Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat
permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat dipahami alasan yang
mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan
mengurangkan pembeliannya sekiranya harganya naik.

Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada soal penawaran, yaitu melihat dan
mempelajari sikap produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya.Salah satu faktor yang
mempengaruhi penawaran adalah produksi. Faktor ini adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran.

Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya
diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis
sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahsilkan barang yang akan
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.

Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah
(1) Teori Produksi?, (2) Fungsi Produksi? (3) Jangka Waktu Produksi?, (4) Tahap-Tahap Produksi?, (5)
Produksi dengan Satu Variabel?, (6) Produksi dengan lebih dari Satu Variabel?, (7) Pengaruh Faktor
Variabel dan Tetap, (8) Garis Perluasan Produksi, (9) Perubahan Harga Faktor Produksi?.

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini
yakni (1) dapat mengetahui Teori Produksi, (2) dapat mengetahui Fungsi Produksi, (3) dapat mengetahui
Jangka Waktu Produksi, (4) dapat mengetahui Tahap-Tahap Produksi, (5) dapat mengetahui Produksi
dengan Satu Variabel, (6) dapat mengetahui Produksi dengan lebih dari Satu Variabel, (7) dapat
mengetahui Pengaruh Faktor Variabel dan Tetap, (8) dapat mengetahui Garis Perluasan Produksi, (9)
dapat mengetahui Perubahan Harga Faktor Produksi.

II. PEMBAHASAN

1. Teori Produksi

Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan
yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada.
Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya
tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah
daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan teknis yang didalam teori
ekonomi disebut fungsi produksi.

a. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu
barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut.Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,
yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

b. Teori produksi dengan dua faktor berubah

Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan
apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor
produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam analisis yang berikut
dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat
diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah
ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau
sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal
diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk
mencapai suatu tingkat produksi.

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan
antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi
produksi dapat dirumuskan sebagai berikut

Q = f (K L R T)

Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)

f :Fungsi(simbol persamaan fungsional)


K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)

L : Labour (tenaga kerja)

R: Resources (sumber daya alam)

T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan
tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun
meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan
penggunaan input yang lebih efisien.

Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk
menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan
alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut
maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah
jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan
meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan
menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.

3. Jangka Waktu Produksi

Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

a. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun
input tetap tidak dapat disesuaikan.

b. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang
digunakan perusahaan dapat diubah.

4. Tahap-Tahap Produksi

Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan
jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :

1. Tahap Pertama

Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap
ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata)
maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).

2. Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin
menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.

5. Produksi dengan Satu Variabel

Dalam teori produksi yang menggunakan satu variabel ini terdapat sebuah hukum yang disebut The Law
Diminshing of Return yang dipopulerkan oleh David Ricardo, yang bunyinya sebagai berikut.

“Jika faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi total akan
mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan total produksinya akan
mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu variabel kemudian menurun hingga mencapai angka
negatif”

Sebenarnya sangat jarang bahkan tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu faktor
produksi variabel. Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis
jangka pendek, dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Hubungan produksi dimana
terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin
berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin
menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi
tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan
faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur
haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

6. Produksi dengan lebih dari Satu Variabel

Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang
sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang
relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi tenaga kerja dan modal.
Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor
produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha
mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan
ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan
biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost (biaya sama).

v Isoquant (Kurva Produksi Sama)


Isoquant Curve disebut juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi
yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi
produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant
bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan
yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva
indifference).

Contoh:

COMBINATIONS

UNITS OF CAPITAL

UNITS OF LABOUR

TOTAL OUTPUT

50

1500

45

1500

41

1500

D
38

1500

Kurva isoquant

Sifat-sifat Isoquant adalah :

1) Mempunyai kemiringan negatif

2) Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.

3) Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan
sumberdaya lain.

4) Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.

5) Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat


memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.

v Isocost (Garis Biaya Sama)

Isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka
berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost membatasi dan membedakan
kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat
diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.

Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan
menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan
menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope positif, yaitu
hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena
bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga
sebaliknya.

Contoh :

Combinations

Units of Capital

Units of Labour

Total expenditure
Price = 150

Price = 100

1200

1200

1200

1200

12

1200

Kurva Isocost
7. Pengaruh Faktor Variabel dan Tetap

Dalam teori produksi dikenal faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi
tetap yaitu faktor produksi dimana jumlah yang digunakan dalam proses produksi tidak dapat di ubah
secara cepat, bila keadaan pasar menghendaki perubahan jumlah output.Dalam kenyataannya tidak ada
faktor produksipun yang sifatnya tetap secara mutlak.Tetapi untuk penyederhanaan analisa, pada
umumnya dianggap ada beberapa faktor produksi yang bersifat tetap. Contohnya termasuk potongan
utama peralatan, ruang pabrik yang sesuai, dan tenaga manajerial kunci. Sedangkan faktor produksi
variabel yaitu faktor produksi dimana jumlahnya dapat di ubah-ubah dalam waktu yang relative singkat
sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.Contohnya termasuk konsumsi daya listrik, layanan
transportasi, dan input material yang paling baku. Dalam proses produksi “ jangka panjang”, semua
faktor produksi dapat disesuaikan oleh manajemen. Pada produksi “ jangka pendek” didefinisikan
sebagai periode dimana setidaknya salah satu faktor produksi adalah tetap.

8. Garis Perluasan Produksi

Tujuan akhir dari setiap produsen adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk itu, ia harus mengorganisir
produksinya seefisien mungkin.Tingkat efisiensi tertinggi terjadi pada tingkat kombinasi faktor produksi
di mana tingkat batas penggantian secara teknis. Perluasan Garis adalah isocline yang menunjukkan
tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan
produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau
besarnya biaya produksi berubah, sedang harga dari faktor produksi itu sendiri tetap.

Hal ini terjadi bila suatu perusahaan memperkenalkan barang baru dalam suatu kategori produk tertentu
dengan merek yang sama. Barang baru itu bisa dalam rasanya, dalam bentuknya, warnanya, bahan-
bahannya (ingredients), atau ukuran pembungkusnya. Contoh Danone, misalnya akhir - akhir ini
memperkenalkan beberapa perluasan garis, termasuk tujuh rasa yoghurt baru, yoghurt bebas lemak dan
yoghurt besar ukuran ekonomi.

9. Perubahan Harga Faktor Produksi

Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi terdiri atas alam (natural
resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha
(enterpreneurship). Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama),
sedangkan modal dan tenaga kerja disebut faktor produksi turunan.
Ø Faktor Produksi Alam: Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang
dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula disebut faktor produksi asli.
Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.

Ø Faktor Produksi Tenaga Kerja: Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia
sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan.

Ø Faktor Produksi Modal: Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau
menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat
pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan.

Ø Faktor Produksi Keahlian: Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.

Harga yang dibayarkan untuk setiap faktor produksi tenaga kerja, tanah, atau modal sama dengan nilai
produk marginal dari faktor produksi tersebut. Produk marginal dari setiap faktor produksi akan
bergantung pada jumlah tersebut. Produk marginal dari setiap faktor produksi akan bergantung pada
jumlah faktor tersebut yang tersedia. Karena perilaku penurunan produk marginal, suatu faktor produksi
yang ditawarkan dengan berlimpah memiliki produk dan harga yang rendah, dan sebuah faktor produksi
yang jarang ditawarkan memiliki produksi marginal dan harga yang tinggi. Akibatnya, ketika penawaran
faktor-faktor produksi turun, keseimbangan harga faktor produksi meningkat. Akan tetapi, ketika
penawaran setiap faktor produksi berubah, dampaknya tidak hanya dibatasi pada pasar faktor produksi
tersebut.

Pada berbagai situasi umum, faktor-faktor produksi digunakan bersama-sama dalam cara tertentu
sehingga membuat produktivitas masing-masing faktor bergantung pada jumlah faktor produksi lainnya
yang tersedia untuk digunakan dalam proses produksi. Sebagai hasilnya, perubahan dalam penawaran
setiap faktor produksi akan mempengaruhi pendapatan dari semua faktor produksi lainnya. Akan tetapi,
ketika penawaran setiap faktor produksi berubah, dampaknya tidak hanya dibatasi pada pasar faktor
produksi tersebut. Pada berbagai situasi umum, faktor-faktor produksi digunakan bersama-sama dalam
cara tertentu sehingga membuat produktivitas masing-masing faktor bergantung pada jumlah faktor
produksi lainnya yang tersedia untuk digunakan dalam proses produksi. Sebagai hasilnya, perubahan
dalam penawaran setiap faktor produksi akan mempengaruhi pendapatan dari semua faktor produksi
lainnya.

Sebagai contoh, angin ribut menghancurkan tangga-tangga yang digunakan para pekerja untuk memetik
buah-buah apel dari pohonnya. Apa yang terjadi pada pendapatan dari berbagai faktor produksi lainnya?
Yang paling jelas, penawaran tangga turun dan, oleh karena itu, keseimbangan harga sewa tangga
meningkat. Para pemilik tangga yang cukup beruntung karena berhasil menghindari kerusakan tangga-
tangga mereka sekarang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi ketika mereka menyewakan tangga-
tangga pada perusahaan yang memproduksi buah apel.Namun, akibat-akibat dari peristiwa ini tidak
berhenti pada pasar tangga saja. Karena hanya ada sedikit tangga yang dapat digunakan untuk bekerja,
para pekerja yang memetik buah apel memiliki produk yang lebih rendah. Jadi, berkurangnya penawaran
tangga menurunkan permintaan tanaga kerja pemetik buah apel, dan ini menyebabkan keseimbangan
upah turun.

III. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan perseorangan


,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik Negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai
bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan.Setiap perusahaan dipimpin oleh seorang tenaga kerja
yang memiliki keahlian keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan factor-faktor
produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.Fungsi produksi
menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap
kombinasi input atau faktor produksi yang ada.

Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan
barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara
pengelolaan faktor produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai