Anda di halaman 1dari 5

Perusahaan yang efisien adalah perusahaan yang memanfaatkan dan memelihara sumberdaya-sumberdaya produksinya secara adil.

Tidak mengeksploitasi buruh, tetapi sebaliknya memberdayakan buruh sebagai aset perusahaan yang harus dilindungi. Kemampuan perusahaan dalam memelihara barang modal khususnya mesin dan peralatan, serta dengan terus mengikuti perkembangan teknologi produksi dapat mempertahankan kemampuan output perusahaan pada level yang diinginkan. A.Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas pro duksi dengan menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteksmanajemen, jangka panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktukronologis. Misalnya ada kualifikasi yang menyatakan bahwa jangka panjang berkisar antara 5-25 tahun. Jangka sangat panjang bila waktunya lebih dan 25 tahun.Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secarakronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau bebe rapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi di mana semuafaktor produksi menjadi faktor produksi variabel.Tenggang waktu jangka pendek setiap perusahaan berbeda-beda tergantung jenisusahanya. Perusahaan yang memproduksi barangbarang modal, periode jangka pendeknya barangkali lima tahun. Sebab perusahaan membutuhkan waktu minimal limatahun untuk menambah kapasitas produksi dengan menambah mesin. Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan, periode jangka pendeknya lebih singkat. Perusahaanyang mengolah makanan kalengan, periode jangka pendeknya barangkali hanya dua atautiga tahun. B.Model Produksi Satu Faktor Produksi Variabel

Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, di mana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Ketikamencoba memahami proses alokasi faktor produksi oleh perusahaan, ekonomi membagifaktor produksi menjadi barang modal (capital) dan tenaga kerja (labour ). Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap faktor produksi tetap.Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja. Dua Faktor Produksi VariabelDalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik barang modal maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebabdalam kenyataan, faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebihdari dua macam.

1.Isokuan ( Isoquant ) Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisionaldengan asumsi mesin dapat ditambah. Produksi Total Usaha TekstilTradisional (Dua Faktor Produksi Variabel) MesinTenaga Kerja Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai dengan beberapa kombinasi faktor produksi, yaitu 1 mesin dengan 5 tenaga kerja, 2 mesindengan 3 tenaga kerja dan seterusnya. Selanjutnya kita dapat menurunkan kurva isokuanseperti berikut ini

Bagan 1

Kurva Isokuan ( Isoquant )

Asumsi-asumsi isokuan: a.Konektivitas (Conectivity)Asumsi koneksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen,yaitu kurva indiferensi yang menurun dan kiri atas ke kanan bawah (down ward sloping ). Produsen dapat melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi untuk menjaga agar tingkat produksi tetap. Kesediaan produsenuntuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah penggunaanfaktor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan yangsama disebut Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate of Technical Substitution

(MRTS). MRTSI adalah bilangan yang menunjukkan berapa unit faktor produksi I harus dikorbankan untuk menambah 1 unit faktor produksi k pada tingkat produksi yang sama. Jika I adalah tenaga kerja dan k adalah barang modal (mesin), maka MRTSIk adalah berapa unit tenaga kerja yangharus dikorbankan untuk menambah 1 unit mesian, demi menjaga produksi padatingkat yang sama. b.Penurunan Nilai MRTS ( Diminishing of MRTS ) Produsen menganggap makin mahal faktor produksi yang semakin langka. Itulahsebabnya mengapa nilai MRTSlk makin menurun (hukum LDR). Dalam kasus-kasus tertentu, nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila keduafaktor produksi bersifat substitusi sempurna ( perfect substitution). c.Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return) Asumsi ini menjelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja dengan jumlahmesin yang tetap, justru megurangi tingkat pertambahan output.d.Daerah Produksi yang Ekonomis ( Relevance Range of Production) 2.Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi ( Returnto Scale). Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi adalahkonsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah fa ktor produksi di lipat gandakan (doubling ). a.Skala Hasil Menaik ( Increasing Return to Scale)Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output meningkat lebih dan satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Menaik ( Increasing Return to Scale). b.Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale)Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil

konstan.c.Skala Hasil Menurun ( Decreasing Return to Scale)Jika penambahan 1 unit factor produksi menyebabkan output bertambah kurangdari 1 unit, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun. 3.Perkembangan TeknologiKemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan faktor produksiyang Iebih sedikit. 4.Kurva Anggaran Produksi ( Isocost ) Kurva anggaran produksi (isocost ) adalah kurva yang menggambarkan berbagaikombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama.Jika harga faktor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga faktor produksi barangmodal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I) adalah:I = rK + wL5.Keseimbangan ProdusenKeseimbangan produsen terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q. Dititik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikanhasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah karena perubahanke mampuan anggaran maupun harga faktor produksi. Analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku konsumen.Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatanefek substitusi ( substitution effect ) dan efek skala produksi (output effect ). Karena itu produsen juga mengenal faktor produksi inferior , yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat).Dalam mencapai keseimbangannya produsenselalu

berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output maximalization)atau minimalisasi biaya (cost minimalization). Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output. Prinsip minimalisasi biaya menyatakan target ouput yang sudah ditetapkan ha rus dicapai dengan biayaminimum.6.Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi laba. Untuk mencapai tujuan itu, dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankanefisien sinya. Biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya,yang harus dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang perusahaan memilikitingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi

Anda mungkin juga menyukai