MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ECONOMICS
Ditulis Oleh:
1. ABIGAIL
2. ANGGA APRIYANTO 231010551058
3. FULAN
4. FULAN
5. FULAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan makalah yang berjudul
“Elastisitas Penawaran” dengan pengarahan yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan hasil pembelajaran
yang telah kami lakukan dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Economics.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan
baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, studi mengenai elastisitas penawaran menjadi sangat penting untuk
dipelajari dan dianalisis lebih lanjut. Dengan memahami konsep ini secara mendalam, kita
dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih tepat sasaran dan efektif, baik dari sudut
pandang produsen, konsumen, maupun pembuat kebijakan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu elastisitas penawaran?
2. Apa saja jenis-jenis elastisitas penawaran?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran?
4. Bagaimana cara mengukur elastisitas penawaran?
5. Apa manfaat elastisitas penawaran?
6. Studi kasus apa yang dapat digunakan untuk mengilustrasikan konsep elastisitas
penawaran dan penerapannya dalam situasi nyata?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kuantitas yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga. Elastisitas
penawaran menunjukkan seberapa sensitif kuantitas yang ditawarkan terhadap
perubahan harga."
8. Menurut Michael Parkin, dalam bukunya "Economics": "Elastisitas penawaran
adalah ukuran kepekaan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan para penjual
terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan
kuantitas yang ditawarkan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga."
Jadi kesimpulannya elastisitas penawaran adalah suatu konsep yang mengukur seberapa
responsif atau peka kuantitas penawaran suatu barang atau jasa terhadap perubahan harga. Dan
juga bisa diartikan tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena
adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Makin besar angka elastisitas makin besar
elastisitas penawaran, artinya perubahan harga yang relatif kecil mengakibatkan perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif besar. suatu konsep yang mengukur seberapa responsif atau
peka kuantitas penawaran suatu barang atau jasa terhadap perubahan harga.
4
2.2 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran menggambarkan pengaruh dari harga suatu barang
terhadap jumlah yang akan dijual. Jika kenaikan harga barang dibarengi dengan
peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawaran ini disebut dengan
elastis. Akan tetapi pada sebaliknya, jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya
peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawarannya disebut dengan
inelastis.
Elastisitas penawaran dapat dibedakann menjadi 5 macam, yaitu:
5
memiliki stok bahan yang cukup besar sehingga dapat menambah jumlah produksi
kain dengan presentase sebesar 67%.
6
meningkatkan produksinya, namun karena keterbatasan biaya produksi dan luas
lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksi tidak mencapai 22%, hanya sekitar
10%.
Namun didalam dunia nyata, elastisitas yang terjadi hanya ada dua macam yaitu
inelastic sempurna dan inelastic. Hal tersebut dikarenakan penawaran terkait erat dengan
fungsi produksi. Salah satu unsur utama dalam fungsi produksi yang akhirnya
mempengaruhi kurva penawaran adalah biaya produksi. Apabila biaya produksi untuk
barang rendah, maka akan menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan dalam
jumlah yang banyak. Tetapi apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan
memproduksi sedikit. Biaya produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input seperti
tenaga kerja, energi atau mesin yang jelas mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap
biaya untuk memproduksi suatu tingkat produksi tertentu.
7
Sehingga dalam jenis elastisitas penawaran, hanya ada dua jenis yang mungkin
terjadi dalam dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan harga tidak akan
banyak mempengaruhi jumlah barang ditawarkan dikarenakan sebuah proses
penambahan produk memerlukan penambahan biaya produksi yang juga besar dan biaya
produksi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan mudah, sehingga tidak akan
mempengaruhi presentase perubahan jumlah produk seperti digambarkan pada kurva
inelastic sempurna, kalaupun dapat dipenuhi presentase perubahan jumlah produk yang
ditawarkan tidak akan terlalu besar dan relative llebih rendah dari presentase perubahan
harga, seperti yang tergambar dalam kurva inelastis.
8
tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen
bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan
tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Dengan demikian
penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
2) Jangka pendek
Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor produksi, termasuk
barang modal, secara lebih intensif. Antara lain caranya adalah memperpanjang
jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih
efektif dan sebagainya. Usaha ini akan adapat menambah produksi barang yang
ditawarkan. Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang
ada.
Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis,
tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalua memperbesar produksi
menyebabkkan biaya naik dengan cepat, maka penawaran akan bersifat tidak
elastis. Tetapi kalau biaya produksi hamper tidak naik dengan pertambahan
produksi, maka penawaran akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian
suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.
3) Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap untuk
menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka
waktu, makin elastis penawaran. Dalam jangka panjang, perkembangan Teknik
produksi di sector industry dan produksi secara besar malah dapat menyebabkan
harga turun, sehingga barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal
menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak. Produksi
dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka
panjang, oleh karena itu penawaran bersifat elastis.
9
Untuk ketiga kasus diatas mungkin bisa diilustrasikan bagaimana penawaran
mungkin berubah pada kasus perikanan. Pada kasus amat singkat, mungkin berlaku
untuk ikan pada hari mereka dibawa ke pasar, dimana merekan harus benar-benar di
lelang habis seluruhnya. Pada kasus kedua yaitu jangka pendek mungkin berlaku
kira-kira dengan stok kapal ikan dalam jumlah tertentu dan sebelum tenaga kerja baru
tertarik pada industry tersebut. Untuk jangka waktu panjang, ketika kapal-kapal ikan
baru dibangun, tenaga kerja baru tertarik dan usaha-usaha perikanan baru didirikan,
penawaran ikan mungkin akan bersifat sangat elastis.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi elastisitas
penawaran, antara lain sebagai berikut.
1. Kemampuan seorang penjual atau produsen dalam mengubah jumlah produksi
Hal ini sangat berkaitan dengan kapasitas serta biaya produksi. Suatu
penawaran akan tidak elastis apabila salah satu dari beberapa hal berikut terjadi.
1) Biaya produksi yang digunakan dalam menaikkan penaaran jumlahnya besar.
Suatu contoh apabila produksi saat ini sudah ekonomis dan biaya rata-rata yang
digunakan sudah minima, maka adanya penambahan satu init produksi justru
akan menambah biaya rata-rata dan tentunya akan mengakibatkan produksi
berada pada skala yang tidak ekonomis.
2) Kapasitas produksi sudah terpakai secara penuh. Hal ini mengakibatkan apabila
ada penambahan kapasitas produksi tentu akan membutuhkan mesin atau bahkan
pabrik baru yang tentunya membutuhkan investasi yang cukup besar. Penawaran
justru akan elastis apabila kondisinya malah sebaliknya.
2. Stok Persediaan
Apabila persediaan semakin besar, maka semakin besar pula elastisitas
penawaran. Hal ini dikarenakan produsen akan langsung dapat memenuhi kenaikan
permintaan dengan persediaan yang sudah ada.
3. Kemudahan dalam substitusi faktor produksi atau input
Apabila kapital dan tenaga kerja mobilitasnya semain tinggi, maka elastisitas
penawarannya pun akan semakin elastis. Dalam hal ini apabila mobilitas kapital dan
tenaga kerja semakin elastis, maka akan semakin mudah pula seorang produsen
dalam memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Dengan demikian seorang
produsen akan lebih mudah dalam menambah ataupun menguranginya apabila
seaktu-waktu dibutuhkan.
10
2.4 Cara Pengukuran Elastisitas Penawaran
Rumus koefisien elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:
ES = ΔQs / Qs = ΔQs x P
ΔP / P ΔP Qs
Keterangan :
Es : Elastisitas Supply
Qs : Jumlah Barang Penawaran
P : Harga
Qs : Selisih Jumlah barang penawaran
P : Selisih Harga
11
turun dengan % naik dengan
yang prosentase
lebih kecil yang lebih kecil
dibandingkan
prosentase
kenaikan harga
Es = 1 Unitary elastis Jumlah yang Jumlah yang
ditawarkan ditawarkan
turun dengan % turun dengan %
yang sama yang
sama dengan
prosentase
kenaikan harga
Es = ~ Elastis Tidak menjual Menjual dengan
Sempurna sama segala
Sekali Kemampuan
Es = 0 Inelastis Sempurna Jumlah yang Jumlah yang
ditawarkan ditawarkan
tidak berubah tidak berubah
Contoh Soal:
Di Toko Makmur, pada saat harga balsem X (Rp) = 7000, jumlah yang ditawarkan =
24. Ketika harga naik menjadi (Rp) 8000, jumlah yang ditawarkan = 72.
Hitunglah besar koefisien elastisitas penawaran balsem tersebut!
12
Es = ×
= 0,8
Es < 1 (inelastic)
2. Elastisitas Busur (Arc Elasticity)
Elastisitas busur adalah derajat kepekaan perubahan harga di antara 2
kejadian perubahan permintaan, dengan kata lain elastisitas busur adalah elastisitas
di antara 2 titik. Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran
antara dua titik koordinat (P,Q) pada suatu kurva penawaran.
Contoh Soal:
Hasil penjualan sepatu merek Y pada minggu 1 dengan harga (Rp)= 200.000, jumlah
yang ditawarkan adalah 58 buah. Sementara pada minggu 2 harga (Rp)= 175.000,
jumlah yang ditawarkan adalah 35 buah. Hitunglah elastisitas penawaran dengan
menggunakan elastisitas busur.
Es > 1 (elastis)
3. Elastisitas Kumulatif
Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran lebih dari
dua titik pada suatu kurva penawaran.
Contoh Soal:
Diketahui data mengenai tingkat harga dan jumlah yang dijual di Lia Bakery untuk
produk rainbow cake pada hari senin adalah sebagai berikut. Pada saat harga Rp
8.000, jumlah yang dijual 100 unit, ketika harga naik menjadi Rp 12.000, jumlah
13
yang dijual naik menjadi 150 unit. Pada waktu harga turun kembali menjadi Rp
10.000 jumlah yang dijual turun menjadi 120.
N=3–1=2
∑∆Q = ∆Q1 + ∆Q2 = 50 + 30 = 80
∑∆P = ∆P1 + ∆P2 = 4000 + 2000 = 6000
∑Q = Q1 + Q2 + Q3 = 100 + 150 + 120 = 370
∑P = P1 + P2 + P3 = 8000 + 12000 + 10000 = 30000
Dengan demikian, besarnya elastisitas penawaran produk rainbow cake di Lia
Bakery pada hari senin adalah :
× = ×
Es =
= 0,0133 x 81, 08 = 1, 08 Es > 1 (elastis)
14
2.5 Manfaat Elastisitas Penawaran
Manfaat penghitungan elastisitas penawaran lebih banyak untuk kepentingan
produsen. Dengan mengetahui seberapa elastis penawaran terhadap harga, maka
produsen bisa mengetahui beberapa hal berikut:
1. Perusahaan sehat atau tidak
Semakin elastis, itu artinya respon penawaran terhadap perubahan harga
semakin cepat. Dan semakin baik atau cepatnya respon penawaran terhadap
perubahan harga bisa menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut sehat.
2. Kebijakan apa yang akan dibuat untuk periode mendatang
Karena elastisitas penawaran lah perusahaan bisa mengetahui kebijakan apa
yang kira-kira akan dilakukan pada periode mendatang. Misalnya, saat ini perusahaan
berada pada posisi inelastis. Maka, untuk membuat perusahaan menjadi elastis
penawarannya, perusahaan mengambil beberapa kebijakan di antaranya
memperbaharui teknologi, mengganti manusia dengan mesin untuk efektivitas,
melakukan sistem kontrak untuk pegawai demi penghematan dan lain-lain.
3. Apa yang perlu diperbaiki
Perusahaan juga bisa mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari hasil
analisa elastisitas penawaran. Sama ketika dokter mendiagnosa penyakit. Pun dengan
perusahaan. Mengapa penawaran di perusahaan tersebut sama sekali tidak sensitif.
Ternyata karena perusahaan tersebut masih baru saja berdiri sehingga belum bisa
mengikuti arus eksternal karena internal sendiri masih banyak yang harus dibenahi.
Elastisitas penawaran memiliki prinsip yang sama dengan permintaan.
Bedanya, elastisitas permintaan dari sisi konsumen, sedangkan elastisitas penawaran
dari sisi produsen.
15
2.6 Contoh Studi Kasus dan Penerapannya di Dunia Nyata
16
Meskipun penawaran kopi cenderung inelastis dalam jangka pendek, elastisitas penawaran
dapat meningkat dalam jangka panjang. Hal ini dapat dicapai melalui:
a. Pengembangan lahan pertanian baru
b. Investasi dalam teknologi pertanian yang lebih efisien
c. Peningkatan infrastruktur dan rantai pasokan
d. Penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas
Dengan memahami konsep elastisitas penawaran dan penerapannya dalam industri kopi Brasil,
para pemangku kepentingan seperti petani, produsen, dan pembuat kebijakan dapat membuat
keputusan yang lebih baik dalam hal strategi penetapan harga, kebijakan perdagangan, dan
program dukungan untuk industri kopi.
17
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa
yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Makin besar
angka elastisitas makin besar elastisitas penawaran, artinya perubahan harga yang relatif
kecil mengakibatkan perubahan jumlah yang ditawarkan relatif besar.
Elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam. Cara untuk mengukur
elastisitas penawaran adalah dengan membandingkan presentase perubahan jumlah
barangg yang ditawarkan dengan presentase perubahan harga.
1.2 Saran
Penawaran biasanya lebih elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek.
Dalam jangka pendek jumlah penawaran tidak terlalu responsive terhadap harga, karena
dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat merubah ukuran besarannya pabrik untuk
membuat lebih banyak atau lebih sedikit barang. Jadi jika ingin mengubah harga
penawaran ada baiknya dilihat terlebih dahulu dari segi apa yang produsen inginkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Alifianto, Hendry. 2009. Analisis Penawaran Bawang Merah di Kabupaten Karanganyar.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hidayati, Syafaatul. 2019. Teori Ekonomi Mikro. Banten: Unpam Press.
Mankiw, Gregory. 2002. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Nurhayati, M. n.d. Pengantar ekonomi mikro, Jakarta: Pusat Pengembanggan Bahan
Ajar Universitas Mercubuana, p. 13
Rusmita, Herlena. 2011. Elastisitas Penawaran. Viewed 26 June 2021
<http://lenacantic.wordpress.com/2011/10/19/elastisitas-penawaran/>
Sukirno, Sadono. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2005.
19