4.2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed
Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya
tetap tidak tergantung jumlah produksi. Biaya tetap diperuntukkan
membiayai faktor-faktor produksi yang sifatnya tetap, tidak berubah
walaupun produk yang dihasilkan berubah. Biaya ini sifatnya tetap hanya
sampai periode tertentu atau batas produksi tertentu, tetapi akan berubah
jika batas itu dilewati. Contoh: biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan
gedung, biaya penyusutan alat, pajak tanah, premi asuransi, penghasilan
tetap untuk para ahli, pengawas, pajak perusahaan, biaya administrasi,
dan lain-lain.
Besarnya biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC), merupakan
jumlah seluruh biaya total yang dikeluarkan dalam suatu periode waktu
tertentu. Contoh, suatu perusahaan menghasilkan produksi 800 unit
dengan biaya tetap total 250.000. Berapakah biaya tetap yang dikeluarkan
jika produksi kurang dari 800 unit.
Jawaban:
Besar biaya tetap total Rp. 250.000, karena berapapun produksi besar
biaya tetap tidak berubah.
Sedangkan biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) diperoleh
dengan menbagi biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC) dengan jumlah
output. Atau dengan kata lain biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap
yang dibebankan pada tiap produk atau produk per unit yang dihasilkan.
AFC dapat dihitung dengan cara membagi TFC dengan Q, jika
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
AFC : Rata-rata Biaya Tetap Total
TFC : Biaya Tetap Total
Q : Jumlah Produksi
Karena TFC dalam periode waktu tertentu tetap, maka semakin besar Q,
AFC nya semakin kecil.
Contoh, suatu perusahaan menghasilkan produksi 800 unit dengan
biaya tetap total Rp. 250.000. Berapakah biaya tetap rata-rata per
unitnya?
Jawaban:
Diketahui : TFC = Rp 250.000,-
Q = 800 unit
Perhatikan tabel biaya tetap dan biaya tetap rata-rata di bawah ini!
Dari Tabel 1 di atas besar TFC tidak berubah (ingat konsep biaya tetap!),
dan biaya tetap rata-rata diperoleh dari rumus AFC = TFC/Q . Jika
dilukiskan dalam grafiknya, adalah sebagai berikut:
Grafik 9. Kurva
TFC terlihat
mendatar
Kurva AFC
terlihat turun
dari kanan
atas ke kiri
bawah
Contoh :
Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp.
2.000,-. Berapakah biaya variabel total ?
Jawab :
Diketahui VC = 2.000,- dan Q = 400 unit
TVC = VC x Q = Rp 2.000,- x 400 unit = Rp 800.000,-
Apakah Anda sudah mengerti dengan dua jenis biaya produksi? Baiklah,
kita lanjutkan dengan biaya total.
4.2 3 Biaya Total (Total Cost) dan Biaya Total Rata-rata (Average Total
Cost)
Biaya total adalah Seluruh biaya yang dikorbankan yang
merupakan biaya tetap total ditambah biaya variabel total. Besarnya
biaya total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Contoh :
Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 250.000 dan biaya
variabel per unit Rp. 4000, maka besarnya biaya total ?.
Jawab:
Diketahui TFC = 250.000
TVC = 800 unit x Rp 4000,- = Rp 3.200.000,-
TC = TFC + TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
Untuk memahami jenis-jenis biaya produksi coba Anda beri tanda cheklist
(√) sesuai penggolongan biaya produksi yang benar pada tabel biaya
produksi di bawah ini:
Sedangkan biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit produk yang
dihasilkan. AC dapat dihitung dengan cara TC dibagi Q, jika dirumuskan:
Keterangan:
AC : Biaya Rata-rata
TC : Biaya Total
Q : Jumlah Produksi
Q = 10
Pada tingkat output sebanyak 17,85 unit, ATC mencapai titik minimumnya,
dan sama dengan nilai MC. Dengan mensubstitusikan berbagai tingkat
output ke dalam persamaan turunan pertama MC. Bila Q = 10, maka AVC
minimum. Substitusi Q = 10 ke dalam persamaan turunan pertama MC
menunjukkan bahwa MC mempunyai kemiringan positif pada tingkat
output itu.