SOAL”
Oleh:
Agribisnis-B
Dosen :
Ermy Tety,Sp.,M.Si.
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2017
FUNGSI PRODUKSI
Elastisitas Produksi
Elastisitas Produksi parsial yang berkenaan dengan faktor produksi merupakan ukuran perubahan
proporsional outputnya yang disebabkan oleh perubahan proporsional pada faktor produksi ketika
faktor-faktor produksi lainnya konstan (Beathe dan Taylor, 1994). Elastisitas produksi ( ) ini dapat
dituliskan dengan formula seperti berikut :
= .....................................................................................(2.4.1)
dimana :
Q = output;
X = input.
Pada fungsi Cobb-Douglas, parameter β1 dapat ditafsirkan sebagai elastisitas produksi untuk masing-
masing faktor produksi. Jadi elastisitas produksi untuk faktor-faktor produksi T, TK, K, dinyatakan
oleh besaran β1,β2,β3. Interpretasi dari besaran elastisitas produksi adalah jika ε = 0,8 yang berarti
bahwa apabila input (faktor produksi) ditambah 10%, maka akan menaikkan output sebesar 8%.
CONTOH SOAL
CONTOH 1 Suatu proses produksi menggunakan dua macam input, yaitu modal (K) dan tenaga kerja
(L). Jumlah output (Q) yang dapat dihasilkan dalam satu periode produksi ditunjukkan oleh
persamaan berikut ini:
Q = 4K1/2 L1/4
Pertanyaan:
a. Tentukan jumlah input K dan input L yang harus digunakan dalam proses produksi
tersebut agar kombinasi input tersebut merupakan kombinasi dengan biaya terendah (least cost
combination).
b. Tentukan jumlah output yang dihasilkan pada kondisi least cost combination.
c. Jika input modal (K) ditambah 8%, sedangkan input L dan teknologi yang digunakan dalam
proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output yang dapat
dihasilkan.
d. Jik input tenaga kerja (L) ditambah 10%, sedangkan input modal (K) dan teknologi yang
digunakan dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah output
yang dapat dihasilkan.
e. Jika input modal (K) dan tenaga kerja (L) masing-masing ditambah 10% sedangkan teknologi
yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah, tentukan persentase perubahan jumlah
output yang dapat dihasilkan.
f. Tentukan skala produksi proses produksi tersebut (increasing, decreasing, atau constant)? g.
Bandingkan tingkat penggunaan input K dan input L dalam proses produksi tersebut apakah capital
intensive atau labor intensive.
JAWABAN
Jumlah input K dan input L yang harus digunakan agar biaya produksi yang harus dikeluarkan paling
rendah adalah:
CONTOH 2 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk
tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input
tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut
ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output
(Q) yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit.
Jawaban soal kasus
Q = 6L + 20
L = 10
= 6(10) + 20 = 60 + 20
= 80 unit
Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Fungsi produksi
yang menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan semua input yang digunakan
merupakan fungsi produksi total secara teknis (technical production function). Berdasarkan fungsi
produksi total ini dapat diuraikan ke dalam beberapa besaran proses produksi yang diperlukan oleh
manajer produksi dalam pengambilan keputusan. Besaran-besaran dalam proses produksi tersebut
adalah produksi rata-rata (average product) dan produksi marjinal (marginal product).
Contoh 3 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan K untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai
input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi
tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan
produksi rata-rata L (APL) pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit
Jawaban soal kasus
APL = Q/L
Q = 6L + 20
L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20
= 80 unit
Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit.
APL = Q/L = 80/10 = 8
Produksi rata-rata L (APL) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 8 unit.
CONTOH 4 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan input K untuk
menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan
input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari
proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut,
jika produsen menambah tenaga kerja satu orang, yakni dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan
produksi marjinal L (MPL) pada tingkat penggunaan input tenaga kerja (L) sebanyak 10 orang.
Jawaban soal kasus
MPL = ∆Q/∆L = Q2 – Q1/L2 – L1
Q = 6L + 20
L1 = 9
Q1 = 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74 unit
L2 = 10 Q2 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit
Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 9 adalah 74 dan penggunaan L sebanyak 10
unit adalah 80 unit. Produksi marjinal penggunaan input L sebanyak 10 dapat ditentukan dengan
memasukkan besarnya Q dan L ke dalam persamaan, sehingga diperoleh produksi marjinal tenaga
kerja (MPL) adalah MPL = 80 – 74/10 – 9 = 6 Produksi marjinal pada penggunaan input L sebanyak
10 unit adalah 6 unit
Contoh soal 5 Sebuah perusahaan memproduksi barang Ymenggunakan satu macam input
variabel, yaitu X. jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 240X + 24X2 –
X3. Pertanyaan: a. Produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP) input X pada penggunaan
input X = 10 unit. b. Batas penggunaan input X pada produksi tahap I, tahap II dan tahap III.
Jawaban soal kasus
a. APx = TP/X = 240 + 24X – X2
X = 10
APx = 240 + 24(10) – (10)2
= 380
MPx = ∂TP/∂X = 24 – 2X = 0
X = 10
MPx = 240 + 48(10) – 3(10)2
= 420
b. Awal penggunaan input X padat tahap produksi II adalah pada saat produksi rata-rata (AP) input
X maksimum.
∂TP/∂X = 24 -2X = 0
X = 12
Akhir penggunaan input X pada tahap produksi II adalah pada saat produksi marjinal (MP) input
sama dengan nol.
MPx = 240 + 48X – 3X2 = 0
X1 = -4 ; X2 = 20
Jumlah input X yang digunakan adalah yang bertanda positif. Jadi batas akhir produksi tahap II
adalah penggunaan input X sebanyak 20. Jumlah input X yang digunakan adalah yang bertanda
positif. Jadi batas akhir produksi tahap II adalah penggunaan input X sebanyak 20. Produksi tahap I:
X < 12 Produksi tahap II: 12 < X < 20 Produksi tahap III: X > 20
Contoh soal 6 Misalnya dalam suatu proses produksi menggunakan dua macam input
variabel yaitu modal (K) dan tenaga kerja (L). Harga input K adalah Rp. 100 dan harga input L adalah
Rp. 200. Anggaran yang tersedia untuk membeli input K dan input L untuk suatu proses produksi
adalah Rp. 1.000. Buatlah persamaan dan kurva isocost produsen tersebut pada satu proses
produksi.
Jawaban Persamaan garis anggaran konsumen adalah:
PKK + PLL = C
PK = Rp. 100 ;
PL = Rp. 200 ;
C = Rp. 1.000
100K + 200L = 1.000
Skedul anggaran konsumen dengan garis anggaran 100K + 200L = 1.000 adalah
2X2 = 128
X2 = 64
X=8
2XY = 64
2(8)Y = 64
Y = 64/16 = 4
Kombinasi input yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output sebanyak 64
adalah jumlah input X adalah 8 unit dan jumlah input Y adalah 4 unit.