Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAB V DAN VI

TEORI EKONOMI MIKRO 1

OLEH:

HIKMAH SUCI RAHMAWATI


A1A122009

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB V
TEORI PRODUKSI

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Jelaskan dan berikan contoh pengertian :


a. Faktor produksi, Faktor produksi tetap, faktor produksi variable
b. Produksi
c. Fungsi produksi.

Jawab:

a. Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam proses


produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi
terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan manajemen.

Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat


diubah dalam jangka pendek, misalnya mesin dan gedung.

faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah


sesuai dengan tingkat produksi, misalnya tenaga kerja.

Contoh: Sebuah pabrik memproduksi sepatu dengan menggunakan


mesin (faktor produksi tetap) dan tenaga kerja (faktor produksi
variabel). Jika pabrik ingin meningkatkan produksi sepatu, mereka
dapat menambah jumlah tenaga kerja tanpa harus membeli mesin
tambahan.
b. Produksi adalah proses mengubah input menjadi output yang
berguna, seperti barang atau jasa.

Contoh: Sebuah perusahaan memproduksi meja dengan


menggunakan kayu sebagai bahan baku. Proses pemotongan,
penggabungan, dan penyelesaian meja merupakan proses produksi
untuk menghasilkan meja sebagai output.

c. Fungsi produksi adalah hubungan antara input (faktor produksi)


dan output (barang atau jasa) dalam proses produksi. Fungsi
produksi menggambarkan bagaimana input berkontribusi terhadap
output.

Contoh: Sebuah peternakan memiliki fungsi produksi yang


menggambarkan hubungan antara jumlah pakan yang diberikan
kepada sapi dengan jumlah susu yang dihasilkan. Dari fungsi
produksi ini, peternak dapat menentukan berapa banyak pakan
yang perlu diberikan untuk mencapai tingkat produksi susu yang
diinginkan.

2. Jelaskan apa yang dimaksud :


a. Produksi dengan proporsi tetap
b. Produksi dengan proporsi yang berubah-ubah

Jawab:

a. Produksi dengan Proporsi Tetap:


Produksi dengan proporsi tetap adalah merujuk pada situasi di mana
perubahan dalam penggunaan faktor produksi tidak memengaruhi
rasio atau proporsi antara faktor-faktor produksi tersebut. Dalam
konteks ini, proporsi antara faktor produksi tetap, dan perubahan
dalam jumlah satu faktor tidak akan mengubah proporsi relatif
antara faktor produksi yang satu dengan yang lain.

Contoh produksi dengan proporsi tetap dapat ditemukan dalam


kasus di mana suatu perusahaan menggunakan tanah dan tenaga
kerja untuk menghasilkan barang. Jika perusahaan memiliki lahan
yang tetap dan mempekerjakan tenaga kerja dalam proporsi yang
tetap, maka produksi dengan proporsi tetap terjadi. Misalnya, jika
sebidang tanah selalu membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sama,
proporsi antara tanah dan tenaga kerja tetap tidak berubah.

b. Produksi dengan Proporsi yang Berubah-ubah:


Produksi dengan proporsi yang berubah-ubah mengacu pada
kondisi di mana perubahan dalam penggunaan satu faktor produksi
mempengaruhi rasio atau proporsi antara faktor-faktor produksi
tersebut. Dalam konteks ini, perubahan dalam jumlah satu faktor
produksi akan memengaruhi proporsi relatif antara faktor produksi
yang satu dengan yang lain.

Contoh produksi dengan proporsi yang berubah-ubah dapat


ditemukan dalam kasus di mana seiring peningkatan produksi,
perusahaan dapat menyesuaikan proporsi antara tenaga kerja dan
modal. Sebagai contoh, awalnya, sejumlah pekerja mungkin
membutuhkan satu unit modal tertentu. Namun, seiring
meningkatnya produksi, perusahaan dapat menyesuaikan dan
menggunakan lebih banyak modal dengan jumlah pekerja yang
relatif lebih sedikit, menciptakan perubahan dalam proporsi
produksi.

3. Bila diketahui fungsi produksi perusahaan XYZ adalah : Q = 15X2 – 2X3


Di mana Q adalah jumlah produksi dan X adalah tenaga kerja.
Tentukanlah :
a. Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat marginal product
maximum, serta besarnya marginal product, average product dan total
product
b. Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat average product
maximum, serta besarnya average product, marginal product dan total
product.
c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat total product
maximum, serta besarnya total product, marginal product dan average
product.
d. Gambarkan grafiknya.

Jawab:

a. Untuk menemukan jumlah tenaga kerja yang digunakan pada


saat marginal product maximum, kita perlu mencari turunan
pertama dari fungsi produksi terhadap tenaga kerja (dQ/dX) dan
mencari di mana turunan kedua (d2Q/dX2) sama dengan 0.

Pertama, kita cari turunan pertama dari fungsi produksi:

dQ/dX = 30X - 6X2

Kemudian, kita cari turunan kedua:

d2Q/dX2 = 30 - 12X

Setelah itu, kita cari di mana d2Q/dX2 = 0:

30 - 12X = 0
12X = 30
X = 30/12
X = 2.5
Jadi, jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat marginal
product maximum adalah 2.5. Selanjutnya, untuk mencari
besarnya marginal product, average product, dan total product
pada saat jumlah tenaga kerja 2.5, kita substitusikan nilai X ke
dalam fungsi produksi.

Marginal product (MP) = dQ/dX = 30(2.5) – 6(2.5)2

MP = 75 - 37.5

MP = 37.5

Average product (AP) = Q/X = 15(2.5)2 – 2(2.5)3/2.5

AP = (93.75 - 31.25)/2.5

AP = 62.5/2.5

AP = 25

Total product (TP) = 15(2.5)2 – 2(2.5)3

TP = 93.75 - 31.25

TP = 62.5

Jadi, pada saat jumlah tenaga kerja 2.5, marginal productnya


adalah 37.5, average productnya adalah 25, dan total
productnya adalah 62.5.

b. Untuk menemukan jumlah tenaga kerja yang digunakan pada


saat average product maximum, kita perlu mencari di mana
marginal product sama dengan average product.Kita sudah
menemukan bahwa pada saat X=2.5, marginal productnya
adalah 37.5 dan average productnya adalah 25. Kita dapat
melihat bahwa pada saat X=2.5, marginal product lebih besar
dari average product, sehingga average product tidak mencapai
maksimumnya pada saat X=2.5.

c. Untuk menemukan jumlah tenaga kerja yang digunakan pada


saat total product maximum, kita perlu mencari di mana total
product mencapai maksimumnya.Total product (TP) adalah
fungsi produksi Q, sehingga pada saat total product maksimum,
kita perlu mencari di mana Q mencapai maksimumnya.Kita
bisa menggunakan turunan pertama dari fungsi produksi
terhadap tenaga kerja (dQ/dX) dan mencari di mana turunan
pertama tersebut sama dengan 0.

dQ/dX = 30X - 6X2

Kita cari di mana dQ/dX = 0:


30X - 6X2 = 0
6X(5 - X) = 0
6X = 0 atau 5 - X = 0
X = 0 atau X = 5
Namun, karena dalam konteks produksi nyata tidak mungkin
menggunakan jumlah tenaga kerja sebesar 0, maka jumlah
tenaga kerja yang digunakan pada saat total product maximum
adalah X=5.

Selanjutnya, untuk mencari besarnya total product, marginal


product, dan average product pada saat jumlah tenaga kerja 5,
kita substitusikan nilai X ke dalam fungsi produksi.

Total product (TP) = 15(5)2 – 2(5)3


TP = 375 - 250
TP = 125
Marginal product (MP) = dQ/dX = 30(5) – 6(5)2
MP = 150 - 150
MP = 0
Average product (AP) = Q/X = (15(5)2 – 2(5)3/5
AP = (375 - 250)/5
AP = 125/5
AP = 25
Jadi, pada saat jumlah tenaga kerja 5, total productnya adalah
125, marginal productnya adalah 0, dan average productnya
adalah 25.

d. Grafik fungsi produksi Q=15X2-2X3 akan menunjukkan bentuk


kurva yang menurun setelah mencapai titik puncaknya pada
nilai X=5. Pada sumbu X (tenaga kerja) akan terlihat
peningkatan produksi hingga mencapai titik puncak pada X=5
dan kemudian akan menurun setelahnya. Pada sumbu Y
(jumlah produksi) akan terlihat peningkatan produksi hingga
mencapai titik puncak pada Y=125 dan kemudian akan
menurun setelahnya.

Tenaga kerja TP MP AP
0 0 0 0
1 13 24 13
2,5 62,5 37,5 25
3 81 42 27
4 112 24 28
5 125 0 25
Grafik
140
120
100 TP
MP
80
AP
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6
BAB VI
TEORI BIAYA PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM

SOAL-SOAL LATIHAN:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. Biaya
b. Biaya Eksplisit,berikan contohnya
c. Biaya implisit,berikan contoh
d. Biaya tetap berikan contoh
e. Biaya variable berikan contohnya

Jawab:

a. Biaya
Biaya adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan
suatu barang atau jasa. Dalam konteks ekonomi, biaya mencakup
semua pengeluaran, baik yang terukur secara langsung maupun
tidak langsung, yang timbul dari kegiatan produksi atau konsumsi.

Contoh: Jika seorang produsen membayar gaji karyawan, biaya


yang dikeluarkan untuk membayar gaji tersebut merupakan bagian
dari biaya produksi.

b. Biaya Eksplisit:
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dan diukur dalam
bentuk uang secara langsung untuk mendapatkan faktor produksi
atau barang dan jasa.
Contoh: Pengeluaran uang untuk membeli bahan baku, membayar
gaji karyawan, atau membayar sewa pabrik adalah contoh biaya
eksplisit.

c. Biaya Implisit:
Biaya implisit adalah biaya yang tidak diukur secara langsung
dalam bentuk uang, tetapi mencerminkan nilai sumber daya yang
dimiliki dan digunakan dalam proses produksi.

Contoh: Apabila seorang pemilik perusahaan mengorbankan waktu


pribadinya untuk mengelola bisnisnya tanpa mengambil gaji, nilai
waktu tersebut dianggap sebagai biaya implisit.

d. Biaya Tetap:
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam jumlah totalnya
meskipun tingkat produksi atau kegiatan usaha berubah.

Contoh: Sewa pabrik atau biaya asuransi bulanan yang tetap tidak
tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Meskipun
produksi meningkat atau menurun, biaya tetap tetap sama.

e. Biaya Variabel:
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan tingkat produksi atau kegiatan usaha.

Contoh: Biaya bahan baku adalah contoh biaya variabel karena


semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak bahan
baku yang diperlukan.Dalam praktiknya, biaya eksplisit dan
implisit dapat mencakup biaya tetap dan variabel tergantung pada
konteks dan jenis kegiatan usaha yang dilakukan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Biaya jangka pendek
b. Biaya jangka Panjang

Jawab:

a. Biaya Jangka Pendek:


Biaya jangka pendek adalah merujuk pada pengeluaran atau
pengorbanan yang timbul dalam suatu periode waktu yang relatif
singkat, di mana tingkat produksi atau output tidak dapat diubah
secara signifikan. Dalam jangka pendek, beberapa faktor produksi,
seperti fasilitas produksi dan kapasitas produksi, sulit atau mahal
untuk diubah. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengubah tingkat
produksi dengan menyesuaikan penggunaan faktor produksi yang
dapat diubah dalam waktu singkat, seperti tenaga kerja dan bahan
baku.

Contoh: Jika suatu perusahaan memutuskan untuk meningkatkan


produksi, mereka mungkin dapat menambah jumlah tenaga kerja
atau bahan baku dalam jangka pendek. Namun, perusahaan
mungkin tidak dapat membangun pabrik baru atau meningkatkan
kapasitas produksi dalam waktu singkat.

b. Biaya Jangka Panjang:


Biaya jangka Panjang adalah mencakup pengeluaran atau
pengorbanan yang terjadi dalam periode waktu yang lebih lama di
mana perusahaan memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk
mengubah semua faktor produksi, termasuk fasilitas produksi dan
kapasitas produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan investasi besar, mengubah
ukuran pabrik, atau mengadopsi teknologi baru.
Contoh: Jika suatu perusahaan memutuskan untuk meningkatkan
kapasitas produksinya secara signifikan, mereka mungkin dapat
membangun pabrik baru, membeli peralatan tambahan, atau
mengadopsi teknologi yang lebih efisien. Keputusan ini
mencerminkan biaya jangka panjang karena melibatkan perubahan
struktural dalam kapasitas produksi perusahaan.

3. Jika diketahui :
 Fungsi produksi Q = 18X2 – 2X3
 Harga output Rp. 2 per unit; Harga input X Rp. 32 per unit; Biaya
tetap Rp. 5.
Buatlah tabel yang memuat unsur-unsur berikut :
(i) input X dari 0 sampai 8
(ii) Output
(iii) Total revenue
(iv) Total biaya
(v) Marginal revenue
(vi) Marginal Keuntungan. Dan gambarkan kurvanya.

Jawab: Tabel sesuai unsur-unsur yang diminta

Input Output Total Total Marginal Margina Kentungan


X Revenu Biaya Revenue l Cost
e
0 0 0 5 0 0 -5
1 16 32 37 32 32 -5
2 56 112 69 80 32 43
3 108 216 101 104 32 115
4 160 320 133 104 0 187
5 200 400 165 80 -24 235
6 216 432 197 32 -48 235
7 196 392 229 -40 -8 163
8 128 256 261 -136 -116 -5

Chart Title
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TC TR

4. Isilah kolom yang kosong pada tabel di bawah ini berdasarkan fungsi
produksi Q = 18X2 – 2X3, di mana harga input X Rp. 20 per unit dan
biaya tetap sebesar Rp. 10.

Input Output FC VC TC AVC AFC AC MC


X
0
1
2
3
4
5
6

Jawab:

Input Output FC VC TC AVC AFC AC MC


x
0 0 10 0 10 0 - - -
1 16 10 20 30 1,25 0,625 1,875 20
2 56 10 40 50 0,71 0,178 0,892 20
3 108 10 60 70 0,55 0,092 0,648 20
4 160 10 80 90 0,5 0,062 0,562 20
5 200 10 100 110 0,5 0,05 0,55 20
6 216 10 120 130 0,55 0,046 0,601 20

Anda mungkin juga menyukai