“Pasar Monopolistik”
Dosen Pengampu:
Devinta Nur Anumsari S.E., M.E
Disusun Oleh:
Moh Rizky Pradana Novianto Putra 21012010055
Genni Sanita Rahma 21012010063
Refael Putra Handoko 21012010195
Naufal Afif Dwinka Tantra 21012010201
Sulaicha 21012010202
Arkha Kunta Wijaya 21012010238
Enoch David Lontolawa 21012010301
Rizky Keyla Agatha 21012010325
Sabila Amara Rachma 21012010424
Yanuar Bhakti Sultony 21012010425
Muhammad Udhan Rizaky 21012010428
MANAJEMEN
2022
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak
dapat dihindari.Bagi beberapa pebisnis,persaingan berkonotasi negatif karena bisa
mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih
harga rendah dari pesaing.Namun pada kenyataannya tidak demikian.Persaingan yang
sehat dapat memberikan hal yang baik bagi pebisnis,pesaing itu sendiri dan bahkan para
pelanggan. Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli,yaitu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu.pada saat sekarang perusahaan
yang seratus persen yang bersifat monopoli jarang ditemui,mungkin hanya beberapa
komoditi jasa seperti telepon,listrik,dan air yang benar-benar dikuasai oleh penjual
tunggal di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa memahami pengertian pasar monopolistik
2. Mahasiswa memahami ciri-ciri pasar monopolistik
3. Mahasiswa memahami kelebihan serta kekurangan pasar monopolistik
4. Mahasiswa dapat menentukan harga dalam pasar monopolistik
5. Mahasiswa mengimplementasikan rumus kedalam contoh soal pasar monopolistik
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
1. Kelebihan:
4
c. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti
dalam memilih produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen
bisa lebih selektif terhadap produk yang akan dipilih.
d. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari-
hari ada di dalam pasar monopolistik.
2. Kekurangan:
a. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik
dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak
mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut.
Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang
tinggi.
c. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi.
Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada
harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.
2. Skala Ekonomis
5
Peraturan yang dibuat oleh pemerintah juga dapat menciptakan kekuatan monopoli.
Contohnya tentang peraturan hak cipta dan juga hak paten. Hak cipta dan hak paten
adalah jaminan hukum yang bermanfaat untuk menghindari adanya penjiplakan. Sebuah
usaha untuk mengembangkan jenis teknologi guna bisa menciptakan produk baru akan
memberikan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri.
Contoh pasar monopolistik adalah industri rokok seperti Djarum, Gudang Garam,
Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan
mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing
perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari
produk tersebut harus sama atau seragam. Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa
untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak
bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar ataupun harga yang
ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain yang dapat kita lihat dari semua contoh
produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan
juga varian rasa yang disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam
kemasan juga bergantung dari masing-masing pabrik.
Sebagai konsekuensi dari adanya kekuatan untuk menentukan harga produk dalam
pasar persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli maka bentuk kurva permintaan
perusahaan memiliki slope negative pada gambar kurva kesimbangan perusahaan. Kurva
penerimaan marginal (Marginal Revenue - MR) memiliki kurva serupa dengan kurva
permintaan, kecuali jika MR terletak dibawah kurva permintaan itu sehingga MR < D.
6
Kurva penawaran jangka pendek untuk perusahaan yang beroperasi dalam semua
struktur pasar, diturunkan dari Sebagian kurva biaya marjinal yang berada diatas biaya
variabel rata - rata minimum (AVC).
Jika semua harga input adalah konstan selama industri itu berkembang, maka kurva
penawaran jangka Panjang untuk industri adalah penjumlahan horizontal dari semua kurva
biaya marginal perusahaan
1. Jika harga produk lebih besar daripada biaya total rata-rata (P > ATC), perusahaan harus
beroperasi pada titik keseimbangan.
2. Jika harga produk lebih besar dari biaya variabel rata-rata namun lebih kecil dari biaya
total rata-rata (AVC < P < ATP) maka perusahaan harus tetap beroperasi pada titik
keseimbangan supaya kerugian ekonomis bisa diminimalisir
3. Jika P < AVC maka sebaiknya perusahaan menutup usahanya atau memberhentikan
produksinya agar perusahaan hanya menderita kerugian akibat total biaya tetap (TFC)
1. Berdasarkan markup atas biaya total rata - rata (ATC) atau sering disebut metode cost
- plus pricing. Rumusnya adalah dengan menambahkan ATC yang telah terhitung dengan
persentase profit yang diinginkan.
2. Menggunakan angka unik, atau bisa juga dengan metode bundling. Misalnya, beli 1
3. Penetapan harga untuk penetrasi, biasanya ditetapkanlah harga yang lebih rendah dari
harga normal, yang sering disebut harga promosi. Beberapa kondisi yang harus dipenuhi
untuk menerapkan praktik harga promosi :
c) Jika memang ingin 'menghambat perusahaan lain untuk masuk kedalam pasar yang
sedang kita garap.
d) Jika ingin meraih pangsa pasar cepat secepat mungkin, atas dasar psikologis maupun
atas dasar kompetitif.
7
e) Jika sedang ingin masuk ke pasar baru, dengan pendekatan penekanan bahwa produk
kita memang murah
⚫ Pada gambar kiri, Penjual memperoleh laba dari penjualan produk dengan harga sebesar
P1 dan kuantitas sebanyak Q1 (pada titik ini maksimalisasi profit terpenuhi, yakni ketika
MC berpotongan dengan MR).
⚫ Besaran profit yang didapatkan adalah area segiempat P1-A-B-C.
⚫ Sementara pada gambar sebelah kanan, kurva AC berada di atas kurva permintaan (D),
sehingga harga (P) lebih rendah daripada average total cost (AC). Dengan demikian,
penjual mengalami kerugian.
⚫ Adapun minimalisasi kerugian terpenuhi dengan penjualan produk sebanyak Q2 dan
harga sebesar P2.
⚫ Besarnya kerugian minimal terlihat pada area segiempat P2-J-K-L.
8
2.12 Ekuilibrium Jangka Panjang
Berangkat dari keseimbangan jangka pendek diatas, kita bisa menggambarkan ekuilibrium
keterangan:
9
2.13 Contoh Soal :
Biaya produksi total dan tingkat harga barang pada berbagai tingkat produksi suatu
perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah seperti data dalam tabel di bawah ini.
6000 0 20000
5500 10 55000
5000 20 70000
4500 30 90000
4000 40 105000
3500 50 115000
3000 60 120000
2500 70 130000
2000 80 150000
1500 90 180000
10
biaya total pada berbagai tingkat produksi dan tentukan tingkat produk yang m
memaksimumkan keuntungan.
B. Hitunglah hasil penjualan marjinal (MR), biaya marjinal (MC), biaya rata-rata (A) dan b
penjualan rata-rata (AR).
C. Gambarkan juga kurva keseimbangan mc=mr
Jawab :
TR =PxQ
Laba = TR - TC
TR = 6000 x 0
=0
TC = 20000
Laba = 0 - 20.000
= -20000
TR = 5500 x 10
= 55000
TC = 55000
Laba = 55000 - 55000
=0
TR = 5000 x 20
= 100000
TC = 70000
Laba = 100000-70000
= 30000
TR = 4500 x 30
= 135000
TC = 90000
Laba = 135000 - 90000
= 45000
TR = 4000 x 40
= 160000
11
TC = 105000
Laba = 160000 - 105000
= 55000
TR = 3500 x 50
= 175000
TC = 115000
Laba = 175000- 115000
= 60000
TR = 3000 x 60
= 180000
TC = 120000
Laba = 180000-120000
= 60000
TR = 2500 x 70
= 175000
TC = 130000
Laba = 175000 - 130000
= 45000
TR = 2000 x 80
= 160000
TC = 150000
Laba = 160000-15000
= 10000
TR = 1500 x 90
= 135000
TC = 180000
Laba = 135000 - 180000
= -45000
Jadi, keuntungan maksimum berada pada tingkat harga 3500 dan 3000 dengan total
permintaan 50 dan 60 unit.
12
B.
C.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan
barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk
dan keunggulan masing-masing yang berbeda. Pasar monopolistik timbul karena
ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang
tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi. Jumlah perusahaan
dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama.
Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempuma dihilangkan, setiap
perusahaan dianggup mampu untuk membedakan produknya paling tidak dalam beberapa
tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan
monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan
yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri
tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka
pangsa pasar dari perusahaan yang pertama akan menurun.
14