Anda di halaman 1dari 24

Makalah Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

Pasar Monopoli
Dianjurkan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu: : Dr. Burhanuddin Yusuf MM, MA

Disusun Oleh
Kelompok 12
Nama Penyusun:
Inne Fajar Luqyana (11210860000013)
Nur Azizah (11210860000050)
Muhammad Ilyas (11210860000115)
Muhammad Rayhan Khafiz (11210860000126)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH 1C


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIEF HIDAYATULLAH
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah-Nya kepada kami, tidak lupa pula sholawat serta salam kita
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. serta para keluarga,
sahabat yang telah berjuang sampai akhir zaman kelak sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami.

Adapun makalah kami yang berjudul ‘Pasar Monopoli’ ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil


manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu,
kritik dan saran dari anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Tangerang Selatan, 18 September 2021

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
2.1 Konsep Dasar Monopoli ......................................................................................... 5
2.1.1 Ciri Ciri Pasar Monopoli ................................................................................. 7
2.1.2 Faktor faktor yang menimbulkan monopoli ................................................. 8
2.2 Keseimbangan Pada Pasar Monopoli ................................................................. 10
2.2.1 Kurva Permintaan Dan Penawaran Di Pasar Monopoli. ........................... 10
2.2.2 Maksimalisasi Laba Dan Ekuilibrium Di Pasar Monopoli ........................ 12
2.2.3 Inefisiensi Pada Pasar Monopoli .................................................................. 14
2.2.4 Diskriminasi Harga Dan Pengaruhnya Pada Konsumen ........................... 15
2.3 Monopoli Alamiah ................................................................................................ 17
2.3.1 Kelebihan Monopoli Alami ........................................................................... 18
2.3.2 Kekurangan Monopoli Alami ....................................................................... 19
BAB III............................................................................................................................. 22
PENUTUP ........................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem perdagangan bersifat monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
merupakan hal baru di Indonesia. Hal ini bermula dari disahkannya Undang-
Undang Monopoli tanggal 5 Maret 1999 yang disahkan pada tanggal 5 Maret
1999 atas nama Undang-Undang Nomor 5 tentang Larangan Praktek Eksklusif
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Ini saat ini menjadi masalah di negara-
negara Eropa dan Amerika Serikat dan telah diresepkan selama ratusan tahun.

Disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek


Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat menjamin terciptanya iklim
usaha yang kondusif bagi pelaku pasar dan terciptanya peluang usaha yang
lebih kompetitif di masa yang akan datang. Undang-undang ini diharapkan
dapat mendorong efisiensi kegiatan usaha dan kondisi persaingan usaha yang
sehat dan tidak memihak sehingga kekuatan ekonomi tidak terkonsentrasi
pada entitas ekonomi tertentu. Upaya masih harus dilakukan untuk
memperbaiki undang-undang ini.

Monopoli sebenarnya bukan tindakan yang dilarang, ia memperoleh posisi di


pasar karena kemampuannya untuk secara jujur menantang prakiraan bisnis
atau pandangan ke depan kewirausahaan yang tinggi, dan perusahaan
mengembangkan pasar dengan produk-produk berkualitas tinggi. , Pelanggan,
konsumen, personel yang berkualitas, dan lainnya barang atau jasa yang
diinginkan sehingga dapat dikendalikan. Dengan adanya undang-undang ini,
penulis berpedoman pada Undang-Undang Antimonopoli dan Pasal 50
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, yang mengatur hal-hal yang dikecualikan oleh Undang-Undang
Persaingan Usaha.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar dari monopoli?
2. Bagaimana keseimbangan dari pasar monopoli
3. Apa itu monopoli alamiah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui konsep dasar dari monopoli
2. Mengetahui tentang keseimbangan dari pasar monopoli
3. Mengetahui tentang monopoli alamiah

1.4 Manfaat Penulisan


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
dan inti dari pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang apa
saja hal terkait ilmu pada pasar monopoli

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Monopoli


Pasar monopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu Monos yang berarti satu dan
Polein yang berarti menjual, secara pengertian pasar monopoli adalah suatu
bentuk pasar dimana hanya satu penjual yang menguasai pasar. Sehingga tidak
ada pihak lain yang menyainginya. Ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoly, tetapi dalam kenyataannya sulit untuk mendapatkan suatu
perusahaan yang memberi contoh monopoli murni (pure monopoly). Dimana
tidak ada unsur persaingan dari perusahaan yang lain. Sekalinya pun ada hanya
terdapat pada penjual di pasar, sehingga tidak ada persaingan langsung dari
perusahaan lain, kemungkinan masih ada perusahaan yang tidak langsung,
misalnya dari produk atau barang-barang dari perusahaan lain yang bias
sebagian substitusi (meski substitusi tidak sempurna) untuk barang-barang
yang dihasilkan perusahaan monopoli. Secara umum perusahaan monopoli
dipandang buruk atau jelek karena dikonotasikan dengan perolehan yang
melebihi batas normal dan komoditas yang lebih sedikit bagi masyarakat,
namun tidak semua perusahaan monopoli buruk atau jelek, sebagai contoh
halnya Pertamina dengan PAM yang dijalankan secara monopoli dengan
alasan untuk melindungi kepentingan rakyat banyak.

Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan


penawaran dimana hanya satu penjual atau produsen yang berhadapan
langsung dengan banyak pembeli atau konsumen. Dalam ilmu ekonomi
menegaskan bahwasanya ada monopoli jika seluruh hasil industri diproduksi
dan dijual oleh satu perusahaan yang disebut dengan monopolis atau
perusahaan monopoli. Monopoli murni terdapat situasi pasar yang hanya ada
satu penjual yang memperdagangkan produk tunggal yang tidak dapat diganti
dan disubstitusi kan dengan produk yang lain. Penjual tunggal tidak akan
berpengaruh atau tidak mempengaruhi harga serta output dari produk yang

5
dijual dalam perekonomian. Dan sekali lagi pasar ini merupakan bentuk yang
sangat idealistic, karena sulit dibayangkan bahwa didalam sistem
perekonomian yang saling tergantung ini ada seorang yang menjual produk
tidak ada substitusinya. Sebagai contoh ada seseorang yang menguasai satu-
satunya sarana transportasi dari Los Angles ke Hawaii. Asumsikan juga bahwa
tidak ada jalan lain menuju Hawaii kecuali melalui Los Angeles. Bila orang
ingin berlibur ke Hawaii, maka ia harus berhadapan dengan seorang monopolis
murni, seperti yang sudah diceritakan diatas. Tetapi jelas ada tempat lain untuk
berlibur, misalnya pergi ke tempat hiburan lain seperti Disneyland. Tentu saja
pengganti ini bukan merupakan pengganti yang mirip. Tetapi mengganti
merupakan salah satu jalan daripada tidak ada pengganti nya, kita selalu dapat
pengganti bagi suatu barang atau jasa.

Kondisi monopoli murni jarang sekali terdapat, walaupun bentuk pasar yang
mendekati defenisi kita pernah ada dalam sejarah. Perusahaan pos dan
Perusahaan angkatan udara merupakan beberapa contoh monopoli murni yang
pernah terwujud pada waktu yang lalu. Sekarang pertambangan timah dan
perusahaan listrik dapat dipandang sebagai monopolis. Monopoli
mengharuskan adanya suatu cara untuk menyingkirkan para pesaing dari arena
sebuah industri tertentu. Memang terdapat kendala (barriers) untuk memasuki
monopoli murni, dan sebagian besar kendala tersebut terdapat juga dalam
bentuk pasar yang lain, seperti oligopoli. Diantara beberapa jenis kendala yang
ada, terdapat kendala yang berbentuk paten dan lisensi yang dikeluarkan oleh
pemerintah, pengendalian bahan baku, penggunaan merek dagang,
kebijaksanaan harga yang dimaksudkan untuk menegah para pesaing agar tetap
berada di luar arena, besarnya modal investasi yang diperlukan untuk
memasuki sebuah industri, dan luasnya pasar. Dalam kehidupan sehari-hari
sering kita temui bentuk pasar monopoli, yaitu situasi pasar dimana hanya ada
ada satu penjual produk, dan produk tersebut tidak ada penggantinya (no
substitutes). Oleh karena itu, prilaku dalam pengambilan keputusan di pasar
agak berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Pemahaman prilaku

6
monopoli sangat penting bagi para pengambil kebijakan dalam rangka
mengendalika perekonomian yang sesuai dengan keinginan masyarakatnya.
Agar monopoli tercipta, maka harus ada cara untuk pesaing tidak masuk dal
industri itu. Memang terdapat rintangan (barriers) untuk memasuki monopoli
murni tersebut, dan sebagian besar rintangan itu terdapat juga dalam bentuk
pasar yang lain seperti oligopoly. Yang berbeda antara perusahaan monopoli
dan perusahaan dalam struktur pasar lain adalah kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan. Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya
produsen bagi suatu produk tertentu, maka kurva permintaannya adalah sama
dengan kurva permintaan pasar bagi produknya.
Bentuk pasar monopoli dibedakan menjadi :
• Pasar monopoli murni yaitu bentuk pasar yang ekstrim sepertinya
contohnya yaitu PT. KAI (Kereta Api Indonesia), PLN, PAM dan Lainnya.

• Pasar yang mendekati monopoli (near monopoly) yaitu pasar yang hanya
terdiri dari satu orang pengusaha (single producer). Sebagai contoh yaitu
penjual ketoprak di suatu daerah tertentu merupakan monopoli murni untuk
daerah tersebut, karena hanya terdapat pada daerah tersebut. Tetapi ia
disebut near monopoly karena diluar dari daerah tersebut terdapat penjual
ketoprak yang sama.

2.1.1 Ciri Ciri Pasar Monopoli


• Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Dari definisi pasar monopoli yang sudah diketahui bahwasanya hanya ada
satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan artian bahwasanya
barang atau jasa yang dihasilkan nya tidak dapat dibeli di tempat yang
lainnya. Para konsumen atau pembeli tidak mempunyai pilihan selain
membeli dalam pasar monopoli tersebut. Syarat dan ketentuan berlaku
sepenuhnya akan ditentukan oleh monopoli itu, dan pembelinya tidak dapat
berbuat sesuatu apapun didalam menentukan syarat jual beli.

• Tidak Mempunyai Barang Pengganti Yang Mirip

7
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli dapat digantikan oleh barang
lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis
barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subtitute) yang
dapat menggantikan barang tersebut.

• Tidak Terdapat Kemungkinan Untuk Masuk Kedalam Industri


Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang
mempunyai kekuasaan monopoli. Keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan
berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan
kemasukan ke dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal, yaitu dibatasi
oleh undang-undang. Ada yang bersifat teknologi, yaitu teknologi yang
digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang
bersifat keuangan, yaitu modal yang diperlukan sanagt besar.

• Dapat mempengaruhi penentuan harga


Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya penjual yang terdapat di
dalam pasar, maka penentuan harga dapat ditentukan atau dikuasai oleh
sendirinya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu
harga atau price setter.

• Promosi iklan kurang diperlukan


Karena perusahaan monopoli adalah sagu-satunya perusahaan yang ada di
dalam industri, maka ia tidak perlu untuk memasang iklan atau
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang
membutuhkan atau memerlukan barang tersebut mau tidak mau akan
membeli barang tersebut dari perusahaan monopoli itu. Walaupun
semisalnya perusahaan monopoli memasang iklan, itu hanya bertujuan untuk
menarik pembeli dan menjalin hubungan baik terhadap masyarakat.

2.1.2 Faktor faktor yang menimbulkan monopoli


Terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan pasar monopoli, yaitu sebagai
berikut :

8
• Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lainnya.

Ya, sudah disebutkan tadi bahwasanya salah satu sumber penting adalah
mempunyai sumber daya yang unik atau istimewa yang tidak dimiliki oleh
perusahaan yang lainnya. Dalam suatu perekonomian monopoli juga berlaku jika
suatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang ada.

• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economics


of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.

Suatu perusahaan baru menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat
produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai
keadaan dimana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah
hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud di pasar. Dengan demikian,
sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat
menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat
produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga
perusahaan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.

• Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah


memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
1. Hak Paten atau hak cipta
Perusahaan mempunyai hak cipta atau paten untuk menghindari penjiplakan
antara perusahaan lainnya. Agar usaha mengembangkan berbagai teknologi
untuk bertujuan sebagai memberi keuntungan bagi perusahaan, haruslah
pemerintah melarang dan menghukum jikalau ada yang menjiplak ide yang ada.
2. Hak usaha eksekutif
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan
timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum.Sebagai
akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga/tarif yang tinggi ke atas
barang/jasa yang dihasilkannya
Berapa faktor yang sudah disebutkan diatas, masih ada faktor lainnya yang
menyebabkan timbulnya pasar monopoli, yaitu :

9
• Ukuran pasar yang sangat kecil
• Produsen menetapkan kebijaksanaan penetapan harga
• Adanya penguasaan terhadap bahan mentah
• Adanya penguasaan teknik produksi tertentu
• Adanya Lisensi
• Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah
• Hasil pembinaan mutu yang dimiliki oleh perusahaan
• Modal yang besar

2.2 Keseimbangan Pada Pasar Monopoli


Sebelum membahas tentang keseimbangan pada pasar monopoli, maka kita
harus mengetahui kurva permintaan dan penawaran di pasar monopoli. Berikut
ini adalah penjelasannya :

2.2.1 Kurva Permintaan Dan Penawaran Di Pasar Monopoli.


Pasar monopoli memiliki kurva permintaan dan penawaran yang menarik
untuk dicermati. Berikut penjelasannya.
2.2.1.1. Kurva Permintaan.
Kurva permintaan monopoli, bagi komoditas yang dihasilkan
monopoli, menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Dalam hal
tersebut monopolis ( pelaku pasar monopoli ) akan memperoleh
harga jual tinggi bila produksi sedikit, dan harganya akan
semakin rendah bila produksinya semakin banyak. Mengingat di
pasar monopoli hanya ada satu produsen, maka kurva
permintaan pasar merupakan kurva permintaan produsen
tersebut. Perlu dicatat bahwa produsen memiliki kuasa untuk
menentukan harga sekaligus kuantitas output; Oleh karena itu,
kurva permintaan yang terbentuk di pasar monopoli cenderung
turun dari sebelah kiri atas menuju kanan bawah.

10
Mengapa bentuk kurva permintaan menurun? Karena semakin
banyak kuantitas output yang dijual produsen, harga output/unit
akan semakin berkurang. Kurva permintaan yang menurun itu
jugalah yang menunjukkan mengapa marginal revenue (MR)
produsen monopoli selalu dibawah harga output.

2.2.1.2 Kurva Penawaran


Tidak seperti pasar persaingan sempurna yang memiliki kurva
penawaran karena banyaknya produsen yang ada di pasar, di
pasar monopoli hanya ada satu produsen; Artinya, kurva
penawaran di pasar monopoli hanya berwujud satu titik dimana
marginal cost (MC) sama dengan marginal revenue (MR). Kalau
pun terjadi perubahan permintaan yang menggeser penawaran,
kita tidak bisa serta merta menggambarkan kurva penawaran
sebagai gabungan dari titik keseimbangan semula dengan titik
keseimbangan baru (karena bentuknya tidak beraturan).

11
Sebagai gambaran dapat di perhatikan kurva penawaran sebagai
berikut :
Misalnya pada awal mulanya permintaan adalah Do Do ,
marginal revenue adalah MRo , sedangkan marginal cost adalah
MC. Keuntungan Maksimum akan dicapai bila perusahaan
berproduksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga
mencapai Po.

Misalkan permintaan berubah benjadi D1 D1 dan marginal


revenue adalah MR1 . Biaya produksi tidak berubah, berarti biaya
marginal adalah tetap seperti yang di tunjukkan oleh MC. Dalam
keadaan yang baru ini, untuk memaksimumkan keuntungan,
perusahaan akan memproduksi sebanyak Q, tetapi sekarang
tingkat harga mencapai P1.

Dengan demikian, di dapati adanya dua tingkat harga ( Po dan P1


), tetapi hanya satu jumlah produksi (Q). Keadaan ini
menyebabkan kita tidak dapat menunjukkan kurva penawaran
untuk perusahaan monopoli tidak terdapat sifat hubungan yang
tetap antara harga dan jumlah yang di tawarkan oleh perusahaan
tersebut.

2.2.2 Maksimalisasi Laba Dan Ekuilibrium Di Pasar Monopoli


Di bagian ini kita akan mencermati bagaimana laba maksimal dan titik
keseimbangan di pasar monopoli terbentuk.

2.2.2.1 Maksimalisasi Laba di Pasar Monopoli.


Pada pasar monopoli, laba maksimal tercapai ketika jumlah
output berada ditingkat dimana marginal cost (MC) sama dengan
marginal revenue (MR). Adapun penjelasannya terlihat pada
gambar dibawah ini.

12
Kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal adalah pada
tingkat dimana MC = MR, yakni sebesar Q1.

2.2.2.2 Ekuilibrium Pasar Monopoli


Setelah menentukan besarnya output yang menghasilkan laba
maksimal (Q1), maka produsen akan menentukan harga yang
bersedia dibayar oleh pembeli. Pada saat itulah tercapai
keseimbangan di pasar monopoli. Untuk mempermudah
penjelasan, kita bisa melihat gambar berikut ini.

Keterangan:

13
• Setelah kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal
diketahui (Q1) dan harga yang bersedia konsumen bayar juga
diketahui (P1), maka pada saat itu ditemukan titik ekuilibrium
(V).
• Adapun laba maksimal yang diperoleh produsen monopoli
adalah sebesar area segiempat P1-T-U-V.

2.2.3 Inefisiensi Pada Pasar Monopoli


Selanjutnya, kita akan memahami tercapainya level output efisien dan
terjadinya deadweight loss di pasar monopoli. Dua hal Ini sekaligus bisa
menggambarkan inefisiensi pada pasar monopoli.

2.2.3.1 Level Output Efisien.


Jika level output yang memaksimalkan laba adalah ketika MR = MC,
maka level output dikatakan efisien ketika MC = D. Untuk
mempermudah pemahaman, kita bisa melihat di bawah ini.

Keterangan:
• Titik X, dimana terjadi persinggungan antara permintaan (D) dengan
marginal cost (MC) merupakan level output efisien.
• Area sebelah kiri dan kanan level output efisien (X), menunjukkan
inefisiensi di pasar monopoli.

14
2.2.3.2 Deadweight Loss.
Deadweight loss menunjukkan inefisiensi pada pasar monopoli, karena
pada saat itu produsen menetapkan harga diatas marginal cost (P >
MC). Gambar di bawah ini menunjukkan terjadinya deadweight loss di
pasar monopoli.

Keterangan:

• Karena produsen menetapkan harga sebesar P1 (dimana P > MC)


untuk memaksimalkan laba, sedangkan level output efisien adalah
titik X, maka area segitiga yang terbentuk (area V-W-X) merupakan
deadweight loss.

• Deadweight loss ini serupa dengan penerapan pajak, hanya saja hal
tersebut dilakukan oleh produsen monopoli.

2.2.4 Diskriminasi Harga Dan Pengaruhnya Pada Konsumen


Berikutnya kita akan melihat bagaimana penerapan harga oleh produsen
monopoli berpengaruh terhadap laba produsen dan kesejahteraan masyarakat
(yang tercermin dalam surplus konsumen). Dalam contoh sederhana, kita
kondisikan produsen memiliki pilihan dalam penetapan harga output, yakni:

1. Penerapan harga yang tidak diskriminatif, dalam hal ini produsen


menerapkan harga tunggal bagi setiap konsumen.

15
2. Penerapan diskriminasi harga, dimana produsen menentukan harga yang
berbeda untuk setiap konsumen. Kita bisa melihat kedua kondisi diatas
melalui dua kurva di bawah ini.

Keterangan:

• Pada kurva sebelah kiri, ketika produsen memberlakukan harga yang sama,
sebagian konsumen bersedia melakukan pembelian. Dengan demikian
tercipta surplus konsumen yang tercermin pada area segitiga A-P1-V.

• Masih pada kurva yang sama, sebagian konsumen lainnya tidak bersedia
membeli output pada harga tersebut, sehingga tercipta deadweight loss (area
segitiga V-U-X). Adapun profit yang diterima produsen (surplus produsen)
adalah sebesar area segiempat P1-B-U-V.

• Pada kurva sebelah kanan, saat produsen memberlakukan diskriminasi harga,


semua konsumen bersedia membayar dengan harga yang telah ditentukan
(kedua pihak sama-sama memperoleh manfaat). Dalam hal ini tidak terjadi
deadweight loss, sehingga seluruh area surplus (segitiga A-B-X) merupakan
profit bagi produsen.

• Perlu diingat bahwa dalam realita, diskriminasi harga tidaklah sesempurna


seperti pada kasus diatas. Kasus tersebut hanya menunjukkan bahwa
diskriminasi harga berpengaruh terhadap peningkatan laba produsen di pasar
monopoli.

16
2.3 Monopoli Alamiah
Monopoli alami adalah industri yang memiliki skala ekonomi di mana
produksi barang atau jasanya paling efisien untuk satu perusahaan dalam
pembuatan barangnya. Pada masa lampau, monopoli alami AS diatur oleh
negara. Komisi utilitas publik di setiap negara bagian memantau utilitas dan
perusahaan komunikasi yang dioperasikan secara lokal dan mengatur skala
ekonomi dengan efisien dalam kekuatan monopoli. Pada kasusnya sistem
kabel optik pada suatu kawasan hanya dikuasai satu atau dua penyedia layanan
internet dan telekomunikasi.

Mengatur regulasi harga paling sering dilakukan untuk monopoli alami seperti
utilitas lokal. Monopoli alami adalah perusahaan yang dapat menghasilkan
semua hasil pasar dengan biaya lebih rendah daripada beberapa perusahaan.
Ketika sebuah perusahaan memiliki monopoli alami, lebih efisien untuk
melayani seluruh pasar daripada beberapa perusahaan yang bersaing satu sama
lain. Monopoli alami biasanya terjadi ketika skala ekonomi kuat. Jika
perusahaan dipecah menjadi dua perusahaan yang bersaing, masing-masing
melayani setengah dari pasar, biaya rata-rata setiap perusahaan akan lebih
tinggi daripada biaya monopoli semula. Poin penting adalah bahwa agar
monopoli alami ada, skala ekonomi yang mendekati permintaan agregat pasar
harus diwujudkan.

Suatu industri adalah monopoli alami jika satu perusahaan dapat menyediakan
barang atau jasa ke seluruh pasar dengan biaya lebih rendah daripada dua atau
lebih perusahaan yang dikarenakan persaingan harga di pasaran. Monopoli
alami terjadi ketika skala ekonomi berada di area produksi yang relevan. Satu
perusahaan dapat menghasilkan sejumlah besar output dengan biaya terendah.
Dengan kata lain, untuk volume produksi tertentu, semakin banyak
perusahaan, semakin rendah volume produksi per perusahaan dan semakin
tinggi biaya total rata-rata. Contoh monopoli alami adalah distribusi air pada
Perusahaan Daerah Air Minum untuk memasok air ke penduduk di

17
wilayahnya, perusahaan air perlu membangun jaringan pipa, penampungan air
seperti waduk dan mesin filtrasi. Jika dalam satu daerah terdapat lebih dari satu
PDAM untuk melayani distribusi air, maka para perusahaan air itu akan
bersaing harga yang dihasilkan dari pembangunan pipa pendistribusian dan
mesin filtrasi meskipun air itu berasal dari sumber atau waduk yang sama.
Maka dari itu, monopoli alami diperlukan jika satu perusahaan menguasai
pasar, rata-rata total biaya air akan menjadi yang rendah.

Dalam kasus lain, kemampuan perusahaan untuk memnuhi permintaan pasar


merupakan faktor dalam menentukan apakah suatu industri merupakan
monopoli alami. Seperti contoh perusahaan bensin di suatu wilayah melayani
permintaan di wilayah tersebut, tetapi seiirng berjalannya waktu, populasi di
wilayah tersebut bertambah dan karena perusahaan monopoli tersebut
memiliki keterbatasan penyimpanan stok bensin yang berimbas pada stok
bensin yang tidak bisa memenuhi permintaan di wilayah tersebut, maka
perusahaan bensin tersebut membuat stasiun pengisian bahan bakar umum di
tempat lain di wilayah tersebut dengan berasumsi harga yang ditetapkan tetap
stabil daripada adanya perusahaan lain memulai bisnisnya di wilayah tersebut.
monopoli alami dapat berkembang menjadi pasar yang lebih kompetitif. Jika
kurva biaya total rata-rata perusahaan terus menurun, maka perusahaan
mengalami apa yang disebut monopoli alami. Dalam hal ini, membagi
produksi menjadi beberapa perusahaan mengurangi produksi masing-masing
perusahaan dan meningkatkan biaya total rata-rata. Hal ini memungkinkan satu
perusahaan untuk menghasilkan kuantitas apapun dengan biaya terendah.

Monopoli alami memiliki aspek kelebihan dan kekurangan dalam hal ekonomi

2.3.1 Kelebihan Monopoli Alami


1. Kemudahan Akses Pasar
Perusahaan yang menjalankan monopoli alami memiliki kebebasan
dan kemudahan untuk masuk dan keluar pasar. Hambatan yang
rendah ini memberikan peluang bagi perusahaan baru untuk masuk
dan merevitalisasi persaingan. Masuk dan keluar sederhana ini

18
digunakan untuk memastikan bahwa satu produsen mengontrol dan
tidak menggunakan kekuasaan untuk mengeksploitasi konsumen.
Namun, adanya kebebasan untuk masuk dan keluar negeri membuat
persaingan semakin ketat. Kondisi ini dapat menjadi cambuk bagi
perusahaan yang bermain di pasar monopoli, sehingga perusahaan
perlu tetap kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan produk
atau jasa yang mengutamakan kualitas dan mutu.

2. Mendapatkan Hak Cipta, Paten, Merk


Keuntungan lain dari praktik monopoli alami adalah bahwa bisnis
memperoleh hak cipta, paten, dan merek dagang. Hak Cipta adalah
perlindungan yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi
produk atau jasa yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Hak Cipta juga dapat digambarkan sebagai hak khusus yang diberikan
kepada perusahaan untuk menerbitkan dan menyalin produk atau
layanan yang dibuat. Paten tidak jauh berbeda dengan hak cipta, tetapi
merupakan hak khusus yang diberikan kepada perusahaan untuk
meningkatkan proses dan hasil produksinya. Paten digunakan untuk
mencegah penyalinan produk atau layanan secara tidak sah kepada
orang lain. Oleh karena itu, produk yang diproduksi oleh perusahaan
adalah hak milik. Produk atau layanan yang dibuat oleh perusahaan
harus bermerek. Perusahaan dengan monopoli alami menerima hak
merek dagang. Tujuannya adalah untuk membedakan dari produk
perusahaan lain. Nama dan merek dagang yang terdaftar pada
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual tidak dapat disalin oleh
orang lain. Lagi pula, perusahaan dengan monopoli alami tidak
memiliki pesaing. Artinya, konflik akibat persaingan di pasar dapat
dikurangi.

2.3.2 Kekurangan Monopoli Alami


1. Terciptanya Pasar Gelap

19
Pasar gelap menawarkan perlindungan konsumen untuk produk yang
sama dengan harga yang sangat rendah. Pasalnya, produk yang
ditawarkan di pasar monopoli sangat diapresiasi, terutama oleh
kalangan menengah ke bawah. Selain itu, biasanya sulit untuk
mendapatkan produk.

2. Terjadi Eksploitasi
Pasar monopoli alami berisiko disalahgunakan oleh bisnis dan
penjual. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan atau penjual telah
menetapkan harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga
marginal. Oleh karena itu, calon konsumen harus membayar harga
yang jauh lebih tinggi untuk produk atau layanan mereka. Kondisi ini
mengakibatkan pekerja menerima upah yang lebih rendah. Tidak
cocok untuk beban kerja yang tinggi.

3. Terjadi Ketidakadilan
Hal ini terjadi karena perusahaan memiliki kekuasaan mutlak. Dalam
pasar monopoli jenis ini juga dimungkinkan untuk melakukan
kecurangan terhadap produsen yang menawarkan produk serupa ke
pasar.

4. Pemborosan
Limbah seringkali dihasilkan oleh perusahaan yang menguasai pasar.
Perusahaan biasanya tidak memperhatikan efisiensi produksi. Itu
hanya berfokus pada produksi massal dan bagaimana menjual produk.
Oleh karena itu, biaya proses manufaktur cenderung meningkat.
Dalam hal ini, konsumen yang mengandalkan produk dan jasa yang
dijual dalam perdagangan monopoli tidak dapat lagi meminta.
Konsumen perlu menerima keputusan perusahaan. Saat harga
melambung, konsumen harus tetap berbelanja dengan harga tinggi.
Sebagian besar bisnis disponsori pemerintah, tetapi ini bisa terjadi.

20
Misalnya, perusahaan minyak tanah menggandakan harga jualnya jika
sulit diperoleh karena kekurangan bahan baku. Kebanyakan orang
sekarang membutuhkan bahan bakar untuk aktivitasnya. Di pasar
monopoli tertentu, perusahaan masih membutuhkan biaya persaingan,
seperti iklan dan insentif. Sebagai aturan umum, strategi promosi yang
diterapkan tidak efektif, dan banyak biaya yang terbuang percuma.
Biaya intensif seperti pemberian diskon juga membutuhkan anggaran
tambahan.

21
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam penulisan tentang pasar monopoli dapat disimpulkan bahwa pasar monopoli
berasal dari bahasa Yunani yaitu Monos yang berarti satu dan Polein yang berarti
menjual, secara pengertian pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya
satu penjual yang menguasai pasar. Sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya. Ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly, tetapi dalam
kenyataannya sulit untuk mendapatkan suatu perusahaan yang memberi contoh
monopoli murni . Dimana tidak ada unsur persaingan dari perusahaan yang lain.

Sekalinya pun ada hanya terdapat pada penjual di pasar, sehingga tidak ada
persaingan langsung dari perusahaan lain, kemungkinan masih ada perusahaan
yang tidak langsung, misalnya dari produk atau barang-barang dari perusahaan lain
yang bias sebagian substitusi untuk barang-barang yang dihasilkan perusahaan
monopoli. Kurva permintaan monopoli, bagi komoditas yang dihasilkan monopoli,
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Monopoli alami adalah industri yang
memiliki skala ekonomi di mana produksi barang atau jasanya paling efisien untuk
satu perusahaan dalam pembuatan barangnya. Komisi utilitas publik di setiap
negara bagian memantau utilitas dan perusahaan komunikasi yang dioperasikan
secara lokal dan mengatur skala ekonomi dengan efisien dalam kekuatan monopoli.

SARAN
Diharapkan agar semua pembaca dapat mengetahui terlebih dapat mengukur baik
buruknya nilai-nilai yang terkandung dalam karakteristik pasar monopoli.

22
DAFTAR PUSTAKA

Pindyck, Robert S., and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics. 8th ed.


The Pearson Series in Economics. Boston: Pearson, 2013.

Mankiw, N. Gregory. Principles of Economics. Eighth edition.


Australia ; Boston, MA, USA: Cengage Learning, 2018.

Bilas, R.A., 1986. Teori Mikroekonomi. Terjemahan: G. Hutauruk,


MBA. Erlangga, Jakarta.

Sukirno, S. (2002) Pengantar teori mikroekonomi. Jakarta:


RajaGrafindo Persada.

Satia Negara Lubis : Teori Pasar I : Pasar Monopoli, 2006


USU Repository © 2007

23

Anda mungkin juga menyukai