PENDAHULUAN
Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor, yaitu tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sebagian besar
hasil pertanian adalah bahan makanan terutama beras yang dikonsumsi sendiri
dan seluruh hasil perkebunan adalah ekspor. Wilayah pedesaan yang bercirikan
pertanian sebagai basis ekonomi sedangkan wilayah perkotaaan yang tidak
lepas dari aktivitas ekonomi baik yang sifatnya industri, perdagangan maupun
jasa mengalami pertentangan luar biasa di dalam rata-rata pertumbuhan
pembangunan. Dengan kemajuan yang dicapai sektor pertanian tanaman
pangan, maka pembangunan sektor industri yang didukung sektor pertanian juga
semakin maju. Terdapat beberapa pengertian Usaha Tani yaitu :
1.2 Tujuan
1. Mengetahui prinsip biaya minimum dan keuntungan
2. Mengetahui prinsip Opportunity Cost
3. Mengetahui efektifitas teknis, alokatif, dan ekonomis usahatani
BAB II
PEMBAHASAN
a. Teori Biaya
1) Biaya tetap (fixed cost): biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh
besarnya jumlah produksi (output).
2) Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang volumenya dipengaruhi oleh
banyaknya output.
3) Biaya total (total cost): jumlah dari biaya biaya tetap dan tidak tetap (TC =
FC + VC).
1) Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan
produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
2) Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
3) Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu
produk.
4) Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana
untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.
Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi
berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses
produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi,
penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa
kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami
perubahan.
b. Keuntungan
Laba usaha adalah pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau
biaya akuntansi perusahaan. Laba usaha berbeda dengan laba ekonomi, yaitu
pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Ada
tiga pendekatan perhitungan memaksimumkan laba yaitu :
y=f(x).....(1)
di mana y adalah output industri dan x adalah input yang digunakan untuk
memproduksi output tersebut.
Fungsi produksi, jika diketahui, dapat memberikan gambaran teknologi
produksi. Perhitungan efisiensi secara relatif dapat dilakukan terhadap fungsi ini.
Secara khusus, inefisiensi teknis ditentukan oleh jumlah deviasi dari fungsi
produksi. Di dalam istilah ekonomi, inefisiensi teknis menunjukkan kegagalan
suatu industri untuk beroperasi pada fungsi produksi (frontier). Hal ini
menunjukkan inefisiensi yang disebabkan oleh waktu dan metode dari aplikasi
input-input produksi (Ali dan Byerlee, 1991). Sebab-sebab potensial dari
inefisiensi teknis adalah informasi yang tidak lengkap, keterampilan teknis yang
kurang memadai dan motivasi yang kurang kuat (Daryanto, 2000).
Pengertian efisiensi di dalam tulisan ini diambil dari tulisan Farrell (1957),
diacu dalam Coelli et al. (1998). Farel memperkenalkan bahwa efisiensi terdiri
dari efisiensi teknis (Technical Efficiency-TE) yakni kemampuan suatu
perusahaan untuk mendapatkan output maksimum dari penggunaan suatu set
(bundle) input. Efisiensi teknis berhubungan dengan kemampuan suatu
perusahaan untuk berproduksi pada kurva frontier isoquant. Definisi lain
menunjukkan bahwa TE adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi
pada tingkat output tertentu dengan menggunakan input minimum pada tingkat
teknologi tertentu.
Efisiensi alokatif (Allocative Efficiency-AE) adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menggunakan input pada proporsi yang optimal pada harga
dan teknologi produksi yang tetap (given). AE merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output pada kondisi minimisasi rasio
biaya dari input.
Gabungan kedua efisiensi ini disebut efisiensi ekonomi (Economic
Efficiency-EE) atau disebut juga efisiensi total. Hal ini berarti bahwa produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan baik secara teknis maupun ekonomis adalah
efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teori Biaya memegang peranan penting dalam analisa prilaku
konsumen, karena prinsip biaya yang seminimum mungkin untuk
mencapai hasil yang maksimal. Biaya adalah Pengorbanan sumber
daya yang diukur dalam nilai moneter, untuk mencapai tujuan, pada
kurun waktu tertentu .
2. Laba usaha adalah pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit
atau biaya akuntansi perusahaan. Laba usaha berbeda dengan laba
ekonomi, yaitu pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya
eksplisit dan biaya implisit.
3. Opportunity Cost (biaya peluang) didefinisikan sebagai suatu
kesempatan mendapatkan keuntungan yang hilang karena keputusan
mengambil suatu pilihan. Prinsip ini mengatakan bahwa orang harus
dapat memilih dari jenis komoditi mana dapat diperoleh pendapatan
tertinggi dengan penggunaan sumber produksi sebaik-baiknya.
4. Efisiensi teknis (Technical Efficiency-TE) yakni kemampuan suatu
perusahaan untuk mendapatkan output maksimum dari penggunaan
suatu set (bundle) input. Efisiensi alokatif (Allocative Efficiency-AE)
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menggunakan input
pada proporsi yang optimal pada harga dan teknologi produksi yang
tetap (given). Gabungan kedua efisiensi ini disebut efisiensi ekonomi
(Economic Efficiency-EE) atau disebut juga efisiensi total. Hal ini
berarti bahwa produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik
secara teknis maupun ekonomis adalah efisien.
DAFTAR PUSTAKA
HM, Jogiyanto, Analysis dan Disain Sistem Informasi (Pendekatan terstruktur),
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.