Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGHANTAR ILMU EKONOMI DAN BISNIS

“ELASTISITAS PENAWARAN”

Dosen Pembimbing :
Nur Rahmi Akbarini, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :

1. Latifah Nur Desita (K7521046)


2. Nabila Dwi Ningtyas (K7521056)
3. Nur Indrawati (K7521057)
4. Robi Maulana (K7521067)
5. Siti Khofifah (K7521072)
6. Tasyarrafa (K7521076)
7. Wahyu Ika Ramadhani (K7521079)
8. Yuanita Mukti Artati (K7521084)

PROGRAM PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rida dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Elastisitas Penawaran”.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Nur Rahmi Akbarini yang yang telah
membimbing dan membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral
maupun material sehingga makalah ini dapat terwujud.
Makalah ini akan menjelaskan tentang materi elastisitras penawaran. Materi ini
menjelaskan mengenai apa sajakah factor-faktor elastisitas penawaran dan cara
perhitungannya. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya
tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan
saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke
depannya.

Surakarta, 14 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Elastisitas Penawaran....................................................................................3
B. Jenis-Jenis Elastisitas Penawaran....................................................................................4
C. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran........................................................7
D. Rumus Menghitung Elastisitas Penawaran...................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elastisitas adalah salah satu konsep penting untuk memahami berbagai masalah dalam
bidang perekonomian. Elastisitas merupakan respon jumlah barang yang diminta dan
ditawarkan terhadap perubahan harga.Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis
ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun
distribusi. Konsep elatisitas digunakan untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.

Dengan adanya elastisitas, produsen dapat mengantisipasi adanya suatu perubahan yang
terjadi pada selera konsumen, agar segmentasi pasar menjadi lebih efektif, serta adanya
produktivitas dalam penjualan barang kepada konsumen. Elastisitas memiliki dua macam
bentuk yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Elastisitas permintaan adalah
suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ atau respon
perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhi. Sama hal dengan perhatian elastisitas pada permintaan, maka pengertian
elastisitas penawaran, dapat diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen
terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas penawaran sama dengan penghitungan
pada elastisitas permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti
dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai elastisitas penawaran pada bab-bab
selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antar lain :

1. Apa yang dimaksut dengan Elastisitas Penawaran?


2. Apa saja jenis-jenis Elastisitas Penawaran?
3. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran?
4. Bagaimana cara untuk menghitung Elastisitas Penawaran?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah, sebagai
berikut :

1. Mamahami apa yang dimaksut dengan Elastisitas Penawaran.


2. Memahami jenis-jenis dalam Elastisitas Penawaran.
3. Memahami Faktor yang dapat mempengaruhi Elastisitas Penawaran.
4. Memahami dan bisa menghitung Elastisitas Penawaran.

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah dibawah ini yaitu :

1. Secara Teoritis

Memberikan informasi mengenai apa yang dimaksut dengan Elastisitas Penawaran, jenis-
jenis Elastisitas Penawaran, Faktor faktor yang dapat mempengaruhi Elastisitas
Penawaran, dan Cara menghitung Elastisitas Penawaran. Memberikan referensi untuk
makalah atau materi dalam pembelajaran Elastisitas Penawaran di masa mendatang.

2. Secara Praktis

 Bagi peserta didik

Dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan mengenai Elastisitas Penawaran.

 Bagi Guru Ekonomi

Dapat menjadi referensi dalam memberikan pelajaran bagi peserta didik.

 Bagi Mahasiswa FKIP

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Elastistas Penawaran ,


Makalah dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa yang mempelajari tentang
Elastisitas Penawaran.

 Bagi Pembaca

2
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai Elastisitas
Penawaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Elastisitas Penawaran


Elastisitas dalam kamus besar bahasa indonesia atau KBBI adalah sebuah derajat
kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap gejala ekonomi yang lain. Dalam ilmu ekonomi
sendiri elastisitas penawaran atau elasticity of supply dikatakan atau didefinisikan sebagai
sebuah pengukur kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga itu sendiri.
Elastisitas penawaran juga dapat mengukur angka yang diperkirakan dalam perubahan
jumlah penawaran yang terjadi akibat perubahan persentase harga.

Elastisitas Penawaran juga sangat mempengaruhi sebuah perubahan harga terhadap


besar atau kecilnya jumlah barang yang memiliki sebuah tingkat kepekaan perubahan
barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang tersebut. Dengan kata lain,
elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga.

Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran
sejumlah barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan Elastisitas Penawaran (Sukirno, 2010: 25)

Menurut para ahli, pengertian Elastisitas Penawaran sebagai berikut :

1) Elastisitas supply atau elastisitas penawaran merupakan sebuah ukuran akan seberapa
besar respons para penjual terhadap perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar.
Elastisitas penawaran mengukur sensitivitas penawaran produk oleh produsen
terhadap perubahan harga jual produk itu, dengan mengasumsikan beberapa faktor
lain yang mempengaruhi penawaran produk itu konstan (ceteris paribus) (Gasperz,
1999: 10).
2) Elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkan
terhadap perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi
dengan persentase perubahan harga (McEachern, 2014 Vol 1: 21)

3
3) Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut (Hastuti, 2011:
30).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Elastisitas Penawaran adalah ukuran kepekaan jumlah
penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran
mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase
perubahan harga.

B. Jenis-Jenis Elastisitas Penawaran


Berdasarkan koefisien elastisitas penawaran atau derajat kepekaan yang terjadi
terhadap perubahan harga barang tersebut. Para ekonom atau para ahli ekonomi
membaginya jadi beberapa jenis yaitu.

1. Penawaran Elastis
Penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisnya lebih dari satu. Artinya apabila
presentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase perubahan harga.
Perubahan elastis terjadi jika atau karena perubahan harga barang yang diikuti dengan
jumlah penawaran dari sebuah barang yang lebih besar jumlahnya.

2. Penawaran Inelastis
Penawaran disebut inelastis jika koefisien elastis penawarannya kurang dari satu.
Artinya penawaran disebut inelastis apabila presentase pada perubahan penawaran
produk atau barang yang lebih kecil dari presentase perubahan harga produk itu
sendiri. Hal ini umumnya terjadi juga pada barang-barang kebutuhan pokok

4
masyarakat seperti beras dan garam. Penawaran inelastis pun terjadi apabila
perubahan harga barang yang kurang berpengaruh pada perubahan penawaran itu
sendiri.

3. Penawaran Elastis Uniter


Pada penawaran elastis uniter, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan
produk sama dengan presentase perubahan harga. Penawaran ini terjadi jika
perubahan harga barang sebanding dengan jumlah penawarannya.

4. Penawaran Elastis Sempurna


Penawaran ini bersifat elastis sempurna apabila pada harga tertentu kuantitas atau
nilai yang ditawarkan tidak terbatas jumlahnya. Situasi bisa juga terjadi apabila pada
penurunan harga produk yang relatif sangat kecil sekalipun. Kuantitas yang
ditawarkan menjadi nol (0). Sebaliknya, kenaikan harga yang relatif sangat kecil
sekalipun akan bisa meningkatkan kuantitas menjadi tidak terbatas, penawaran elastis
sempurna ini terjadi apabila perubahan penawaran tidak terpengaruhi oleh perubahan

5
suatu harga, sehingga penulisan kurva penawaran elastis sempurna bentuknya akan
sejajar dengan sumbu Q atau sumbu X.

5. Penawaran Inelastis Sempurna


Penawaran inelastis sempurna adalah kebalikan dari penawaran elastis sempurna.
Pada Penawaran inelastis sempurna. koefisien elastisnya adalah nol (0). Ini terjadi
karena berapa pun harga yanng berubah. Kuantitas yang ditawarkan tetap tidak
berubah oleh karena itu kurva penawarannya berbentuk vertikal atau lurus bersudut
90 dejarat, karena keterbatasan pada kapasitas produksi, walaupun harga naik ataupun
turun kuantitas yang disediakan atau yang ditawarkan tetap akan sama jumlahnya.
Penawaran inelastis sempurna bisa juga terjadi jika perubahan pada harga produk
yang tidak ada pengaruhnya terjadi terhadap jumlah penawaran produknya.

Tabel berikut yang merumuskan jenis – jenis elastisitas penawaran:

6
C. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Dua faktor dapat dianggap sebagai faktor yang penting di dalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran
tersebut dianalisis (Sukirno, 2010: 30).

1. Sifat Perubahan Biaya Produksi

Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan


produksi, sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat
tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya
yang sangat tinggi. Tetapi jika penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.Apakah biaya produksi
akan meningkat dengan cepat atau akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila
produksi ditambah, tergantung kepada banyakfaktor. Salah satu faktornya yang penting
adalah sampai dimana tingkat penggunaankapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan.
Apabila kapasitasnya telahmencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan
untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis,
terutamaapabila faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat
sukardiperoleh.

2. Jangka Waktu Analisis

Di dalam menganalisis pengaruh waktu, kepada elastisitas penawaran, biasanya


dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu:

A. Masa Amat Singkat

7
Yang dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah jangka waktu di mana para penjual
tidak dapat menambah penawarannya. Dalam waktu satu/beberapa hari sajasemua input
tetap; oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segeramenambah jumlah yang
ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar hargayang tinggi. Jumlah barang yang
ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaanyang ada pada saat itu. Dengan demikian
penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.

B. Jangka Pendek

Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah.Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yangtersedia itu dengan cara menggunakan faktor produksi, termasuk barang modal,secara
lebih intensif. Antara lain caranya adalah memperpanjang jam kerja,memperbaiki manajemen
produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dansebagainya. Usaha ini akan dapat
menambah produksi barang yang ditawarkan.Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar
kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-
mesin, dll). Dalam keadaandemikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung
jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik
dengancepat, maka penawaran akan bersifat tidak elastis (inelastic).

C. Jangka Panjang

Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah
kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin, perluasanareal
pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama
jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam jangka panjang, perkembangan teknik
produksi di sektor industri dan produksi secara besar malahdapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang yang dulu dipandang barangmewah dan mahal menjadi barang kebutuhan
biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dan
sebagainya).Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah
dalam jangka panjang, oleh karena itu, penawaran bersifat elastis.Untuk ketiga kasus diatas
mungkin bisa diilustrasikan bagaimana penawaranmungkin berubah pada kasus perikanan.
Pada kasus amat singkat, mungkin berlakuuntuk ikan pada hari mereka dibawa ke pasar,
dimana mereka harus benar-benar dilelang habis seluruhnya. Pada kasus kedua yaitu jangka
pendek mungkin berlakukira-kira dengan stok kapal ikan dalam jumlah tertentu dan sebelum
tenaga kerja baru tertarik pada industri tersebut. Untuk jangka waktu yang panjang, ketika

8
kapal-kapal ikan baru dibangun, tenaga kerja baru tertarik, dan usaha-usaha perikanan
barudidirikan, penawaran ikan mungkin akan bersifat sangat elastis.

FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PENAWARAN

Adapun beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu:

1. Jenis produk
Elastisitas penawaran juga dipengaruhi oleh jenis produk. Contohnya kurva
penawaran produk pertanian umumnya inelastis, sebab produsen tidak mampu
memberikan respon yang cepat terhadap perubahan harga karena sangat dibatasi masa
panen dan musim. Jika harga beras naik 10%, petani harus menanam dahulu dan baru
3-4 bulan kemudian dapat memanen hasil. Yang perlu diketahui, khusus pada awal
panen barang pertanian masih bersifat elastis karena hasil panen masih melimpah.
Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi inelastis berakhirnya masa panen.
Sementara kurva penawaran produk industri umumnya elastis, sebab mampu
merespon cepat terhadap perubahan harga, produsen dapat leluasa menambah atau
mengurangi produk. Bila harga tekstil meningkat, pabrik tekstil akan memperpanjang
jam kerja mesin. Menambah pekerja harian atau memberi kesempatan lembur.

2. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastis apabila salah satu dari berbagai hal berikut terjadi:

a) Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi
saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka
penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan
produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
b) Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar.Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.

3. Sifat ketahanan barang

9
Makin tahan suatu barang disimpan dalam gudang maka semakin besar elastisitas
penawarannya, dibandingkan barang yang tidak tahan lama untuk disimpan lebih
lama.

4. Mobilitas faktor produksi


Faktor produksi sering dikatakan atau disebut memiliki mobilitas yang tinggi apabila
mudah berpindah dari satu tempat ketempat yang lainnya. Jika faktor produksi
memiliki mobilitas yang tinggi maka produsen dapat menyesuaikan kapasitas
produksinya atau besarnya produksi dengan mudah dan penawarannya cenderung
bersifat sangat elastis. Beberapa jenis produk memerlukan banyak tenaga ahli atau
mesin – mesin yang dikhususkan untu memproduksi suatu barang. Penawaran barang
– barang seperti ini sifatnya kurang elastis karena sulitnya memperoleh tenaga kerja
yang memiliki keahlian khusus atau juga peralatan khusus produksi barang yang
canggih itu sulit untuk didapatkan juga. Sebaliknya pada produk – produk yang tidak
membutuhkan tenaga ahli atau juga tidak memerlukan mesin – mesin khusus untuk
produksinya memilik penawaran yang bersifat inelastis.

5. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar


Beberapa pasar produk ada yang mudah untuk dimasuki oleh produsen –produsen
baru atau awam, namun ada pasar produk yang sulit untuk dimasuki para produsen
baru contohnya es kopi kekinian dan minum bubble, ketika semua orang mulai
menyukai dan gemar membelinya maka harganya lama – lama mulai naik, hal ini
menarik para pedagang dan produsen lain untuk membuka usaha es kopi kekinian dan
minuman bubble, para pedagang dan produsen dengan mudah dapat membuka usaha
tersebut karena tidak banyak membutuhkan modal dan cepat cepat untuk
direalisasikan oleh mereka. Oleh karena itu jika sebuah pasar memiliki sifat yang
mudah dimasuki oleh pedagang atau produsen baru maka penawarannya akan
cenderung kesifat yang lebih elastis.

6. Jumlah persediaan barang


Jika sebuah perusahaan menyimpan persediaan barang produksi dalam jumlah yang
cukup besar, kurva penawaran akan lebih kearah elastis karena dapat memasokkan
barang kepasar dengan segera, jika ada permintaan barang produksi dari konsumen
atau masyarakat. Dan jika persediaan penyimpanan barang produksi sudah habis
10
perusahaan akan kesulitan dalam memasok barang produksi lagi sehingga
penawaranya memiliki sifat yang lebih inelastis.

7. Sifat alamiah suatu barang.


Produk primer memiliki tingkat elastisitas yang rendah (inelastis) dibandingkan
dengan produk manufaktur yang memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis)
relatif terhadap perubahan harga.

8. Tingkat teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi jumlah penawaran, makin canggih teknologi yang
digunakan maka semakin tinggi jumlah penawarannya.

9. Jumlah produsen
Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran suatu barang,
demikian sebaliknya. Sebagai contoh adalah perusahaan mie instan, semakin banyak
perusahaan yang memproduksi mie instan, maka semakin banyak jumlah mie instan
yang ditawarkan dipasaran.

D. Rumus Menghitung Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) ialah pengaruh dari perubahan harga terhadap
besar kecil nya jumlah penawaran barang atau tingkat kepekaan terhadap perubahan jumlah
penawaran barang terhadap perubahan dari harga barang.

Persentase Perubahan jumlah yang ditawarkan


Es=
Persentase perubahan harga

Adapun yang dimaksudkan koefisien elastisitas dari penawaran ialah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah penawaran barang dengan perubahan
dari harga nya.

Rumus koefisien elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:

∆Q P %∆ Q
Es= x atau
∆P Q %∆ P

Keterangan :

11
ΔQ = perubahan terhadap jumlah penawaran.

ΔP = perubahan dari harga barang.

P = harga barang awal.

Q = jumlah penawaran awal.

Es = elastisitas dari penawaran.

Penafsiran terhadap elastisitas penawaran adalah sebagai berikut

Besaran Kategori Pengaruh bila harga Pengaruh bila harga naik

Elastisitas Elastisitas Turun

Es > 1 Elastisitas Jumlah yang Jumlah

ditawarkan turun yang ditawarkan naik

dengan % yang lebih dengan prosentase yang

besar lebih besar dibandingkan

prosentase kenaikan harga

Es < 1 Inelastis Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan

ditawarkan naik dengan prosentase

turun dengan % yang yang lebih

lebih kecil kecil dibandingkan

prosentase kenaikan harga

Es = 1 Unitary elastis Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan

ditawarkan turun dengan % yang

sama dengan prosentase

12
Turun dengan % yang kenaikan harga

sama

Es = ~ Elastis Tidak menjual sama Menjual dengan segala

Sempurna Sekali Kemampuan

Es = 0 Inelastis Jumlah yang Jumlah yang ditawarkan

Sempurna ditawarkan tidak tidak berubah

berubah

Contoh-contoh kasus elastisitas penawaran:

1. Elastisitas ( Es>1 )

Permintaan yang bersifat elastis mempunyai angka koefisien elastisitas > 1, hal ini berarti
persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase penambahan harga.

Contoh soal :

Harga sepatu anak naik yang semula Rp15.000,00 menjadi Rp20.000,00, sehingga penawaran
naik dari 1.000 menjadi 4.000. Koefisien elastisitasnya adalah:

∆Q P
Es= x
∆P Q

( 4.000−1.000 ) 15.000
¿ x
(20.000−15.000) 1.000

3.000
¿ x 15
5.000

= 0,6 x 15

= 9 --------> Es >1

13
2. Es < 1 (Inelastis)

Penawaran yang bersifat inelastis mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es <
1). Hal ini berarti persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase perubahan
kuantitas yang ditawarkan. Dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diikuti
oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang ditawarkan.

Contoh soal

Harga jeruk lokal di suatu pasar tradisional naik dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per
kilogram, dan jumlah permintaan naik dari 6.500 kg menjadi 7.000 kg.

Koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut:

∆Q P
Es= x
∆P Q

(7.000−6.500) 6.000
¿ x
( 7.000−6.000 ) 6.500

500
¿ x 0,92
1.000

= 0,5 x 0,92

= 0,46 --------> Es < 1

3. Es = 1 (Elastis Uniter)

Penawaran yang bersifat elastis uniter mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1
(Es = 1). Hal ini berarti bahwa persentase perubahan penawaran sama dengan persentase
perubahan harga.

Contoh dalam penghitungan:

14
Harga sepasang sandal mula-mula Rp20.000,00 naik menjadi Rp20.200,00, sehingga jumlah
penawaran juga naik dari 10.000 menjadi 10.100. Maka koefisien elastisitasnya adalah:

∆Q P
Es= x
∆P Q

(10.100−10.000) 20.000
¿ x
(20.200−20.000) 10.000

100
¿ x2
200

= 1 -----------> Es = 1

4. Es = 0 (Inelastis Sempurna)

Penawaran yang bersifat inelastis sempurna mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Es =
0),

hal ini berarti besarnya perubahan harga sama sekali tidak memengaruhi jumlah penawaran.
Dengan kata lain, pada tingkat harga berapa pun, jumlah barang yang ditawarkan selalu tetap.
Berikut penghitungan koefisien elastisitas dan kurvanya.

Contoh Soal Inelastis Sempurna

∆Q P
Es= x
∆P Q

0 P
¿ x
Q

0
¿

Es = 0

15
5. Es = ~ (Elastis Sempurna)

Penawaran yang bersifat elastis sempurna mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama
dengan tak terhingga (Es = ~), hal ini berarti perubahan harga walaupun sedikit akan
mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar. Berikut penghitungan
koefisien elastisitas dan bentuk kurvanya.

∆Q P
Es= x
∆P Q

P
¿ x
0 Q

¿
0

Es = ~

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai pemasuk barang dan jasa, masalah ekonomi yang sering dihadapi perusahaan
adalah menentukan jumlah barang yang akan dikirim. Salah satu faktor penentu kuantitas
yang disediakan adalah faktor harga. Untuk mengetahui sensitivitas perubahan penawaran
komoditas akibat perubahan harga, diperlukan suatu ukuran yang disebut elastisitas
penawaran.

Elastisitas penawaran adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana


perubahan harga mempengaruhi perubahan penawaran. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan penawaran karena persentase perubahan harga.

Elastisitas penawaran dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu elastisitas penawaran
sempurna, penawaran elastis, penawaran elastis seragam, penawaran inelastis dan penawaran
inelastis penuh. Untuk mengukur elastisitas penawaran, orang membandingkan persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga.

Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran umumnya waktu.Elastisitas penawaran


umumnya lebih elastis dalam jangka panjang dari pada dalam jangka pendek. Dalam jangka
pendek, karena perusahaan tidak dapat mengubah skala pabrik dalam jangka pendek untuk
sedikit banyak melakukan pekerjaan dengan baik, kuantitas yang disediakan tidak terlalu
merespons harga. Di sisi lain, dalam jangka panjang, perusahaan dapat membangun 4.444
pabrik baru atau menutup pabrik lainnya.

B. Saran
Kehidupan kita sehari-hari erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi, dan kegiatan ekonomi
didominasi oleh kegiatan permintaan dan penawaran. Ini adalah faktor utama, sehingga
sangat penting untuk memahami konsep keduanya. Oleh karena itu, sebagai manusia sosial,
kita tidak perlu ragu untuk memahami ilmu pengetahuan, baik itu ilmu alam maupun ilmu
sosial. Selain itu, jika pada saat ini kita melakukan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan
ajaran Islam, dengan tujuan agar kegiatan kita menghasilkan hasil yang terbaik (efektif) dan
lebih formal, maka akan lebih mulia lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Savira, S. N. (2020). Elastisitas Penawaran. Elastisitas Penawaran, 1-15.

https://www.academia.edu/39628455/MAKALAH_ELASTISITAS_PENAWARAN, diakses
pada 07 September 2019 pukul 08.30

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Mikro Ekonomi” Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005.

Widyastuti, Ajeng. (2019). “Elastisitas Penawaran”


https://www.academia.edu/39628455/MAKALAH_ELASTISITAS_PENAWARAN, diakses
pada 16 September 2019 pukul 19.00

R.Aisyiah dan Sitti Khadijah Yahya Hiola (2017). “Ekonomi Makro (Aplikasi dalam Bidang
Agribisnis)” Makassar: CV Inti Mediatama.

Hartono, Juni. (2021). “Rumus dan Contoh Soal Elastisitas Penawaran”


http://www.guruips.com/2021/01/rumus-dan-contoh-soal-elastisitas-penawaran.html, Diakses
pada 16 September 2021.

Widyaestuti Ajeng, dkk. (2019). “Makalah Elastisitas Penawaran” Banten, Universitas


Pamulang.

18

Anda mungkin juga menyukai