Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN

“BIAYA PRODUKSI”

Disusun oleh:
Kelompok 12 – IKM A 2016

1. Nadhifa Salsabilla 101611133053


2. Indah Putri Fadhila 101611133071
3. Armita Mayang Sari 101611133122
4. Wildana Widad F. 101611133146
5. Emilia Yoanita 101611133175
6. Iskandar Aziz 101611133181

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Konsep Biaya Produksi........................................... 1
2. Klasifikasi Biaya............................................................................... 5
3. Perhitungan Biaya Total.................................................................. 7
KESIMPULAN............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10

ii
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Konsep Biaya Produksi


Pengertian biaya menurut Mulyadi (2015) “Biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.” Pengertian
biaya menurut Dunia dan Abdullah (2012:22) yaitu “Biaya adalah
pengeluaranpengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau
jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat
melebihi satu periode akuntansi”. Sedangkan pengertian biaya menurut Siregar
dkk (2014:23) yaitu “Cost adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang
atau masa yang akan datang.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya dapat diartikan sebagai nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau
jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat
melebihi satu periode yang diukur dalam satuan uang.
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai seluruh pengeluaran atau
seluruh beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk membeli faktor-
faktor produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.
Biaya produksi juga bertujuan untuk mempermudah perhitungan sehingga
diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi,
harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan penggunaan dana
sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan
dihasilkan. Biaya produksi dikelompokkan menjadi 2 jenis yang juga merupakan
elemen utama dari biaya produksi, yaitu:
a. Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi karena
penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus
dibiayai. Biaya langsung merupaka biaya yang berhubungan dengan
proses produksi, seperti biaya bahan mentah, bahan pembantu,
bahan bakar (jika proses produksi menggunakan bahan bakar dan
transportasi), dsb. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang harus dibiayai. Sesuai dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan

1
biaya overhead pabrik. Biaya tidak langsung terbagi menjadi 2 yaitu,
biaya overhead tetap (fixed overhead cost) yaitu biaya yang tak
langsung berhubungan dengan proses produksi serta jumlahnya pun
senantiasa tetap. Contohnya adalah biaya penyusutan, gaji, dsb.
Sedangkan biaya overhead variabel (variable overhead cost)
merupakan biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi, namun jumlahnya berubah seiring dengan berubahnya
jumlah output/produk, seperti biaya listrik, pajak, dsb.

Adapun empat konsep yang berkaitan mengenai biaya produksi, diantaranya


yaitu:
1. Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah
berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji,
bunga utang bank, sewa tempat, biaya pemeliharaan, asuransi, dan
sebagainya. Biaya tetap bersifat independen (tidak tergantung) terhadap
besarnya output yang dihasilkan. Oleh karena itu, bentuk kurva TFC
digambarkan sebagai sebuah garis lurus yang sejajar dengan sumbu datar
(sumbu output) sebagai berikut,

Dari kurva diatas, besarnya fixed cost tetap saja sebesar OA sekalipun
output adalah nol.
Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam
jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu atau
ketika kuantitas output berubah.

2
b. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk
setiap unit barang.
AFC= TFC / Q
Keterangan
TFC : Biaya tetap total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang

2. Biaya Variabel ( Variable Cost/VC)


Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah
barang yang dihasilkan. Artinya, biaya variabel kan naik jika jumlah output
yang dihasilkan bertambah dan apabila akan turun jika output yang dihasilkan
berkurang. Biaya variabel sebanding dengan output yang dihasilkan. Contoh
variable cost yaitu upah buruh, bahan mentah, bahan bakar, pengangkutan,
dan lainnya.

Kurva digambarkan sebagai sebuah garis yang bermula dari titik nol dan
bergerak ke kanan atas. Gambar itu menunjukkan sifat variabel berubah-
ubah, sehingga pada saat output adalah nol, maka variable cost juga akan
sama dengan nol, dan kemudian bergerak ke kanan atas yang menyatakan
bahwa semakin besar jumlah output yang dihasilkan, maka variable cost juga
akan semakin besar.Mula-mula variable cost bernilai nol lalu melonjak ke
suatu nilai tertentu. maka wajar bila pelonjakan terlukis sebagai garis yang
naik ke kanan atas dengan tajam. Kemudian kurva agak melandai
disebabkan karena perusahaan yang bersangkutan (bekerja pada sedikit
output) masih berada pada kapasitas normalnya (kemampuan memproduksi
output), sehingga produktivitasnya pun masih tinggi juga. Pada batas titik N,
gerakan melandai berubah lagi menjadi gerakan naik yang curam.Hal ini

3
terjadi karena kapasitas normal telah dilampaui, sehingga produktivitas setiap
unit faktor produksi menurun. Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi
dua sebagai berikut:
a. Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus
dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
b. Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan
per unit barang yang diproduksi.
AVC =TVC / Q
Keterangan
TVC : Biaya Variabel total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang

3. Biaya Total ( Total Cost/TC)


Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total
berasal dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Sesuatu
yang bersifat tetap jika digabung dengan sesuatu yang berubah-ubah
(variabel), maka hasilnya pun juga akan terbawa sifat variabel/berubah-ubah.
Jadi biaya total memiliki sifat berubah-ubah seiring dengan perubahan output
yang dihasilkan.Jika diformulasikan dalam persamaan.
TC = TFC + TVC

4. Biaya Rata-Rata (average cost/AC)


Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit
barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang
dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai
mencapai titik terendah. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC
bergerak naik kembali.
AC = TC / Q
Jenis-jenis biaya dalam biaya produksi yaitu biaya jangka pendek dan
biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek merupakan biaya yang
menunjukkan sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.
Salah satu faktor produksi bersifat tetap tetapi yang lain berubah, seperti

4
biaya total (Total Cost), biaya tetap total (Total Fixed Cost), biaya berubah
total (Total Variable Cost), biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost), biaya
berubah rata-rata (Average Variable Cost), dan biaya Marjinal (Marjinal Cost).
Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan.
2. Klasifikasi Biaya Produksi
Klasifikasi biaya atau uang adalah suatu proses pengelompokkan
elemen-elemen biaya dengan sistematis dalam golongan-golongan tertentu
untuk memberikan informasi mengenai biaya secara rinci dan lengkap bagi
pimpinan perusahaan dalam mengelola dan menyajikan fungsinya.
a. Klasifikasi biaya menurut fungsi (kegunaannya)
1. Biaya Investasi
Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk barang modal,
yang kegunannya (pemanfaatannya) bisa berlangsung selama satu tahun
atau lebih. Dalam suatu usaha, contoh biaya investasi dalam usaha
kesehatan adalah:
 Biaya pembangunan gedung
 Biaya pembelian alat non medis
 Biaya pembelian alat medis
 Biaya pendidikan staff
2. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk
mengoperasionalkan barang modal (agar barang investasi tersebut
berfungsi). Contoh biaya operasional dalam usaha kesehatan adalah:
 Biaya gaji, upah, insentif dan biaya personil lainnya
 Biaya obat dan bahan
 Biaya makanan
 Biaya perjalanan
 Biaya bahan bakar
 Biaya listrik, telepon, air.

5
3. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kapasitas barang investasi (agar barang investasi tersebut
dapat bertahan lama). Contohnya adalah :
 Biaya pemeliharaan gedung
 Biaya pemeliharaan alat non-medis
 Biaya pemeliharaan alat medis
b. Klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan jumlah produksi
1. Biaya tetap (Fixed Cost= FC)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya relatif tidak terpengaruh
oleh jumlah produksi (outoput) yang dihasilkan. Biaya pembangunan
gedung Puskesmas adalah biaya tetap, sebab ada atau tidak ada
pasien, biaya tersebut tetap besarnya. Kecuali jumlah pasien begitu
banyak, biaya gedung tersebut tidak tetap lagi karena perlu dibangun
gedung tambahan. Hampir semua jenis biaya investasi (menurut
klasifikasi pertamayang disampaikan dimuka) tergolong sebagai biaya
tetap.
2. Biaya tidak tetap (Variable Cost = VC)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada
jumlah produksi atau output yang dihasilkan. Makin besar produksi
(output), semakin besar pula biaya tidak tetap. Contohnya adalah
biaya obat yang jumlahnya bergantung pada jumlah pasien yang
diobati
c. Klasifikasi biaya menurut peranannya dalam proses produksi
3. Biaya langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit-unit yang
langsung memproduksi barang (unit produksi). Contohnya adalah:
 Biaya gaji tenaga perawatan
 Biaya obat dan makan untuk rawat inap
 Biaya pemeliharaan ruang rawat
4. Biaya tak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit-unit
penunjang yang tidak langsung memproduksi output. Contohnya adalah:
 Biaya tenaga administrative
 Biaya gedung kantor kepala Puskesmas dan Direktur RS

6
 Biaya gedung Kantor Dinas Kesehatan
 Biaya telepon/listrik/air untuk direksi RS
3. Perhitungan Biaya Total
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dihasilkan untuk menghasilkan
produksi. Terdapat 3 cara perhitungan Biaya Total sebagai berikut;
a) Perhitungan Total Cost I
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶
TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variable Cost

b) Perhitungan Total Cost II


𝑇𝐶 = 𝐷𝐶 + 𝐼𝐷𝐶
DC = Direct Cost
IDC = Indirect Cost

c) Perhitungan Total Cost III


𝑇𝐶 = 𝐼𝐶 + 𝑂𝐶 + 𝑀𝐶
IC = Investment Cost
O = Operational Cost
MC = Maintenance Cost

Contoh perhitungan biaya total pada pelayanan kesehatan Rumah Sakit

Berdasarkan tabel tersebut, perhitungan Total Cost dengan tiga cara


penghitungan dijabarkan sebagai berikut :

7
 Cara pertama
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Fixed Cost dengan tiap
unit yang termasuk Variable Cost :
Fixed Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 150.050.000 + 185.250.000 +
175.250.000 + 150.000.000 = 1.050.550.000
Variable Cost = 350.000.000 + 170.252.170 + 250.000.000 =
770.252.170
TC = Fixed Cost + Variable Cost
= 1.050.550.000 + 770.252.170
= 1.820.802.170
 Cara kedua
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Direct Cost dengan tiap
unit yang termasuk Indirect Cost :
Direct Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 350.000.000 + 170.252.170
+ 250.000.000 = 1.160.252.170
Indirect Cost = 150.050.000 + 185.250.000 + 175.250.000 +
150.000.000 = 660.550.000
TC = Direct Cost + Indirect Cost
= 1.160.252.170 + 660.550.000
= 1.820.802.170
 Cara ketiga
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Investment Cost dengan
tiap unit yang termasuk Operational Cost :
Investment Cost = 185.250.000 + 175.250.000 + 150.000.000 =
510.500.000
Operational Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 350.000.000 +
170.252.170 + 150.050.000 + 250.000.000 = 1.310.302.170
TC = Investment Cost + Operational Cost
= 510.500.000 + 1.310.302.170
= 1.820.802.170

8
KESIMPULAN

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai seluruh pengeluaran atau


seluruh beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk membeli faktor-
faktor produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.
Unsur dari biaya produksi dibagi menjadi tiga komponen, tiga komponen tersebut
yaitu biaya bahan baku langsung (direct material cost), biaya tenaga kerja
langsung (direct labour cost), dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost).
Analisis biaya produksi perlu memperhatikan biaya produksi rata-rata dan biaya
produksi marjinal. Biaya produksi rata-rata meliputi biaya produksi total rata-rata,
biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata. Sedangkan, biaya
produksi marjinal yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk
menambah satu unit produksi. Klasifikasi biaya atau uang adalah suatu proses
pengelompokkan elemen-elemen biaya dengan sistematis dalam golongan-
golongan tertentu untuk memberikan informasi mengenai biaya secara rinci dan
lengkap bagi pimpinan perusahaan dalam mengelola dan menyajikan fungsinya

9
DAFTAR PUSTAKA

Hanani, Nuhfil. 2004. Teori Ekonomi Mikro: Pendekatan Grafis dan Matematis.
Malang: Universitas Brawijaya.
Pindyck, Robert S. & Danirl L. Rubinfeld. 2014 Mikroekonomi. Terjemahan Devri
Barnadi Putera.. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, Endah. 2014. Tinajuan Atas Perhitungan Biaya Produksi Pada RAMP
DOOR Pesawat CN-235 Di PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Bandung:
Universitas Widyatama

10

Anda mungkin juga menyukai