Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Teori Ekonomi Mikro. Adapun
penyusunan Makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi
Mikro. Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan, tentu
hasil Makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami meminta
maaf apabila terdapat kesalahan dan hal-hal yang mengganjal di hati mengenai Makalah yang
kami susun ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguana.

Medan,

Februari 2021

Kelompok 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas.
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing
masing elastisitas. Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan
derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan
faktor yang mempengaruhinya.

Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga, karena jika permintaan naik
sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-
faktor lain dianggap tetap atau cateris paribus), kelangkaan barang akan mengakibatkan
naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan permintan sedikit, maka
harga akan menjadi murah.

Yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah elastisitas permintaan yg terdapat tiga
variabel utama yang mempengaruhi yaitu elastisitas harga dari permintaan dan
penawaran, elastisitas jangka pendek dan jangka panjang berserta aplikasinya

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Elastisitas?

2. Apa saja macam-macam bentuk elastisitasyang ada?

3. Apa saja pengaruh harga terhadap elastisitas?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi tentang elastisitas

2. Mengetahui macam-macam bentuk elastisitas

3. Mengetahui apa saja pengaruh harga terhadap elastisitas

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Elastisitas Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan


proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga.

2. Elastisitas Permintaan

Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi produsen.
Tujuannya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang menguntungkan.
Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk

mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan
salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).

Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut
elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan
harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan
pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity). 2.1 Jenis-jenis elastisitas
permintaan

A. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)

Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya
tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia
tetap terbatas).

B. Permintaan tidak elastis/inelastis (E<1).

Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. Nilai E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang
diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.

C. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)

Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya perubahan harga diikuti
oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.

D. Permintaan Elastis (E>1)


Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1,
artinya perubahan harga sedikit saja, akan diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih
besar.
E. Permintaan tak terhingga elastis sempurna (E=~)

Bahwa Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk horisontal.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Tingkat kebutuhan

Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic,
sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat
elastic.

Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung


untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa
enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain
sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu
harga turun, para pembeli melihat bahwa. barang tersebut lebih mudah daripada barang-
barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan
permintaannya bertambah dengan cepat.

Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.

Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.

Jangka waktu analisis.

Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktuyang singkat permintaan besifat lebih tidak
elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh
permbeli.

Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

Tradisi

Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya
harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic, tetapi apabila
tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.

Mode

Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut sudah
digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka
permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.

Perubahan harga dan barang yang diminta

Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga
permintaan menjadi elastis.

2.3 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar,
sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan
sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai

elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta

dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu


barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas
permintaan, dilambangkan (Ed).
Adapun rumusnya:

Keterangan:

Ed: Elastisitas Harga Permintaan

AQ: Perubahan jumlah barang yang di minta

Q: Jumlah barang yang di minta

AP: Perubahan Harga

P: Harga

3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan
tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.
EXA: Elastisitas Silang

AQx Perubahan Jumlah barang X yang di minta

Qx: Jumlah barang X yang di minta

APA: Perubahan Harga barang A

PA: Perubahan harga A

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu:

Barang komplementer: jika Ec < 0 (negatif) Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan
penurunan jumlah barang X yang

diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat
digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung
turun.

Barang Substitusi: jika Ec > 0 (positif)

Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X yang diminta.
minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A dan B.

5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu:

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis
apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi:

Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini
telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala
tidak ekonomis.

Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan
pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.

Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu
tersebut adalah:

1. Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh
karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan,
meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan
tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat
singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.

II. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen
menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih
keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk
memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan
pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga
inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat
ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak
elastis.
III. The long run, adalah Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin,
perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran Dalam jangka panjang,
perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah
dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang
mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak
(misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih
mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok
persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input,

Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen
dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada. Kemudahan
substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan
tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja,
semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital
dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.

6. Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas

Terhadap Permintaan;

Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer.

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun) Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis dan In
Elastis Sempurna karena semakin banyak produsen yang meminta barang primer maka
semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta maka harga akan turun dan
tidak dalam jumlah yang signifikan turun sedikit daripada permintaan terhadap barang
tersebut. Apabila In Elastis Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu berapapun
harganya.

Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang diminta adalah
barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi elastisitas harga
untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras) Elastisitas < 1 Ini adalah Kurva In Elastis
Sempurna Permintaan, Kurva tegak lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap
membeli dengan harga segitu. Elastsitas = 0

Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun) Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas
Uniter karena harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang
sama, produk sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menujukanan
bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Elastisitas = 1.

Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik
maka permintaan turun).

Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis, pengertian produk tersier sendiri
adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah produk sekunder telah dipenuhi
(barang mewah). Permintaan barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi
pada harga barang tersebut akan menurunkan permintaan konsumen terhadap produk
tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan
menaikkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut.

Terhadap Penawaran ;

⚫ Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Primer Elastisitas Harga terhadap Penawaran
mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum Penawaran
terhadap Barang Primer adalah Elastisitas Sempurna berapapun kuantitasnya, konsumen tetap
membeli berapa pun barang yang ditawarkan. Kurva tersebut merupakan Kuva Elastis
Sempurna Penawaran, Kurva mendatar horizontal sejajar dengan kuantitas yang artinya
Harganya Kaku maka Produsen menawarkan barang dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-
ekonomi lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap. Elastisitas = Tak Terhingga.
⚫ Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Sekunder Elastisitas Harga terhadap
Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum
penawaran terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas
produk yang ditawarkan berubah dalam permintaan yang sama. Kurva tersebut merupakan
Kurva Unitary Elastis Penawaran, Kurva mulai dari titik nol menunjukkan bahwa korelasi
antara perubahan harga dengan perubahan jumlah yang ditawarkan sama. Elastisitas =1.

⚫ Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk TersierElastisitas Harga terhadap Penawaran


mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran
terhadap Barang Tersier adalah Elastis, Penawaran barang tersier disebut elastis karena setiap
kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan penawaran produsen
terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga
barang tersebut akan menurunkan penawaran terhadap produk tersebut. Kurva tersebut
merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva sama seperti kurva elastis permintaan tetap
ada yang berbeda yaitu korelasi (timbal baik) antara perubahan harga dengan perubahan
jumlah barang yang ditawarkan berhubungan positif. Elastisitas > 1.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.

Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana
setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu
barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar,
tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran

Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut
titik keseimbangan

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta: Citra Pustaka
Mandiri

Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta: Binapura Aksara

Yasinta, 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com: yasinta

Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran, blogspot.com: chaeraniirma

Anda mungkin juga menyukai