Anda di halaman 1dari 11

PASAR MONOPOLI

Dosen Pengampu :
Amelira Haris Nasution, SP, M.Si

MUHAMMAD FAZWAN HAFIZ


Agribisnis Hortikultura
1703010007

POLITEKNIK WILMAR BISNIS INDONESIA


Jl. Kapten Batu Sihombing Desa Medan Estate
Deli Serdang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai
karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-
masing individu pembeli dan penjual mempunyai perilaku individual yang berbeda
pula. Di dalam biaya produksi terdapat karakteristik pasar tertentu dimana dalam
pasar tersebut hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang
tidak mempunyai alternatif produk pengganti (substitusi).
Pasar dengan karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli. Mengingat
dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa)
yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar
monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain.
Dalam kehidupan perekonomian yang faktual, sangat jarang mendapat penjual
yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar
misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung
dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara
tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan
alternatif produk pengganti yang tidak sempurna.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Monopoli

Di dalam pasal 1 ayat 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan sebagai


suatu penguasaan atas produksi / pemasaran barang / penggunaan jasa tertentu oleh
satu pelaku usaha. Secara harafiah monopoli berasal dari Bahasa Yunani : monos yang
artinya satu dan polein yang artinya menjual sehingga pasar monopoli dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar monopoli adalah seorang penjual atau sering disebut
sebagai “monopolis”. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk pasar dimana
hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang
tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat oleh sebab itu penjual dapat
menentukan harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi. Hal ini merupakan kasus
monopoli murni atau “pure monopoli”.
Namun pada kenyataannya keadaan ini sangat sulit terealisasi karena meskipun
secara teori pada pasar monopoli sangat sulit bagi perusahaan lain untuk menjadi
subtitusi, namun secara tidak langsung ada produsen yang mempunyai subtitusinya
walaupun secara fisik atau teknologi tidak sama namun secara fungsi sama. Bahkan
sekalipun itu regulated monopolies yang diatur dan diawasi pemerintah sekalipun.
Sebagai contoh, meskipun pengelolaan listrik nasional diberikan hak kepada PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan tidak ada pesaingnya, namun masih ada
perusahaan genset sebagai subtitusi bagi daerah yang belum terjamah oleh PLN. Tidak
hanya itu, kekuasan pemerintah terhadap pasar monopoli juga berpengaruh terhadap
kelancaran proses monopoli itu sendiri. Belum lagi para innovator yang berambisi
untuk menciptakan sumber listrik yang lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan,
ini juga menjadi pesaing pasar monopoli. Jadipengertian pasar monopoli yang
banyak digambarkan atau yang penulis cantumkan di atas tidaklah sepenuhnya benar.

B. Konsep Pasar Monopoli

Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan


kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Walau di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat
memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi
berada diatas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama
dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva
penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi
perusahaan monopolis, kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal
dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih
rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya
dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang
ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik
yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh
perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri
lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar- benar bebas dari
serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

C. Entry Barries

Ciri utama dari monopoli adalah tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to
entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa
pasar.

Mengapa pesaing tidak bisa masuk? Ada tiga alasannya :

1. Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal.


Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai
oleh satu perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk
memperolehnya. Maka dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang
tinggi , walau biaya marginalnya rendah.
2. Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal
untuk memproduksi dan menjual barang tertentu. Inilah yang dikatakan regulated
monopolies. Dalam monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi
melayani kepentingan publik. Sebagai contoh, pemerintah memberikan hak
mengelolah air kepada PAM, listrik kepada PLN dll.
3. Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal
yang membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural
monopoly . Contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. Untuk dapat
melayani kebutuhan produk, sebuah perusahaan harus membuat jaringan. Bayangkan,
jika banyak perusahaan yang membangun jaringan betapa tidak efisiennya biaya
produksi.
D. Undang-Undang Tentang Monopoli

Terlepas dari kenyataaan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan


perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik
monopoli, oligopoli, suap harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat
merugikan kepentingan masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu
dalam masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh
oleh negara maju semacam Amerika, adalah melalui Undang- Undang Anti-Monopoli.
Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-
undang yang mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.

Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan


penguasaan atas produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh
satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
UU ini dibagi menjadi 11 bab yang terdiri dari beberapa pasal.

E. Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Adapun ciri-cirinya secara umum:


1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya
ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya
tidak dapat diberi dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau
mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut.

2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip


Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh
barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis
barang yang tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan
barang tersebut.

3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri


Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang
mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh
menghadirkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan
kemasukan dalam pasar monopoli.

Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang
bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah
dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat
besar.

4. Dapat mempengaruhi penentuan harga


Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjualan didalam pasar
maka, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang
dikendakinya.

5. Promosi iklan kurang diperlukan


Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri,
ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau
bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah
bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.

F. Jenis-jenis Monopoli

1. Monopoli Alamiah
Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu ataupun yang disebabkan
oleh adanya bakat khusus melebihi orang lain.
2. Monopoli Undang-Undang
Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undang- undang
baik kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan
ketetapan undang-undang.

Contoh monopoli undang-undang kepada swasta :


Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan
sebagainya.

Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan undang-undang:


Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya.

G. Jenis-jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang

1. Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
3. Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

H. Faktor-faktor Timbulnya Monopoli

Hal-hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya:

1. Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu. Satu jenis


produk tertentu mungkin hanya dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi
tertentu. Misalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena listrik merupakan
kebutuhan vital masyarakat secara luas, maka penguasaan atau pengelolanya ditangani
oleh pemerintah seperti yang tercantum dalam UUD 1945. satu perusahaan yang
memiliki tanah atau hutan yang menghasilkan jenis kayu tertentu (ukir misalnya)
maka perusahaan tersebut mempunyai kedudukan monopoli untuk produksi kayu ukir.
2. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan
teknologi. Satu produsen yang memiliki teknik atau keunggulan teknologi jauh diatas
calon pesaingnya, untuk satu periode tertentu dapat mempunyai kedudukan monopoli.
Misalnya penguasaan teknik foto, dulu hanya ada pada “Kodak”, sehingga sampai
sekarang orang sering menyebut tustel dengan sebutan kodak. Demikian pula dengan
IBM, untuk menyebut komputer. Selama teknik produksi tidak ada yang meniru, maka pasar
barang-barang tersebut akan dikuasai oleh si monopolis.

3. Adanya penguasaan hak paten untuk produk tertentu (merupakan unsur


yuridis). Untuk mendapatkan hak paten ini biasanya harus didahului oleh adanya suatu
penemuan. Satu produsen menemukan cara-cara produksi baru atau menghasilkan
produk jenis baru kemudian dimintakan hak paten pada pemerintah. Dalam hal ini
produsen mendapatkan monopoli untuk menghasilkan barang tersebut. Misalnya
Graham Bell untuk pesawat telepon dan Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak
paten ini diberikan oleh departemen kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu.
Selama jangka waktu tersebut maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi
barang yang sama, karena jika memproduksi maka akan dituntut ke pengadilan.

4. Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional
(kelembagaan). Misalnya monopoli yang dipegang oleh PT ASTRA Internasional,
yaitu monopoli unutk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA

5. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak
paten atau lisensi). Misalnya karena faktor luas pasar yang terlalu besar sehingga tidak
memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya perusahaan baru
biasanya tidak akan menguntungkan, sebab perusahaan lama yang memegang
monopoli sudah mempunyai pengalaman yang lebih luas dan mempunyai kekayaan
non material atau good will dari masyarakat. Oleh sebab itu pendatang baru akan
dapat bertahan jika mempunyai teknologi yang lebih efisien.
I. Dampak Monopoli dan Pemecahannya

Pemberlakuan monopoli pada perekonomian menimbulkan 2 sisi dampak yaitu :

Sisi Positif :
1. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan
biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
2. Meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan produktivitas,
sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3. Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
4. Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih
diperhatikan.

Sisi Negatif :
1. Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas
keuntungan normal. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan
keuntungan yang ingin diperolehnya.

2. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output


kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
3. Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
4. Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan
konsumen.

Pemecahan Masalah :
Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi monopoli
adalah dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian mengenai:
1. Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah dalam
produksi dan harga.
2. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak
dapat dihindari lagi.
3. Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan
antikompetitif.
4. Pengenaan Pajak.
BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN

A. Analisa

Berdasar pada uraian Bab II, pasar monopoli ataupun monopoli sebagai salah
satu pilihan dalam perekonomian hanyalah sebagai obyek dari perekonomian itu
sendiri. Sama halnya dengan sebuah pisau yang tajam, dapat memberikan manfaat
yang cukup besar bagi seorang koki untuk membuat masakan yang nikmat dan
dinikmati banyak orang; sebaliknya apabila di tangan seorang penjahat maka pisau
sangat mematikan.
Monopoli dapat bermanfaat bagi masyarakat luas apabila Pemerintah sebagai
subyek atau pengatur dan pengawas perekonomian bijak dalam kebijakan dan
langkahnya. Regulated monopolies yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus
dilakukan. Dan sistem monopoli yang melibatkan komunikasi dua arah antara
produsen, konsumen, dan Pemerintah mungkin bisa menjadi alternatif penyelesaian
masalah. Transparansi juga harus diterapkan agar tidak terjadi salah persepsi antar
pihak.

B. Kesimpulan

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual
yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan
atau pasar atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Untuk meminimalisir dampak negatif monopoli yang dapat merugikan
masyarakat luas maka Pemerintahan Negara Republik Indonesia telah mengeluarkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan.
DAFTAR PUSTAKA

Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sukardi. 2009. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan


Depertemen Pendidikan Nasional

Endang S, Dkk.. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Bagian Penerbitan


STIE YKPN.

Nuraini, Ida. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empat. Malang : UMM
Pres.

Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE.

Rosyidi, Suherman. 1991. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori


Ekonomi Mikro Dan Makro,Cetakan ke empat. Surabaya: Duta Jasa.

Pasar Monopoli. 2013, 6 April. Diperoleh 24 September 2013 dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli

Pasar Monopoli. 2010, April. Diperoleh 21 September 2013 dari


http://profilaminkutbi.blogspot.com/2010/04/pasar-monopoli-oleh-m.html

Pasar Monopoli. 2013, 04 April. Diperoleh 25 September 2013 dari


http://tyuzeka.blogspot.com/2013/04/pasar-monopoli_4.html

Tugas Sistem Ekonomi Indonesia : Pasar Monopoli Indonesia . 2012, 14 April.


Diperoleh 21 September 2013 dari
http://daninur.blog.fisip.uns.ac.id/2012/04/14/tugas-sistem-ekonomi- indonesia-
pasar-monopoli-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai