Pertamina
@B23-SITI
Pendahuluan:
Pasar merupakan salah satu tempat sakral di dunia perekonomian menjadi icon dari segala kegiatan dan aktivitas
perekonomian. Hal ini dikarenakan di dalam pasarlah semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat
melaksanakan kegiatan ekonomi yang merupakan salah satu kebutuhan dalam hidupnya. Dengan adanya sebuah
kebutuhan inilah pasar menjelma menjadi sebuah tempat yang mampu menjadi tempat mencari dan mencapai
sebuah tujuan dengan berbagai jenis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Permasalahan:
Pembahasan:
- Fungsi PT. PERTAMINA sebagai pengkilang, distribusi, dan penjual minyak. Swasta diizinkan berpartisipasi
dalam upaya pengkilangan minyak. Sementara untuk distribusi dan penjualan tetap ditangani PT.
PERTAMINA. Saat ini telah ada 30 Independent Power Producer di Indonesia. Tetapi dalam menentukan harga
minyak yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PERTAMINA sendiri.
- Krisis minyak memuncak saat PT. Perusahaan tambang minyak Negara (PT. PERTAMINA)
memberlakukan kenaikan harga pembelian bahan bakar minyak (BBM) premium di berbagai wilayah termasuk
Jakarta dan sekitarnya, selama periode 20-29 agustus 2009. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan
sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PERTAMINA berdalih kenaikan
dilakukan akibat pasokan cadangan minyak bumi yang semakin parah karena adanya gangguan pendistribusian
dan persedian minyak bumi
Dikarenakan PT. PERTAMINA memonopoli minyak nasional, kebutuhan minyak masyarakat sangat
bergantung pada PT. PERTAMINA, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi
kebutuhan minyak masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan
minyaknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi kelangkaan BBM secara sepihak sebagaimana contoh diatas.
Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk
berinvestasi.
Kesimpulan:
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Perusahaan tambang minyak negara telah melakukan
tindakan monopoli, yang menyebabkan kerugian pada masyarakat. Tindakan PT. PERTAMINA ini telah
melanggar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Daftar pustaka: