Anda di halaman 1dari 4

Nama : Qonitah Rifda Zahirah

NIM : 205020501111020

CHAPTER 6 : PRODUCTION

A. TEKNOLOGI PRODUKSI
Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang dapat
diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa.
Ada sembilan area teknologi, yaitu:
1. Teknologi Mesin
2. Automatic Identifications Systems (AIS) dan Radio Frequency Identification (RFID)
3. Pengendalian Proses
4. Sistem Visi
5. Robot
6. Sistem Penyimpanan dan Pengambilan secara Otomatis (Automated Storage and Retrieval
Systems – ASRS)
7. Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles – AGV)
8. Sistem Manufaktur Fleksibel (Flexible Manufacturing Systems – FMS)
9. Manufaktur Terintegrasi Komputer (Computer Integrated Manufacturing – CIM).

B. ISOQUANTS
Kurva Isoquant atau iso-produk adalah sebuah kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi faktor produksi X1 dan X2 yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. kurva
tersebut dapat menggambarkan hubungan - hubungan antara setiap faktor produksi dalam
menghasilkan produk. 
Umum sudah mengetahui, bahwa di dalam usaha untuk menghasilkan suatu produk tidak
dapat hanya diproduksi dengan menggunakan satu  jenis faktor produksi saja. Dalam
pembahasan kali ini dijelaskan bagaimana produksi dapat diperoleh dengan mengkombinasikan
dua faktor produksi.
Misalnya petani yang memiliki tanah yang sempit, jika ingin mendapat hasil yang tinggi,
haruslah berusaha mengimbangi kesempitan tanahnya dengan  penggunaan pupuk yang lebih
banyak, bibit yang lebih baik atau modal dan kerja yang lebih intensif. Sebaliknya petani lain
dengan tanah yang lebih luas, untuk mendapatkan produk yang sama besarnya dengan rekannya
yang bertanah sempit tadi, mungkin tidak perlu menggunakan pupuk atau modal dan kerja yang
intensif.
Di dalam proses produksi banyak sekali faktor-faktor produksi yang mampu
mensubtitusikan faktor-faktor produksi lainnya. Kerja misalnya dapat mensubtitusikan tanah dan
modal. Ingatlah misalnya usaha-usaha di daerah yang berpenduduk padat dimana usaha-usaha
yang dijalankan pada umumnya adalah intensif dalam penggunaan tenaga kerja.
Sebaliknya di daerah yang jarang penduduknya, modal dapat mensubtitusikan tenaga kerja,
dimana pada umumnya akan terdapat usaha-usaha yang insentif dalam penggunaan modal.
Pengusaha mengetahui bahwa untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu, ia dapat memakai
dua faktor produksi dalam berbagai-bagai kombinasinya.
Soal yang dihadapi oleh pengusaha sekarang ialah: kombinasi mana dari pemakaian dua
faktor produksi itu yang memerlukan biaya terendah untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
Inilah yang dipergunakan oleh petugas-petugas di bidang ekonomi produksi sebagai kriteria
efisiensi dari penggunaan faktor produksi.
Jadi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, makin rendah biaya yang diperlukan
makin efisien usaha itu, dan kalau biaya yang dikeluarkan itu sudah terendah, maka dikatakan
bahwa usaha itu sudah mencapai efisien tertinggi.
Untuk mencapai kombinasi dengan biaya terendah, cari pemakaian dua faktor produksi
haruslah diteliti lebih lanjut bagaimana sifat hubungan antara kedua faktor produksi yang dipakai
itu. Tiap faktor produksi mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk menggantikan
faktor-faktor produksi yang lain.
Kemampuan mensubtitusi itu dalam ilmu ekonomi produksi dinamakan daya subtitusi
marginal dari satu faktor produksi untuk faktor produksi lainnya. Kemampuan subtitusi marginal
dari faktor produksi X₁ untuk faktor produksi X₂ didefinisikan sebagai hasil bagi dari
pengurangan pemakaian faktor produksi X₂ dan menambahkan pemakaian faktor produksi
X₁ untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, jika: Y = f (X₁ . X₂)
Maka kemampuan subtitusi marginal X₁ untuk X₂ adalah dX₂/dX₁. Ini berarti, bahwa
untuk mencapai suatu produk tertentu, katakanlah 20 kuintal padi, apabila pemakaian faktor
produksi X₂dikurangi dengan dX₂, penggunaan faktor produksi X₁ harus ditambah dengan dX₁.
Istilah lain dengan kemampuan subtitusi marjinal adalah marginal rate of technical substitution
(RTS) atau kemampuan bersubtitusi antara faktor produksi.
Kemampuan subsitusi marginal dari satu faktor produksi untuk faktor produksi lainnya
dapat bersifat bermacam-macam. Ada faktor produksi yang gampang sekali disubtitusikan oleh
faktor produksi lainnya, sebaliknya ada yang amat sulit, bahkan ada yang sama sekali tidak dapat
disubtitusikan.
Jika ditinjau dari kemampuan subtitusi faktor-faktor produksi ini, hubungan antara suatu
faktor produksi dengan faktor produksi lainnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain
1. hubungan dengan kemampuan subtitusi tetap; 
2. hubungan komplementer dan
3. hubungan dengan kemampuan subtitusi berkurang.

C. LABOR
Tenaga kerja atau buruh merupakan salah satu faktor produksi dalam mikroekonomi.
Tenaga kerja memberikan jasa berupa keahlian dan mendapat balas jasa berupa upah.

D. PRODUCTION WITH TWO VARIABLE INPUT

Pengertian Teori Produksi dengan Dua Input Variabel Pengertian Teori Produksi Bagi
kebanyakan manajer perusahaan, persoalan produksi yang dihadapi adalah bagaimana
memproduksi suatu produk dengan komposisi yang paling menguntungkan Baik komposisi input
yang dipergunakan maupun komposisi jenis produk yang akan dihasilkan. Untuk
memaksimumkan profit, para manajer perusahaan harus berorientasi pada usaha memproduksi
secara efisien dengan beban biaya minimal. Hal ini diartikan sebagai upaya untuk secara terus
menerus mencari dan menemukan metode rekayasa memproduksi serta membandingkan metode
yang dipakai dengan metode yang sudah pernah digunakan oleh perusahaan sebelumnya.Dari
perbandingan tersebut dipilih suatu metode yang merupakan terbaik, dengan menghasilkan
keuntungan tertinggi bagi perusahaan. Pada teori produksi yang biasa dibahas dalam kebanyakan
literatur ekonomi manajerial terdapat berbagai macam metode pendekatan. Pendekatan yang
pertama ialah pendekatan yang menggunakan satu variabel input. Pendekatan kedua dikenal
sebagai pendekatan dua variabel input dan pendekatan ketiga adalah dengan pendekatan biaya
total. Pengertian Teori Produksi dengan Dua Input Variabel Teori produksi dengan dua input
variabel, misalnya tenaga kerja L dan modal K. Digunakan dalam jangka pendek, dengan asumsi
bahwa input K merupakan input tetap, sehingga jumlah output yang dihasilkan hanya tergantung
dari jumlah tenaga kerja L yang digunakan. Teori produksi dua input variabel hanya
memperhitungkan dua macam input, dimana kerdua macam input ini saling dapat menggantikan
kedudukan penggunaannya dalam produksi. Artinya jika input yang satu dikurangi atau
ditambahkan maka akan dapat digantikan perannya dengan ditambahkan atau dikurangi input
yang lain. Misalnya kita dapat mencontohkan antara input tenaga kerja dan mesin. Antara tenaga
kerja dan mesin disini dapat saling mengganti peran dalam melaksanakan fungsi produksi. Kalau
tenaga kerja ingin ditambah maka konsekwensinya porsi mesin dapat dikurangi.sebaiknya jika
tenaga kerja yang ingin dikurangi maka konsekwensinya harus menambah mesin sebagai
penggantinya untuk mencapai target produksi tertentu. Pengertian Isoquant Kurva isoquant
adalah suatu kurva garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi input untuk menghasilkan
tingkat output yang sama jumlahnya. Kurva isoquant menunjukkan suatu tingkat output tertentu
makin tinggi kurva isoquant menunjukkan tingkat output yang makin besar pula. Sedangkan
berbagai kumpulan himpunan kurva isoquant yang mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut
“petakurva isoquant” isoquant curve map.

The production function for two inputs:


Q = F(K,L)
Q = Output, K = Capital, L = Labor
E. RETURNS TO SCALE

Dalam ilmu ekonomi, skala hasil menggambarkan apa yang terjadi pada pengembalian
jangka panjang saat skala produksi meningkat, ketika semua tingkat input termasuk penggunaan
modal fisik adalah variabel. Konsep skala hasil muncul dalam konteks fungsi produksi
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai