Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Silvika Medan, April 2023

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN


TANAMAN

Dosen Penanggungjawab:
Dr. Kansih Sri Hartini S.Hut.,MP.

Oleh:
Widya Natasha Napitupulu 221201005
Chindy Khairany 221201021
Nabila Nasywa Siregar 221201095
Rifael Lukcy Lingga 221201099
Yesaya Pranata Simarmata 221201104
Abdurrahman Putra Manurung 221201181

HUT 2A
Kelompok 1

PROGAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Silvika ini
dengan baik. Laporan Praktikum Silvika yang berjudul “Pengaruh Cahaya
Terhadap Pertumbuhan Tanaman” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
Praktikum Silvika sebagai syarat masuk praktikum di minggu yang akan datang
pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab
Praktikum Dr. Kansih Sri Hartini S.Hut., M.P., karena telah memberikan materi
dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada asisten yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kegiatan
praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi
laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun
membacanya.

Medan, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat ................................................................................................. 6
Bahan dan Alat ....................................................................................................... 6
Prosedur Praktikum ............................................................................................... 6
Contoh Tabel ......................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .......................................................................................................... 14
Saran .................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. Data Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavoninna) Kondisi Terbuka ........................................ 7
2. Data Pertumbuhan Saga ( Adenanthera pavoninna) Dengan Naungan........................................ 7
3. Data Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Kondisi Terbuka ................................... 7
4. Data Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) ) Dengan Naungan. ................................7

iii
DAFTAR GRAFIK

No. Teks Halaman


Grafik 1. Pertumbuhan Saga( Adenanthera pavonina ) Tanpa Naungan ....................................... 7
Grafik 2. Pertumbuhan Saga( Adenanthera pavonina ) dengan Naungan… .................................... 8
Grafik 3. Pertumbuhan Lamtoro ( Leucaena leucocephala) Tanpa Naungan ................................. 9
Grafik 4. Pertumbuhan Lamtoro ( Leucaena leucocephala) dengan Naungan… ........................... 10

iv
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan terutama karena perannyadalam
kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan sertapembungaan,
pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.
Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman
melalui proses fotosintesis. Penyerapan cahaya oleh pigmen-pigmen akan
mempengaruhi pembagian fotosintat ke bagian bagian lain dari tanaman melalui
proses fotomorfogenesisPengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap
pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan stomata ,
pembentukan antosianin (pigment merah), perubahan suhu daun dan batang,
penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan protoplasma.
Keberadaan naungan berdampak mengakibatkan cahaya matahari yang akan
diterima tanaman lebih rendah sehingga mendorong pertumbuhan vegetatif yang
lebih besar dibandingkan tanpa naungan (Raharjeng, 2015).
Pada kondisi intesitas cahaya yang tinggi, tumbuhan cenderung
meningkatkan aktivitas fotosintesis sampai tingkat kejenuhan cahaya tertentu.
Setiap jenis tumbuhan memiliki kondisi jenuh cahaya yang berbeda dimana
peningkatan cahaya tidak lagi meningkatkan fotosintesis. Pengaruh intensitas
cahaya terhadap proses fisiologi pada taaman yang akan terlihat pada keadaan
morfologi tanaman. Intensitas cahaya tinggi menyebabkan sel-sel pada daun lebih
kecil, tilakoid mengumpul, dan klorofil lebih sedikit, sehingga ukuran daun lebih
kecil dan tebal. Selain itu jumlah daun lebih banyak dengan stomata lebih kecil
ukurannya dan tekstur daun lebih keras. Pertumbuhan diameter tanaman
berhubungan erat dengan laju fotosintesis yang akan sebanding dengan jumlah
intensitas cahaya matahari yang diterima dan respirasi. Intensitas cahaya yang
terlalu rendah akan menghasilkan produk fotosintesis yang tidak maksimal,
sedangkan intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap
aktivitas sel-sel stomata daun dalam mengurangi transfirasi sehingga
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Perbedaan morfologi dan
anatomi antara daun yang tersinari dan ternaungi ( Wijayanto dan Azis, 2013 ).
2

Tanaman mampu beradaptasi terhadap naungan melalui mekanisme


penghindaran dan toleransi. Penghindaran kekurangan cahaya dilakukan dengan
meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya ntensitas cahaya matahari yang
berbeda akan menyebabkan terjadinya perbedaan pada parameter pertumbuhan
yang berbeda pula pada tanaman. Cahaya secara tidak langsung mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa
karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ tumbuhan. Pada naungan
yang berat dapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis pada pertumbuhan
semai, sehingga pertumbahan semai tidak akan seimbang (Yunita, 2013).
Semakin besar persentase naungan, maka jumlah daun, jumlah stolon dan
panjang tangkai pegagan yang dihasilkan akar semakin rendah. Intensitas cahaya
yang optimal selama periode tumbuh penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pada tanaman tertentu jika menerima cahaya yang
berlebihan maka akan berpengaruh terhadap pembentukan buah atau umbi. Daun
berusaha mendapatkan lebih banyak cahaya untuk proses potosintesis Keadaan
gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya.
Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang
diletakkan di tempat yang terkenacahaya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat
gelap akan tumbuh lebih cepat daripada tidak terkena cahaya (Ariany, 2013).
Cahaya matahari yang maksimal pada permukaan daun akan menyebabkan
proses fotosintesis berjalan optimal sehingga proses fotosintesis makanan akan
berjalan dengan efektif. Akibatnya pertumbuhan pada tanaman ini akan semakin
cepat dan mudah untuk berkembang membentuk struktur kanopi yang lebih banyak.
Struktur kanopi ini akan memaksimalkan proses penangkapan dari cahaya matahari
karena seluuh permukaan pada daun terkena paparan dari sinar matahari. Tanaman
yang tumbuh pada daerah yang terlindung dari cahaya matahari oleh tanaman lain
akan menampakkan ciri khusus dimana pertumbuhannya akan lambat dibanding
yang menerima paparan cahaya matahari secara langsung ( Soeprapto, 2015 ).

Tujuan
Tujuan dari Praktikum Silvika yang berjudul "Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman" ini adalah untuk mengetahui respon dan perubahan pada
pertumbuhan tanaman dalam berbagai kondisi cekaman cahaya.
33

TINJAUAN PUSTAKA

Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses


pertumbuhan tanaman melalui tiga sifatnya yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya
(panjang gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat
cahaya tersebut terhadap pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan
klorofil, pembukaan stomata, pembentukan antosianin (pigment merah),
perubahan suhu daun dan batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding sel,
transpirasi dan gerakan protoplasma , mengatakan bahwa perbedaan morfologi dan
anatomi antara daun yang tersinari dan yang ternaungi memperlihatkan adanya
perbedaan di dalam responnya terhadap intensitas cahaya yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap toleransi tumbuhan tersebut terhadap kondisi cahaya di
lingkungan di sekitar tanamantersebut.Daun yang ternaungi akan memanfaatkan
fotosintat yang dihasilkan olehdaun diatasnya sehingga fotosintat tidak terdistribusi
ke rimpang. Dengan begitu hasil yang diperoleh tidak maksimal (Aji et al, 2015)
Lingkungan merupakan pengaruh penting dalam pertumbuhan tanaman,
salah satu faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu intensitas
cahaya, karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya yang sama pada
saat proses fotosintesis. Tinggi pada tanaman berkaitan dengan jumlah daun saat
tumbuh dan simpul batang. Batang tersebut akan menjadi lebar karena
tanaman dietiolasikan. Daun yang lebih tebal akan memaksimalkan penterasi
cahaya yang akan masuk ke dalam daun untuk memingkatkan penyerapan cahaya
dengan krolopas di bawah kondisi cahaya terbatas, sedangkan daun yang lebih tipis
mempunyai jaringan palisade sedikit atau krolopasnya lebih sedikit maka struktur
tyersebut tidak mendukung pengangkutan dan pembubaran dari CO2. Oleh karena
itu daun yang lebih tipis tidak mendukung dalam melakukan fotosintesis dan
biomassa akumulasi. Selain itu kualitas cahaya juga memengaruhi pertumbuham
dan perkembangan dari palisade daun atau parenkim spons dengan
ketebalan daun tersebut. Cahaya dan air merupakan dua faktor yang berperan
penting dalam proses perkembangan genetika (Tika dan Sudarti, 2021).
Intensitas cahaya merupakan pengaruh terhadap proses fisiologi tanaman,
hal ini dapat dilihat dari keadaan morfologinya. Ketika intensitas cahaya tinggi sel-
4

sel daun akan berukuran lebih kecil, jumlah klorofil lebih sedikit, serta tilakoid pada
daun menggumpal sehingga hal ini menyebabkan ukuran daun lebih kecil dan lebih
besar serta jumlah daun pada tanaman lebih banyak. Sedangkan ketika tanaman
mempunyai ukuran daun lebih kecil, daun lebih tebal serta ruas batang lebih pendek
menandakan bahwa tanaman mendapatkan cukup intensitas cahaya matahari.
Sumber energi utama untuk kehidupan adalah cahaya matahari, tanpa adanya
cahaya matahari maka kehidupan tidak akan berjalan lancar. Cahaya matahari
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan morfologi tanaman karena cahaya
matahari dibutuhkan untuk proses penyatuan CO2 dan air dalam pembentukan
karbohidrat. Secara garis besar terdapat 2 jenis tanaman yaitu tanaman yang jika
terkena cahaya matahari penuh akan tumbuh dengan baik atau yang disebut dengan
tanaman heliofit, dan tanaman yang akan tumbuh baik ketika terkena cahaya
matahari rendah disebut juga dengan tanaman skiofit (Wimudi dan Fuadiyah,2021).
Proses pertumbuhan merupakan ciri yang membedakan antara organisme
hidup dan tak hidup serta tidak dapat dilepaskan dari makhluk hidup terutama
tanaman karena. Proses pertumbuhan pada tanaman ditandai dengan terjadinya
perkecambahan pada biji yang dapat dilihat dengan munculya bakal akar atau
radikal dari dalam biji. Proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh
lingkungannya. Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat mengganggu
pertumbuhan tanaman apabila kondisi lingkungan tidak sesuai dengan sifat tumbuh
tanaman. Kondisi lingkungan ini meliputi intensitas sinar matahari, temperatur, dan
tekanan udara serta adanya mikroorganisme yang mengganggu tanaman. cahaya
berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan perluasan atau tidak
bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan lebih banyak cahaya untukproses
potosintesis . Cahaya akan menghambat pertumbuhan batang sehinggapada bagian
batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih panjang. Selain berpengaruh
terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap
organ dan keseluruhan tumbuhan tanaman (Maghfiroh, 2017)
Cahaya merupakan pengaruh yang penting bagi pertumbuhan tanaman
budidaya, terutama karena perannya dalam proses fotosintesis, membuka dan
menutupnya stomata, dan sintesis klorofil. Kebutuhan cahaya oleh tanaman
berbeda-beda tergantung spesies, varietas, dan tipe fotosintesis tanaman tersebut.
5

Tingkat naungan 0%, 25%, 50%, dan 75% dipilih dalam penelitian tanamankarena
dapat dianggap mewakili penaungan oleh tanaman lain yang di pekarangan,
tegalan, atau tanaman sela dalam budidaya agroforestri. Naungan 25% biasanya
Pada tumbuhan ada dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau
fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem L Fotosistem II terdiri dari molekul
klorofil yxng rnenyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara
simultan dalam proses fotosintesis yang ada di bawah tanaman yang mempunyai
tajuk renggang seperti kelapa, pepaya, dan ketela (Buntoro et al., 2014).
Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat mengganggu
pertumbuhan tanaman apabila kondisi lingkungan tidak sesuai dengan sifat tumbuh
tanaman. Proses pertumbuhan tanaman merupakan pengaruh oleh lingkungan.
Kondisi lingkungan ini meliputi intensitas cahaya matahari, temperature dan
tekanan udara serta adanya mikroorganisme yang mengganggu tanaman.
pertumbuhan primer akan mendorong akar menembus tanah, ujung akar ditutupi
oleh tudung akar, yang secara fisik melindungi meristem yang rapuh pada saat akar
memanjang menembus tanah yang abrasive. Tudung akar juga mensekresikan
lender polisakarida yang melumasi tanah disekitar ujung akar yang sedang tumbuh.
Pertumbuhan panjang akar terkonsentrasi di dekat ujung akar. Dari ujung akar
kearah atas, terdapat zona pembelahan sel, pemanjangan sel, dan zona pematangan.
Daerah-daerah ini melebur Bersama, tanpa perbatasan yang jelas. Sedangkan tahap
akhirnya adalah pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas penebalan
secara progresif pada akar dan tunas sebelumnya ( Ningsih, 2019).
Perkembangan merupakan pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh
ketersediaancahaya, demikian juga dengan talas putih. Intensitascahaya
mempengaruhi laju fotosintesis padatanaman. Saat tanamanmasih terbilang muda
intensitas cahaya yang diperlukan masihterbilang rendah hingga tanaman
menjelang dewasa dengan kebutuhan cahaya yang lebihbesar Intensitas cahaya
ialah salah satu aspekpenting terhadap perkembangan tanaman.Perlakuan naungan
pada budidaya tanamandapat mempengaruhi kandungan klorofil sebabjumlah
cahaya yang diserap oleh tumbuhan jadi lebih rendah. Pada keadaan kekurangan
cahaya, tanaman berupaya bertahan menggunakan cahaya ( Zainal et al., 2022).
6

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum silvika yang berjudul Pengaruh Media Semai TerhadapPertumbuhan
Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu, 22 April 2023 pada pukul 13.00 WIB
sampai dengan selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya
Hutan 1, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah polybag kecil, sprayer,
dan penggaris.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air, semai Lamtoro
(Leucaena leucocephala), semai Saga ( Adenanthera pavonina).
Prosedur Praktikum
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diambil bibit dan lakukan penanaman didalam polybag
3. Dicari lokasi yang mempunyai dua variasi naungan 2 tingkatan
4. Diletakkan bibit pada kondisi cahaya yang berbeda yaitu:
1.) Kondisi terbuka (open area)
2.) Dibawah naungan
5. Diamati pertumbuhan tanaman setiap seminggu sekali selama 2 minggu
dengan mencatat tinggi dan jumlah daun
6. Dilakukan pemeliharaan setiap hari dengan penyiraman dan pembersihan
gulma
7. Dicatat hasilnya kedalam buku data

Contoh Tabel

Tabel 1. Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavonina) Dengan Naungan


Tinggi semai (cm)
Hari Ke - Hari/ Tanggal
U1 U2 U3
7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil yang diperoleh dari Praktikum Sivika berjudul “Pengaruh Cahaya
Terhadap Pertumbuhan Tanaman” adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavonina) Dengan Naungan


Tinggi semai (cm)
Hari Ke - Hari/ Tanggal
U1 U2 U3
1 Selasa, 18-04-2023 10.3 7.5 10
2 Rabu ,19-04-2023 10.3 8.1 10
3 Kamis ,20-04-2023 10.3 8.2 10.2
4 Jumat ,21-04-2023 10.6 8.2 10.4
5 Sabtu ,22-04-2023 10.7 8.5 10.7
6 Minggu 23-04-2023 10.8 8.9 11
7 Senin ,24-04-2023 10.8 9.2 11

12

10

0
Hari ke -1 Hari ke -2 Hari ke -3 Hari ke -4 Hari ke - 5 Hari ke -6 Hari ke -7
U1 U2 U3

Grafik 1. Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavonina) dengan Naungan


Tabel 2. Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavonina) Tanpa Naungan
Tinggi semai (cm)
Hari Ke - Hari/ Tanggal
U1 U2 U3
1 Selasa, 18-04-2023 12 8.2 11.4
2 Rabu ,19-04-2023 12 8.5 11.4
3 Kamis ,20-04-2023 12.5 8.8 11.5
4 Jumat ,21-04-2023 12.9 8.8 11.7
5 Sabtu ,22-04-2023 13.3 9 11.9
6 Minggu 23-04-2023 13.7 9 12
7 Senin ,24-04-2023 14 9.2 12.2
8
16

14

12

10

0
Hari ke -1 Hari ke -2 Hari ke -3 Hari ke -4 Hari ke - 5 Hari ke -6 Hari ke -7

U1 U2 U3

Grafik 2. Pertumbuhan Saga (Adenanthera pavonina) Tanpa Naungan

Tabel 3. Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Dengan Naungan


Hari Ke - Hari/ Tanggal Tinggi semai (cm)
U1 U2 U3
1 Selasa, 18-04-2023 8.8 5.8 4.6
2 Rabu ,19-04-2023 8.8 5.8 5
3 Kamis ,20-04-2023 8.8 6.3 5.5
4 Jumat ,21-04-2023 9 6.6 5.9
5 Sabtu ,22-04-2023 9.5 7 6.2
6 Minggu 23-04-2023 9.9 7.7 6.2
7 Senin ,24-04-2023 10.3 8 6.7
9

12

10

0
Hari ke -1 Hari ke -2 Hari ke -3 Hari ke -4 Hari ke - 5 Hari ke -6 Hari ke -7

U1 U2 U3

Grafik 3. Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Dengan Naungan

Tabel 4. Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Tanpa Naungan


Hari Ke - Hari/ Tanggal Tinggi semai (cm)
U1 U2 U3
1 Selasa, 18-04-2023 8.3 9.1 10.3
2 Rabu ,19-04-2023 8.5 9.4 10.5
3 Kamis ,20-04-2023 8.5 9.7 10.8
4 Jumat ,21-04-2023 8.7 10.1 11
5 Sabtu ,22-04-2023 8.9 10.3 11.2
6 Minggu 23-04-2023 8.9 10.3 11.2
7 Senin ,24-04-2023 9 10.5 11.5
10

14

12

10

0
Hari ke -1 Hari ke -2 Hari ke -3 Hari ke -4 Hari ke - 5 Hari ke -6 Hari ke -7

U1 U2 U3

Grafik 4. Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala)Tanpa Naugan


Pembahasan
Berdasarkan pada data diatas dapat diketahui pertumbuhan dari tanaman
sangat dipengaruhi oleh cahaya,pertumbuhan dengan kondisi terbuka memiliki
peertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang berada dibawah
naungan,Menurut Astawan (2016), pada kondisi tanpa naungan, cahaya matahari
yang diterima lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya, sehingga proses
fotosintesis akan berjalan maksimal. Tanaman yang mendapat cahaya matahari
25% paling tinggi karena sinar matahari yang sampai ke bawah paranet sedikit. Hal
ini merupakan gejala adanya etiolasi . Etiolasi dipengaruhi oleh hormon yang ada
di dalam tanaman yaitu auksin. Di tempat rendah cahaya, auksin akan memacu
pertumbuhan batang lebih tinggi namun tanaman menjadi lemah, batang tidak
kokoh, daun kecil, dan tumbuhan tampak pucat. Perbedan perlakuan intensitas
cahaya dapat berpengaruh terhadap jumlah daun dan jumlah anakan yang tumbuh
pada tanaman temu putih. Perlakuan tanpa naungan atau intensitas cahaya 100%
menghasilkan jumlah daun dan jumlah anakan terbanyak. Semakin besar intensitas
cahaya yang diterima
Cahaya mempunyai pengaruh penting bagi tanaman serta memiliki banyak
manfaat hal ini sesuai dengan pernyataan dari Archita (2016), bahwa tananaman
dengan kondisi bebas lebih menguntungkan dibanding dengan tanaman dibawah
11

naungan , pengaruh naungan cenderung meningkatkan beberapa sifat, seperti masa


dormansi, tinggi tanaman, diameter batang semu, panjang daun, lebar daun, jumlah
daun, warna daun, jumlah anakan, jumlah stomata, kandungan klorofil daun, berat
basah dan berat kering tajuk, jumlah dan panjang rimpang, jumlahruas dan jumlah
mata tunas pada rimpang primer.
Pengaruh intensitas cahaya terhadap proses fisiologi akan terlihat pada
keadaan morfologi tanaman. Seperti yang dikemukakan oleh Smith (2014),
Intensitas cahaya tinggi menyebabkan sel-sel daun lebih kecil, tilakoid mengumpul,
dan klorofil lebih sedikit, sehingga ukuran daun lebih kecil dan tebal. Selain itu
jumlah daun lebih banyak dengan stomata lebih kecil ukurannya dan tekstur daun
lebih keras. Tanaman yang mendapat intensitas cahaya tinggi daunnya lebih tebal,
ukuran daun lebih kecil, ruas batang lebih pendek. Cahaya mempunyai pengaruh
yang penting bagi pertumbuhan tanaman budidaya, terutama karena perannya
dalam proses fotosintesis, membuka dan menutupnya stomata, dan sintesis klorofil.
Kebutuhan cahaya oleh tanaman berbeda-beda tergantung spesies, varietas, dan tipe
fotosintesis tanaman tersebut. Tingkat naungan 0%, 25%, 50%, dan 75%.
Energi cahaya matahari yang diterima daun sebagian akan dipakan untuk
meningkatkan energi kinetik molekul air, sehingga bisa lepas ke udara bersama
energi panassedangkan air yang masih tertinggal masih relatif dingin.Hal ini sesuai
dengan pendapat Putri ,(2014) Bahwasanya Ebergi Cahaya akan Dialokasika
sebagai Energi Kinetik dan lepas ke Udara kembali. Pada intensitas cahaya yang
cukup tanaman cenderung memacu pertumbuhan diameternya yangbertambah
volume lebar diameternya sehingga terjadi penebalan pada batang. sehingga
tanaman yang tumbuh pada tempat terbuka mempunyai tendensi untuk menjadi
pendek dan kekar Cahaya matahari mempunyai fungsi yang sangat penting pada
aktivitas 39 fotosintesa, apabila terjadi penurunan aktivitas fotosintesa maka akan
terjadi perubahan . Dari semua radiasi Matahari yang dipancarkan, hanya panjang
gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu
panjanggelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).Cahaya
tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 -600 nm), biru
(410 - 500 nm), dan violet (< 400 nm).Masing-masing jenis cahaya berbeda
pengaruhnya terhadap fotosintesis.
141
2

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan terutama karena perannya dalam
kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta
pembungaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman.
2. Bagi pertumbuhan tanaman ternyata pengaruh cahaya selain ditentukan oleh
kualitasnya ternyata ditentukan intensitasnya. Ketika intensitas cahaya tinggi sel-
sel daun akan berukuran lebih kecil, jumlah klorofil lebih sedikit, serta tilakoid pada
daun menggumpal sehingga hal ini menyebabkan ukuran daun lebih besar serta jumlah
daun pada tanaman lebih banyak.
3. Cahaya matahari yang maksimal pada permukaan daun akan menyebabkan proses
fotosintesis berjalan optimal sehingga proses fotosintesis makanan akan berjalan
dengan efektif. . Tanaman yang tumbuh pada daerah yang terlindung dari cahaya
matahari oleh tanaman lain akan menampakkan ciri khusus dimana pertumbuhannya
akan lambat dibanding yang menerima paparan cahaya matahari secara langsung.
4. Selisih pertumbuhan paling besar pada tanaman saga (Adenanthera pavonina)
pada kondisi terbuka.
5. Selisih pertumbuhan paling kecil yaitu dibawah naungan pada tanaman
lamtoro (Leucaena leucocephala).

Saran
Sebaiknya praktikum yang berjudul “Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman” dilakukan didalam laboratorium sehingga seluruh
praktikan dapat bekerja bersama dan mengerti mengenai peranan dari cahaya
tersebut.
13

DAFTAR PUSTAKA

Aji IML, Sutriono R, Yudistira. 2015. Pengaruh Media Tanam dan Kelas
Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Benih Gaharu (Gyrinops
versteegii). Jurnal Media Bina Ilmiah ,9(5) : 1-10.

Archita A. 2015. Pengaruh Intensitas Cahaya Rendah Terhadap Keragaan Sifat


Agronomis Tanaman Temu-temuan. Jurnal Penelitian Tanaman, 8(3): 101-
111.

Ariany. 2013. Pengaruh Kuantitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Kadar


Antosianin Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) Secara In Vitro.
Jurnal Agrotekbis,1(5) : 413-420.

Astawan. 2016. Pengaruh Berbagai Intensitas Naungan Terhadap Pertumbuhan


Semai Eboni .Jurnal Warta Rimba ,3(2) : 103-110.

Buntoro BH, Rogomulyo R, Trisnowati S. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang


Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Temu Putih
(Curcuma zedoaria L.). Vegetalika, 3(4): 29-39.

Maghfiroh J. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman.


In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 1(1): 51-58.

Ningsih RSM. 2019. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Kacang Merah. Jurnal Agronomi, 7(1): 1-6.

Putri, Kelik, dan Windra Sukma. Mekanisme Tumbuhan Menghadapi Kekeringan.


Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan Dan Sains, 186–94

Raharjeng. 2015. Dampak Naungan Terhadap Perubahan Karakter Agronomi dan


Morfoisiologi Daun Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill).
Jurnal Floratek ,3(10) : 26-35.

Smith. 2014. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Tanaman . Jurnal Buletin


Anatomi dan Fisiologi,18(2) : 29-38.

Soeprapto H. 2015. Manfaat Cahaya Bagi Algae Khususnya Chlorophyta. Pena


Akuatika: Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 1(1).

Tika YY, Sudarti S. 2021. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan


Tanaman Kunyit. Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya, 2(2): 52-57.

Wijayanto, Azis. 2013. Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji dan Arang Sekam
Padi Sebagai Media Sapih Untuk Cempaka Kuning (Michelia champaca).
Jurnal Sylva Lestari, 2(3) : 49-58.
14

Wimudi M, Fuadiyah S. 2021. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan


Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). In Prosiding Seminar Nasional
Biologi, 1(1):587-592.

Yunita. 2013. Pelita Perkebunan Pertumbuhan Planlet Coffea arabica L. pada


Berbagai Warna Pencahayaan pada Tahap Perkecambahan Embrio Somatik
In Vitro. Jurnal Sylva Lestari,28(3) : 145 –153.

Zainal A, Hasbullah F, Akhir N, Hervani D. 2022. Pengaruh Intensitas Cahaya


Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Kalsium Oksalat Tanaman Talas
Putih (Xanthosoma sp). Jurnal Pertanian Agros, 24(2): 514-525.
15
LAMPIRAN

Gambar 1. Pengamatan hari ke 1 Gambar 2. Pengamatan hari ke 2

Gambar 3. Pengamatan hari ke 3 Gambar 4. Pengamatan hari ke 4

Gambar 5. Pengamatan hari ke 5 Gambar 6. Pengamatan hari ke 6


16

Gambar 7. Pengamatan hari ke 7

Anda mungkin juga menyukai