DAN PANGAN
ABSTRAK
Persemaian merupakan proses awal perkembangan suatu tanaman. Dalam tahap
ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi
tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Proses
persemaian adalah tahap awal sebelum tanaman tersebut siap dipindah tanam
atau yang biasa disebut transplanting dikarenakan persemaian hanya
mengoptimalkan pertumbuhan pada masa-masa awal tanaman. Proses ini
memakan waktu sekitar dua minggu. Praktikum ini mengenai persemaian yang
dilakukan terhadap 5 komoditas tanaman hortikultura dan pangan, yaitu padi,
jagung, kacang panjang, sawi pakcoy, dan tomat. Persemaian bertujuan
menyiapkan tempat tumbuh yang optimal bagi benih agar berkecambah dan siap
pindah tanam ke media tanam yang baru. Persemaian dilaksanakan mulai dari
tanggal 28 November 2019 sampai 12 Oktober 2019. Proses persemaian ini
dipengaruhi oleh tiga faktor. Faktor pertama ialah intensitas penyiraman yang
dilakukan. Faktor kedua ialah benih yang digunakan pada saat persemaian.
Faktor ketiga dan yang terakhir ialah komposisi media tanam yang digunakan
untuk persemaian. Ketiga faktor tersebut memiliki hubungan antara satu dengan
yang lainnya dan sangat erat kaitannya dalam menentukan proses persemaian
akan berhasil ataukah tidak. Presentasi daya kecambah diperoleh dari jumlah
benih yang ditanam dibagi jumlah pengamatan total dikali 100%. Untuk
komoditas padi daya kecambahnya 59,2%, jagung 91,8%, kacang panjang
presentasi paling rendah yaitu 44,9%, Sawi pakcoy presentasinya paling besar
yaitu 93% dan yang terakhir tomat dengan 88,28%.
Kata kunci : persemaian , tanaman budidaya, pertumbuhan benih
1
tanaman sesuai dengan tata waktu yang Praktikum dilaksanakan di Kebun
diperlukan. Percobaan (lahan belakang rusunawa)
Dalam perkecambahan terdapat Universitas Muhammadiyah Malang mulai
dua faktor yang mempengaruhi, yaitu tanggal 28 Oktober 2019 sampai dengan
faktor dari luar dan faktor dari dalam. 12 November 2019.
Menurut Kamil (dalam Sholicha, 2009),
faktor-faktor luar yang sangat Bahan dan Alat
mempengaruhi perkecambahan ialah
adanya air yang cukup, suhu yang pantas, Bahan yang digunakan yaitu
cukup oksigen, dan adanya cahaya. benih-benih tanaman yang sudah direndam
Sedangkan menurut Imansari dan Haryanti antara lain jagung (Zea mays), kacang
(2017) faktor dalam yang mempengaruhi panjang (Vigna unguiculata), sawi pakcoy
ialah gen, persediaan makanan dalam biji, (Brassica rapa), tomat (Solarium
hormon, ukuran dan kekerasan biji, serta lycopersicum), padi (Oryza sativa), tanah
dormansi. dan pupuk kandang.
Salah satu masalah utama dalam Alat yang digunakan antara lain
proses persemaian ialah tidak cangkul, tray, pinset, sprayer, cawan petri
berkecambahnya benih yang telah ditanam dan gembor
dalam media tanam. Benih yang digunakan
merupakan benih yang telah diperlakukan Pelaksanaan Praktikum
dengan pemberian fungisida, sehingga
Pelaksanaan praktikum diawali
akan aman dari patogen ataupun hama
dengan menyiapkan alat dan bahan. Lalu
yang menyerang, melindungi dari OPT
mencampur tanah dengan pupuk kandang
pengganggu (hama perusak benih), hal ini
lalu dimasukkan ke dalam tray. Tray yang
seperti yang disebutkan dalam Fitryana
sudah diisi tanah kemudian diisi dengan
(2017).
benih tanaman, lalu kemudian disiram.
Praktikum ini bertujuan untuk
Perubahan yang diamati yaitu
mengetahui bagaimana cara persemaian
pertumbuhan benih dan faktor-faktor yang
yang tepat untuk setiap komoditas.
mempengaruhi pertumbuhan benih
BAHAN DAN METODE tersebut. Proses persemaian dilakukan
selama 14 hari hingga kemudian tanaman
Tempat dan Waktu tersebut dipindah ke lahan.
2
menempati nomor dua dengan persentasi masuknya CO2 dan menurunkan proses
91,8%, dan tomat menempati posisi 3 fotosintesis.
dengan persentasi 88,28%. Nampak bahwa Pada siang hari kecambah akan
dari semua komoditas bahwa komoditas mendapatkan intensitas cahaya yang lebih
Sawi Pakcoy lebih tinggi daya banyak dikarenakan posisi peletakan
kecambahnya dibandingkan komoditas tempat persemaian terdapat pada posisi ke
lain. Pada hasil persemaian dan pembibitan 3 dari bawah rak, hal ini menyebabkan
yang sudah dilakukan terhadap komoditas pertumbuhan kecambah terhambat, namun
jagung, terdapat sebanyak 78 biji jagung daun akan terlihat lebih hijau dikarenakan
yang berhasil berkecambah menjadi bibit hormon auksin yang terurai ketika terkena
dari total 85 biji. Sebagaimana yang telah cahaya, dan akibatnya proses fotosintesis
dipaparkan oleh Mudiana (2007) biji akan lancar (Pantilu, dkk. 2012).
tersebut bisa saja dikarenakan biji yang Ciri-ciri bibit siap tanam menurut
tidak dalam keadaan benar-benar baik Adriani dan Syahfari (2017) adalah bibit
untuk dikecambahkan, biji tersebut normal atau sehat, umur cukup bisa dilihat
kemungkinan sudah mengalami fisiologis dari helai daun yang telah membuka lebar
dan ini menurunkan daya hidup dari biji dan warna daun hijau tua. Ada beberapa
tersebut. faktor yang mempengaruhi tingkat
Penyiapan media tanam keberhasilan persemaian diantaranya
merupakan tahap awal yang dilakukan adalah tipe perakaran, media tanam, waktu
sebelum melakukan proses penyemaian. pemindahan, kondisi dan cuaca. Pada tipe
Media yang digunakan untuk persemaian perakaran bibit yang sudah dipilih harus
jagung adalah dengan perbandingan 1:1 bibit yang normal tujuannya adalah bibit
yang umumnya adalah campuran tanah yang baru dipindah biasanya akan
dengan pupuk kandang. Selama di dalam mengalami stress karena beberapa hal
proses penyiapan media tanam juga seperti akar putus, kondisi lingkungan
dilakukan persemaian bibit. Media tanam yang ekstrim, waktu pemindahan yang
yang digunakan diusahakan agar tidak tidak tepat dan ketersediaan air (Husein,
terlalu padat agar sirkulasi air dan udara di dkk. 2019) . Media tanam yang digunakan
dalam media menjadi baik, sekaligus adalah tanah dan tray, tujuannya adalah
mencegah kelembaban yang berlebihan. untuk menumbuh kembangkan bibit
Setelah selesai melakukan proses tanaman yang siap untuk ditanam kembali
persemaian, selanjutnya pada waktu tertentu.
menyiram/menyemprot dengan sprayer. Kecambah diklasifikasikan
Penyiraman dilakukan sampai menjadi 4, yaitu kecambah normal,
tanah mengalami keadaan jenuh setiap hari kecambah abnormal, dan kecambah mati.
pada pagi dan sore hari. Hal ini dilakukan Kecambah normal memiliki bagian
untuk menyediakan air yang cukup bagi tanaman yang lengkap (daun, akar, dan
kecambah untuk tumbuh. Menurut Song & batang), daun berwarna hijau, dan
Banyo (2011) kekurangan air perakaran tumbuh dengan baik. Kecambah
mempengaruhi semua aspek pertumbuhan abnormal tidak memiliki bagian tanaman
tanaman yang meliputi proses fisiologi, yang lengkap, akar pendek, kerdil, dan
biokimia, anatomi, dan morfologi. Pada warna akar dan batang kecokelatan.
saat kekurangan air sebagian stomata daun Kecambah mati dicirikan dengan benih
menutup sehingga terjadi hambatan busuk ataupun benih mati. Pada komoditas
jagung, terdapat 78 benih yang
3
berkecambah normal, sisanya merupakan menyerap air, namun mengalami hambatan
benih segar tidak tumbuh (BSTT). BSTT untuk proses selanjutnya (Prabhandaru, &
merupakan benih yang mampu untuk Saputro. 2017)
tumbuh menjadi kecambah normal dan
4
Lampiran 1. Perhitungan daya kecambah
Sampel Waktu pengamatan (Hari) DB
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H1 H1 H1 H17
4 5 6 H18
Padi 0 0 0 75 75 90 95 135 140 151 151 148 148 148 148 148 148 148 59,2%
Jagung 0 0 0 16 42 62 66 71 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 91,8%
Kacang 0 0 0 0 0 0 0 112 112 112 140 140 140 140 140 115 115 115 44,9%
Panjang
Sawi Pakcoy 0 0 210 224 364 379 380 410 435 445 465 465 465 465 465 465 465 465 93%
Tomat 0 0 0 0 40 57 63 71 79 86 98 106 106 109 113 113 113 113 88,28%
1. Komoditas Padi 4. Komoditas Sawi pakcoy
5
∑ Benih yang hidup
DB ( % ) :
∑ Benih total
115
: x 100 %
256