Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA

PERMINTAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu: Fahrurrozi Rahman, S.E., MM.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3:

1. FELICIA AFERINA LAURENSIA LAKSONO 22101081224


2. NAFIDATUL AIMMA 22101081225
3. CYNTHIA KRISNAWARDANI 22201081242

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2021/202

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya makalah Analisis Sensitivitas /
Elastisitas Kurva Permintaan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tetap
tercurahakan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni
agama islam.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada pendidik mata kuliah Ekonomi Manajerial,
Fahrurrozi Rahman SE.MM yang telah membimbing dan mengarahkan
sebagaimana seharusnya makalah ini dibuat.

Demikian yang dapat disampaikan, mudah-mudahan makalah ini


dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan dalam penyusunan makalah ini
saya sepenuhnya menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya
dapat tersusun dengan baik.

Malang, 25 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

2. Dalam kondisi bagaimana konsumsi optimal dapat tercapai?...............................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen................................................................3

2.2 Konsumsi Optimal....................................................................................................5

2.3 Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang..........6

2.4.1 Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum............................................9

2.4.2 Faktor – Faktor Penentu Elastisitas Harga...........................................................10

2.5 Pengaruh waktu terhadap elastisitas.....................................................................12

BAB III...............................................................................................................................15

PENUTUP..........................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami
beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering
dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis
permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat
digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai
contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak
atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat,
kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi,
dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan
elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk
menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran
daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya
tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam
memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat
terbesar bagi kemajuan daerah.
Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu
variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y
terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y karena perubahan X
sebesar 1 persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / %
perubahan X. Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut,
berikut ini akan dibahas berbagai jenis elastisitas.
Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara
permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut,
Pemerintah Daerah nantinya akan mampu mengaplikasikan konsep

1
tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang dihadapi, baik
dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik
maupun dalam berbagai kondisi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dasar permintaan dan pilihan konsumen?
2. Dalam kondisi bagaimana konsumsi optimal dapat tercapai?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis elastisitas permintaan,
elastisitas harga dan elastisitas harga silang?
4. Bagaimana Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum?
5. Bagaimana pengaruh waktu terhadap elastisitas?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan dasar permintaan dan pilihan konsumen
2. Untuk menjelaskan dan menganalisis konsumsi yang optimal
3. Untuk menjelaskan bagaimana analisis elastisitas permintaan,
elastisitas harga dan elasrisitas harga silang?
4. Untuk menjelaskan elastisitas dan kebijakan penetapan harga
optimum
5. Untuk menjelaskan pengaruh waktu terhadap elastisitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen

Elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan


atau jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya.
Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah
permintaan suatu barang terhadap perubahan variable yang
mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan persentase jumlah
permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang
mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase
perubahan harga.
Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat
kepekaan perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. 
Elastisitas permintaan sangat penting dalam pembuaatan keputusan
managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari
permintaan konsumen terha-dap perubahan harga. Informasi ini sangat
penting bagi manager yang berada da-lam bisnis total, agar mampu
membuat keputusan berkaitan dengan startegi penerapan harga produk.
Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan:
a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki
permintaan yang lebih elastis karena mempermudah para
konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan yang lain.
Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah
diganti dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika

3
harga margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang
terjual turun dratis. Sebaliknya, karena telur merupakan makanan
tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur tidak seelastis
permintaan akan mentega.
b. Kebutuhan versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic,
sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika
biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak akan secara
dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun
mungkin tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar
meningkat, maka jumlah permintaan kapal pesiar akan turun
banyak. Alasannya karena kebanyakan orang melihat berobat ke
dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai
suatu kemewahan. Suatu barang merupakan suatu kebutuhan atau
suatu kemewahan tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu,
tetapi pada pilihan pembeli. Bagi seorang pelaut yang tidak terlalu
memperhatikan kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah
kebutuhan dengan permintaan yang inelastis, sedangkan berobat
ke dokter adalah kemewahan dengan permintaan yang elastis.
c. Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada
bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang
terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis
dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah
menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara
sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki
permintaan yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk
makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki
permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya
dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang
sangat sempit, memiliki permintaan yang sangat elastis karena

4
rasa lain es krim merupakan barang substitusi yang hampir
sempurna untuk vanilla.

d. Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis
selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik,
jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemerosotan
pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun
juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan
bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat
kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dalam
beberapa tahun, jumlah permintaan bensin akan menurun dratis. 

2.2 Konsumsi Optimal


Sekarang kita dapat mengintegrasikan analisis kita tentang tingkat
subtitusi marginal, harga, dan pertimbangan anggaran untuk menetapkan
kombinasi produk yang optimal untuk konsumsi.

2.2.1 Maksimasi Utilitas

Keranjang pasar yang optimal adalah keranjang yang memaksimumkan


utilitas seorang konsumen untuk pengeluaran anggaran tertentu. Untuk
mengalokasikan pengeluaran secara efisien di antara berbagai produk,
kita harus mempertimbangkan baik utilitas marginal yang diturunkan dari
konsumsi maupun harga tiap produk. Untuk kombinasi konsumsi yang
optimal, rasio harga barang dan jasa harus sama dengan rasio utilitas
marginal mereka :

Kemiringan kurva kepuasan = kemiringan garis anggaran

−Mux Px
=-
Muy Py

5
Mux Px
=
Muy Py
Atau
Mux Muy
=
Px Py
Utilitas dimaksimumkan ketika produk dibeli pada tingkat di mana harga
relatif sama dengan utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi.
Dari sini terlihat bahwa dengan konsumsi yang optimal satu satuan mata
uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang konsumsi tertentu
akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang sama dengan
utilitas tambahan yang diperoleh jika uang tersebut dibelanjakan untuk
barang konsumsi lainya. Setiap barang dan jasa yang melanggar
peraturan ini berada di bawah tingkat optimal dalam arti bahwa perubahan
dalam keranjang pasar konsumen dapat menghasilkan tingkat utilitas
yang lebih tinggi yang diperoleh dengan pengeluaran anggaran yang
sama.
Untuk meringkas, permintaan untuk barang dan jasa konsumen
didasari oleh utilitas atau kepuasan yang diturunkan dari konsumsi. Utilitas
ini akan dimaksimumkan di setiap tingkat anggaran ketika utilitas marginal
relatif yang diturunkan dari konsumsi setiap produk adalah proposional
dengan harga yang dibayarkan. Baru setelah itu setiap produk merupakan
pembelian yang menarik dalam arti memberikan utilitas marginal yang
sama per jumlah pengeluaran. Karena itu alokasi anggaran yang efektif
oleh konsumen memerlukan pertimbangan baik terhadap harga relatif
maupun terhadap utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi.
Dengan ini kita memiliki hasil analisis yang terinci tentang peran
penting yang dimainkan oleh harga, periklanan, pendapatan, dan faktor
lainya dalam menetapkan tingkat permintaan akan produk perusahaan.

2.3 Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan


Elastisitas Harga Silang
Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas,
antara lain:

6
1. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon
jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan
kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah
barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar,
sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas
barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan
yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar
indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari
satu Dan merupakan angka mutlak (absolute),
Rumus:

sehingga permintaannya dapat dikatakan:


1. Tidak elastisitas (in elastic)
Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan
harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta
kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen
menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen.
Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau
kebutuhan pokok lainnya.
2. Unitari (unitary)
Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan permintaan
sebanding dengan perubaahan harga. Koefisien elastisitas permintaan
uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1% diikuti oleh
penurunan jumlah permintaan sebesar 1% dan sebaliknya.
3. Elastis (elastic)
Permintaan elastic terjadi jika perubahan permintaan lebih besar
dari perubahan harga. Koefisien permintaan eastis bernilai lebih dari satu

7
(E>1), artinya kenaikan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan jumlah
permintaan lebih dari 1% dan sebaliknya.

2. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)


Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan
terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut
dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran
permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah
merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat
komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda
elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda
elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam
akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi
Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah:


ΔQx       Py
Es = ——- x ——- > 0                     Substitusi
Δ Px      Qx

Δ Qy       Px
Es = ——- x ——- < 0                     Komplementer
Δ Py       Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan


lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas

8
tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan
barang lain.

3. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)


Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan
konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang,
besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut
elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase
perobahan pendapatan, dengan rumus.
Δ Q                Δ Y                                        Δ Q                Y
Em = ——- :    ——–             atau      Em  = ——–   x     ——–
Q                   Y                                           ΔY                 Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan


menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang
lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan
membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu
barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang
berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas
tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau
superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah
suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang
tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.

9
2.4.1 Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum

Perusahaan menggunakan pemotongan harga, penjualan khusus,


kupon, dan program rebat untuk menguji harga dari permintaan produk-
produk mereka. Ketersediaan elastisitas harga, bersama data biaya yang
relevan, memadai untuk memungkinkan para menajer untuk menetapkan
kebijakan penetapan harga yang konsistendengan tujuan maksimasi nilai.
Hubungan antara pendapatan marginal, harga, dan elastisitas titik harga
dari permintaan mengikuti secara langsung dari definisi matematis tentang
hubungan marginal. dengan menggunakan hubungan ini, pendapatan
dTR
marginal adalah derivative dari fungsi pendapatan total. Yaitu, MR = .
dQ
Karena pendapatan total sama dengan harga kali jumlah (TR =P x Q),
pendapatan marginal ditemukan dengan mengambil derivative fungsi P x
Q dalam kaitannya engan Q:

d ( P x Q)
MR =
dQ

Karena harga dan jumlah saling bergantung dalam situasi permintaan


yang umum, peraturan untuk perhitungan deferensial hasil perkalian hatus
diterapkan dalam mengambil derivative di atas:

dTR d (Px Q) dQ dP
MR = = = P x + Q x
dQ dQ dQ dQ
dP
= P x 1 x Q
dQ
dP
=P+Qx
dQ

Hubungan ini merupakan spesifikasi yang sepenuhnya umum pendapatan


marginal, yang, jika P difaktorkan dari sisi sebelah kanan, dapat di tulis
ulang sebagai:

Q dP
MR = P [ 1 + x ]
P dQ

10
Q dP
Bagian x dalam ekspresi di atas adalah balikan dari definisi untuk
P dQ
dQ P
elastisitas titik dari harga, ɛp = x( )
dP Q

Q dP 1 1
x = =
P dQ dQ P ɛp
x
dP Q

Jadi pendapatan marginal dapat ditulis ulang sebagai:

1
MR = P [1+ ]
ɛp

2.4.2 Faktor – Faktor Penentu Elastisitas Harga


Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas harga:

1. Produk substitusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin


elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke
produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan
produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan


produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya
mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga
konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk
yang harganya murah.

3. Produk mewah versus kebutuhan.


Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana
konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit
mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak
menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan

11
dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan
menurunkan permintaan.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis


permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga
yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga
mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka
panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka
akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka
panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah
menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

2.5 Pengaruh waktu terhadap elastisitas

Waktu merupakan faktor penting dalam analisis permintaan. Salah


satu karakteristik waktu yang penting dari permintaan berkaitan dengan
kurangnya tanggapan yang segera dari pasar.

Para konsumen seringkali bereaksi secara lambat dalam


perubahaan dalam harga dan kondisi permintaan lainnya. Contoh
terhadap perusahaan tenaga listrik yang menaikkantarifnya 30 persen.
Bagaimana hal ini mempengaruhi jumlah tenaga listrik yang diminta.
Dalam jangka pendek, pengaruh akan sangat kecil. Para konsumen
kemungkinan akan memperhatikan untuk mematikan penerangan yang
tidak perlu. Tetapi, permintaan total yang sangat bergantung pada
peralatan yang dimiliki oleh pelanggan sarana umum di perumahan dan
peralatan yang dioperasikan oleh para pelanggan industry dan komersial,
kemungkinan tidak banyak di pengaruhi. Tetapi, dalam jangka panjang,
kenaikan tarif listrik tersebut memiliki pengaruh yang lebih besar. Secara
umum, peluang untuk menaggapi perubahan harga cenderung meningkat
dengan waktu sementara para konsumen memperoleh lebih banyak

12
informasi atau lebih baik dalam memandang pengaruh harga dan
sementara lebih banyak tenaga atau peralatan pengganti yang tersedia.
Diperlukan waktu bagi konsumen untuk menaggapi tingkat pendapatan
yang berubah. Karena alasan-alasan seperti ini, elastisitas jangka panjang
cenderung lebih besar daripada elastisitas jangka pendek untuk
kebanyakan variable permintaan.

Kesimpulanya, permintaan akan produk-produk perusahaan


merupakan faktor penentu yang kritis bagi profitabilitas suatu perusahaan.
Dan untuk membuat ramalan permintaan yang tepat, seseorang harus
memahami analisis permintaan secara saksama.

Permintaan konsumen didasari atas kemampuan produk untuk


memuaskan keinginan konsumen yaitu, memberikan utilitas. Dimana
utilitas marginal adalah sebuah peningkatan dalam kesejahteraan atau
kepuasan konsumen yang dimungkinkan melalui kenaikan dalam
konsumsi. Keranjang konsumsi barang dan jasa yang diperoleh ketika
harga relative yang dibayarkan proposional dengan utilitas marginal
relative yang diturunkan dari konsumsi:

MUx Px
=
MUy Py

Ketika kondisi ini berlaku, utilitas total yang diturunkan dari konsumsi akan
dimaksimumkan.

Elastisitas harga memiliki hubungan yang pasti dengan pendapatan


marginal dan memainkan peran penting dalam menetapkan kebijakan
harga. Harga yang memaksimumkan laba untuk sebuah produk, P* yang
berhubungan dengan elastisitas harga dengan persamaan berikut ini:

MC
1
1+
εp

Elastisitas harga silang, εpx atau Epx, menghubungkan permintaan akan


produk Y dengan harga prodik X. jika epx >0 , kenaikan Px menyebabkan

13
kenaikan dalam Qy , dan barang-barang tersebut adalah pengganti.
Produsen barang pengganti adalah pesaing. Jika εpx < 0, barang-barang
tersebut adalah pelengkap. Ketika hubungan pelengkap tersebut sangat
kuat, perusahaan kadang-kadang menawarkan produk-produk yang
berhubungan tersebut secara bersama-sama. Jika εpx =0, barang-barang
dikatakan independen dan perubahan harga dalam satu produk pada
dasarnya tidak berpengaruh pada permintaan akan produk lainnya.

Elastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan


sebuah produk dengan berbagai ukuran pendapatan. Ukuran relative dari
koefisien elastisitas pendapatan sangat penting. Jika ε 1>1,0 , permintaan
meningkat dari proposional terhadap perubahan dalam pendapatan dan
permintaan itu dikatakan siklis. Jika ε 1<1,0 , permintaan cenderung
bbervariasi lebih kecil daripada perubahan dalam pendapatan
keseluruhan, dan permintaan itu dikatakan relative nonsiklis. Produk
dengan elastisitaspendapatan perminntaan yang tinggicenderung
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dalam keselurahan
perekonomian.

Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan. Friksi


di pasar pada umumnya membatasi efek jangka pendek terhadap
permintaan, dampak penuh dari perubahan dalam faktor-faktor penentu
permintaan hanya dirasakan setelah periode yang panjang.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen
Elastisitas permintaan sangat penting dalam pembuaatan
keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan
sensitivitas dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga.
Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada da-lam
bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan
startegi penerapan harga produk.
Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan:
a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
b. Kebutuhan versus Kemewahan
c. Definisi Pasar
d. Rentang Waktu
 Konsumsi yang optimal
Keranjang pasar yang optimal adaln keranjang yang
memaksimumkan utilitas seorang konsumen untuk pengeluaran
anggaran tertentu. Dengan konsumsi yang optimal, satu satuan
mata uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang
konsumsi tertentu akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam
jumlah yang sama dengan utilitas tambahan yang diperoleh jika
uang tersebut dibelanjakan untuk barang konsumsi lainya. Setiap
barang dan jasa yang melanggar peraturan ini berada di bawah
tingkat optimal dalam arti bahwa perubahan dalam keranjang pasar
konsumen dapat menghasilkan tingkat utilitas yang lebih tinggi
yang diperoleh dengan pengeluaran anggaran yang sama.

15
 Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan
Elastisitas Harga Silang
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/
respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut
atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase
perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan
sebaliknya.
Elastisitas silang adalah merupakan persentase perubahan
permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan
harga dari barang Y.
 Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum
Ketersediaan elastisitas harga, bersama data biaya yang relevan,
memadai untuk memungkinkan para menajer untuk menetapkan
kebijakan penetapan harga yang konsistendengan tujuan
maksimasi nilai.
 Pengaruh waktu terhadap elastisitas
Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan.
Friksi di pasar pada umumnya membatasi efek jangka pendek
terhadap permintaan, dampak penuh dari perubahan dalam faktor-
faktor penentu permintaan hanya dirasakan setelah periode yang
panjang.

16
DAFTAR PUSTAKA
Riyadhi, Gusti. 2019. Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran.
Makalah.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian


Global. Salemba Empat: Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2013. Ekonomi Manajerial : Konsep Terapan Bisnis.

17

Anda mungkin juga menyukai