“BIAYA PRODUKSI”
Disusun oleh:
Kelompok 12 – IKM A 2016
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Konsep Biaya Produksi........................................... 1
2. Klasifikasi Biaya............................................................................... 5
3. Perhitungan Biaya Total.................................................................. 7
KESIMPULAN............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10
ii
PEMBAHASAN
1
biaya overhead pabrik. Biaya tidak langsung terbagi menjadi 2 yaitu,
biaya overhead tetap (fixed overhead cost) yaitu biaya yang tak
langsung berhubungan dengan proses produksi serta jumlahnya pun
senantiasa tetap. Contohnya adalah biaya penyusutan, gaji, dsb.
Sedangkan biaya overhead variabel (variable overhead cost)
merupakan biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi, namun jumlahnya berubah seiring dengan berubahnya
jumlah output/produk, seperti biaya listrik, pajak, dsb.
Dari kurva diatas, besarnya fixed cost tetap saja sebesar OA sekalipun
output adalah nol.
Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam
jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu atau
ketika kuantitas output berubah.
2
b. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk
setiap unit barang.
AFC= TFC / Q
Keterangan
TFC : Biaya tetap total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang
Kurva digambarkan sebagai sebuah garis yang bermula dari titik nol dan
bergerak ke kanan atas. Gambar itu menunjukkan sifat variabel berubah-
ubah, sehingga pada saat output adalah nol, maka variable cost juga akan
sama dengan nol, dan kemudian bergerak ke kanan atas yang menyatakan
bahwa semakin besar jumlah output yang dihasilkan, maka variable cost juga
akan semakin besar.Mula-mula variable cost bernilai nol lalu melonjak ke
suatu nilai tertentu. maka wajar bila pelonjakan terlukis sebagai garis yang
naik ke kanan atas dengan tajam. Kemudian kurva agak melandai
disebabkan karena perusahaan yang bersangkutan (bekerja pada sedikit
output) masih berada pada kapasitas normalnya (kemampuan memproduksi
output), sehingga produktivitasnya pun masih tinggi juga. Pada batas titik N,
gerakan melandai berubah lagi menjadi gerakan naik yang curam.Hal ini
3
terjadi karena kapasitas normal telah dilampaui, sehingga produktivitas setiap
unit faktor produksi menurun. Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi
dua sebagai berikut:
a. Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus
dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
b. Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan
per unit barang yang diproduksi.
AVC =TVC / Q
Keterangan
TVC : Biaya Variabel total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang
4
biaya total (Total Cost), biaya tetap total (Total Fixed Cost), biaya berubah
total (Total Variable Cost), biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost), biaya
berubah rata-rata (Average Variable Cost), dan biaya Marjinal (Marjinal Cost).
Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan.
2. Klasifikasi Biaya Produksi
Klasifikasi biaya atau uang adalah suatu proses pengelompokkan
elemen-elemen biaya dengan sistematis dalam golongan-golongan tertentu
untuk memberikan informasi mengenai biaya secara rinci dan lengkap bagi
pimpinan perusahaan dalam mengelola dan menyajikan fungsinya.
a. Klasifikasi biaya menurut fungsi (kegunaannya)
1. Biaya Investasi
Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk barang modal,
yang kegunannya (pemanfaatannya) bisa berlangsung selama satu tahun
atau lebih. Dalam suatu usaha, contoh biaya investasi dalam usaha
kesehatan adalah:
Biaya pembangunan gedung
Biaya pembelian alat non medis
Biaya pembelian alat medis
Biaya pendidikan staff
2. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk
mengoperasionalkan barang modal (agar barang investasi tersebut
berfungsi). Contoh biaya operasional dalam usaha kesehatan adalah:
Biaya gaji, upah, insentif dan biaya personil lainnya
Biaya obat dan bahan
Biaya makanan
Biaya perjalanan
Biaya bahan bakar
Biaya listrik, telepon, air.
5
3. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kapasitas barang investasi (agar barang investasi tersebut
dapat bertahan lama). Contohnya adalah :
Biaya pemeliharaan gedung
Biaya pemeliharaan alat non-medis
Biaya pemeliharaan alat medis
b. Klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan jumlah produksi
1. Biaya tetap (Fixed Cost= FC)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya relatif tidak terpengaruh
oleh jumlah produksi (outoput) yang dihasilkan. Biaya pembangunan
gedung Puskesmas adalah biaya tetap, sebab ada atau tidak ada
pasien, biaya tersebut tetap besarnya. Kecuali jumlah pasien begitu
banyak, biaya gedung tersebut tidak tetap lagi karena perlu dibangun
gedung tambahan. Hampir semua jenis biaya investasi (menurut
klasifikasi pertamayang disampaikan dimuka) tergolong sebagai biaya
tetap.
2. Biaya tidak tetap (Variable Cost = VC)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada
jumlah produksi atau output yang dihasilkan. Makin besar produksi
(output), semakin besar pula biaya tidak tetap. Contohnya adalah
biaya obat yang jumlahnya bergantung pada jumlah pasien yang
diobati
c. Klasifikasi biaya menurut peranannya dalam proses produksi
3. Biaya langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit-unit yang
langsung memproduksi barang (unit produksi). Contohnya adalah:
Biaya gaji tenaga perawatan
Biaya obat dan makan untuk rawat inap
Biaya pemeliharaan ruang rawat
4. Biaya tak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit-unit
penunjang yang tidak langsung memproduksi output. Contohnya adalah:
Biaya tenaga administrative
Biaya gedung kantor kepala Puskesmas dan Direktur RS
6
Biaya gedung Kantor Dinas Kesehatan
Biaya telepon/listrik/air untuk direksi RS
3. Perhitungan Biaya Total
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dihasilkan untuk menghasilkan
produksi. Terdapat 3 cara perhitungan Biaya Total sebagai berikut;
a) Perhitungan Total Cost I
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶
TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variable Cost
7
Cara pertama
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Fixed Cost dengan tiap
unit yang termasuk Variable Cost :
Fixed Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 150.050.000 + 185.250.000 +
175.250.000 + 150.000.000 = 1.050.550.000
Variable Cost = 350.000.000 + 170.252.170 + 250.000.000 =
770.252.170
TC = Fixed Cost + Variable Cost
= 1.050.550.000 + 770.252.170
= 1.820.802.170
Cara kedua
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Direct Cost dengan tiap
unit yang termasuk Indirect Cost :
Direct Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 350.000.000 + 170.252.170
+ 250.000.000 = 1.160.252.170
Indirect Cost = 150.050.000 + 185.250.000 + 175.250.000 +
150.000.000 = 660.550.000
TC = Direct Cost + Indirect Cost
= 1.160.252.170 + 660.550.000
= 1.820.802.170
Cara ketiga
Menjumlahkan Cost dari tiap unit yang termasuk Investment Cost dengan
tiap unit yang termasuk Operational Cost :
Investment Cost = 185.250.000 + 175.250.000 + 150.000.000 =
510.500.000
Operational Cost = 210.000.000 + 180.000.000 + 350.000.000 +
170.252.170 + 150.050.000 + 250.000.000 = 1.310.302.170
TC = Investment Cost + Operational Cost
= 510.500.000 + 1.310.302.170
= 1.820.802.170
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Hanani, Nuhfil. 2004. Teori Ekonomi Mikro: Pendekatan Grafis dan Matematis.
Malang: Universitas Brawijaya.
Pindyck, Robert S. & Danirl L. Rubinfeld. 2014 Mikroekonomi. Terjemahan Devri
Barnadi Putera.. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, Endah. 2014. Tinajuan Atas Perhitungan Biaya Produksi Pada RAMP
DOOR Pesawat CN-235 Di PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Bandung:
Universitas Widyatama
10