Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Menempuh Mata Kuliah
Teori Ekonomi Mikro Oleh Dosen Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si / Saiful
Almujab S.Pd M.Pd
Disusun Oleh:
Dinda Pramuditha WK
Npm : 165020075
Kelas : B
Ketika kita mengabungkan sejunlah garis isoquant pada satu grafik, maka akan
terbentuk satu kesatuan yang disebut dengan peta isoquant. Peta isoquant ini adalah
cara lain yang bisa dilakukan untuk menggambarkan fungsi dari produksi, hal ini
sama dengan fungsi peta indeferensi yang ada dalam kurva indeferen yang ada di
perilaku konsumen yang berguna untuk menggambarkan fungsi utilitas. Setiap
isoquant yang ada dalam grafik memiliki beranekaragam tingkat output atau hasilnya
dan tingkatan output ini akan bertambah ketika kurva isoquant naik.
Isoquant juga bisa menunjukkan fleksibilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
ketika mereka membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan produksi. Dalam
sebuah perusahaan boasanya dilakukan sebuah upaya untuk melakukan substitusi satu
input dengan input yang lainnya untuk memperoleh suatu output tertentu. fleksibilitas
di atas sangat penting untuk diketahui oleh manajer suatu perusahaan karena dengan
mempertimbangkan sebuah fleksibilitas dalam sebuah proses produksi karena dengan
pemahaman terhadap hal tersebut seorang manajer mampu memilih dan menentukan
kombinasi terbaik yakni meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan
yakni meminimalkan input dan memaksimalkan sebuah output untuk mendapatkan
sebuah keuntungan yang maksimal.
Isocost
Isocost adalah salah satu kurva yang ada dalam perilaku produsen selain isoquant.
Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi
dengan biaya yang sama. Inilah yang membedakan antara isoquant dan isocost. Jika
isoquant yang sama adalah jumlah output yang sama namun dalam isocost yang
dibahas adalah biaya yang sama. Kurva isocost ini memiliki fungsi yang hampir sama
dengan dengan garis anggaran yang dimiliki oleh perilaku konsumen. Dalam kurva
isocost ada beberapa hal penting yang dibahas yakni bagaimana cara menghemat
suatu pengeluaran dari produksi dan memaksimalkan pemasukan yang ada.
Ketika melihat kurva isocost pasti anda akan menemui sebuah kemiringan.
Kemiringan ini berarti hasil rasio negatif antara upah dibagai dengan biaya sewa.
Garis isocost ini akan dikombinasikan dengan garis isoquant dalam uoaya mencari
dan menentukan titik produksi yang optimal (pada tingkat output tertentu). jika pada
suatu saat terjadi perubahan harga dari faktor produksi maka secara otomatis kurva
isocost ini akan berotasi. Namun kurva akan kembali sejajar ketika yang berubah
adalah kemampuan anggarannya.
Inilah penjelasan singkat mengenai dua kurva penting dalam perilaku produsen yakni
kurva isoquant dan kurva isocost. Dimana kurva isoquant membahas mnegenai
tentang kesamaan jumlah output yang dihasilkan sedangkan kurva isocost berbicara
tantang kesamaan biaya. Dua kurva ini akan bergabung untuk membentuk titik
produksi.
Tahap I (stage I), sampai pada saat AP maksimum.Pada tahap I, penambahan tenaga
kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil
yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang
harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap ini ( slope kurva
TP meningkat tajam).
Tahap II (stage II), antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol. Pada
tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi marjinal maupun produksi rata-rata
mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan
tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum
(slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).
Tahap III (stage III), saat MP sudah bernilai < nol (negatif).Pada tahap III, perusahaan
tidak mungkin melanjutkan produksi, karena pertambahan tenaga kerja justru
menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP
negatif).
Ø Dimensi jangka pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
Ø Dimensi jangka panjang (long run) merupakan satu waktu di mana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap faktor produksi
tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
Rumus : Q = f (K,L)
Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja / buruh
Rumus : TP = f (K,L)
TP = produksi total
L = tenaga kerja/buruh
c. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor
produksi.
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output
yang sama.
Ciri-ciri isoquant :
Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama.jika harga actor
produksi tenaga adalah upah(w)dan harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r) maka
kurva isocost (I) adalah :
I = rK + wL
Sudut kemiringan kura isocost adalah rasio harga kedua faktor produksi.jika terjadi
perubahan hargafaktor produksi,kurva 1 berotasi.jika yang berubah adalah kemampuan
anggaran,kurva isocost bergeser sejajar.
Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan
pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.
Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan efek
subtitusi(substitution effect)dan efek skala produksi (output effect)karena itu produsen juga
mengenal faktor produksi interior,yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun
bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat).
Keputusan maksimalisasi output atau minimalisasi faktor produksi sangat tegantung pada
tujuan atau misi yang diemban perusahaan atau lembaga.tetapi lembaga-lembaga yang tidak
berorientasi laba maksimum (nir laba atau non profit)seperti lembaga-lembaga swadaya
masyarakat,menggunakan prinsip minimalisasi biaya.
Biaya ekonomis adalah besarnya pengorbanan atas barang alternatif yang hilang dan tidak
dapat diproduksi. Bila karyawan pabrik konveksi bekerja memproduksi baju maka pada
waktu yang sama karyawan tersebut tidak dapat memproduksi celana. Biaya ekonomis dibagi
menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit berupa pembayaran-
pembayaran perusahaan untuk menyewa tenaga kerja, mesin-mesin, jasa transportasi dan
membeli bahan baku. Sedangkan biaya implisit merupakan biaya faktor produksi milik
sendiri, seperti modal sendiri yang dipakai hingga tidak perlu membayar bunga modal.