Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

EKONOMI MANAJERIAL - 06

1. Fungsi Produksi
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama
menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan
pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan
produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat
dihasilkan keuntungan yang maksimal.

Faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang
dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung
dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.

Untuk memproduksi suatu barang atau jasa, perusahaan memerlukan sumber atau
faktor produksi. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari
nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara
nilai produk (output) dengan nilai faktor produksi (input) dalam proses produksi itu
disebut fungsi produksi.

Secara metematik hubungan antara faktor produksi dan produk itu dapat dituliskan
sebagai berikut:

Q = f ( K, L, R, T )

Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
R = kekayaan alam
T = Teknologi

Fungsi produksi yang disusun dalam persamaan matematik di atas mengandung arti
bahwa barang/jasa yang dihasilkan (Q) merupakan akibat dari masukan (K, L , R , T)
yang diproses.

Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya “The Law
Diminishing Returns” yang menyatakan bahwa Apabila suatu input ditambahkan dan
input - input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input
yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun
jika input tersebut terus ditambahkan.

Ada 3 tingkat produksi:


Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat.
Tahap II : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil.
Tahap III : Pertambahan produksi total semakin berkurang.

Beberapa pengertian penting dalam Teori Produksi:


a. Produk total (Total product) yaitu keseluruhan output yang dihasilkan dari hasil
penggunaan sejumlah faktor produksi tertentu.
b. Produk rata-rata (Average product) yaitu produksi yang dihasilkan oleh satu orang
tenaga kerja /input variabel (AP = TP / L)
c. Produk marjinal (marginal product) yaitu tambahan produk yang diakibatkan oleh
bertambahnya seorang tenaga kerja, dan sebaliknya (DTP / DL)

Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan barang – barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa
yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang
ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, yang berasal dari prinsip
produksi.
Para ekonomi mendefinisikan biaya produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai
yang harus dikorbankan dari alternatif produksi yang menggunakan input dimana
input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu. Prinsip ini dikenal
dengan nama “opportunity cost principle”.

Jenis-Jenis Biaya
a. Berdasarkan fungsinya
 Biaya langsung yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu
barang, bahan baku, tenaga kerja dll.
 Biaya tidak langsung Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses
produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.

b. Berdasarkan Sifatnya
 Biaya eksplisit yaitu biaya yang muncul/kelihatan dalam proses produksi.
 Biaya implisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun
sebenarnya ada dan dikeluarkan.

c. Berdasarkan kaitannya dengan jumlah produksi


 Biaya Tetap ( Fixed Cost = FC ) Yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan
pertambahan produksi. Biasanya hanya muncul pada saat pertama akan
berproduksi, gedung, mesin berat, dll.
 Biaya Variabel ( Variabel Cost = VC ) Yaitu biaya yang bertambah seiring dengan
bertambahnya unit barang yang diproduksi.
2. Manfaat menerapkan regresi dalam pengambilan keputusan karena analisis regresi
digunakan hampir pada semua bidang kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, industri
dan ketenagakerjaan, sejarah, pemerintahan, ilmu lingkungan, dan lain sebagainya.

Kegunaan analisis regresi adalah untuk mengetahui variabel-variabel kunci yang


memiliki pengaruh terhadap suatu variabel bergantung, pemodelan, serta pendugaan
(estimation) atau peramalan (forecasting). Selain itu, masih ada beberapa kegunaan
lainnya, yakni:

a. Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada
nilai variabel bebas.
b. Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi.
c. Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas yang didasari nilai variabel bebas diluar
jangkauan sample.

Keuntungan dari anaisis regresi ini dibanding dengan analisis korelasi yaitu ketika
hubungan antara variabel independen dan dependen memiliki hubungan linier,
algoritme ini adalah yang terbaik untuk digunakan karena ini adalah yang paling
kompleks dibandingkan dengan algoritma lain yang juga mencoba menemukan
hubungan antara variabel independen dan dependen.

3. Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persainga Tidak Sempurna

a. Pasar persaingan sempurna


 Barang dagangan homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki
kebebasan dalam menentukan harga.
 Memiliki perusahaan atau produsen yang sangat banyak.
 Produsen bisa keluar dan masuk pasar dengan sangat mudah.
 Tidak memiiki persaingan di luar harga.

contoh: pertanian, perikanan, pasar, dll.

b. Pasar persaingan tidak sempurna.


 Produsen-produsen banyak dan dibagi beberapa macam.
 Mampu mengendalikan harga output di pasar.
 Memiiki persaingan di luar harga.

contoh: HP, otomotif, dll.

Saat ini pasar persaingan tidak sempurna sangat mendominasi masalah harga, itu
dikarenakan salah satu kekuatan pasar ini adalah bisa mengendalikan harga output
dipasaran dan menjadikan perusahaan tersebut bisa terus tumbuh.

Sejak pandemi COVID-19 ini banyak dari perusahaan pasar persaingan tidak sempurna
mengalami penurunan omset, dengan efek yang banyak kita lihat antara lain
merumahkan sebagian karyawan, memotong upah kerja, yang lebih ekstrem yaitu
banyak PHK dimana-mana. Hal tersebut disebabkan oleh harga yang dipatok oleh
pasar tersebut terlalu tinggi dan pada masa pandemi ini daya beli masyarakat menjadi
berkurang.

Perusahaan monopoli bisa saja mengambil keuntungan diatas normal, itu dikarenakan
belum ada persaingan produk dalam pasar ini. Hal tersebut telah diketahui dan
perusahaan akan mengambil untung yang sebesar-besarnya.

Terkadang monopoli ini juga merambah ke bahan mentah untuk sebuah produksi,
perusahaan monopoli tidak akan begitu mudahnya pesaing mendapatkan bahan yang
sama untuk produksi, yang akhirnya membuat perusahaan monopoli sebagai
produsen tunggal.

Anda mungkin juga menyukai