ELASTISITAS PERMINTAAN
Di susun oleh :
Makdum Maulana 23.206.014
Octaviani Nursetia 23.206.002
Hisni 23.206.016
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang elastisitas permitaan.
Makalah ini kami susun dengan sungguh – sungguh serta mengandalkan seluruh kemampuan
kami dan juga bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
sehingga dapat memperlancar dan memperlengkap penyusunan dan percaarian referensi.
Selain dari semua itu, kami penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk melengkapi dan memperlengkap makalah ini.
Kami berharap susunan makalah ini dapat menjadi acuan pembelajaran dan referensi bagi
pembaca dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penyusun secara pribadi.
Garut, 19 April
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
Latar belakang....................................................................................... 1
Rumusan masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
Kesimpulan............................................................................................ 14
Saran....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas
tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata
lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan
harga.
Makalah ini akan membahas mengenai elastisitas permintaan. Dalam analisis ekonomi
secara teori maupun dalam praktek sehari-hari sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh
mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan
permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga, atau
permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi
permintaannya tidak banyak berubah maka dikatakanlah bahwa permintaannya tidak elastis.
Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang.
Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah elastisitas permintaan harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai
contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik
20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai
barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar
1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang
ditawarkan.
2.2 Manfaat mengetahui Elastisitas Permintaan
Ep = P/Q . ΔQ/ΔP
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep=2 mempunyai arti bila harga barang naik 1%,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya, semakin besar
nilai negatifnya semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar
dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolute. Ep=2 artinya sama
dengan Ep=-2.
Contoh Kasus
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari
sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi
Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari
1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
Contoh Soal:
Barang X mengalami perubahan harga dari Rp 100.000 ke Rp 50.000. Karena perubahan harga
tersebut, jumlah permintaan pun mengalami perubahan yaitu dari 100 ke 150. Berapakah
elastisitasnya?
Jawab:
Ed = 1 memakai nilai mutlak sehingga tanda plus minus tak berpengaruh)
Secara grafis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva permintaan.
Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastic sempurna (perfect inelastic), perubahan
harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila kurva sejajar sumbu datar,
permintaan elastic tak terhingga (perfect elastic), perubahan harga sedikit saja, menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besarnya. Permintaan dikatakan elastis
unitari (unitary elastic), bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45°). Dapat
disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, makin elastis permintaan suatu barang.
2. Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastissitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga
mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Dalam kasus ini, lebih tepat bila diukur dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur
elastisitas permintaan antara dua titik.
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah kurang dari
satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap
jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dinamakan elastis apabila perubahan pendapatan
menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan pendapatan.
Berbagai jenis makanan dan hasil pertanian mempunyai elastisitas pendapatan yang kurang
elastis, yaitu pertambahan permintaannya berkembang lebih lambat daripada pertambahan
pendapatan. Barang-barang tahan lama dan mewah adalah lebih elastis jika dibandingkan dengan
barang makanan dan pertanian.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pemelinya sukr memperoleh barang pengganti dan oleh
karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah
karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan
dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di
mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Sehingga, Elastisitas
Permintaan mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat baik Pemerintah, Produsen,
maupun bagi Konsumen.
Elastisitas Permintaan mempunyai 3 jenis, yaitu: Elastisitas Harga, Elastisitas Silang, dan
Elastisitas Pendapatan. Dalam hal ini, Elastisitas Harga terdiri dari Angka Elastisitas Harga dan
Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. Adapun Angka Elastisitas Harga terdiri dari Elastis (Ed >
1), Inelastis (Ed < 1), Elastis Sempurna (Ed = tak terhingga), Inelastis Sempurna (Ed = 0), dan
Unitary Elastis (Ed = 1). Dalam Elastisitas Harga juga membutuhkan faktor-faktor yang
menentukan elastisitas Harga. Adapun faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga, antara
lain: Tingkat substitusi, Jumlah pemakai, Proporsi kenaikan harga terhadap pendapat konsumen,
dan Jangka waktu.
Bukan hanya Elastisitas Harga yang mempunyai faktor penentu, tetapi Elastisitas
permintaan pun mempunyai faktor-faktor penentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan
Elastisitas Permintaan, antara lain: Banyaknya barang pengganti yang tersedia, Persentasi
pendapatan yang dibelanjakan, Jangka waktu analisis, Produk mewah versus kebutuhan, dan
Perubahan harga.
3.2 SARAN
Menurut kami, masih banyak hal-hal di indonesia yang perlu di perbaiki demi negara.
Terutama di bidang ekonomi yang harus banyak mengalami perubahan yang mengarah kepada
yang lebih baik
.
Menyadari bahwa kami sebagai penulis dan penyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kami penulis akan lebih fokus dan detail dan tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.Dan mohon maaf apabila ada salah kata maupun penulisan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSAKA
http://renchop.blogspot.co.id/2015/06/anti-monopoli-persaingan-tidak-sehat.html
http://thedreamers-informatika.blogspot.co.id/2013/05/makalah-ekonomi-sehat.html
http://nurinanajwati10391028.blogspot.co.id/2011/06/makalah.html
http://www.seocontoh.web.id/2016/06/makalah.html