Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI MAKRO

Oleh:

HARIANI. H
A1A122091

JURUSAN PANDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2024
REVIEW JURNAL
HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN NASIONAL DAN INVESTASI DI
INDONESIA (Suatu Kajian Ekonomi Makro Dengan Model VAR)

NAMA : HARIANI. H

NIM : A1A122091

KELAS :A

Judul Hubungan Antara Pendapatan Nasional Dan Investasi Di Indonesia


(Suatu Kajian Ekonomi Makro Dengan Model VAR)
Journal Organisasi Dan Manajemen
Volume dan halaman Vol. 12. No. 1. Hal 65-78
Tahun 2016
Penulis Muhammad Kholis, Diah Astuti dan Rini Febrianti
Reviewer Hariani. H
Tanggal Review 7 Januari 2024
Latar Belakang Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator penting untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi
pendapatan nasional, maka semakin tinggi pula pertumbuhan
ekonomi. Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi dapat menambah
kapasitas produksi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi telah
dibahas oleh banyak ahli ekonomi. Secara umum, hubungan antara
keduanya adalah positif, artinya semakin tinggi pendapatan
nasional, maka semakin tinggi pula tingkat investasi.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini didasarkan pada latar belakang yang telah
dibahas sebelumnya. Latar belakang tersebut menunjukkan bahwa
pendapatan nasional dan investasi memiliki peran penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, hubungan antara
keduanya adalah positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan
antara pendapatan nasional dan investasi di Indonesia sesuai dengan
teori ekonomi pembangunan. Jika hubungan tersebut positif, maka
pemerintah perlu meningkatkan pendapatan nasional untuk
mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Metode penelitian 1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data
kuantitatif untuk menguji hipotesis.
2. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis korelasi Pearson. Analisis korelasi Pearson digunakan
untuk menguji hubungan antara dua variabel kuantitatif
3. Data yang telah diperoleh diolah menggunakan software
statistik SPSS. Hasil pengolahan data kemudian dianalisis
menggunakan analisis korelasi Pearson.
4. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan metode VAR
(Vector Autoregression)
Objek Penelitian Objek penelitian dari jurnal tersebut adalah hubungan antara
pendapatan nasional dan investasi di Indonesia.
Sumber Data Sumber data yang didapatkan dari:
1. Data pendapatan nasional Indonesia diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS)
2. Data investasi Indonesia diperoleh dari Bank Indonesia
3. Observasi
Hasil Penelitian Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekspor dan
pertumbuhan investasi akan memacu pertumbuhan ekonomi.
Investasi diyakini akan memberikan pengaruh besar terhadap pola
perdagangan internasional dan sebagian besar investasi yang masuk
ke negara-negara sedang berkembang mampu memberikan
peningkatan ekspor. Ekspor merupakan faktor penting dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara karena akan
memperbesar kapasitas suatu Negara untuk meningkatkan output
dunia. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam
mengambil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki
(Todaro dan Smith, 2004).
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pendapatan
nasional dan investasi di Indonesia. Artinya, semakin tinggi
pendapatan nasional, maka semakin tinggi pula tingkat investasi.
Hubungan positif ini didukung oleh teori ekonomi pembangunan
yang menyatakan bahwa investasi merupakan faktor penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori ekonomi pembangunan.
Kelebihan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Menggunakan data sekunder yang valid dan reliabel dari BPS.
2. Menggunakan metode analisis yang tepat untuk menganalisis
hubungan antara pendapatan nasional dan investasi.
3. Hasil penelitian sesuai dengan teori ekonomi pembangunan.
Kekurangan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Data yang digunakan hanya mencakup periode 1990-2016.
2. Penelitian ini hanya menggunakan metode analisis korelasi
Pearson, sehingga tidak dapat menjelaskan arah hubungan
antara pendapatan nasional dan investasi.
Diskusi/Rekomendasi Berikut adalah beberapa diskusi dan rekomendasi yang dapat
ditambahkan pada jurnal tersebut:
1. Perlunya kajian yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi hubungan antara pendapatan nasional dan
investasi di Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat meliputi
faktor internal, seperti kebijakan pemerintah, tingkat suku
bunga, dan kondisi politik, serta faktor eksternal, seperti
kondisi ekonomi global.
2. Perlunya kajian yang lebih komprehensif yang mencakup
sektor-sektor ekonomi yang berbeda di Indonesia. Hal ini
penting untuk melihat bagaimana hubungan antara pendapatan
nasional dan investasi dapat berbeda-beda di masing-masing
sektor.
3. Pemerintah perlu terus mendorong peningkatan produktivitas
dan daya saing perekonomian. Hal ini dapat dilakukan melalui
berbagai kebijakan, seperti peningkatan kualitas infrastruktur,
pendidikan, dan pelatihan.
Kesimpulan Secara umum, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara pendapatan nasional dan
investasi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa pemerintah perlu
meningkatkan pendapatan nasional untuk mendorong investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
Teori ekonomi pembangunan menyatakan bahwa investasi
merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. Investasi dapat menambah kapasitas
produksi dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah dapat
meningkatkan pendapatan nasional dengan berbagai cara, seperti
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan iklim investasi
yang kondusif, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
REVIEW JURNAL
PENGARUH INVESTASI DAN BELANJA SERTA BELANJA TIDAK
LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENYERAPAN
TENAGA KERJA

NAMA : HARIANI. H

NIM : A1A122091

KELAS :A

Judul Pengaruh Investasi Dan Belanja Serta Belanja Tidak Langsung Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Dan Penyerapan Tenaga Kerja
Journal Ekonomi Dan Bisnis
Volume dan halaman Vol. 20. No 1. Hal 311-319
Tahun 2021
Penulis Rahmad Mas’ud, Adi Wijaya dan Irwan Gani
Reviewer Hariani. H
Tanggal Review 7 Januari 2024
Latar Belakang Pertambahan atau pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Jumlah penduduk yang besar, berarti tenaga kerja yang tersedia juga
semakin besar. Dengan ketersediaan tenaga kerja yang
melimpah, maka ini yang akan berpengaruh terhadap tingkat
output dalam perekonomian. Output perekonomian yang tinggi
dap at dihasilkan dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh
penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk, maka akan
semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Selain itu, jumlah penduduk yang besar juga akan
mempengaruhi luas pasar yang akan menampung barang dan jasa
yang dihasilkan. Hal tersebut selanjutnya akan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Investasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Investasi dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan produktivitas, perluasan lapangan kerja,
dan peningkatan pendapatan nasional. Belanja langsung merupakan
pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa secara langsung. Belanja
langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan
konsumsi, investasi, dan ekspor. Belanja tidak langsung merupakan
pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan yang tidak menghasilkan barang dan jasa secara langsung.
Belanja tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan konsumsi dan investasi
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara investasi, belanja langsung, dan belanja tidak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan. Jika
terdapat hubungan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui arah hubungan tersebut, apakah positif atau negatif.
Menganalisis hubungan antara investasi, belanja langsung, dan
belanja tidak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota
Balikpapan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh investasi,
belanja langsung, dan belanja tidak langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Kota Balikpapan.
Pemahaman yang lebih mendalam tersebut diharapkan dapat
mendorong kebijakan pemerintah yang lebih tepat untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
di Kota Balikpapan.
Metode penelitian 1. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2007
hingga 2018.
2. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode analisis jalur.
3. Diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Balikpapan.
4. Analisis jalur dilakukan dengan menggunakan software SPSS
5. Data diolah dengan menggunakan path analysis
Objek Penelitian Jurnal tersebut menggunakan data time series dari tahun 2007-2018
untuk menganalisis pengaruh investasi, belanja langsung, dan
belanja tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja di Kota Balikpapan. Data tersebut
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Sumber Data Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Data diolah dengan menggunakan path analysis
Hasil Penelitian Belanja Langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. Pertumbuhan Ekonomi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja. Investasi dan Belanja Tidak Langsung sama -sama
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja melalui Pertumbuhan Ek onomi. Belanja Langsung
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja melalui Pertumbuhan Ekonomi di Kota Balikpapan.
Pengujian hipotesis path analysis, yang diuji secara partial
variabel yang berpengaruh langsung, baik antara variabel endogen
terhadap variabel eksogen. Pengujian yang dilakukan uji t (critical
ratio), thitumg > ttabel atau signifikan < 0,10, maka Hipotesis
diterima (menolak H0 dan menerima H1) atau thitung< ttabel
nilai signifikan 0,10, maka Hipotesis ditolak (menerima H0 dan
menolak H1), dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel
hasil pengujian adalah sebagai berikut:
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalur Investasi
(X1) sebesar 0,125 atau jalur ini berpengaruh positif. Nilai
thitung sebesar 0,502, sementara ttabel sebesar 1,397 (th it u ng=
0,502 < tt a b e l = 1,397). Dengan demikian, pada pola hubungan
langsung ini, Investasi (X1) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1). Didukung oleh
probability value (sig) 0,629 > 0,10 yang berarti tidak
signifikan. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
jalur berpengaruh positif dan tidak signifikan; Hasil analisis
menunjukkan bahwa koefisien jalur Belanja Langsung (X2)
sebesar -0,216 atau jalur ini berpengaruh negatif. Nilai thitung
sebesar -1,757, sementara ttabel sebesar 1,397 (thitung= -1,757 <
tt a b e l = 1,397). Dengan demikian, pada pola hubungan
langsung ini, Belanja Langsung (X2) berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1). Didukung
oleh probability value (sig) 0,117 > 0,10 yang berarti tidak
signifikan. Berdasarkan hal tersebut, dapat disim pulkan bahwa
jalur berpengaruh negatif dan tidak signifikan;
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalur Belanja
Tidak Langsung (X3) sebesar 1,063 atau jalur ini berpengaruh
positif. Nilai thitung sebesar 3,718, sementara ttabel sebesar 1,397
(thi t un g= 3,718 > ttabel = 1,397). Dengan demikian, pada pola
hubungan langsung ini, Belanja Tidak Langsung (X 3)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi (Y1). Didukung oleh probability value (sig) 0,006 < 0,10
yang berarti signifikan. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa jalur berpengaruh positif dan signifikan.
Kelebihan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang
representatif, yaitu data time series dari tahun 2007-2018. Data
time series merupakan data yang dikumpulkan secara berkala
dalam periode waktu tertentu. Penggunaan data time series
dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif
mengenai pengaruh investasi, belanja langsung, dan belanja
tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja di Kota Balikpapan
2. Penelitian menggunakan metode analisis jalur yang merupakan
metode analisis yang tepat untuk menganalisis pengaruh antar
variabel. Metode analisis jalur dapat menganalisis pengaruh
langsung dan tidak langsung antar variabel. Hal ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
pengaruh investasi, belanja langsung, dan belanja tidak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja di Kota Balikpapan.
3. Penelitian menghasilkan kesimpulan yang relevan dengan
tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil
analisis data. Kesimpulan penelitian juga memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh
investasi, belanja langsung, dan belanja tidak langsung
terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di
Kota Balikpapan.
Kekurangan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Penelitian hanya dilakukan di Kota Balikpapan. Hal ini
menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi ke
daerah lain.
2. Penelitian tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja antara lain
kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, kebijakan
pemerintah, dan stabilitas politik
Diskusi/Rekomendasi Belanja tidak langsung berpengaruh positif terhadap penyerapan
tenaga kerja, namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa belanja tidak langsung di Kota Balikpapan
belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
1. Alokasi belanja tidak langsung yang belum optimal. Alokasi
belanja tidak langsung di Kota Balikpapan masih belum
optimal. Belanja tidak langsung diarahkan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan yang belum memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
2. Kualitas sumber daya manusia yang belum memadai. Kualitas
sumber daya manusia di Kota Balikpapan masih belum
memadai untuk memenuhi kebutuhan industri yang
berkembang.
Rekomendasi dari jurnal tersebut adalah:
1. Meningkatkan kualitas investasi. Pemerintah perlu mendorong
investasi di sektor-sektor yang memiliki kandungan teknologi
tinggi dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Pemerintah
juga perlu memberikan insentif fiskal dan non-fiskal untuk
menarik investasi di sektor-sektor tersebut.
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja. Pemerintah perlu
meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan
pelatihan. Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan industri
untuk menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
3. Meningkatkan kualitas infrastruktur. Pemerintah perlu
meningkatkan kualitas infrastruktur, seperti jalan, jembatan,
dan pelabuhan. Infrastruktur yang berkualitas dapat mendukung
kegiatan usaha dan investasi, sehingga dapat meningkatkan
penyerapan tenaga kerja.
4. Meningkatkan alokasi belanja tidak langsung. Pemerintah perlu
meningkatkan alokasi belanja tidak langsung untuk membiayai
kegiatan-kegiatan yang memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja, seperti belanja infrastruktur
dan belanja sosial.
Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada penelitian
mengenai pengaruh investasi, belanja langsung, serta belanja tidak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
di Kota Balikpapan selama tahun 2007-2018, dapat ditarik bebarapa
kesimpulan yakni:BInvestasi secaralangsung berpengaruh (positif dan
tidak signifikan) terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan.
Artinya bahwa kualitas dari aliran investasi di Kota Balikpapan belum
sepenahnya optimal dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi
secara langsung;
Belanja tidak langsung secara langsung berpengaruh (positif dan
signifikan) terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan.
Artinya bahwa, kemandirian daerah yang berperan besar atas
pengalokasian anggaran melalui belanja tidak langsung yang semakin
berkembang serta konsisten membuka sumber-sumber perekonomian,
khususnya integrasi pada berbagai lapangan usaha.

Anda mungkin juga menyukai