahaan yang mampu memonopoli perushaan lainnya.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli


1) Kelebihan pasar monopoli
a) Adanya keinginan mempertahankan monopoli dan takut akan tergeser oleh
pihak pesaing maka akan muncul dengan sendirinya kreatifitas dan inovasi
dari perusahaan atau pihak yang berkuasa. Hal ini sangat baik karena akan
selalu ada sesuatu yang baru dan motivasi untuk jadi lebih baik besar.
b) Peluang terjadinya pertentangan sangat kecil karena tidak ada satupun
perusahaan-perusahaan kecil yang berusaha untuk menyaingi dan berkembang
menjadi besar sehingga tetap satu perusahaan atau pihak itu yang berkuasa dan
bisa memonopoli pasar.
c) Dalam pasar bisa dilakukan penelitian dan pengambangan produk karena
adanya izin dari pihak yang memonopoli pasar kepada pihak yang
bersangkutan.
d) Untuk monopoli yang berbentuk hak cipta, hak paten akan membuat seseorang
atau badan terapresiasi dan termotivasi untuk terus mencipta dan berkarya
untuk mewujudkan sebuah perkembangan yang signifikan.
e) Kualitas produk selalu terjaga dan dijamin baik karena jika tidak dijaga
konsumen akan beralih ke pihak lain meskipun hanya perusahaan itu yang
memiliki semuanya, namun jika tidak bisa menjaga kualitas otomatis
konsumen juga akan cari yang lain.
2) Kelemahan pasar monopoli
a) Sering muncul ketidakadilan karena hanya satu pihak itu yang diuntungkan,
sedangkan pihak lain hanya bisa menerima tanpa menggulingkannya.
b) Pemborosan sering dilakukan oleh pihak yang memonopoli pasar karena
mereka tidak begitu memperhatikan efisiensi kegiatan produksi yang
dilakukannya, mereka hanya fokus agar produknya laku dan tidak ada pesaing.

6
c) Konsumen tidak bisa berjuang banyak dan harus menerima semua keputusan
dari perusahaan monopoli, jika harus membayar dengan harga yang tinggi,
maka konsumen dengan terpaksa akan menurutinya.
d) Unsur eksploitasi sangat kental dalam pasar monopoli ini, karena perusahaan
besar tersebut bebas melakukan apapun dengan dana dan tenaga yang mereka
miliki. Tentu hal ini akan merugikan semua pihak.

2.6 Pembentukan Harga dan keseimbangan pasar


Menggunakan fungsi penerimaan total (total revenue)

TR = f(Q) →P x Q
TC = f(Q) → FC + VC
∆𝑇𝑅
TR = MR = ∆𝑄
Δ𝑇𝐶
TC = MC = Δ𝑄

Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat output, MC = MR


(Keseimbangan Perusahaan Monopoli).
 Harga Produk ditentukan dengan menarik garis lurus hingga kurva permintaan
(D).
 Harga (P) > biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh
keuntungan (Laba) maksimum.
 Harga (P) = biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh
keuntungan (laba) normal (normal profit).
 Harga (P) < biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh
kerugian minimum

7
Keterangan:
Kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal adalah pada tingkat dimana MR=MC,
yakni sebesar Q1

Keterangan:
1. Setelah kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal diketahui Q1 dan harga
yang bersedia konsumen bayar bayar juga diketahui P1, maka pada saat itu ditemukan
titik ekuilibrium (V)
2. Adapun laba maksimal yang diperoleh produsen monopoli adalah sebesar area
segiempat P1-T-U-V

8
Keterangan:
1. Titik X, dimana terjadi persinggungan antara permintaan (D) dengan marginal cost
(MC) merupakan level output efisien.
2. Area sebelah kiri dan kanan level output efisiensi (X), menunjukkan inefesiensi di
pasar monopoli.

Keterangan:
1. Karena produsen menetapkan harga sebesar P1 (dimana P>MC) untuk
memaksimalkan harga laba, sedangkan level output efisien adalah titik X, maka area
segitiga yang terbentuk area V-W-X merupakan Deadweight loss.
2. Deadweight loss ini serupa dengan penerapan pajak, hanya saja hal tersebut dilakukan
oleh produsen monopoli.

9
Keterangan:
1. Pada kurva sebelah kiri, ketika produsen memberlakukan harga yang sama, sebagian
konsumen bersedia melakukan pembelian. Dengan demikian tercipta surplus
konsumen yang tercermin pada area segitiga A-P1-V
2. Masih pada kurva yang sama, sebagian konsumen lainnya tidak bersedia membeli
output pada harga tersebut, sehingga tercipta Deadweight loss (area segitiga V-U-X).
adapun profit yang diterima produsen (surplus Produsen) adalah area segiempat P1-B-
U-V.
3. Pada kurva sebelah kanan, saat produsen memberlakukan diskriminasi harga, semua
konsumen bersedia membayar dengan harga yang telah ditentukan (kedua pihak
sama-sama memperoleh manfaat). Dalam hal ini tidak terjadi Deadweight loss,
sehingga seluruh area surplus (segitiga A-B-X) merupakan profit bagi produsen.
4. Perlu diingat bahwa dalam realita, diskriminasi harga tidaklah sesempurna seperti
pada kasus diatas. Kasus tersebut hanya menunjukkan bahwa diskriminasi harga
berpengaruh terhadap peningkatan laba produsen di pasar monopoli.

2.7 Contol riil Kondisi Pasar Monopoli di Indonesia


Perusahaan tambang minyak negara (PT. PERTAMINA) merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan mandat untuk menyediakan kebutuhan
minyak di Indonesia. PT. Perusahaan tambang minyak negara adalah perusahaan
pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan minyak nasional. Hingga saat ini, PT.
PERTAMINA masih merupakan satu-satunya perusahaan minyak sekaligus
pendistribusinya.
Dalam hal ini PT. PERTAMINA sudah seharusnya dapat memenuhi
kebutuhan minyak bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata, namun
pada kenyataannya masih banyak kasus dimana mereka merugikan masyarakat. Kasus
ini menjadi menarik karena disatu sisi kegiatan monopoli mereka dimaksudkan untuk

10
kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai
UUD 1945 Pasal 33, namun disisi lain tindakan PT. PERTAMINA justru belum atau
bahkan tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam pemenuhan kebutuhan minyak
masyarakat.
Usaha PT. PERTAMINA termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini
ditunjukkan karena PT. PERTAMINA merupakan penjual atau produsen tunggal,
produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk
menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.
Beberapa monopoli yang dilakukan pertamina adalah melalui Fungsinya PT.
PERTAMINA sebagai pengkilang, distribusi, dan penjual minyak. Swasta diizinkan
berpartisipasi dalam upaya pengkilangan minyak. Sementara untuk distribusi dan
penjualan tetap ditangani PT. PERTAMINA. Saat ini telah ada 30 Independent Power
Producer di Indonesia. Tetapi dalam menentukan harga minyak yang harus dibayar
masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PERTAMINA sendiri.
Krisis minyak memuncak saat PT. Perusahaan tambang minyak Negara (PT.
PERTAMINA) memberlakukan kenaikan harga pembelian bahan bakar minyak
(BBM) premium di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama
periode 20-29 agustus 2009. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PERTAMINA
berdalih kenaikan dilakukan akibat pasokan cadangan minyak bumi yang semakin
parah karena adanya gangguan pendistribusian dan persedian minyak bumi
Dikarenakan PT. PERTAMINA memonopoli minyak nasional, kebutuhan
minyak masyarakat sangat bergantung pada PT. PERTAMINA, tetapi mereka sendiri
tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan minyak masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan minyaknya belum
terpenuhi dan juga sering terjadi kelangkaan BBM secara sepihak sebagaimana
contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi
masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.

11
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau
penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Dan juga
telah ada larangan monopoli pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan dan persaingan
usaha yang tidak sehat serta merugikan orang banyak. Salah satu contoh riil pasar
monopoli di Indonesia adalah PT. PERTAMINA yang memonopoli pasar pada
sektor bahan bakar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Fathoni. 2017. Pasar Monopoli. Makalah

Dian, Ahmad. 2016. Pasar Monopoli – Jenis, Ciri-ciri, Kelebihan dan


Kekurangan. http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/publik/pasar-monopoli.
(diakses tgl 16 November 2019)

Kaharudin, Muhammad. 2015. Pasar Monopoli.


http://muhamadkaharudin.blogspot.com/2015/11/makalah-pasar-monopoli.html
(diakses 16 November 2019)

Kintama. 2013. Contoh Kasus Pasar Monopoli di


Indonesia. http://rizukyrikudo.blogspot.co.id/2013/05/contoh-kasus-pasar-
monopoli-di-indonesia.html. (diakses tgl 16 November 2019)

Rizkiya, sarah. 2017. Pasar Monopoli PT.Pertamina.


http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2017/04/pasar-monopoli-ptpertamina.html
(diakses tgl 16 November 2019

Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013)

Setiyo. 2018. Karakteristik, Maksimalisasi laba, dan Ekuilibrium di Pasar Monopoli.


https://www.ajarekonomi.com/2018/06/karakteristik-maksimalisasi-laba-
dan.html. (14 November 2019)

iii

Anda mungkin juga menyukai