DISUSUN OLEH:
SUDARTI. B (A011221058)
JUSNENI (A011221059)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Pasar Monopoli” ini
tepat pada waktunya.
Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Muhammad Darwis, M.S.
dan Muhammad Nur Iman, S.S., M.Hum. sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan banyak bantuan, petunjuk, dan arahan yang sangat jelas sehingga
mempermudah kelompok kami dalam menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga untuk
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung selesainya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pasar monopoli?
2. Seperti apa ciri-ciri dari pasar monopoli?
3. Apa saja faktor yang menimbulkan terjadinya pasar monopoli?
4. Bagaimana kurva permintaan dan kekuatan monopoli?
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari monopoli dan bagaimana pengendaliannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa itu pasar monopoli
2. Untuk mengetahui ciri-curi dari pasar monopoli
3. Untuk mengetahui faktor-faktor sehingga terjadinya pasar monopoli
4. Untuk mengetahui kurva-kurva monopoli
5. Untuk mengetahui dampak dari monopoli beserta cara pengendaliannya
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran
di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen. Contoh : perusahaan televisi kabel local yang terdapat di kota – kota besar
dapat dipandang sebagai seorang monopoli. Dalam ilmu ekonomi dikatakan ada
2
monopoli jika seluruh hasil industri diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan yang
disebut monopolis atau perusahaan monopoli.
Monopoli murni terdapat dalam situasi pasar di mana hanya ada satu penjual
yang memperdagangkan produk tunggal yang tidak dapat diganti dan disubstitusikan
dengan produk lain. Penjual tunggal ini tidak dipengaruh dan tidak mempengauhi harga
serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian. Sekali lagi
bentuk pasar ini merupakan bentuk yang sangat idealistic, karena sulit membayangkan
bahwa didalam system perekonomian yang saling tergantung ini, ada seseorang yang
dapat menjual suatu produk yang tidak ada substitusinya.
Kondisi monopoli murni jarang sekali terdapat, walaupun bentuk pasar yang
mendekati defenisi kita pernah ada dalam sejarah. Perusahaan pos dan Perusahaan
angkatan udara merupakan beberapa contoh monopoli murni yang pernah terwujud
pada waktu yang lalu. Sekarang pertambangan timah dan perusahaan listrik dapat
dipandang sebagai monopolis.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui bentuk pasar monopoli, yaitu
situasi pasar dimana hanya ada ada satu penjual produk, dan produk tersebut tidak ada
penggantinya (no substitutes). Oleh karena itu, prilaku dalam pengambilan keputusan
di pasar agak berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Pemahaman prilaku
monopoli sangat penting bagi para pengambil kebijakan dalam rangka mengendalikan
perekonomian yang sesuai dengan keinginan masyarakatnya.
Agar ada monopoli, harus ada sesuatu cara agar para pesaing tidak dapat
memasuki industri tersebut. Memang ada rintangan (barriers) untuk memasuki
monopoli murni itu, dan sebagian besar rintangan itu terdapat juga dalam bentuk pasar
yang lain seperti oligopoly. Diantara rintangan itu termasuk paten dan lisensi yang
diberikan oleh pemerintah, pengendalian (control) bahan baku, penggunaan nama
merk, kebijakan harga yang dirancang untuk menahan pesaing di luar industri, investasi
modal besar yang diperlukan untuk memasuki industri, dan luasnya pasar. Hala-hal
tersebut di atas memang merupakan rintangan untuk memasuki industri.
Yang berbeda antara perusahaan monopoli dan perusahaan dalam struktur pasar
lain adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Karena perusahaan monopoli
adalah satu-satunya produsen bagi suatu produk tertentu, maka kurva permintaannya
adalah sama dengan kurva permintaan pasar bagi produknya.
4
B. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Adapun ciri-cirinya secara umum:
1) Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan. sifat ini sudah secara jelas
dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam
industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat diberi dari
tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka
menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut.
3) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri sifat ini merupakan
sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghadirkan
berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan
kemasukan dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan
undang-undang. Ada yang bersifat teknologi yaitu teknologi yang digunakan
sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan
yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
5
membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi
untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
6
teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan
memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah
melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut.
1. Ukuran pasar yang sangat kecil sehingga dengan satu produsen saja sudah dapat
mencukupi permintaan pasar.
2. Produsen menerapkan kebijaksanaan penetapan harga (limit pricing policy),
yaitu penetapan harga yang sangat rendah sehingga produsen baru tidak ikut
masuk pasar.
3. Adanya penguasaan bahan mentah. Misalnya perusahaan listrik negara (PLN).
Karena listrik merupakan kebutuhan vital masyarakat banyak , maka
penguasaan dan pengelolaannya ditangani oleh pemerintah seperti yang
tercantum dalam UUD 1945.
4. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu. Misalnya penguasaan teknik foto,
dulu hanya ada pada “Kodak”, sehingga sampai sekarang orang sering
menyebut tustel dengan sebutan Kodak. Demikian pula dengan IBM, untuk
menyebut komputer.
5. Adanya lisensi. Hal ini bisa terjadi karena diperoleh secara institusional.
Misalnya monopoli yang dipegang oleh ASTRA Internasional, yaitu monopoli
untuk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA.
6. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya patent atau
lisensi). Misalnya karena faktor luas pasar yang tidak terlalu besar sehingga
tidak memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya
perusahaan baru biasanya tidak akan menguntungkan, karena perusahaan lama
7
telah lama memegang monopoli, sudah mempunyai pengalaman yang lebih
luas dan mempunyai kekayaan non material atau Goodwill dari masyarakat.
7. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu
menggunakan produk tersebut.
8. Modal yang besar, berarti mendukung suaut perusahaan untuk lebih
mengembangkan dan penguasaan suatu bidang usaha.
Sifat permintaan yang dihadapi oleh monopolis sangat berbeda dengan yang
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
8
Dalam hal ini berlaku :
b) Jumlah pesaing
Semakin sedikit pemain, semakin besar kekuatan
monopoli. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kekuatan
pasar di persaingan sempurna adalah nol dan itu akan meningkat
ketika pasar mengarah pada monopoli. Selain itu, jika jumlah
9
pemain sedikit, mereka mudah untuk berkolusi dalam
menetapkan harga.
c) Diferensiasi produk
Diferensiasi meningkatkan kemampuan perusahaan
untuk menetapkan harga jual. Sebaliknya, ketika menghasilkan
produk yang homogen (produk massal), kekuatan atas harga jual
menurun. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi
daripada pemain lainnya, konsumen akan beralih ke produk yang
lebih murah. Singkat cerita, diferensiasi meningkatkan biaya
peralihan konsumen.
Intervensi pemerintah dalam pasar monopoli ini dapat berupa dua hal,yakni:
1) Pengaturan Harga
Pemerintah sering diikut sertakan dalam komisi pengawas untuk
mengatur harga yang dikenakan oleh public utility seperti perusahaan jalantol,
gas dan listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang
akan menarik sang monopolis untuk menyediakan produk sebanyak- banyaknya
sesuai dengan permintaan konsumen. Penentuan harga maksimum
menguntungkan konsumen dengan harga per unit yang lebih rendah dan jumlah
10
barang yang lebih banyak dapat menghalangi sang monopolis untuk mengambil
semua keuntungan dankedudukan monopolisnya. Keadaan ini juga memaksa
sang monopolis untuk memperluas outputnya sampai pada titik dimana biaya
penjualan misalnya sama dengan biaya produknya.
2) Pengaturan perpajakan
Pajak-pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap monopolis sering
dianggap sebagai alat pengaturan yang tepat untuk menghalangi sang
monopolis untuk menikmati keuntungan sepenuhnya karena kedudukan mereka
sebagai monopoli. Disini ada dua jenis pajak:
a. Pajak khusus atau pajak tetap untuk setiap unit yang dihasilkan
perusahaan monopolis.
b. Jumlah pajak tertentu dikenakan dengan tidak memperhatikan
output yang dihasilkan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Monopoli mengharuskan adanya suatu cara untuk menyingkirkan para pesaing
dari arena sebuah industri tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui
bentuk pasar monopoli, yaitu situasi pasar dimana hanya ada ada satu penjual produk,
dan produk tersebut tidak ada penggantinya (no substitutes). Oleh karena itu, perilaku
dalam pengambilan keputusan di pasar agak berbeda dengan pasar persaingan
sempurna. Pemahaman perilaku monopoli sangat penting bagi para pengambil
kebijakan dalam rangka mengendalikan perekonomian yang sesuai dengan keinginan
masyarakatnya.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya
tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, S. N. (2006). Teori Pasar I : Pasar Monopoli. Medan, Sumatra Utara: USU Repository
2007.
Nasrudin, A. (2019, July 19). Kekuatan Monopoli : Konsep, Sumber, dan Efek. Diambil dari
Cerdasco: https://cerdasco.com/kekuatan-monopoli/
Nurrahma, A., Aprilia, N., & Magfirah, A. (2021). Pasar Monopoli. Pasar Monopoli, 3-5.
Soeharto. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Sukirno, S. (2013). Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
13