Disusun Oleh :
Syifa Harahap 221201066
Silinia Kristiani Hulu 221201076
Oga Hutagalung 221201157
Immanuel Mahotna Sitinjak 221201168
Rio Rifaldo Sitorus 221201171
Kelompok 8
HUT 2D
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik dan tepat waktu. Laporan Praktikum Silvika ini ditulis untuk
melengkapi tugas Praktikum Silvika dan sebagai syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada
dosen penanggung jawab Afifudin Dalimunthe SP, MP serta seluruh asisten
Praktikum Silvika yang sebagai pembimbing sekaligus informan yang dengan
sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum Silvika ini masih banyak
kesalahan dalam penulisan maupun percobaan. Oleh karena itu, penulis akan
berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya. Penulis juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
Laporan Praktikum Silvika ini bisa memberikan manfaat bagi pembacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
i
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat.......................................................................................6
Alat dan Bahan.............................................................................................6
Prosedur Praktikum......................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil..............................................................................................................8
Pembahasan..................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan.................................................................................................11
Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Data Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucochephala) perlakuan tanpa naungan...................
2. Data Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucochepala) perlakuan dibawah naungan................
iii
DAFTAR GRAFIK
No Teks Halaman
1. Grafik Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucochephala) perlakuan tanpa naungan................
2. Grafik Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucochepala) perlakuan dibawah naungan.............
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cahaya matahari, suhu, CO2, air, dan nutrisi tanaman termasuk faktor
penunjang utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi,
salah satu faktor penting bagi syarat tumbuh tanaman yaitu cahaya matahari atau
radiasi matahari yang sangat menentukan terhadap aktivitas organisme di alam,
tanpa bermaksud untuk mengurangi pentingnya unsur-unsur lainnya didalam
mempengaruhi proses fisiologi tanaman. Radiasi matahari terdiri dari spectra
ultraviolet (panjang gelombang < 0,38 m yang berpengaruh merusak karena daya
bakarnya sangat tinggi, spectra photosynthetically active radiation yang berperan
membangkitkan proses fotosintesis dan spectra infra merah yang merupakan
pengatur suhu udara. Spektra radiasi PAR dapat dirinci menjadi pita-pita
spectrum yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu (Reskynawati,
2014).
Tanaman secara menakjubkan dapat beradaptasi pada berbagai kondisi
lingkungan cahaya, dari kondisi sangat gelap di bawah kanopi ekosistem hutan
sampai kondisi sangat terang di daerah gurun pasir dan puncak pegunungan. Pada
kondisi lingkungan cahaya yang rendah, tanaman harus dapat menyerap cahaya
dengan cukup untuk dapat tetap hidup. Untuk dapat melakukan hal ini, mereka
harus memaksimumkan terhadap jumlah cahaya yang diserap. Sebaliknya, pada
kondisi lingkungan cahaya yang tinggi, selain tanaman harus memaksimumkan
kapasitas penggunaan cahaya, mereka juga harus mempunyai kemampuan
menangani kelebihan cahaya ketika cahaya matahari yang mereka terima lebih
besar dari kapasitas fotosintesisnya (Arifin, 2015).
Cahaya matahari, suhu, CO2, air, dan nutrisi tanaman sebagai faktor
penunjang utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi,
pada karya tulis ini hanya akan dibahas satu parameter penting bagi syarat tumbuh
tanaman yaitu cahaya matahari atau radiasi matahari yang sangat menentukan
terhadap aktivitas organisme di alam, tanpa bermaksud untuk mengurangi
pentingnya unsur-unsur lainnya didalam mempengaruhi proses-proses fisiologi
tanaman. Hampir 99% dari energi yang dipergunakan bumi berasal dari cahaya
matahari dan sisanya berasal dari aktivitas vulkanik, proses penghancuran sisa-
sisa organisme yang telah mati dan juga merupakan proses fermentasi serta ada
pembakaran fosil-fosil yang tersimpan dalam tanah, seperti gas alam, minyak
bumi, batu bara, mineral, panas bumi, dan air terjun (Utami, 2018).
Perbedaan tingkat naungan mempengaruhi intensitas cahaya, suhu udara,
kelembaban udara dan suhu tanah lingkungan tanaman, sehingga intensitas cahaya
yang diterima oleh tanaman berbeda dan mempengaruhi ketersediaan energy
cahaya yang akan diubah menjadi energi panas dan energi kimia. Semakin besar
tingkat naungan (semakin kecil intensitas cahaya yang diterima tanaman) maka
suhu udara rendah, kelembaban udara semakin tinggi. Kelembaban udara yang
terlalu rendah dan terlalu tinggi akan menghambat pertumbuhan dan pembungaan
tanaman. Kelembaban udara dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena
dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Laju fotosintesis meningkat dengan
meningkatnya kelembaban udara sekitar tanaman. Dengan intensitas cahaya yang
rendah, tanaman menghasilkan daun lebih besar, lebih tipis dengan lapisan
epidermis tipis, jaringan palisade sedikit, ruang antar sel lebih lebar dan jumlah
stomata lebih banyak. Sebaliknya pada tanaman yang menerima intensitas cahaya
tinggi menghasilkan daun yang lebih kecil, lebih tebal, lebih kompak dengan
jumlah stomata lebih sedikit (Maghfiroh, 2017).
Intensitas cahaya matahari yang diterima pada permukaan bumi di
tentukan oleh letak lintang dan musim. Jika ditinjau secara langsung, hubungan
radiasi matahari dengan sifat pertumbuhan tanaman maupun mahluk lain, maka
dapat dilihat dari pengaruh intensitas, kualitas, dan lama penyinaran. Dilihat dari
segi fisika maka radiasi matahari yang lebih popular dengan sebutan cahaya
matahari, memiliki sifat kembar yakni sebagai gelombang cahaya (gelombang
elektro magnetik) dan sebagai partikel (foton) yang dikaitkan dengan kualitas dan
kuantitas cahaya, sehingga cahaya matahari dapat dibagi dua kategori yaitu
kualitas dan kuantitas cahaya. Cahaya dapat mempengaruhi perkembangan
tumbuhan secara in vitro (lingkungan yang terkontrol) dan in vivo (proses
prosedur) (Siahaan, 2018).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Silvika yang berjudul "Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman" ini adalah untuk mengetahui respon dan perubahan pada
pertumbuhan tanaman dalam berbagai kondisi cekaman cahaya.
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur
1. Diambil semai dan ditanam dalam polybag sebanyak 3 semai 2 kali ulangan
dengan variasi jenis sebanyak 2.
2. Dipelihara semai sampai berumur 1 minggu.
3. Diukur pertumbuhan tinggi dan jumlah daun (mengambil sampel).
4. Dicari lokasi yang mempunyai variasi naungan 3 tingkatan, kemudian
mengukur cahaya yang masuk, kondisi suhu dan kelembabannya.
5. Diletakkan bibit pada kondisi cahaya yang berbeda, yaitu:
1) Dibawah naungan (open area)
2) Tanpa naungan
6. Diamati pertumbuhan tanaman setiap hari selama 1 minggu dengan mencatat
tinggi dan jumlah daun.
7. Dilakukan pemeliharaan setiap hari dengan penyiraman dan pembersihan
gulma.
Contoh Tabel
Tabel 1. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman
No Hari/Tanggal Tinggi Semai (cm)
U1 U2 U3
Total
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari Praktikum Silvika yang berjudul “Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman” adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) tanpa naungan
No Hari/Tanggal Tinggi Semai (cm)
U1 U2 U3
1 Senin, 04/05/2023 10 cm 11,5 cm 10 cm
2 Selasa, 05/05/23 10 cm 11,5 cm 10 cm
3 Rabu, 06/05/23 10 cm 11,5 cm 10,5 cm
4 Kamis, 07/05/23 10 cm 11,5 cm 10,5 cm
5 Jumat, 08/05/23 10 cm 11,5 cm 11 cm
6 Sabtu, 09/05/23 10 cm 12 cm 11,5 cm
7 Minggu, 10/05/23 10,5 cm 12 cm 12 cm
Total 10, 5 cm 12 cm 12 cm
Pembahasan
Dari hasil praktikum yang berjudul “Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan” Pada praktikum menggunakan 2 perlakuan 3 ulangan yang luar
naugan dan 3 ulangan dibawah naugan dapat kita lihat bahwa pertumbuhan dari
bibit lamtoro (Leucaena lucocephala) dan saga (Adenanthera pavonina) juga
ditentukan oleh intensitas cahaya yang masuk atau cahaya yang diserap. Dari data
diatas dapat dilihat bahwa bibit akan tumbuh lebih subur jika diletakkan dibawah
setengah naugan, seperti pernyataan dari Saifulloh, 2015 menyebutkan bahwa
karena dengan adanya dibawah setengah naungan tumbuhan akan tumbuh dengan
subur. Jika sering dibiarkan diluar naugan maka tumbuhan akan mati dan
memperlambat pertumbuhan.
Bibit lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan perlakuan tanpa naungan
pada setiap pengulangan tinggi nya terus bertambah pada U1 10,5 cm, U2 12 cm,
dan U3 12 cm hal ini sesuai dengan peryataan Putra, 2016 menyatakan bahwa
tanaman yang terkena cahaya matahari langsung memiliki batang yang kokoh dan
juga memiliki warna yang lebih segar dibandingkan dengan yang berada di bawah
naungan. Pada kondisi intensitas cahaya yang tinggi, energi yang berlebihan10
diserap oleh klorofil dan dilanjutkan mengekstrak elektron yang berasal dari air.
Hal ini disebabkan karena semai lamtoro yang berada dibawah naungan
sulit untuk bersaing melawan tegakan-tegakan lain yang jauh lebih tinggi demi
memperebutkan cahaya matahari dan air hujan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Ferry, 2018 yang menyatakan bahwa dengan adanya naungan dapat
menyebabkan rendahnya foton yang dapat diserap. Apabila cahaya dalam keadaan
terang dan temperature tinggi, akan mengakibatkan membukanya stomata. Secara
langsung intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan melalui proses
fotosintesis, pembukaan stomata dan sintesis klorofil, sedangkan pengaruhnya
terhadap pembesaran dan differensiasi sel terlihat pada pertumbuhan tanaman dan
ukuran serta struktur daun dan batang.
Kebutuhan terhadap cahaya juga berbeda-beda. Meskipun lamtoro tanaman
toleren tapi ada waktunya dia juga memerlukan cahaya untuk melanjutkan
pertumbuhannya yaitu pada saat ditanam kelapangan dan tingginya juga sudah
mencukupi untuk dipindahkan ke lapangan. Cahaya sangat diperlukan tanaman
untuk pembentukan karbohidrat, perbedaan keduanya hanya terletak pada
masalah waktu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Naomi, 2018 yang
menyatakan bahwa dari segi kualitas tanaman , tanaman yang tahan cahaya akan
lebih kuat terhadap ancaman hama, cuaca ekstrim. Hal ini karena disebabkan oleh
karena sudah terbiasa dengan cuaca yang berubah-ubah dan kayunnya juga
keras ,sehingga tidak mudah patah dan tidak akan menjadi rusak jika tanaman
cukup akan air dan cahaya.
Untuk media tanam dengan perlakuan meletakkan bibit pada kondisi
cahaya dengan kondisi terbuka (open area) dengan menggunakan top soil dan
semai yang digunakan adalah Lamtoro (Leucaena leucocephala). Suryaningsih
(2020) menyatakan bahwa tanaman yang berada di luar naungan menghasilkan
bobot segar tanaman yang lebih tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa tanaman
membutuhkan cahaya yang penuh untuk mendukung pertumbuhannya. Tingginya
bobot segar tanaman pada perlakuan tanpa naungan ini didukung dengan hasil
jumlah daun, diameter batang, luas daun dan volume akar tanaman yang lebih
tinggi daripada tanaman dengan perlakuan naungan. Berkurangnya energi cahaya
matahari di dalam naungan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu
sehingga produksi biomassa tanaman menjadi rendah. Jika oksidasi spesies
radikal bebas tinggi maka akan terjadi penumpukan di dalam sel sehingga dapat
merusak komponen sel. Kualitas cahaya mempengaruhi pembuahan stomata
cahaya bekerja di mesofil, yang lalu mengirim pesan kepadasel penjaga.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Salah satu faktor penting bagi syarat tumbuh tanaman yaitu cahaya
matahari atau radiasi matahari yang sangat menentukan terhadap aktivitas
organisme di alam, Penyinaran oleh matahari sangat berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman, tanaman akan tumbuh dengan baik jika ketersediaan
cahayanya juga memenuhi komponen. Cahaya sangat besar artinya bagi
tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti
fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembungaan, pembukaan dan penutupan
stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.
Saran
Sebaiknya praktikan memahami tentang materi yang akan dipraktikumkan
supaya memperoleh hasil yang baik. Sebaiknya praktikan mengamati
perkembangan bibit setiap harinya. Sebaiknya praktikan mencatat data
pertumbuhan tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) secara berkala seperti
tinggi pohon agar memperoleh data yang akurat, serta sebaiknya praktikan lebih
aktif bertanya akan setiap metode dan prosedur yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA