Dosen Pengampu :
Amelira Haris Nasution, SP, M.Si
Agribisnis Hortikultura
1703010007
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan
mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2. Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang
bercorak beda dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di
pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat
pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat
meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif
a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)
b. Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar
dari pasar. Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit
sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaanperusahaan yang
masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar
akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan
normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk
ke pasar dan juga tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang
disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan persaingan
monopolistik.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak
memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis
yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk
yang harus dibayar oleh konsumen.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan
mendapatkan keuntungan di atas normal pada periode jangka pendek.
Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan pertambahan jumlah
perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut
hanya akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode
jangka panjang.
Biaya produksi per unit perusahaan monopolistik dan harga
komoditas yang relatif tinggi, serta jumlah produksinya yang rendah.
Menyebabkan kapasitas produksi yang digunakan berada di bawah
tingkat optimal. Sehingga kurang efisien.
Pengaturan pasar persaingan monopolistic tidak perlu dilakukan
meskipun perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan
monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga argument, antara lain :
a. Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang
hilang (dead weight loss) relatif kecil.
b. Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas
produksi relatif kecil.
c. Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar
persaingan monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena
beragam produk , peningkatan kualitas, dan meningkatnya kebebasab
konsumen dalam memilih output.
B. SARAN
Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga
konsumen akan tetap setia pada produk tersebut. Sehingga meskipun
produsen menaikan harga barang tersebut, produsen tidak lantas
kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan
mutu produk tersebut.
Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut produsen
agar lebih inovatif lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam
menciptakan suatu produk maupun inovatif dalam efisiensi penggunaan
faktor produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Lukman. 2007. “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta
Press
Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala. 2006. “Teori Ekonomi Mikro
Suatu Pengantar”. Jakarta: FE UI.
www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../karakteristiK.html
http://sites.google.com/site/nuhfil/Home/Mikro-baru.pdf?
a=&attredirects=0