Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 3

“Pasar Monopolistik”

Dosen Pengampu:
Devinta Nur Anumsari S.E., M.E

Disusun Oleh:
Moh Rizky Pradana Novianto Putra 21012010055
Genni Sanita Rahma 21012010063
Refael Putra Handoko 21012010195
Naufal Afif Dwinka Tantra 21012010201
Sulaicha 21012010202
Arkha Kunta Wijaya 21012010238
Enoch David Lontolawa 21012010301
Rizky Keyla Agatha 21012010325
Sabila Amara Rachma 21012010424
Yanuar Bhakti Sultony 21012010425
Muhammad Udhan Rizaky 21012010428

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2022
DAFTAR ISI

DAFAR ISI .................................................................................................................................. i


BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pasar Persaingan Monopolistik… ................................................................................. 2
2.2 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik… ...................................................................................... 2
2.3 Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik… .................................................. 3
2.4 Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik. ......................................... 3
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik. ........................................ 3
2.6 Faktor Faktor terjadinya Pasar Monopoli ...................................................................... 4
2.7 Contoh Pasar Monopolistik. .......................................................................................... 5
2.8 Penentuan Harga dalam Pasar Monopolistik. ................................................................ 5
2.9 Aturan-Aturan Penetapan dalam Semua Jenis Struktur Pasar ....................................... 6
2.10 Beberapa Metode Penetapan Harga Produk (Simple) ................................................. 6
2.11 Ekuilibrium Jangka Pendek… ..................................................................................... 7
2.12 Ekuilibrium Jangka Panjang… .................................................................................... 8
2.13 Contoh Soal ................................................................................................................. 9
BAB III : Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari bisa dipastikan bahwa kita memerlukan berbagai
kebutuhan hidup yang tidak bisa kita peroleh secara langsung dari alam.Oleh karena
itu,untuk memenuhi kebutuhan kita melakukan proses jual beli baik itu di pasar maupun
tempat yang bisa digunakan untuk proses jual beli.

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak
dapat dihindari.Bagi beberapa pebisnis,persaingan berkonotasi negatif karena bisa
mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih
harga rendah dari pesaing.Namun pada kenyataannya tidak demikian.Persaingan yang
sehat dapat memberikan hal yang baik bagi pebisnis,pesaing itu sendiri dan bahkan para
pelanggan. Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli,yaitu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu.pada saat sekarang perusahaan
yang seratus persen yang bersifat monopoli jarang ditemui,mungkin hanya beberapa
komoditi jasa seperti telepon,listrik,dan air yang benar-benar dikuasai oleh penjual
tunggal di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan tentang pasar monopolistik
2. Menjelaskan tentang penentuan harga dalam pasar monopolistik
3. Menjelaskan mengenai penerapan soal pasar monopolistik

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa memahami pengertian pasar monopolistik
2. Mahasiswa memahami ciri-ciri pasar monopolistik
3. Mahasiswa memahami kelebihan serta kekurangan pasar monopolistik
4. Mahasiswa dapat menentukan harga dalam pasar monopolistik
5. Mahasiswa mengimplementasikan rumus kedalam contoh soal pasar monopolistik

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak
sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada
analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Pasar monopolistik adalah
sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat menghasilkan suatu komoditas
yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki
banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk namun dengan kualitas, bentuk,
dan ukuran produk yang berbeda. Di dalam pasar monopolistik, para konsumen akan
merasakan adanya sebuah perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh
satu produsen dengan produsen lainnya.
Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan dagangan
yang homogen atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan kualitas, bentuk, dan
juga ukurannya serta semua penjual yang ada harus bersaing dengan maksimal. Produk yang
dijual di dalam pasar ini mempunyai kualitas, harga dan juga ukuran yang berbeda-beda
meski dalam satu jenis produk. Penentuan harga yang tetap biasanya akan ditentukan
langsung oleh penjual. Sehingga tidak menggunakan mekanisme pasar. Pasar monopolistik
pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis pasar yang cukup
ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini
masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan
juga pasar persaingan sempurna. Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat
diartikan sebagai sebuah pasar yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang
memproduksi produk yang beragam.Secara teknis, pasar persaingan monopolistik tidak
dapat didefinisikan karena masing-masing perusahaan menghasilkan barang-barang yang
berbeda. Yang dapat dilakukan hanyalah mengelompokkan perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang erat hubungannya dan menunjukkan sebagai satu
kelompok produk. Meskipun demikian, karena pembedaan produk, kurva-kurva permintaan
dan penawaran pasar tidak bisa dibentuk dan kita tidak hanya mempunyai satu harga
keseimbangan melainkan sekelompok harga. Karenanya analisis grafiknya dibatasi pada
perusahaan sejenis atau perusahaan yang mewakili saja.

2.2 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik:

1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak


2. Diferensiasi Produk
3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga
4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar
5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

3
2.3 Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek


Permintaan yang ada dihadapi oleh semua produsen yang ada di dalam pasar persaingan
monopolistik mayoritas berasal dari keseluruhan permintaan konsumen atau pasar.
Keuntungan yang maksimal dapat diperoleh jika produsen terus memproduksi barang-
barang yang disediakan hingga pada tingkat tercapainya MC sama dengan MR. Dalam hal
itu, perusahaan atau produsen akan memperoleh keuntungan di atas rata-rata dalam jangka
waktu yang pendek.
b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang
Dengan adanya keuntungan yang melebihi batas rata-rata akan menyebabkan
perkembangan produsen di dalam pasar. Sehingga setiap produsen yang ada di dalam
pasar harus siap menghadapi permintaan yang semakin sedikit di berbagai tingkatan
harga. Jadi, keuntungan yang akan diperoleh juga semakin menurun ke tingkat normal.

2.4 Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Ada dua penyebab mengapa ketidakefisienan muncul di dalam pasar persaingan


monopolistik ini. Pertama yaitu karena harga jual yang lebih besar dibandingkan dengan
biaya marginal. Kemudian yang kedua adalah kapasitas yang terlalu berlebih. Jika
perusahaan mengalami kerugian minimum, maka mereka akan keluar dari pasar tersebut.
Sehingga jumlah produsen atau penjual yang ada di dalam pasar akan semakin berkurang
dan jumlah permintaan yang didapatkan oleh produsen yang masih ada akan semakin
meningkat.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik

1. Kelebihan:

a. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan memberikan keuntungan tersendiri untuk


para konsumen dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.
b. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk para produsen. Sehingga hal itu akan
mendorong para produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam setiap produk yang
mereka tawarkan.

4
c. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti
dalam memilih produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen
bisa lebih selektif terhadap produk yang akan dipilih.

d. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari-
hari ada di dalam pasar monopolistik.

2. Kekurangan:

a. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik
dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak
mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut.
Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang
tinggi.
c. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi.
Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada
harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.

2.6 Faktor Faktor terjadinya Pasar Monopoli


1. Memiliki Sumber Daya
Sumber perusahaan bisa memonopoli pasar karena kepemilikan sumber daya yang unik
dan juga istimewa tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Untuk pemicu perekonomian
monopoli yaitu adanya suatu perusahaan yang berkuasa, baik itu semua bahan mentah
yang ada ataupun sebagian besar saja.

2. Skala Ekonomis

Perusahaan akan memperoleh keuntungan dalam tingkat maksimum apabila tingkat


produksi yang ada di dalam perusahaan tersebut cukup besar. Sebab, saat sebuah
perusahaan mencapai situasi dimana biaya produksi minimum, maka jumlah produksi
hampir sama dengan permintaan yang ada di dalam pasar. Hal itu bisa memberikan
dampak dalam penurunan harga produk jika produksinya semakin tinggi dan berada di
tingkat produksi yang tinggi juga. Kemudian untuk harga yang dibuat serendah mungkin,
sehingga perusahaan yang baru bergabung tidak akan bisa masuk dan bersaing dengan
perusahaan lain yang sudah berkembang terlebih dulu. Itulah yang bisa memicu
munculnya pasar monopoli.

3. Pendapatan Hak Monopoli dari Pemerintah

5
Peraturan yang dibuat oleh pemerintah juga dapat menciptakan kekuatan monopoli.
Contohnya tentang peraturan hak cipta dan juga hak paten. Hak cipta dan hak paten
adalah jaminan hukum yang bermanfaat untuk menghindari adanya penjiplakan. Sebuah
usaha untuk mengembangkan jenis teknologi guna bisa menciptakan produk baru akan
memberikan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri.

2.7 Contoh Pasar Monopolistik

Contoh pasar monopolistik adalah industri rokok seperti Djarum, Gudang Garam,
Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan
mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing
perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari
produk tersebut harus sama atau seragam. Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa
untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak
bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar ataupun harga yang
ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain yang dapat kita lihat dari semua contoh
produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan
juga varian rasa yang disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam
kemasan juga bergantung dari masing-masing pabrik.

2.8 Penentuan Harga dalam Pasar Monopolistik

Sebagai konsekuensi dari adanya kekuatan untuk menentukan harga produk dalam
pasar persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli maka bentuk kurva permintaan
perusahaan memiliki slope negative pada gambar kurva kesimbangan perusahaan. Kurva
penerimaan marginal (Marginal Revenue - MR) memiliki kurva serupa dengan kurva
permintaan, kecuali jika MR terletak dibawah kurva permintaan itu sehingga MR < D.

Titik keseimbangan perusahaan dicapai dengan cara menciptakan kondisi yang


memaksimumkan keuntungan ekonomis, yaitu: penerimaan marginal sama dengan biaya
marginal (MR = MC).

● Keuntungan Ekonomis = Penerimaan Total - Ekonomis Total.


● Keuntungan Ekonomis = Penerimaan Total - Biaya
● eksplisit (atau Biaya akuntansi) - Keuntungan Normal (atau Biaya Implisit /
Opportunity Cost).

6
Kurva penawaran jangka pendek untuk perusahaan yang beroperasi dalam semua
struktur pasar, diturunkan dari Sebagian kurva biaya marjinal yang berada diatas biaya
variabel rata - rata minimum (AVC).

Jika semua harga input adalah konstan selama industri itu berkembang, maka kurva
penawaran jangka Panjang untuk industri adalah penjumlahan horizontal dari semua kurva
biaya marginal perusahaan

2.9 Aturan-Aturan Penetapan dalam Semua Jenis Struktur Pasar

1. Jika harga produk lebih besar daripada biaya total rata-rata (P > ATC), perusahaan harus
beroperasi pada titik keseimbangan.

2. Jika harga produk lebih besar dari biaya variabel rata-rata namun lebih kecil dari biaya
total rata-rata (AVC < P < ATP) maka perusahaan harus tetap beroperasi pada titik
keseimbangan supaya kerugian ekonomis bisa diminimalisir

3. Jika P < AVC maka sebaiknya perusahaan menutup usahanya atau memberhentikan
produksinya agar perusahaan hanya menderita kerugian akibat total biaya tetap (TFC)

2.10 Beberapa Metode Penetapan Harga Produk (Simple)

1. Berdasarkan markup atas biaya total rata - rata (ATC) atau sering disebut metode cost

- plus pricing. Rumusnya adalah dengan menambahkan ATC yang telah terhitung dengan
persentase profit yang diinginkan.

2. Menggunakan angka unik, atau bisa juga dengan metode bundling. Misalnya, beli 1

sepatu harganya Rp 400.000 tapi beli 3 sepatu harga totalnya R 1.000.000.

3. Penetapan harga untuk penetrasi, biasanya ditetapkanlah harga yang lebih rendah dari
harga normal, yang sering disebut harga promosi. Beberapa kondisi yang harus dipenuhi
untuk menerapkan praktik harga promosi :

a) Permintaan tergolong elastis


b) Jika tercapai kondisi economies of scale, atau terjadi kurva kepuasan yang semakin
menurun

c) Jika memang ingin 'menghambat perusahaan lain untuk masuk kedalam pasar yang
sedang kita garap.
d) Jika ingin meraih pangsa pasar cepat secepat mungkin, atas dasar psikologis maupun
atas dasar kompetitif.

7
e) Jika sedang ingin masuk ke pasar baru, dengan pendekatan penekanan bahwa produk
kita memang murah

2.11 Ekuilibrium Jangka Pendek

⚫ Pada gambar kiri, Penjual memperoleh laba dari penjualan produk dengan harga sebesar
P1 dan kuantitas sebanyak Q1 (pada titik ini maksimalisasi profit terpenuhi, yakni ketika
MC berpotongan dengan MR).
⚫ Besaran profit yang didapatkan adalah area segiempat P1-A-B-C.
⚫ Sementara pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada di atas kurva permintaan (D),
sehingga harga (P) lebih rendah daripada average total cost (AC). Dengan demikian,
penjual mengalami kerugian.
⚫ Adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan produk sebanyak Q2 dan
harga sebesar P2.
⚫ Besarnya kerugian minimal terlihat pada area segiempat P2-J-K-L.

8
2.12 Ekuilibrium Jangka Panjang

Berangkat dari keseimbangan jangka pendek diatas, kita bisa menggambarkan ekuilibrium

jangka panjang di pasar persaingan monopolistik melalui dua skenario.

• Skenario pertama (penjual memperoleh profit)


• Jika skenario pertama terjadi, maka dalam jangka panjang akan menarik minat
penjual baru untuk masuk ke pasar.
• Masuknya penjual-penjual baru akan menggeser kurva permintaan (D) dan kurva
marginal revenue (MR) ke kiri, sekaligus mengurangi profit penjual lama

• Skenario kedua (penjual mengalami kerugian)


• Jika skenario kedua terjadi, maka dalam jangka panjang akan mempengaruhi
keputusan penjual-penjual yang ada untuk tetap bertahan atau keluar dari pasar.
• Ketika jumlah penjual berkurang. pembeli memiliki lebih sedikit pilihan. Ini akan
mengakibatkan pergeseran kurva D dan kurva MR ke kanan, vang pada gilirannya
akan meningkatkan profit bagi penjual yang bertahan di pasar (dengan kata lain,
penjual yang bertahan di pasar akan mengalami penurunan kerugian)

keterangan:

⚫ Dari proses pergeseran yang berlangsung di masing-masing skenario diatas, pada


akhirya akan mencapai keseimbangan jangka panjang, dimana kurva D bersinggungan
dengan kurva AC di satu titik (e).
⚫ Pada titik e tersebut terpenuhi kondisi zero economic profit, yakni ketika P = AC, dalam
hal ini ketika harga sebesar Pe dan kuantitas sebanyak Qe.

9
2.13 Contoh Soal :

Biaya produksi total dan tingkat harga barang pada berbagai tingkat produksi suatu
perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah seperti data dalam tabel di bawah ini.

Harga Permintaan Biaya Produksi Total

6000 0 20000

5500 10 55000

5000 20 70000

4500 30 90000

4000 40 105000

3500 50 115000

3000 60 120000

2500 70 130000

2000 80 150000

1500 90 180000

Berdasarkan kepada data di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut


A. Hitunglah hasil penjualan total (TR) pada berbagai tingkat prodali. Bandingkan dengan

10
biaya total pada berbagai tingkat produksi dan tentukan tingkat produk yang m
memaksimumkan keuntungan.

B. Hitunglah hasil penjualan marjinal (MR), biaya marjinal (MC), biaya rata-rata (A) dan b
penjualan rata-rata (AR).
C. Gambarkan juga kurva keseimbangan mc=mr

Jawab :

TR =PxQ
Laba = TR - TC

TR = 6000 x 0
=0
TC = 20000
Laba = 0 - 20.000
= -20000

TR = 5500 x 10
= 55000
TC = 55000
Laba = 55000 - 55000
=0

TR = 5000 x 20
= 100000
TC = 70000
Laba = 100000-70000
= 30000

TR = 4500 x 30
= 135000
TC = 90000
Laba = 135000 - 90000
= 45000

TR = 4000 x 40
= 160000

11
TC = 105000
Laba = 160000 - 105000
= 55000

TR = 3500 x 50
= 175000
TC = 115000
Laba = 175000- 115000
= 60000

TR = 3000 x 60
= 180000
TC = 120000
Laba = 180000-120000
= 60000

TR = 2500 x 70
= 175000
TC = 130000
Laba = 175000 - 130000
= 45000

TR = 2000 x 80
= 160000
TC = 150000
Laba = 160000-15000
= 10000

TR = 1500 x 90
= 135000
TC = 180000
Laba = 135000 - 180000
= -45000

Jadi, keuntungan maksimum berada pada tingkat harga 3500 dan 3000 dengan total
permintaan 50 dan 60 unit.

12
B.

C.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan
barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk
dan keunggulan masing-masing yang berbeda. Pasar monopolistik timbul karena
ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang
tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi. Jumlah perusahaan
dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama.
Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempuma dihilangkan, setiap
perusahaan dianggup mampu untuk membedakan produknya paling tidak dalam beberapa
tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan
monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan
yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri
tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka
pangsa pasar dari perusahaan yang pertama akan menurun.

14

Anda mungkin juga menyukai