Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KUANTITATIF PERMINTAAN

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Anisa Ramadani ( 10221267)
2. Firni Andari Wiku Putri (10221787)
3. Maulana Rizki Saputra (11221131)
4. Rangga Wijaya Perkasa (11221684)
5. Rifki Hardiansyah (11221760)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………………………………….…………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………...……………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………...……...……………………………………………………...... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ……………………………...……………………………………………………………. 2
BAB II MATERI & PEMBAHASAN…………….…...………………………………………………………......
3
2.1 Analisis kuantitatif permintaan dengan elastisitas permintaan ……………………………...
3
2.2 Pengaplikasian elastisitas permintaan dalam mengukur pengaruh perubahan
variabel terhadap jumlah yang diminta ………………………………………………………………...
5
2.3 Jenis elastisitas (elastisitas harga silang, elastisitas permintaan, dan elastisitas
lainnya
(misal elastisitas iklan) dll) ……………………….…………………………….………………………...... 5
BAB III KESIMPULAN……………..…………………………………………………………………………......… 8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ……………..…..……………………………...…………………………….......… 9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari


adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana permintaan
terhadapperubahan harga. Oleh sebab itu elastisitas harga permintaan mengukur
seberapa banyak permintaan barang dan jasa berubah ketika harganya pun juga
berubah.

Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk presentasi perubahan


ataskuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga, itu
perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menujukkan sejauh
mana besarnya pengaruh harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang
berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang.

Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan


jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran. Koefisien
elastisitas adalah bilangan yang menujukkan berapa persen suatu variabel tak
bebas akan berubah, sebagai reaksi karena suatu variabel lain berubah satu
persen.

Dalam analisis ini akan diterangkan bagaimana cara untuk menghitung


elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Hukum permintaan (the law
of demand) dalah hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang
tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat
atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun, begitu
sebaliknya apabila harga turun maka jumlah barang akan meningkat. Di
dalam elastisitas permintaan dibedakan menjadi 3 konsep berikut:

1. Elastisitas permintaan harga, yaitu perubahan yang terjadi pada harga itu
sendiri.
2. Elastisitas permintaan silang, yaitu perubahan yang menunjukkan sampai
dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi
perubahan terhadap barang lain, contohnya beras dan jagung.
3. Elastisitas pendapatan, yaitu perubahan yang terjadi dikarenakan oleh
pendapatan atau gains.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kuantitatif permintaan dan elastisitas permintaan?


2. Bagaimana cara pengaplikasian elastisitas permintaan dalam mengukur
pengaruh perubahan variable terhadap jumlah yang diminta?
3. Apa saja jenis - jenis elastisitas?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui kuantitatif permintaan dan elastisitas permintaan.


2. Untuk mengetahui pengaplikasian elastisitas permintaan dalam mengukur
pengaruh perubahan variable terhadap jumlah yang diminta.
3. Untuk mengetahui jenis - jenis elastisitas

2
BAB II
MATERI & PEMBAHASAN

2.1 Analisis kuantitatif permintaan dengan elastisitas permintaan

Konsep Elastisitas
Alat utama untuk menentukan besarnya perubahan adalah analisis elastisitas.
Elastisitas mengukur respon perubahan satu variabel ke variabel lainnya. Berikut
adalah rumus elastisitas :

Tanda dari sebuah elastisitas menentukan hubungan antara kuantitas dengan harga.
Jika elastisitas positif, maka kenaikan harga diikuti dengan kenaikan kuantitas,
namun jika elastisitas negatif, kenaikan harga menyebabkan turunnya kuantitas.
Terlepas dari nilai absolut lebih besar atau kurang dari 1 menunjukkan seberapa
responsif kuantitas terhadap harga. Jika nilai absolut dari elastisitas kurang dari 1,
maka pembilang lebih kecil dari penyebut, sehingga persentase dari perubahan
harga akan mempengaruhi perubahan persentase kuantitas kecil, dan sebaliknya.

1. Harga dari Elastisitas Permintaan


Harga dari elastisitas permintaan adalah pengukuran responsifitas dari kuantitas
yang diminta terhadap perubahan harga. Jenis-jenis elastisitas permintaan,yaitu :
a. Permintaan elastis, ketika harga naik maka kuantitas konsumsi akan berkurang.
|EQx,Px | > 1
b. Permintaan inelastis, peningkatan harga akan mengurangi konsumsi secara
kecil.
EQx,Px | < 1
c. Permintaan unitary, perubahan permintaan sama dengan perubahan harga.
|EQx,Px | = 1

3
2. Elastisitas dan Total Pendapatan
Seperti yang kita tahu, bahwa hubungan antara harga dengan kuantitas saling
berhubungan begitu juga dengan total pendapatan sehingga dapat di rumuskan
sebagai TR = P Selain total pendapatan, hubungan harga dan kuantitas akan
mempengaruhi elastisitas suatu produk. Rumus elastisitas adalah :

Sehingga pengertian yang dapat diambil disini bahwa elastisitas akan


mempengaruhi total pendapatan. Ketika nilai elastisitas menjauhi angka 1 maka
nilai total pendapatan akan semakin turun.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga dari Elastisitas

a. Persediaan barang subtitusi


Semakin banyak barang pengganti yang tersedia, maka semakin elastis
permintaannya. Dalam keadaan ini, ketika harga naik menyebabkan konsumen
beralih ke produk lain, maka akan mengurangi kuantitas permintaan. Namun, ketika
barang pengganti yang tersedia sedikit, permintaan bersifat inelastis, karena
konsumen tidak dapat beralih ke produk yang lain
b. Waktu
Semakin banyak waktu bagi konsumen untuk bereaksi terhadap perubahan harga,
semakin elastis permintaan terhadap produk tersebut. Contohnya, jika seorang
konsumen memiliki 30 menit untuk mengejar jadwal keberangkatan pesawat,
kemungkinan besar dia akan lebih memilih untuk menggunakan taksi. Tetapi, jika
konsumen memiliki waktu 1 jam atau lebih, maka cukup memberikan konsumen
waktu untuk mencari alternatif transportasi yang lain.
c. Pembagian pengeluaran
Barang yang secara relatif membutuhkan sedikit pengeluaran konsumen lebih
bersifat inelastis daripada barang yang dimana konsumen membutuhkan
pengeluaran lebih besar. Dengan kata lain, ketika konsumen membelanjakan
sebagian besar uangnya untuk sebuah barang, maka konsumen akan mengurangi
penggunaan barang tersebut ketika harga naik.

4. Pendapatan Marjinal dan Harga dari Elastisitas Permintaan


Pendapatan Marjinal (MR) adalah perubahan total pendapatan akibat dari
perubahan output. Untuk memaksimalkan laba, sebuah perusahaan harus
memproduksi dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.

4
2.2Pengaplikasian elastisitas permintaan dalam mengukur pengaruh perubahan
variabel terhadap jumlah yang diminta

Elastisitas permintaan dalam mengukur besarnya respons jumlah permintaan suatu


barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase
variable yang mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase
perubahan harga.

Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh ΔQ, dan perubahan harga
diwakili oleh ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga awal maka rumus elastisitas dapat
ditulis sebagai berikut :

𝛥�
(�
)
ed = 𝛥
( �
)

Atau

𝛥� �
ed = ( ) ⋅ (� )
𝛥�

Contoh Aplikasi Elastisitas Permintaan dan Penawaran dalam kehidupan sehari hari
adalah sebagai berikut: Menghitung Elastisitas Permintaan terhadap Harga
Rumusnya: Persentase perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase
perubahan pendapatan yang menyebabkannya. Contoh: Harga es krim naik 10% dan
jumlah eskrim yang diminta turun 20%. Ep = (20%)/(10%) = 2 Karena hubungan
antara harga dan jumlah barang yang diminta adalah terbalik, elastisitas permintaan
terhadap harga bernilai negatif. Kitahilangkan tanda negatifnya dan berkonsentrasi.

2.3 Jenis elastisitas (elastisitas harga silang, elastisitas permintaan, dan


elastisitas lainnya (misal elastisitas iklan) dll)

1. Elastisitas harga silang


Elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand). Digunakan untuk mengukur
besarnya respon permintaan suatu barang jika harga baarang lain berubah, yang
dimaksud adalah harga barang berkaitan dengan barang tersebut berupa barang
komplementer dan berupa barang subtitusi.
% perubahan jumlah barang x
𝐸��
= % perubahan jumlah barang y

Atau
𝐸�� =

5
���� �
����� �

×

𝑦

6
Keterangan :
Qx = jumlah barang x yang diminta
Py = harga barang y

Terdapat tiga macam respon perubahan permintaan suatu barang (barang A) karena
perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:

• Elastisitas silang positive


Jika harga barang A naik, permintaan untuk barang B naik. Kenaikan harga barang A
membuat konsumen mengurangi permintaan mereka. Beberapa dari mereka
kemudian beralih ke barang B, produk pengganti.

Barang contohnya adalah ikan dan daging ayam. Jika harga ikan naik maka
konsumen akan memilih daging ayam sebagai gantinya. Dan jika harga daging ayam
mulai naik, konsumen akan memilih ikan sebagai gantinya secara perlahan lahan.

• Elastisitas silang negative


Itu berarti kedua barang tersebut saling melengkapi. Bisa dibilang menambah nilai
satu sama lain. Ketika harga A naik, permintaan B menurun. Dan ketika B naik,
permintaan A juga akan menurun.
Contoh barangnya adalah pembasmi nyamuk dan nyamuk, konsumen menggunakan
pembasmi nyamuk jika ada nyamuk. Tanpa pembasmi nyamuk, maka nyamuk akan
berkembang biak semakin banyak. Dan sebaliknya, ketika pembasmi nyamuk
banyak dibeli maka perkembangan nyamuk semakin lama semakin menurun.

• Elastisitas silang nol


Permintaan dan harga barang A tidak akan mempempengaruhi perubahan
permintaan dan harga barang B. contoh barangnya yaitu permintaan gula tidak akan
mempengaruhi permintaan beras.

Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan respon
jumlah permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, yang berarti :
Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah
subtitusi karena pada saat harga barang A naik, maka permintaan barang B akan
meningkat pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua
barang adalah komplemen karena permintaan barang A akan mengalami
peningkatan jika harga barang B turun.

Jika elastisitas positif menunjukkan kedua barang adalah subtitusi karena pada saat
barang A naik maka barang B juga ikut naik. Jika elastisitas silang negative
menunjukkan kedua barang adalah komplemen karena ketika permintaan barang A
naik maka harga barang B turun.

2. Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand)


Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) berasal dari bahasa inggris yaitu
dari kata elasticity yang mempunyai arti kepekaan, kelenturan, dan keluwesan. Yang
bisa diartikan sebagai tingkat kepekaan permintaan dalam menghadapi perubahan
suatu harga.

7
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
𝛥� 𝑝
𝐸�� ×
𝛥�
= �

Atau
% 𝛥�
𝐸��
% 𝛥�
=

Keterangan :
ΔQ = Perubahan jumlah permintaan
ΔP = Perubahan jumlah harga barang
P = Harga awal
Q = Jumlah permintaan awal
Ed = Elastisitas dari permintaan

Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :


➢ Sadono Sukirno, suatu pengukuran kwantitatif yang menunjukkan sampai
dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha permintaa
➢ Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta
terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan terhadap
harga.
➢ McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan kuantitas
yang diminta terhadap perubahan harga.

3. Elastisitas lainnya (misal elastisitas iklan)


Elastisitas iklan (advertising elasticity) merepresentasikan ukuran responsifitas
(permintaan) terhadap (belanja iklan). Semakin besar dampaknya terhadap
permintaan, semakin elastis sebuah iklan.

8
BAB III
KESIMPULAN

Dalam bab ini, kita mencakup aspek kuantitatif dari analisis permintaan,
termasuk elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan, dan elastisitas harga
silang dari permintaan. Mengetahui konsep elastisitas dan interval kepercayaan
adalah sangat penting ketika membuat keputusan mengenai berapa banyak
persediaan dijaga, berapa banyak pegawai dijadwalkan, dan berapa banyak unit
diproduksi ketika penentu berbeda permintaan berubah. Dalam bab ini, kita melihat
bahwa kenaikan harga tidak selalu menaikkan penerimaan, jika nilai absolut dari
elastisitas harga sendiri lebih besar dari 1, kenaikan harga akan menurunkan total
penerimaan. Kita juga membahas besaran perubahan yang disebabkan oleh perubahan
harga subsitusi atau pelengkap.

9
BAB IV DAFTAR
PUSTAKA
1. https://www.studocu.com/id/document/universitas-
muhammadiyah- malang/ekonomi-manajerial/analisis-permintaan-
kuantitatif- edit/37952656/download/analisis-permintaan-
kuantitatif-edit.pdf

2. http://eprints.binadarma.ac.id/4459/1/BAB%205.pdf

Anda mungkin juga menyukai