Anda di halaman 1dari 6

Isoquant dan Isocost

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Menempuh Mata Kuliah
Teori Ekonomi Mikro Oleh Dosen Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si / Saiful
Almujab S.Pd M.Pd

Disusun Oleh:
Dinda Pramuditha WK
Npm : 165020075
Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
1. Pengertian Isoquant dan Isocost dalam Teori Produksi
Isoquant
Isoquant merupakan salah satu kurva dalam perilaku produsen yang menunjukkan
kombinasi antara dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama.
Perlu anda ketahui bahwasannaya faktor produksi merupakan salah satu aspek yang
terpenting dalam kegiatan produksi, ketika faktor produksi tidak baik atau ada sebuah
gangguan maka proses produksipun akan terpengaruh. Dalam dunia perekonomian
atau dalam suatu perusahaan pasti ada banyak faktor produksi yang ada dan di sini
kurva isoquant berusaha mencari kombinasi antar dua faktor produksi diantara banyak
faktor untuk menghasilkan sebuah produk yang berkualitas dalam jumlah yang
sama. Contoh sederhana dari kombinasi antara dua faktor produksi yakni kombinasi
antara tenaga kerja dan modal. Di sini perusahaan harus memperhitungkan dengan
cermat dan teliti agar hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dua
aspek ini sangat penting dalam hal produksi dimana tenaga kerja akan memberikan
kontribusi lebih dalam produksi sehingga menghasilkan output yang maksimal.
Begitu juga dengan modal, aspek ini menjadi penting dikarenakan dalam hal produksi
jika ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal maka biaya atau modal produksi
harus ditekan dan diminimalkan.
Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Memiliki kemiringan negatif


 Jumlah output atau hasil produk ditunjukkan dengan garis kurva yang semakin ke
kanan.
 Antara garis isoquant satu dan yang lainnya tidak pernah mengalami perpotongan.
 Arah kurva isoquant cembung menuju titik origin atau titik asal.

Ketika kita mengabungkan sejunlah garis isoquant pada satu grafik, maka akan
terbentuk satu kesatuan yang disebut dengan peta isoquant. Peta isoquant ini adalah
cara lain yang bisa dilakukan untuk menggambarkan fungsi dari produksi, hal ini
sama dengan fungsi peta indeferensi yang ada dalam kurva indeferen yang ada di
perilaku konsumen yang berguna untuk menggambarkan fungsi utilitas. Setiap
isoquant yang ada dalam grafik memiliki beranekaragam tingkat output atau hasilnya
dan tingkatan output ini akan bertambah ketika kurva isoquant naik.

Isoquant juga bisa menunjukkan fleksibilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
ketika mereka membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan produksi. Dalam
sebuah perusahaan boasanya dilakukan sebuah upaya untuk melakukan substitusi satu
input dengan input yang lainnya untuk memperoleh suatu output tertentu. fleksibilitas
di atas sangat penting untuk diketahui oleh manajer suatu perusahaan karena dengan
mempertimbangkan sebuah fleksibilitas dalam sebuah proses produksi karena dengan
pemahaman terhadap hal tersebut seorang manajer mampu memilih dan menentukan
kombinasi terbaik yakni meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan
yakni meminimalkan input dan memaksimalkan sebuah output untuk mendapatkan
sebuah keuntungan yang maksimal.

Isocost

Isocost adalah salah satu kurva yang ada dalam perilaku produsen selain isoquant.
Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi
dengan biaya yang sama. Inilah yang membedakan antara isoquant dan isocost. Jika
isoquant yang sama adalah jumlah output yang sama namun dalam isocost yang
dibahas adalah biaya yang sama. Kurva isocost ini memiliki fungsi yang hampir sama
dengan dengan garis anggaran yang dimiliki oleh perilaku konsumen. Dalam kurva
isocost ada beberapa hal penting yang dibahas yakni bagaimana cara menghemat
suatu pengeluaran dari produksi dan memaksimalkan pemasukan yang ada.

Ketika melihat kurva isocost pasti anda akan menemui sebuah kemiringan.
Kemiringan ini berarti hasil rasio negatif antara upah dibagai dengan biaya sewa.
Garis isocost ini akan dikombinasikan dengan garis isoquant dalam uoaya mencari
dan menentukan titik produksi yang optimal (pada tingkat output tertentu). jika pada
suatu saat terjadi perubahan harga dari faktor produksi maka secara otomatis kurva
isocost ini akan berotasi. Namun kurva akan kembali sejajar ketika yang berubah
adalah kemampuan anggarannya.

Inilah penjelasan singkat mengenai dua kurva penting dalam perilaku produsen yakni
kurva isoquant dan kurva isocost. Dimana kurva isoquant membahas mnegenai
tentang kesamaan jumlah output yang dihasilkan sedangkan kurva isocost berbicara
tantang kesamaan biaya. Dua kurva ini akan bergabung untuk membentuk titik
produksi.

2. Pengertian Produksi Menurut Ahli


A. Menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk
menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk
memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 : 72).
B. Menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang
dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21).
C. Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan padangan kata “produksi” dalam
bahasa Arab dengan kata al-intaj yang secara harfiyah dimaknai dengan ijadu sil’atin
(mewujudkan atau mengadakan sesuatu) atau khidmatu mu’ayyanatin bi istikhdami
muzayyajin min ‘anashir al-intaj dhamina itharu zamanin muhaddadin (pelayanan jasa
yang jelas dengan menuntut adanya bantuan pengabungan unsur-unsur produksi yang
terbingkai dalam waktu yang terbatas).
Jadi dapat disimpulkan pengertian produksi adalah usaha untuk menciptakan
/menambah nilai ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

3. The Law Of Diminishing Return (Hukum hasil yang menurun)


Dalam ekonomi, hasil yang semakin menurun ( juga disebut sebagai hasil tambahan
yang semakin menurun ) merujuk pada bagaimana nilai penambahan produksi dari
sebuah faktor produksi mulai mengalami penurunan, saat faktor produksi tersebut
meningkat, berlawanan terhadap peningkatan yang seharusnya normal diharapkan.
Berdasarkan hubungan ini, dalam sebuah system produksi dengan input-input tetap
dan variabel, ( seperti ukuran pabrik dan jumah tenaga kerja ), setiap tambahan unit
faktor produksi variabel (yaitu, orang-jam) menghasilkan peningkatan yang semakin
mengecil pada output, yang berarti juga mengurangi produktivitas setiap pekerja.
Sebaliknya, memproduksi satu unit output membutuhkan biaya yang lebih besar
(karena jumlah input variabel utama yang digunakan, pengaruhnya sangat kecil).
Konsep ini juga dikenal sebagai Hukum Hasil Tambahan Yang Semakin Menurun
atau Hukum Peningkatan Biaya Relatif.
CONTOH:
sebuah pabrik yang memiliki jumlah modal yang tetap, atau peralatan dan
mesin, dan penawaran variable tenaga kerja. Saat perusahaan meningkatkan
jumlah pekerja, hasil total perusahaan meningkat namun, jumlah
peningkatannya selalu menurun. Hal ini disebabkan, setelah titik tertentu,
pabrk menjadi terlalu sesak dan pekerja mulai mengantri untuk
menggunakan mesin-mesin. Solusi jangka panjang bagi masalah ini adalah
meningkatkan modal tetap perusahaan, seperti membeli mesin-mesin baru
dan membangun lebih banyak pabrik.

4. Siklus Tahap-tahap Produksi


Tiga tahap produksi:

Tahap I (stage I), sampai pada saat AP maksimum.Pada tahap I, penambahan tenaga
kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil
yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang
harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap ini ( slope kurva
TP meningkat tajam).

Tahap II (stage II), antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol. Pada
tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi marjinal maupun produksi rata-rata
mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan
tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum
(slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).

Tahap III (stage III), saat MP sudah bernilai < nol (negatif).Pada tahap III, perusahaan
tidak mungkin melanjutkan produksi, karena pertambahan tenaga kerja justru
menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP
negatif).

5. Analisis Produksi dalam Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Ø Dimensi jangka pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.

Ø Dimensi jangka panjang (long run) merupakan satu waktu di mana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.

6. Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel

Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap faktor produksi
tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.

Rumus : Q = f (K,L)

Q = tingkat output

K = barang modal
L = tenaga kerja / buruh

v Produksi total, produksi marjinal, dan produksi rata-rata.


a. Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan
total faktor produksi.

Rumus : TP = f (K,L)

TP = produksi total

K = barang modal (yang di anggap konstan)

L = tenaga kerja/buruh

b. Produksi marjinal (marginal product) adalah tambahan produksi karena penambahan


penggunaan satu unit faktor produksi.

c. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor
produksi.

7. Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel


Dalam studi ekonomi yang lebih lanjut, pembahasan alokasi faktor-faktor produksi (lebih dari
dua macam faktor produksi) secara efisien akan menggunakan model ekonometrika. Dalam
model produksi dua faktor produksi variabel ini, analisis cukup manggunakan penjelasan
grafis dan matematika sederhana.

8. Kurva produksi sama (isoquant)


Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan
tingkat produksi yang sama

Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output
yang sama.

Ciri-ciri isoquant :

1. Mempunyai kemiringan negatif.

2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.

3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.

4. Isoquant cembung ke titik origin.

9. kurva biaya sama (isocost)

Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama.jika harga actor
produksi tenaga adalah upah(w)dan harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r) maka
kurva isocost (I) adalah :

I = rK + wL

Sudut kemiringan kura isocost adalah rasio harga kedua faktor produksi.jika terjadi
perubahan hargafaktor produksi,kurva 1 berotasi.jika yang berubah adalah kemampuan
anggaran,kurva isocost bergeser sejajar.

Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan
pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.

10. Keseimbangan Produsen

Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva 1 bersinggungan dengan kurva Q.dititik


persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil
output yang maksimum.keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan
anggaran maupun harga faktor produksi.analisis perubahan keseimbangan produsen analogis
dengan analisis perilaku konsumen.

Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan efek
subtitusi(substitution effect)dan efek skala produksi (output effect)karena itu produsen juga
mengenal faktor produksi interior,yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun
bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat).

Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi,yaitu


maksimal output (output maximalization) atauminimaliz biaya (cost minimalization).prinsip
maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan,dicapai out
put maksimum prinsip minimalisasi biaya menyatakan target output yang sudah ditetapkan
harus dicapai dengan biaya minimum.

Keputusan maksimalisasi output atau minimalisasi faktor produksi sangat tegantung pada
tujuan atau misi yang diemban perusahaan atau lembaga.tetapi lembaga-lembaga yang tidak
berorientasi laba maksimum (nir laba atau non profit)seperti lembaga-lembaga swadaya
masyarakat,menggunakan prinsip minimalisasi biaya.

11. Biaya Ekonomis

Biaya ekonomis adalah besarnya pengorbanan atas barang alternatif yang hilang dan tidak
dapat diproduksi. Bila karyawan pabrik konveksi bekerja memproduksi baju maka pada
waktu yang sama karyawan tersebut tidak dapat memproduksi celana. Biaya ekonomis dibagi
menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit berupa pembayaran-
pembayaran perusahaan untuk menyewa tenaga kerja, mesin-mesin, jasa transportasi dan
membeli bahan baku. Sedangkan biaya implisit merupakan biaya faktor produksi milik
sendiri, seperti modal sendiri yang dipakai hingga tidak perlu membayar bunga modal.

Anda mungkin juga menyukai