Anda di halaman 1dari 36

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TEMPEH LUMAJANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 130 Tempeh LUMAJANG
Telepon (0332) 520670 Fax (0334) 520670 e-mail:smantempeh 1@gmail.com

MAKALAH
PEMANASAN GLOBAL & DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
SEMESTER GENAP

Guru Pengajar :
Marsini, S.Pd

Nama Anggota Kelompok :


Rey Ramada Sari (27)
Julia Alda Gunawan (9)
Valentin Sri Wahyuni (36)
Mochammad Arifianto (11)
Shabrina Keisya Az Zahra (32)
Rendra Agustin Fortonella (26)

XI MIPA 3
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “PEMANASAN GLOBAL & DAMPAKNYA BAGI
KEHIDUPAN” ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga
kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaat-Nya.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Fisika, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap
penyusunan hingga selesainya makalah tantang “PEMANASAN GLOBAL &
DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN” ini. Harapan kami semoga makalah yang telah
tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki
bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.

Lumajang, Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Judul Halaman

Halaman Judul ............................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

I. 2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1


I. 3. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
I. 4. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Definisi Pemanasan Global .................................................................... 3
II. 2. Sejarah Perubahan Iklim ........................................................................ 3-4

II. 3. Tujuan dan Pentingnya penanganan Pemanasann Global ..................... 4

BAB III. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

III. 1. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca ................................................... 5-6

III. 2. Deforestasi ............................................................................................ 6

III. 3. Polusi .................................................................................................... 7

III. 4. Penggunaan Energi Fosil ..................................................................... 7

III. 5. Perubahan Penggunaan Lahan ............................................................ 8

BAB IV. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

IV. 1. Perubahan Iklim yang Ekstrem .......................................................... 9

IV. 2. Kenaikan Permukaan Laut ................................................................. 9-10

IV. 3. Kerusakan Lingkungan ...................................................................... 10

IV. 4. Gangguan Pada Ekosistem dan Keaneragaman Hayati ..................... 10-11

IV. 5. Dampak Pada Kesehatan Manusia ..................................................... 11

iii
BAB V. SOLUSI PEMANASAN GLOBAL

V. 1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca ................................................. 12

V. 2. Penggunaan Energi Terbarukan ........................................................... 12

V. 3. Penghijauan .......................................................................................... 12

V. 4. Peningkatan Efisiensi Energi ............................................................... 13

V. 5. Pengurangan Limbah Sampah dan Pengelolaan Sampah Yang Baik .. 13

BAB VI. POLITIK DAN HUKUM TENTANG PEMANASAN GLOBAL

VI. 1. Peran Pemerintah Dalam Pemanasan Global ...................................... 14

VI. 2. Teknologi Terbaru Tentang Pemanasan Global .................................. 14

VI. 3. Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon ............................ 14

VI. 4. Pengembangan Mobil dan Transportasi Ramah Lingkungan .............. 15

VI. 5. Penggunaan Teknologi Canggih Dalam Pengelolaan Sampah

dan Limbah ......................................................................................... 15-16

VI. 6. Penggunaan Teknologi Baru Dalam Pengolahan Energi Terbarukan .. 16

BAB VII. LATIHAN SOAL

VII. 1. Soal ..................................................................................................... 17-24

VII. 2. Essai .................................................................................................... 24

VII. 3. Penyelesaian ....................................................................................... 25-30

BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

VIII. 1. Kesimpulan ......................................................................................... 31

VIII. 2. Saran ................................................................................................... 31

VIII. 3. Daftar Pustaka .................................................................................... 32

iv
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah
Pemanasan global (global warming) merupakan salah satu contoh dari apa yang disebut
perubahan iklim. Dimana perubahan iklim secara umum didefinisikan sebagai perubahan
variable iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu antara 50 – 100
tahun. Sedangkan variabel iklim yang dimaksud antara lain adalah temperatur/ suhu udara,
kelembaban udara, tekanan atmosfer, kondisi awan, intensitas sinar matahari, curah
hujan, dan angin (Bayong, 1987).
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi (Utina, 2008). Ketidakseimbangan ekosistem di bumi ini
juga ditandai dengan meningkatnya populasi dunia dari tahun ke tahun. Populasi
masyarakat dunia yang terus bertambah pada saat ini tak dapat dipisahkan dari
perkembangan teknologi, ekonomi, dan budaya masyarakat dunia.
Penyebab pemanasan global diantaranya adalah :
a) Peningkatan emisi gas rumah kaca
b) Deforestasi
c) Polusi
d) Penggunaan energi fosil
e) Perubahan penggunaan lahan
Dampak dari pemanasan global adalah perubahan iklim yang drastis, kenaikan permukaan
laut, kerusakan lingkungan, gangguan pada ekosistem dan keaneragaman hayati. Solusi untuk
mengurangi pemanasan global adalah dengan cara pengurangan emisi gas rumah kaca,
penggunaan energi terbarukan, penghijauan, peningkatan efisiensi energi, pengurangan
limbah dan pengelolaan sampah yang baik.

I. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi dari pemanasan global ?
2. Apa tujuan dan pentingnya penanganan pemanasan global ?
3. Bagaimana terjadinya pemanasan global ?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global ?
5. Apa dampak pemanasan global bagi kesehatan ?
6. Bagaimana solusi pemanasan global ?
7. Apa peran pemerintah dalam mengatasi pemanasan global ?

I. 3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai definisi dari pemanasan global
2. Memberikan informasi tentang tujuan dan pentingnya pemanasan global
3. Mengetahui cara terjadinya pemanasan global
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global
5. Memberikan informasi tentang dampak pemanasan global bagi kesehatan
6. Memberikan solusi penanganan pemanasan global
7. Mengetahui peran pemerintah dalam mengatasi pemanasan global

1
I. 4 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan, referensi pembaca,
dan juga untuk mengingatkan kembali mengenai fenomena pemanasan global di bumi, dari
definisi, tujuan penanganan, dampak yang ditimbulkan dan juga solusi mengatasi pemanasan
global.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Definisi Pemanasan Global
Kenaikan suhu muka bumi global atau biasa dikenal dengan istilah pemanasan
global (global warming) merupakan salah satu contoh dari apa yang disebut perubahan
iklim. Dimana perubahan iklim secara umum didefinisikan sebagai perubahan variabel
iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu antara 50 – 100 tahun.
Sedangkan variabel iklim yang dimaksud antara lain adalah temperatur/ suhu udara,
kelembaban udara, tekanan atmosfer, kondisi awan, intensitas sinar matahari, curah
hujan, dan angin (Bayong, 1987).
Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di
atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) sehingga terjadi peningkatan suhu bumi.
Pemanasan global (global warming) merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem
di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di
bumi. Global warming adalah suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer ,
laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir.

II. 2. Sejarah Perubahan Iklim


Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi isu lingkungan yang paling banyak
dibicarakan saat ini, baik pada tataran ilmiah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
manusia berkontribusi pada pemanasan global melalui perubahan pada jumlah gas-gas rumah
kaca (GRK) di atmosfer. Gas-gas rumah kaca mempengaruhi iklim dengan cara mengubah
radiasi sinar matahari yang masuk dan radiasi infra merah yang keluar. Hal ini dapat
menyebabkan pemanasan atau pendinginan sistem iklim. Sejak dimulainya revolusi industri
(sekitar tahun 1750), efek keseluruhan kegiatan manusia pada iklim adalah pemanasan
(IPCC, 2007).
Peningkatan suhu permukaan bumi telah mengakibatkan naiknya permukaan laut dengan
kemampuan menenggelamkan pulau-pulau di kawasan pesisir di seluruh dunia. Menurut
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2007), dalam salah satu skenarionya
menyatakan bahwa dalam 100 tahun terakhir, terjadi peningkatan permukaan air laut setinggi
25-59 cm. Greenpeace-1998 memperkirakan pada tahun 2100 akan terjadi peningkatan air
laut setinggi 15-95 cm. Peningkatan permukaan air laut setinggi 1 m misalnya dapat
menyebabkan hilangnya 1% daratan Mesir, Belanda 6%, Bangladesh sebesar 17,5%, dan
80% Kepulauan Marshall (Fred Pearce, 2002). Pencairan es di kutub yang diakibatkan oleh
peningkatan suhu permukaan bumi akan meningkatkan risiko banjir, penurunan persediaan
air, dan mengancam sedikitnya seperenam penduduk dunia (Dahuri, 2007). Risiko banjir
meningkat drastis di negara-negara yang berada pada dataran rendah seperti Bangladesh,
Vietnam, pulau-pulau kecil di Karibean, pulau-pulau di Pasifik, dan di kepulauan Indonesia,
terutama di pesisir utara Jawa dan Kalimantan. Kota-kota seperti New York, London, Kairo,
dan Jakarta juga menjadi sangat rentan terhadap bahaya banjir. Perubahan iklim juga
menyebabkan negara-negara kepulauan seperti Karibia, Fiji, Samoa, Vanuatu, Jepang,
Filipina, serta Indonesia terancam tenggelam.
Kegiatan manusia sejak era industri yang dibangun dengan sumber dari batu bara, minyak
bumi, dan gas, telah menghasilkan GRK utama yang konsentrasinyaa terus meningkat secara
drastis. Gas-gas rumah kaca utama adalah karbon dioksida (CO2 ), metan (CH4 ) dan
dinitrogen oksida (N 2O). Laporan Fourth Assesment IPCC 2007 menyatakan bahwa
konsentrasi CO 2 saat ini adalah 379 ppm dan metana lebih besar dari 1774 ppb keduanya
3
dipastikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masa- masa sekitar 650 ribu tahun yang
lalu (masa-masa di mana konsentrasi CO2 berkisar antara 180-300 ppm dan metana antara
320-790 ppb).
Laju perubahan saat ini sangat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya peningkatan
konsentrasi CO2 belum pernah melampaui 30 ppm dalam seribu tahun. Saat ini CO2 telah
meningkat sebesar 30 ppm hanya dalam 17 tahun terakhir. Konsentrasi CO2 di udara
diproyeksikan dapat mencapai 490-1260 ppm. Angka ini berarti 75-350% di atas
konsentrasinya sebelum revolusi industri. Hal ini menyebabkan suhu permukaan bumi naik
sekitar 0,6°C atau ± 0,2°C sejak abad ke-19 dan sekitar 0,4°F atau 0,2-0,3°C selama 25 tahun
terakhir ini (NCDC, 2007).

II. 3. Tujuan dan Pentingnya Penanganan Pemanasan Global


Mengapa kita harus peduli pada pemanasan global, seberapa penting sih?
Perubahan iklim saat ini dapat mempengaruhi masa depan bumi kita, karena ia juga dapat
memusnahkan beberapa spesies makhluk hidup yang tinggal di planet ini. Bentuk kepedulian
yang bisa kita berikan untuk mengurangi efek negatif dari adanya perubahan iklim global
dapat dilakukan dengan cara membatasi penggunaan bahan bakar fosil pada aktivitas industri
serta mengubah pola makan dan hidup kita agar lebih bersahabat terhadap keberlangsungan
hidup bumi di masa depan.

4
BAB III
PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Beberapa penyebab pemanasan global adalah gaya hidup, pola konsumsi dan pertumbuhan
penduduk yang tidak teratur, ditambah dengan beragam aktivitas manusia yang adakalanya
merusak lingkungan. Berikut ini diuraikan beberapa penyebab adanya pemanasan global :

III. 1. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca


Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan tujuan
agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap di dalam
bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat. Hal ini biasa
dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok tanam dapat tetap
berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin.
Pada prinsipnya, efek rumah kaca sama dengan kondisi yang terjadi pada rumah kaca,
dimana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi
hangat. Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari disebut gas rumah kaca.
Yang termasuk gas rumah kaca yang ada di atmosfer antara lain adalah karbon dioksida
(CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC).

Secara alamiah, gas rumah kaca dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari, namun sejak
tahun 1950-an emisi gas CO2 meningkat secara drastis yang disebabkan oleh semakin
majunya industri yang berbanding lurus dengan konsumsi energi. Sumber penghasil gas
rumah kaca seringkali kita jumpai di sekeliling kita, misalnya penggunaan energi listrik,
aktivitas menggunakan kendaraan bermotor, juga membakar sampah. Bahkan dalam sepiring
makanan kita dapat ditelaah sumber karbon yang merupakan penyumbang gas rumah kaca.
Nasi dan sayuran berasal dari pertanian yang menggunakan pestisida, daging berasal dari
peternakan dimana kotoran hewannya menghasilkan gas metana. Limbah makanan dari sisa
makanan yang membusuk juga menghasilkan gas metana.

5
Efek rumah kaca sejatinya dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi, supaya perbedaan suhu
antara siang dan malam tidak terlalu besar. Namun efek rumah kaca yang berlebihan akan
menyebabkan pemanasan global dimana suhu di bumi akan naik secara signifikan yang
ditandai dengan hal-hal antara lain mencairnya es di kutub, rusaknya ekosistem, naiknya
ketinggian permukaan air laut dan perubahan iklim yang ekstrim.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain :
• Efisiensi penggunaan energi listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan
serta mencabut alat elektronik dari sumber listrik
• Mengendalikan jejak karbon dengan mengurangi frekuensi menggunaan kendaraan
bermotor pribadi
• Mengurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik.
Gunakan tempat minum dan sedotan yang dapat dipakai ulang.
• Mengelola sampah yang dihasilkan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan
memisahkan sampah organik dan nonorganik
• Kurangi penggunaan kertas dengan cara mencetak bolak balik atau menggunakan
kertas bekas

III. 2. Deforestasi
Deforestasi, atau pengurangan luas hutan secara besar-besaran, dapat berkontribusi pada
pemanasan global. Hutan memiliki peran penting dalam menyeimbangkan siklus karbon di
bumi, dimana pohon dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya
dalam tubuh mereka. Ketika hutan ditebang atau terbakar, karbon dioksida yang sebelumnya
disimpan dalam pohon dilepaskan ke udara.
Deforestasi juga dapat memengaruhi iklim dan lingkungan lokal dan global. Hutan
membantu menjaga keseimbangan lingkungan hidup dengan menyediakan sumber daya alam
dan habitat untuk banyak spesies hewan dan tumbuhan. Ketika hutan dihapus, ekosistem
yang kompleks ini dapat terganggu, mengakibatkan perubahan dalam iklim dan kondisi hidup
di sekitarnya.
Deforestasi juga dapat memengaruhi ketersediaan air dan iklim. Hutan membantu menjaga
ketersediaan air dengan menahan air hujan dan mengalirkannya ke sungai dan laut. Ketika
hutan ditebang, tanah menjadi lebih kering dan air hujan lebih mudah mengalir ke laut
daripada tersimpan dalam tanah. Hal ini dapat mengakibatkan kekeringan yang parah dan
banjir yang lebih sering terjadi.
Untuk mengurangi dampak deforestasi pada pemanasan global, langkah-langkah harus
diambil untuk membatasi deforestasi dan mendorong restorasi hutan yang rusak. Ini dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap
pembalakan liar, mengadopsi teknologi dan praktik kehutanan yang berkelanjutan, dan
memberikan insentif untuk menanam kembali atau memulihkan hutan yang rusak. Dengan
tindakan ini, kita dapat mempertahankan lingkungan hidup dan membantu memerangi
pemanasan global.

6
III. 3. Polusi
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata bumi yang disebabkan oleh
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon
dioksida, metana, dan nitrous oksida dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai aktivitas
manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan limbah industri. Gas-gas ini
menahan panas di atmosfer dan mempertahankan suhu bumi yang cukup untuk mendukung
kehidupan. Namun, jika konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat, maka suhu rata-rata
bumi akan terus meningkat, yang dapat menyebabkan perubahan iklim yang signifikan dan
mempengaruhi kehidupan di bumi.

Polusi juga dapat berkontribusi pada pemanasan global dengan cara meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar
fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang meningkatkan konsentrasi di atmosfer.
Deforestasi juga berkontribusi pada peningkatan gas rumah kaca di atmosfer karena pohon
dapat menyerap karbon dioksida dari udara dan menyimpannya dalam tubuhnya. Ketika
hutan ditebang, karbon dioksida yang disimpan dalam pohon dilepaskan ke udara.
Dalam rangka untuk mengurangi dampak pemanasan global, kita perlu mengurangi emisi
gas rumah kaca dan mengambil tindakan mitigasi untuk mengurangi dampaknya. Ini dapat
dilakukan dengan cara seperti meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan penggunaan
energi terbarukan, meningkatkan transportasi publik, mengurangi emisi industri, dan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dengan upaya
bersama, kita dapat mengurangi polusi dan mencegah terjadinya pemanasan global yang
berbahaya

III. 4. Penggunaan Energi Fosil


Penggunaan energi fosil dalam pembangkit listrik, transportasi, industri, dan sektor lainnya
merupakan faktor utama dalam pemanasan global. Energi fosil seperti batu bara, minyak
bumi, dan gas alam menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan
nitrous oksida yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas ini
menahan panas di atmosfer dan mempertahankan suhu bumi yang cukup untuk mendukung
kehidupan. Namun, jika konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat, maka suhu rata-rata
bumi akan terus meningkat, yang dapat menyebabkan perubahan iklim yang signifikan dan
mempengaruhi kehidupan di bumi.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk
menghasilkan listrik merupakan sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan. Transportasi
juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca melalui pembakaran bahan bakar fosil dalam
kendaraan bermotor. Industri dan sektor lainnya juga menghasilkan emisi gas rumah kaca
melalui proses produksi dan penggunaan energi.
Untuk mengurangi dampak penggunaan energi fosil pada pemanasan global, perlu
dilakukan upaya untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan
seperti energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, dan biomassa. Ini dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan penggunaan teknologi dan praktik yang lebih efisien dalam
penggunaan energi, mengadopsi kebijakan dan insentif untuk mempromosikan penggunaan
energi terbarukan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mempertahankan
lingkungan hidup dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan upaya bersama, kita dapat
mengurangi penggunaan energi fosil dan mencegah terjadinya pemanasan global yang
berbahaya.

7
III. 5. Perubahan Penggunaan Lahan
Perubahan penggunaan lahan juga dapat berkontribusi pada pemanasan global. Manusia
sering mengubah penggunaan lahan dari hutan, padang rumput, atau lahan pertanian menjadi
perkotaan atau industri. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya penyerap karbon alami
seperti pohon dan padang rumput, dan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap emisi
karbon dari aktivitas manusia. Selain itu, perubahan penggunaan lahan juga dapat
mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan kerusakan ekosistem yang dapat
mempengaruhi ketersediaan air dan iklim.
Contoh perubahan penggunaan lahan yang signifikan adalah deforestasi, konversi lahan
hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan, dan urbanisasi. Kebanyakan perubahan
penggunaan lahan yang terjadi saat ini masih mengandalkan pembakaran bahan bakar fosil
untuk energi, transportasi, dan produksi industri. Pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan
emisi gas rumah kaca yang terus meningkat dan menyebabkan pemanasan global.
Untuk mengurangi dampak perubahan penggunaan lahan pada pemanasan global, perlu
dilakukan upaya untuk mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan,
mengembangkan lahan dengan cara yang lebih bijaksana, dan mengurangi pembangunan
tanah yang merusak lingkungan. Selain itu, pengembangan teknologi untuk energi terbarukan
dan berbagai solusi hijau lainnya juga dapat membantu mengurangi dampak perubahan
penggunaan lahan pada pemanasan global. Dengan mempertahankan lahan dan ekosistem
alam, kita dapat membantu memerangi pemanasan global dan menjaga keseimbangan
lingkungan hidup di bumi.

8
BAB IV
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global memiliki dampak yang luas dan serius pada lingkungan dan kehidupan
manusia di seluruh dunia. Beberapa dampak pemanasan global yang paling signifikan antara
lain :

IV. 1. Perubahan Iklim Yang Ekstem


Perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global, dimana terjadi peningkatan
gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda
serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia. Iklim berubah secara terus menerus
karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik,
variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya
perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan perubahan iklim? Berdasarkan data yang diterima
Indonesiabaik, ada beberapa faktor penyebab perubahan iklim, diantaranya:
a) Efek gas rumah kaca
b) Pemanasan Global
c) Kerusakan lapisan ozon
d) Kerusakan fungsi hutan
e) Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
f) Gas buang industri
Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus juga menimbulkan dampak tersendiri
bagi kehidupan masyarakat.
a) Curah hujan tinggi
b) Musim kemarau yang
c) berkepanjangan
d) Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
e) Terjadinya bencana alam angina putting beliung
f) Berkurangnya sumber air

IV. 2. Kenaikan Permukaan Laut


Pemanasan Global atau yang biasa disebut dengan Global Warming menurut Merriam –
Webster adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas dan
diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari
polusi. Pemanasan Global ini sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-19 dan diproyeksikan
akan terus berlangsung, dimana mayoritas kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan
abad ke-20 disebabkan oleh konsentrasi Gas Rumah Kaca yang meningkat tajam. Dewan
iklim dunia menyebutkan bahwa suhu rata-rata global dalam beberapa dekade terakhir telah
meningkat begitu juga dengan volume air laut yang menyebabkan permukaan air juga ikut
naik.
Fakta ini menjadi kabar buruk bagi daerah pesisir dan kota-kota besar disekitarnya.
Kenaikan permukaan laut disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu ekspansi termal (air laut
menghangat dan mengembang), dan kontribusi lapisan es (misalnya dari gletser, berbasis
daratan, lapisan es, dan es laut) karena meningkatnya pencairan. Kedua hal ini dapat terjadi
karena salah satu penyebab terjadinya Global Warming sendiri yaitu gas industri. Gas dari
industri ini akan menyebabkan pencemaran udara terutama karena asap pabriknya yang
berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Di dalamnya terkandung gas karbondioksida,
karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya, dimana kandungan tersebut yang telah
9
menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir. Peningkatan suhu bumi
inilah yang memicu pencairan lapisan es dan air laut yang menghangat dan mengembang,
sehingga akhirnya terjadi kenaikan permukaan laut tersebut.

IV. 3. Kerusakan Lingkungan


Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi
ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya
eksplorasi intensif (berlebihan) terhadap sumber daya alam, terutama hutan dan bahan
tambang yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama yang berupa
degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumberdayanya berfungsi sebagai penyangga
kehidupan hewan dan tumbuhan termasuk manusia.
Orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat
berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem
lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan
lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang memandang alam
sebagai bagian terpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggap bahwa
manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terjadinya kerusakan
lingkungan (White,1967, Ravetz,1971, Sardar, 1984, Mansoor, 1993 dan Naess, 1993).
Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung
jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Di samping itu paham
materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi telah ikut
pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup global
maupun lokal, termasuk di negara kita.

IV. 4. Gangguan Pada Ekosistem dan Keaneragaman Hayati


Kombinasi perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan aktivitas manusia telah menyebabkan
jatuhnya keanekaragaman hayati dan ekosistem global. Demikian hasil sebuah penelitian
baru yang diterbitkan pada Senin (27/1). Dilansir Science Daily, penelitian itu memberikan
gambaran menyangkut bagaimana ekosistem yang sangat beragam tersebut menghadapi
ancaman oleh kombinasi tiga faktor di atas yakni perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan
tekanan aktivitas manusia.
"Hutan tropis dan terumbu karang sangat penting bagi keanekaragaman hayati global,
sehingga sangat mengkhawatirkan bahwa mereka semakin terpengaruh oleh gangguan iklim
dan aktivitas manusia," terang pemimpin peneliti dari Embrapa Amazônia Oriental di Brasil
dan Lancaster University, Filipe França, dalam sebuah pernyataan.França menyebut banyak
ancaman lokal aktivitas manusia terhadap hutan tropis dan terumbu karang seperti
deforestasi, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi, yang mengurangi keanekaragaman
hayati dan fungsi ekosistem. Hal ini pada gilirannya, lanjut França, dapat membuat mereka
kurang mampu bertahan atau pulih kembali dari cuaca ekstrem.Sementara peneniliti lainnya
yang merupakan ahli ekologi kelautan dari Universitas Lancaster, Cassandra E. Benkwitt,
mengatakan perubahan iklim menyebabkan badai dan gelombang laut yang lebih intens.
Peristiwa ekstrem tersebut, sambungnya, dapat mengurangi penutup terumbu karang hidup
dan menyebabkan perubahan jangka panjang baik bagi karang itu sendiri maupun komunitas
ikan, yang diperparah oleh ancaman lokal aktivitas manusia. Hal itu juga berlaku sama
terhadap spesies dan satwa hutan tropis yang semakin berkurang atas meningkatnya frekuensi
cuaca ekstrem.
Kombinasi temperatur suhu yang lebih tinggi dengan musim kemarau yang lebih panjang
dan kekeringan lebih parah, juga menyebabkan penyebaran kebakaran hutan berskala besar di
hutan tropis yang belum pernah terjadi sebelumnya."Sejumlah konsekuensi ekologis pasca-
badai telah dicatat di hutan tropis: penghancuran tanaman akibat cuaca ekstrem ini

10
memengaruhi hewan, burung, dan serangga yang bergantung padanya untuk makanan dan
tempat berlindung," jelas Guadalupe Peralta dari Universitas Canterbury Selandia Baru,
dalam sebuah pernyataan.Penelitian ini menekankan kebutuhan mendesak dan strategi
konservasi baru semua negara untuk bertindak bersama memperbaiki dampak dari berbagai
ancaman terhadap hutan tropis dan terumbu karang, guna mencegah kerugian lebih lanjut di
tingkat ekosistem.

IV. 5. Dampak Pada Kesehatan Manusia


Ada beberapa gangguan kesehatan yang rentan terjadi sebagai dampak dari pemanasan
global, di antaranya:
a) Penyakit pernapasan
Pemanasan global menyebabkan polusi udara dan gas berbahaya lain terperangkap di
dalam Bumi. Hal ini bisa membuatnya mudah terhirup oleh manusia dan
meningkatkan risiko terjadinya penyakit pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif
kronis dan asma. Anak-anak adalah kelompok paling rentan terkena dampak dari
pemanasan global. Selain itu, polusi udara akibat pemanasan global juga dapat
merusak fungsi dan menghambat pertumbuhan paru-paru anak.
b) Penyakit menular
Perubahan iklim menyebabkan suhu udara naik dan curah hujan meningkat. Hal ini
berkaitan dengan peningkatan jumlah dan perluasan penyebaran hewan pembawa
penyakit, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Salah satu hewan pembawa
penyakit yang paling banyak ditemukan adalah nyamuk. Hewan ini menjadi perantara
berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan kaki gajah.
c) Penyakit mental
Perubahan iklim dapat memicu terjadinya bencana alam, seperti badai, banjir,
kekeringan, dan gelombang panas. Menghadapi bencana yang berkaitan dengan iklim
dan cuaca bisa ternyata bisa menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, dan
gangguan stres pascatrauma. Selain trauma akibat kehilangan rumah atau pekerjaan
meninggalnya sanak keluarga akibat bencana alam juga bisa menjadi pemicu berbagai
penyakit mental di atas. Paparan cuaca panas yang ekstrem pun memiliki kaitan yang
erat dengan meningkatnya penyalahgunaan alkohol dan bahkan kasus percobaan
bunuh diri. Efek pemanasan global juga dikaitkan dengan perilaku agresif dan
kekerasan dalam lingkungan masyarakat. Kelangkaan dan penurunan kualitas
makanan serta potensi peningkatan penyakit yang ditularkan oleh serangga, bisa
menjadi dampak dari pemanasan global yang berisiko menyebabkan penyakit mental.
Orang dengan gangguan kesehatan mental lebih rentan terkena dampak pemanasan
global. Hal ini karena beberapa jenis obat terkait masalah kejiwaan akan mengganggu
kemampuan seseorang untuk mengatur suhu tubuh dan sensitivitas tubuh mereka
terhadap udara panas.
d) Efek Pemanasan Global terhadap Angka Kematian
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perubahan iklim berisiko
menambah 250.000 jumlah kematian per tahun pada tahun 2030–2050. Hal ini terjadi
karena meningkatnya kasus malaria dan diare, kekurangan gizi pada anak, dan
pencemaran yang berdampak pada pola hidup tidak sehat. Paparan suhu tinggi yang
ekstrem pun bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan bahkan kematian langsung akibat
sengatan panas (heat stroke), terutama pada lansia.

11
BAB V
SOLUSI PEMANASAN GLOBAL
V. 1. Penggunaan Emisi Gas Rumah Kaca
Emisi gas rumah kaca adalah emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai
aktivitas manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Gas-gas rumah kaca itu
adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen
dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Beberapa upaya yang
dilakukan diantaranya melalui pemanfaatan energi baru terbarukan, termasuk pengembangan
biofuel, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang direncanakan sebagai yang
terbesar di Asia Tenggara, pengembangan ekosistem mobil listrik, serta pengembangan
industri berbasis clean energy.

V. 2. Penggunaan Energi Terbarukan


Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan
secara terus-menerus. Hal ini senada dengan keterangan International Energy Agency (IEA)
yang juga menyatakan bahwa energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam
yang diisi ulang terus menerus. Penggunaan energi terbarukan salah satunya adalah sebagai
PLTB atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, yang memanfaatkan tenaga angin untuk
menghasilkan energi. Energi angin ini kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin,
sehingga menghasilkan energi, contohnya seperti listrik.

V. 3. Penghijauan
Penghijauan memiliki pengertian luas sebagai segala upaya untuk memulihkan, memelihara
dan meningkatkan kembali kondisi lahan agar dapat bermanfaat secara optimal sesuai dengan
fungsinya semula.
Manfaat penghijauan :
a) Untuk pelestarian lingkungan
Salah satu manfaat penghijauan adalah pelestarian lingkungan. Penghijauan membuat
lingkungan lebih asri, sehat, dan tidak tercemar.
b) Menghasilkan lebih banyak oksigen
Dengan melakukan penghijauan, suhu suatu wilayah akan menurun. Sehingga ada
lebih banyak oksigen yang dikeluarkan.
c) Melindungi dari sinar matahari
Manfaat penghijauan adalah melindungi manusia dari paparan berlebih sinar
matahari. Pohon yang ditanam juga melindungi manusia dari angin kencang juga
debu.
d) Mengurangi pencemaran
Penghijauan dilakukan untuk mengurangi pencemaran karbondioksida dari kendaraan
bermotor serta asap pabrik.
e) Pencegah terjadinya bencana banjir serta erosi tanah
Manfaat penghijauan lainnya adalah mencegah terjadinya banjir serta erosi tanah.
Karena akar pepohonan mampu menyerap banyak air.

12
V. 4. Peningkatan Efisiensi Energi
Efisiensi energi atau ketepatgunaan tenaga adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, dalam menggunakan sebuah peralatan
atau bahkan sistem yang berhubungan dengan energi.
Penerapan efisiensi energi
a) Memperhatikan sistem ventilasi udara
b) Meminimalkan penggunaan listrik
c) Meminimalisir konsumsi energi perangkat elektronik
d) Perhatikan penggunaan air
e) Menggunakan panel surya
f) Mengolah air hujan.
Manfaat efisiensi energi
Manfaat yang pertama, efisiensi energi membuka lapangan kerja dan meningkatkan laba.
Manfaat kedua, langkah efisiensi energi meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat. Manfaat ketiga, efisiensi energi meningkatkan produktivitas industri.

V. 5. Pengurangan Limbah Sampah dan Pengelolaan Sampah Yang Baik


Cara mengurangi global warming selanjutnya dengan mengelola sampah dengan baik. Perlu
diketahui bahwa sampah makanan sehari-hari turut dapat menghasilkan gas metana yang
berkontribusi pada peningkatan gas rumah kaca.
Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengelola sampah dengan baik. Kita bisa
mengelola sampah yanag baik dengan cara memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti
logam, kaca, plastik, hingga organik. Usahakan untuk mendaur ulang beberapa sampah yang
masih bisa dipakai atau digunakan dalam hal lain. Untuk sampah organik, Anda bisa
mengolahnya menjadi pupuk kompos tanaman.

13
BAB VI
POLITIK DAN HUKUM TENTANG PEMANASAN GLOBAL
Indonesia memang tidak masuk dalam Negara yang memiliki kewajiban mengurangi emisi
sebagaimana tertuang dalam Protokol Kyoto. Namun demikian karena posisinya sebagai
Negara kepulauan dimana 65 % penduduknya tinggal di wilayah pesisir, akan rentan
terhadap dampak perubahan iklim berupa kenaikan air muka laut. Disamping itu, besarnya
penduduk yang masih bergantung pada sektor pertanian, akan terancam makin menipisnya
ketersediaan air, kekeringan dan perubahan pola hujan. Pemerintah mencanangkan Rencana
Aksi Nasional (RAN) dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Marilah coba kita cermati
target untuk dua sektor strategis yakni energi dan kehutanan.

VI. 1. Peran Pemerintah Dalam Pemanasan Global


Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global yaitu penanaman seribu
pohon agar dapat menyerap karbondioksida lebih banyak dan merubahnya dalam bentuk
oksigen.

VI. 2. Teknologi Terbaru Tentang Pemanasan Global


Karbon dioksida atau CO2 menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Gas tersebut
merupakan produk buangan dari kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar fosil atau
industri berat seperti semen dan baja. Industri semen dan baja secara langsung melepaskan
emisi karbon sebagai bagian dari proses produksi. Di negara-negara maju seperti Australia,
isu perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global menjadi fokus pemerintah.
Australia sendiri bertekat menjadi negara netral karbon pada tahun 2050. Guna mencapai
target, tentu saja industri semen dan baja cukup kesulitan. Oleh karena itu, para peneliti dari
Institut Teknologi Melbourne mengembangkan teknologi baru yang dirancang untuk
mencegah emisi karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dan dapat diintegrasikan dengan
lancar ke dalam proses industri yang ada.
Dilansir dari Science Daily, penelitian yang melibatkan kolaborasi multi-disiplin lintas
teknik dan sains ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Energy & Environmental Science
dengan judul Direct conversion of CO2 to solid carbon by Ga-based liquid metals pada 17
Januari 2022. Teknologi baru ini menawarkan cara untuk mengubah emisi karbon dioksida
dari proses produksi secara instan dan menguncinya secara permanen dalam keadaan padat.
Salah satu peneliti yang terlibat, profesor Torben Daeneke mengatakan penelitian dibangun di
atas pendekatan eksperimental sebelumnya yang menggunakan logam cair sebagai katalis.
"Metode baru kami masih memanfaatkan kekuatan logam cair, tetapi desainnya telah
dimodifikasi untuk integrasi yang lebih mulus ke dalam proses standar industri. Selain lebih
sederhana untuk ditingkatkan, teknologi baru ini secara radikal lebih efisien dan dapat
memecah CO2 menjadi karbon dalam sekejap," kata profesor Torben Daeneke.

VI. 3. Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan karbon


Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) adalah
teknologi yang mampu memitigasi lepasnya emisi gas rumah kaca (GRK). Emisi yang
ditangkap dapat berasal dari pemanfaatan bahan bakar fosil atau pembangkit listrik.

14
VI. 4. Pengembangan Mobil dan Transportasi Ramah Lingkungan
Mobil dan transportasi memiliki peran yang signifikan dalam menyumbang emisi gas
rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. Untuk mengatasi hal ini,
pengembangan mobil dan transportasi ramah lingkungan perlu dilakukan secara serius.
Beberapa contoh pengembangan mobil dan transportasi ramah lingkungan yang dapat
dilakukan antara lain :
a) Kendaraan listrik: Kendaraan listrik adalah salah satu solusi terbaik untuk mengurangi
emisi gas rumah kaca dari transportasi. Kendaraan listrik menghasilkan emisi yang
sangat sedikit atau bahkan tidak menghasilkan emisi sama sekali, karena mereka
menggunakan sumber energi yang bersih seperti listrik dari panel surya atau tenaga
angin.
b) Kendaraan hidrogen: Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang menggunakan sel
bahan bakar yang menghasilkan listrik dengan menggunakan hidrogen dan oksigen
dari udara. Kendaraan hidrogen dapat menghasilkan emisi air sebagai satu-satunya
produk sampingan, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
c) Kendaraan hybrid: Kendaraan hybrid menggabungkan mesin pembakaran dalam
dengan teknologi listrik, sehingga menghasilkan emisi yang lebih sedikit
dibandingkan kendaraan konvensional.
d) Transportasi massal: Transportasi massal seperti kereta api, bus, atau trem dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi individual karena dapat
mengangkut banyak orang dalam satu perjalanan.
Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
transportasi ramah lingkungan, seperti:
a) Mendorong penggunaan sepeda dan transportasi berjalan kaki dengan membangun
jalur sepeda yang aman dan nyaman, serta infrastruktur untuk pejalan kaki.
b) Meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan membangun kendaraan yang lebih ringan
dan memperbaiki mesin kendaraan agar lebih efisien dalam bahan bakar.
c) Mengembangkan infrastruktur pengisian baterai atau hidrogen yang mudah diakses
dan dapat diandalkan.
Pengembangan mobil dan transportasi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi
dampak pemanasan global yang dihasilkan dari transportasi, yang merupakan salah satu
penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di dunia.

VI. 5. Penggunaan Teknologi Canggih Dalam Pengelolaan Sampah dan Limbah


Penggunaan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah dan limbah dapat membantu
mengurangi dampak pemanasan global. Sampah dan limbah yang tidak diolah dengan benar
dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. Berikut
ini adalah beberapa contoh teknologi canggih dalam pengelolaan sampah dan limbah:
a) Pabrik daur ulang: Pabrik daur ulang menggunakan teknologi untuk mengolah
sampah menjadi produk baru, seperti kertas, plastik, atau bahan bangunan. Daur ulang
dapat mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir
dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sampah yang terurai.
b) Teknologi gasifikasi: Teknologi gasifikasi dapat mengubah sampah organik menjadi
gas metana yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Gas metana yang dihasilkan
dapat digunakan untuk memasok energi ke rumah, atau digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan.
c) Pengolahan limbah dengan bioteknologi: Teknologi bioteknologi dapat digunakan
untuk mengolah limbah organik menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk
atau sumber energi. Teknologi ini melibatkan penggunaan mikroorganisme untuk
menguraikan bahan organik.

15
d) Penggunaan sistem pengolahan limbah yang inovatif: Beberapa inovasi dalam
pengolahan limbah meliputi sistem pengolahan limbah menggunakan oksigenasi dan
sistem pengolahan limbah dengan sinar ultraviolet. Sistem pengolahan limbah dengan
oksigenasi menghasilkan air limbah yang lebih bersih, sedangkan sistem pengolahan
limbah dengan sinar ultraviolet dapat membunuh bakteri dan virus pada limbah.
Penggunaan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah dan limbah dapat membantu
mengurangi dampak pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dari
sampah dan limbah yang tidak diolah dengan benar. Selain itu, pengolahan sampah dan
limbah yang baik juga dapat membantu memperoleh sumber energi alternatif dan mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil

VI. 6. Penggunaan Teknologi Baru Dalam Pengolahan Energi Terbarukan


Pemanasan global menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup planet kita. Salah satu
penyebab pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas
rumah kaca. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita perlu beralih ke sumber energi
terbarukan seperti energi surya, angin, air, dan biomassa. Berikut adalah beberapa contoh
teknologi baru dalam pengelolaan energi terbarukan :
a) Baterai terbarukan: Teknologi baterai terbarukan dapat menyimpan energi dari
sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin. Teknologi ini dapat
membantu mengatasi tantangan dalam penggunaan energi terbarukan, yaitu
kurangnya kemampuan untuk menyimpan energi yang dihasilkan saat kondisi cuaca
ideal.
b) Sistem jaringan listrik cerdas: Sistem jaringan listrik cerdas adalah sistem distribusi
listrik yang mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dengan memantau
permintaan dan pasokan energi. Dengan sistem ini, energi terbarukan dapat
diintegrasikan dengan sistem distribusi listrik yang ada.
c) Teknologi turbin angin baru: Teknologi turbin angin baru yang lebih efisien dan tahan
lama telah dikembangkan. Turbin angin baru ini dapat menghasilkan lebih banyak
listrik dengan biaya yang lebih rendah.
d) Teknologi panel surya baru: Teknologi panel surya baru seperti panel surya fleksibel
dan panel surya berkinerja tinggi dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan energi
matahari dan mengurangi biaya produksi.
Penggunaan teknologi baru dalam pengelolaan energi terbarukan dapat membantu
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global. Selain itu, teknologi baru juga dapat membantu
meningkatkan efisiensi penggunaan energi terbarukan dan mempercepat transisi ke sumber
energi yang lebih berkelanjutan.

16
BAB VII
LATIHAN SOAL
VII. 1. Soal

1.
Perubahan Kenaikan suhu muka bumi global atau biasa dikenal dengan istilah
pemanasan global (global warming) merupakan salah satu contoh dari apa yang
disebut perubahan iklim. Dimana perubahan iklim secara umum didefinisikan sebagai
perubahan variabel iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu
antara 50 – 100 tahun. Sedangkan variabel iklim yang dimaksud antara lain adalah
temperatur/suhu udara, kelembaban udara, tekanan atmosfer, kondisi awan, intensitas
sinar matahari, curah hujan, dan angin (Bayong, 1987). Apa saja penyebab dari
pemanasan global ?
Benar Salah Pernyataan
Peningkatan emisi gas rumah kaca
Erosi dan Abrasi
Polusi
Perubahan penggunaan lahan

2.
Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan
tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap di
dalam bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat. Hal
ini biasa dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok tanam
dapat tetap berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin. Mekanisme efek
rumah kaca yang normal sebenarnya sangat diperlukan bagi kehidupan di bumi
karena ...

17
A. Menyerap gas rumah kaca sehingga tidak terjadi pemanasan global
B. Mencegah lubang ozon
C. Menghambat radiasi untuk atmosfer bumi
D. Bisikkan polusi udara
E. Menghangatkan suhu bumi sehingga mendukung kehidupan

3. Kenaikan suhu Bumi juga mengakibatkan badai tropis dan gelombang panas ekstrem
(heatwave) yang mengakibatkan kematian ratusan orang di berbagai berbagai belahan
dunia. Bukan hanya itu, diperkirakan sekitar 1 juta spesies hewan di bumi terancam
punah karena perubahan iklim. Jika terjadi kepunahan, hal itu akan berdampak pada
perubahan ekosistem dalam kehidupan dunia. Hal ini diakibatkan oleh kekeringan
sumber air, yang juga berdampak pada tumbuh-tumbuhan yang mati hingga
menurunnya produksi pertanian sebab perubahan musim yang tidak menentu dan
tidak bisa diprediksi tepat kapan datangnya. Bentuk kepedulian yang bisa kita berikan
untuk mengurangi efek negatif dari adanya perubahan iklim global dapat dilakukan
dengan cara ...
Benar Salah Pernyataan
Hutan di tebang untuk pemukiman warga
Membatasi penggunaan bahan bakat fosil pada aktivitas
industri
Mengubah pola makan dan hidup kita agar lebih bersahabat
terhadap keberlangsungan hidup bumi di masa depan
Selalu memakai kendaraan kemanapun pergi walaupun
jaraknya sangat dekat

4. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa pemanasan global dapat berdampak
besar terhadap lingkungan dan manusia. Ada banyak dampak yang diakibatkan oleh
pemanasan global. Manakah di bawah ini yang termasuk dari dampak yang dihasilkan
oleh pemanasan global?
Benar Salah Pernyataan

Peningkatan suhu global dapat menyebabkan cuaca yang lebih


ekstrem seperti banjir dan kekeringan
Perubahan suhu tidak memiliki dampak pada penyebaran
penyakit
Kepunahan spesies tidak terkait dengan pemanasan global
Peningkatan intensitas dan frekuensi badai tropis

18
5. Penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam telah menjadi
sumber energi utama dunia selama berabad-abad. Namun, dampak dari penggunaan
energi fosil telah menjadi semakin jelas. Adapun beberapa dampak dari penggunaan
energi fosil dalam pemanasan global. Jodohkanlah pernyataan di bawah ini tentang
dampak dari penggunaan energi fosil dalam
Menyebabkan masalah kesehatan
pemanasan global!
seperti asma dan penyakit
pernafasan
Emisi Gas Rumah Kaca. Menyebabkan peningkatan suhu
global
Kenaikan Permukaan Laut Menyebabkan banjir dan kerusakan
Polusi Udara wilayah pesisir.
Menyebabkan tanang longsor

6.
Sebuah kota di Indonesia mengalami peningkatan suhu yang sangat tinggi dalam
beberapa tahun terakhir. Sebagai seorang aktivis lingkungan, Maya ingin mencari
tahu apa yang menjadi penyebabnya. Setelah melakukan beberapa penelitian, Maya
menemukan bahwa kota tersebut mengalami deforestasi yang cukup parah. Banyak
hutan di sekitar kota telah ditebang untuk memberi tempat bagi perkebunan dan
perumahan baru. Apakah yang menjadi penyebab peningkatan suhu di kota tersebut?
A. Pemanasan global
B. Deforestasi
C. Polusi udara
D. Semua jawaban benar
E. Gas rumah kaca

19
7. Suatu hari di sebuah kota kecil di pinggiran, Tom melihat lingkungan sekitarnya
berubah secara drastis. Musim panas semakin panas, musim dingin semakin dingin,
dan hujan semakin sering turun dengan derasnya. Ia kemudian mengetahui dari
berbagai sumber bahwa hal ini terkait dengan pemanasan global, lantas manakah
dibawah ini yang termasuk dampak pemanasan global?
Benar Salah Pernyataan
Pemanasan global dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri
dan virus pada manusia
Hujan yang turun terus-menerus dapat menyebabkan kenaikan
permukaan air laut
Pemanasan global merupakan fenomena alamiah tanpa adanya
campur tangan manusia
Spesies intensif adalah spesies yang dibawa masuk ke suatu
daerah yang tidak asli dan dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem

8. Pemanasan global telah mengubah ekosistem di seluruh dunia. Di hutan Amazon,


perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak
menentu. Akibatnya, terdapat peningkatan risiko kebakaran hutan yang
membahayakan habitat binatang di sana. Di wilayah Kutub Utara, es laut mencair
akibat suhu yang semakin panas, mengakibatkan penurunan populasi beruang kutub
yang tergantung pada es laut sebagai habitat dan sumber makanan. Apa yang terjadi
pada hutan Amazon akibat pemanasan global?
A. Terjadi penurunan suhu dan curah hujan yang stabil.
B. Terjadi peningkatan suhu dan curah hujan yang stabil.
C. Terjadi peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak menentu.
D. Terjadi penurunan suhu dan curah hujan yang tidak menentu.
E. A, B, C benar
9. Suatu hari, di sebuah kota besar yang terkenal dengan suhu udara yang panas dan
kering, seorang anak kecil tiba-tiba jatuh pingsan di jalan. Setelah dibawa ke rumah
sakit, dokter mendiagnosisnya menderita dehidrasi yang parah akibat panas yang
berlebihan. Sang dokter mengatakan bahwa kondisi ini semakin umum terjadi karena
pemanasan global yang semakin parah.
Apa yang menyebabkan anak kecil tersebut menderita dehidrasi yang parah?
A. Konsumsi makanan yang tidak sehat
B. Aktivitas fisik yang berlebihan
C. Panas dan kekeringan akibat pemanasan global
D. Paparan polusi udara
E. Kurangnya makan makanan berat

20
10. Energi panas bumi telah disebut sebagai salah satu jenis energi terbarukan terbaik
yang tersedia. Energi terbarukan ini berasal dari sumber daya alam bumi dan dapat
ditemukan tepat di mana bumi berada. Energi panas bumi secara alami diproduksi di
dalam bumi itu sendiri. Banyak orang menggunakan energi panas bumi untuk
menghasilkan listrik, untuk menghangatkan rumah, dan bahkan untuk memanaskan
air. Sumber daya terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi dan surya
membantu mencegah pemanasan global. Para ilmuwan telah mengembangkan banyak
metode untuk mengurangi polusi yang disebabkan oleh listrik yang dihasilkan oleh
energi terbarukan. Tentukan pernyataan yang benar mengenai penggunaan sumber
energi terbarukan dan manfaat penghijauan dan dampak limbah untuk lingkungan

Pernyataan Benar Salah


Penggunaan sumber energi terbarukan diperoleh dari
matahari, angin, air, dan geothermal
Manfaat penghijauan dan pelestarian hutan salah
satu cara untuk mengurangi jumlahC02 di atmosfer
Limbah tidak memiliki dampak dalam mengurangi
emisi gas rumah kaca
Penyebab utama pemanasan global adalah peningkatan
suhu rata – rata di sebuah dunia

11. Pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya gas seperti karbon dioksida,
metana, dinitrogen oksida, dan uap air (yang semuanya terjadi secara alami), serta gas
berfluorinasi (yang sintetis). Gas rumah kaca ini memiliki sifat kimia yang berbeda
dan seharusnya dikeluarkan dari atmosfer dengan proses yang berbeda pula. Emisi gas
yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca.
Cocokan pernyataan yang benar mengenai solusi dari pemanasan global dan efek dari
emisi gas rumah kaca
Apa yang dilakukan Hutan dapat menyerap
individu untuk membantu karbon dioksida (CO2)
mengurangi pemanasan dari atmosfer
global Peningkatan suhu di
Salah satu solusi untuk wilayah pertokoan
mengurangi emisi gas rumah akibat radiasi matahari
kaca yang dipantulkan oleh
Apa yang dimaksud dengan bangunan dan jalan
efek panas kota urban heat Meningkatkan
island effect? penggunaan energy
Apa peran hutan dalam terbarukan
mengurangi pemanasan Mengurangi konsumsi
global listrik

21
12. Mengapa efisiensi energi penting dalam mengatasi pemanasan global?
A. Meningkatkan efisiensi energi dapat menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah
kaca
B. Efisiensi energi tidak memiliki dampak pada pemanasan global
C. Meningkatkan efisiensi energi dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi gas
rumah kaca
D. Efisiensi energi hanya berpengaruh pada sektor industry
E. Benar Semua
13. Apa manfaat penghijauan dan pelestarian hutan dalam mengatasi pemanasan global?
A. Mengurangi jumlah CO2 di atmosfer
B. Meningkatkan emisi gas rumah kaca
C. Mengurangi penggunaan sumber energi terbarukan
D. Meningkatkan deforestasi
E. Meningkatkan polusi
14. Apa yang dimaksud dengan "transportasi berkelanjutan"?
A. Transportasi yang hanya menggunakan kendaraan bermotor
B. Transportasi yang menghasilkan banyak emisi gas rumah kaca
C. Transportasi yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan transportasi
umum
D. Transportasi yang hanya menggunakan kendaraan pribadi
E. Transportasi yang hanya ada di daratan
15. Dalam suatu kota, terdapat banyak sekali sampah dan limbah yang menumpuk dan
sulit untuk diolah. Pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menggunakan
teknologi canggih dalam pengelolaan sampah dan limbah. Sebuah pabrik pengolahan
sampah modern pun dibangun. Apa saja manfaat teknologi canggih dalam
pengelolaan sampah dan limbah?
Benar Salah Pernyataan
Mengurangi jumlah sampah dan limbah yang dihasilkan
Menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia
Meningkatkan efesiensi dan produktivitas dalam pengelolaan
sampah dan limbah
Meningkatkan jumlah sampah di lingkungan

16. Mobil dan transportasi memiliki peran yang signifikan dalam menyumbang emisi gas
rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. Untuk mengatasinya,
pengembangan mobil dan transportasi ramah lingkungan perlu dilakukan. Apakah
yang dimaksud dengan mobil dan transportasi ramah lingkungan?
A. Mobil dan transportasi yang tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya
B. Mobil dan transportasi yang memperhatikan penghematan bahan bakar
C. Mobil dan transportasi yang menggunakan sumber energi terbarukan
D. Mobil dan transportasi yang ramah terhadap pengendara dan penumpang
E. Mobil dan transportasi yang tidak menggunakan sumber energi terbarukan

22
17. Sebuah desa di pedesaan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi teknologi baru
dalam pengelolaan energi terbarukan. Mereka membangun sebuah pembangkit listrik
tenaga surya dan angin untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Apa manfaat
teknologi baru dalam pengelolaan energi terbarukan?
A. Menambah ketergantungan pada bahan bakar fosil
B. Mengurangi emisi gas rumah kaca
C. Mengurangi ketersediaan energi yang bersih dan murah
D. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
E. A, B, C benar
18. Pemanasan global sangat berakibat buruk bagi kehidupan manusia, banyak dampak
yang
diakibatkan oleh pemanasan global salah satunya suhu global cenderung meningkat.
oleh
karena itu, kita harus memikirkan cara untuk mengantisipasi untuk meminimalisir
dampak
Pemanasan global. Berikut merupakan cara untuk mengantisipasi pemanasan global
adalah… [Ceklis pernyataan berikut jika Jawaban Benar (✓)]
Pernyataan Jawaban
Konversi lingkungan
Melakukan penebangan liar
Daur ulang dan efisiensi energi
Pembakaran hutan

19. Perhatikan tabel berikut


Pernyataan Gambar
1. Iklim tidak stabil

A.
2. Meningkatnya permukaan air laut

B.
3. Gangguan Egologis

C.
4. Suhu global cenderung meningkat

D.

23
Pada tabel tersebut manakah pilihan yang cocok antara pernyataan dan pilihan
gambar!
A. 1A),2D),3B),4C)
B. 1A),2D),3C),4B)
C. 1A),2B),3C),4D)
D. 1D),2C),3A),4B)
E. 1D),2B),3A),4C)

20. Apa saja dampak sampah pada lingkungan ?


A. Merusak pemandangan
B. Membuat udara lingkungan menjadi sejuk
C. Membuat lingkungan menjadi bersih
D. Enak dipandang
E. Mencegah banjir
VII. 2. Essai
1. Apa upaya untuk mengatasi pemanasan global agar lapisan ozon tidak semakin tipis?
2. Apa saja gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca?
3. Apa saja yang termasuk emisi gas rumah kaca?
4. Seperti yang kita ketahui, telah dilakukan banyak cara untuk mengurangi dampak
global warming, tapi semakin tahun dampak global warming semakin meningkat.
Apakah upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut sama sekali tidak ada
pengaruhnya? Lalu hal apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk mencegah
global warming?
5. Mengapa pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat?

24
VII. 3. Penyelesaian
1. Soal
1. Penyebab pemanasan global
Benar Salah Pernyataan
✓ Peningkatan emisi gas rumah kaca
✓ Erosi dan Abrasi
✓ Polusi
✓ Perubahan penggunaan lahan
Berikut ini diuraikan beberapa penyebab adanya pemanasan global :
• Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca
Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan
tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap di
dalam bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat. Hal
ini biasa dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok tanam
dapat tetap berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin.
• Polusi
Polusi juga dapat berkontribusi pada pemanasan global dengan cara meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan
bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang meningkatkan konsentrasi di
atmosfer.
• Perubahan Penggunaan Lahan
Perubahan penggunaan lahan juga dapat berkontribusi pada pemanasan global.
Manusia sering mengubah penggunaan lahan dari hutan, padang rumput, atau lahan
pertanian menjadi perkotaan atau industri.
• Erosi dan Abrasi bukan termasuk penyebab dari pemanasan global
2. E.
Mekanisme efek rumah kaca yang normal sebenarnya sangat diperlukan bagi
kehidupan di bumi karena Menghangatkan suhu bumi sehingga mendukung
kehidupan.
3. Bentuk kepedulian yang bisa kita berikan untuk mengurangi efek negatif dari adanya
perubahan iklim global dapat dilakukan dengan cara
Benar Salah Pernyataan
✓ Hutan di tebang untuk pemukiman warga
✓ Membatasi penggunaan bahan bakat fosil pada aktivitas
industri
✓ Mengubah pola makan dan hidup kita agar lebih bersahabat
terhadap keberlangsungan hidup bumi di masa depan
✓ Selalu memakai kendaraan kemanapun pergi walaupun
jaraknya sangat dekat
4.
Benar Salah Pernyataan
✓ Peningkatan suhu global dapat menyebabkan cuaca yang lebih
ekstrem seperti banjir dan kekeringan
✓ Perubahan suhu tidak memiliki dampak pada penyebaran
penyakit
✓ Kepunahan spesies tidak terkait dengan pemanasan global
✓ Peningkatan intensitas dan frekuensi badai tropis

25
Beberapa dampak yang dihasilkan dari pemanasan global adalah :
1. Peningkatan suhu global, yang dapat menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem
seperti banjir dan kekeringan.
2. Kenaikan permukaan laut, yang dapat menyebabkan banjir di wilayah pesisir.
3. Peningkatan intensitas dan frekuensi badai tropis.

5.

Emisi Gas Rumah Kaca. Menyebabkan masalah kesehatan


seperti asma dan penyakit
Kenaikan Permukaan Laut pernafasan
Menyebabkan peningkatan suhu
Polusi Udara
global
Menyebabkan banjir dan kerusakan
wilayah pesisir.
Menyebabkan tanang longsor

6. B.
Deforestasi berkontribusi pada pemanasan global yang terjadi karena adanya
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (greenhouse gases) yang menyebabkan
kenaikan suhu udara global.

7.
Benar Salah Pernyataan

✓ pemanasan global dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri


dan virus pada manusia
✓ hujan yang turun terus-menerus dapat menyebabkan kenaikan
permukaan air laut
✓ pemanasan global merupakan fenomena alamiah tanpa adanya
campur tangan manusia
✓ spesies intensif adalah spesies yang dibawa masuk ke suatu
daerah yang tidak asli dan dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem
8. C.
Yang terjadi pada hutan Amazon akibat pemanasan global adalah terjadi peningkatan
suhu dan curah hujan yang tidak menentu.

9. C.
Yang menyebabkan anak kecil tersebut menderita dehidrasi parah adalah panas dan
kekeringan akibat pemanasan global

26
10.
Pernyataan Benar Salah
Penggunaan sumber energi terbarukan diperoleh dari ✓
matahari, angin, air, dan geothermal
Manfaat penghijauan dan pelestarian hutan salah ✓
satu cara untuk mengurangi jumlahC02 di atmosfer
Limbah tidak memiliki dampak dalam mengurangi ✓
emisi gas rumah kaca
Penyebab utama pemanasan global adalah peningkatan ✓
suhu rata – rata di sebuah dunia
Alasan :
1. Benar. Karena, penggunaan sumber energi terbarukan dari matahari, angin, air,
dan geothermal memiliki beberapa alasan yang mendasarinya :
• Ketersediaan yang melimpah
• Sumber yang terbarukan
• Ramah lingkungan
• Kehandalan dan potensi
• Diversifikasi energi
2. Benar. Karena, Penghijauan dan pelestarian hutan memiliki manfaat yang
signifikan dalam mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Ketika hutan terjaga atau
ditanam kembali, pohon-pohonnya dapat menyerap CO2 melalui proses
fotosintesis dan menyimpan karbon di dalam jaringan mereka. Hal ini membantu
mengurangi konsentrasi CO2 di udara, yang merupakan salah satu faktor utama
pendorong perubahan iklim. Selain itu, dengan menjaga hutan tetap utuh, kita juga
mencegah pelepasan besar CO2 yang terjadi akibat deforestasi. Dengan demikian,
penghijauan dan pelestarian hutan berperan penting dalam mitigasi perubahan
iklim dengan mengurangi emisi CO2 dan meningkatkan penyerapan karbon
dioksida.
3. Salah, karena Penting untuk dicatat bahwa sementara pengelolaan limbah dapat
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, upaya ini perlu didukung oleh
praktik pengurangan emisi secara luas, termasuk penggunaan energi terbarukan,
efisiensi energi, dan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
4. Benar, karena penyebab utama pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-
rata di dunia. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer, yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti
pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) untuk energi,
deforestasi, dan polusi industri. Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), memperangkap panas dari Matahari
dan menyebabkan peningkatan suhu di atmosfer.

27
11.

Apa yang dilakukan Hutan dapat menyerap


individu untuk membantu karbon dioksida (CO2)
mengurangi pemanasan dari atmosfer
global Peningkatan suhu di
Salah satu solusi untuk wilayah pertokoan
mengurangi emisi gas rumah akibat radiasi matahari
kaca yang dipantulkan oleh
Apa yang dimaksud dengan bangunan dan jalan
efek panas kota urban heat Meningkatkan
island effect? penggunaan energy
Apa peran hutan dalam terbarukan
mengurangi pemanasan Mengurangi konsumsi
global listrik
Alasan :

1. Mengurangi konsumsi listrik dapat membantu individu mengurangi pemanasan


global. Listrik yang digunakan sebagian besar dihasilkan dari sumber energi fosil
seperti batu bara dan gas alam, yang memproduksi emisi gas rumah kaca saat dibakar.
Emisi ini merupakan faktor utama pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Meningkatkan penggunaan energi terbarukan adalah salah satu solusi yang efektif
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Energi terbarukan, seperti energi matahari,
angin, air, dan biomassa, dihasilkan secara alami dan tidak menghasilkan emisi gas
rumah kaca yang signifikan selama operasinya. Dalam memanfaatkan energi
terbarukan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang
merupakan penyebab utama emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan energi matahari
melalui panel surya dan pembangkit listrik tenaga angin dapat menghasilkan listrik
bersih tanpa mengeluarkan emisi. Selain itu, energi biomassa dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar fosil dalam industri dan transportasi, mengurangi emisi CO2.
3. Urban Heat Island Effect (UHIE) merujuk pada fenomena di mana suhu di wilayah
perkotaan menjadi lebih tinggi daripada daerah pedesaan di sekitarnya. Salah satu
penyebab utama UHIE adalah pantulan radiasi matahari oleh bangunan, jalan, dan
permukaan yang keras di kota. Ketika matahari bersinar, permukaan bangunan dan
jalan yang keras menyerap energi matahari. Bagian dari energi ini kemudian
dipancarkan kembali dalam bentuk panas, yang meningkatkan suhu di sekitar area
tersebut. Permukaan yang keras ini memiliki kemampuan termal yang rendah untuk
menyimpan panas, sehingga mereka cepat menyerahkan panas ke lingkungan
sekitarnya. Akibatnya, suhu udara di perkotaan menjadi lebih tinggi.
4. Hutan memiliki peran penting dalam mengurangi pemanasan global karena mereka
mampu menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Proses ini dikenal sebagai
penyerapan karbon atau sequestration karbon. Ketika tumbuhan melakukan
fotosintesis, mereka menggunakan CO2 untuk membuat makanan mereka sendiri dan
menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Dalam proses ini, karbon dioksida
terperangkap dalam jaringan tumbuhan, termasuk daun, batang, dan akar.

28
12. C.
Pemanasan global terutama disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas rumah
kaca seperti karbon dioksida (CO2) di atmosfer, yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya. Dengan meningkatkan efisiensi energi, kita
dapat mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang
sama. Ini berarti kurangnya kebutuhan untuk membakar bahan bakar fosil, yang pada
gilirannya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.
13. A.
Dengan demikian, hutan membantu mengurangi jumlah CO2 di atmosfer, yang
merupakan gas rumah kaca utama yang menyebabkan pemanasan global. Semakin
banyak hutan yang dilestarikan dan ditanami, semakin besar kapasitasnya untuk
menyerap karbon dan mengurangi emisi CO2.
14. C.
Transportasi berkelanjutan mencakup berbagai aspek yang mencakup kendaraan yang
ramah lingkungan, penggunaan bahan bakar alternatif yang bersih, infrastruktur yang
efisien, pengurangan kebutuhan perjalanan, penggunaan transportasi publik yang
lebih luas, dan promosi transportasi berbasis non-motor seperti berjalan kaki,
bersepeda, dan transportasi umum.
15.
Benar Salah Pernyataan
✓ Mengurangi jumlah sampah dan limbah yang dihasilkan
✓ Menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia
✓ Meningkatkan efesiensi dan produktivitas dalam pengelolaan
sampah dan limbah
✓ Meningkatkan jumlah sampah di lingkungan
16. C. Mobil dan transportasi yang menggunakan sumber energi terbarukan
Kendaraan ramah lingkungan merupakan kendaraan bermotor yang memakai
alternatif bahan bakar tertentu dan memberikan dampak tidak berbahaya bagi
lingkungan.
17. E. A, B, C benar
Beberapa manfaat dari teknologi baru dalam pengelolaan energi terbarukan yaitu :
1. Menambah ketergantungan pada bahan bakar fosil
2. Mengurangi emisi gas rumah kaca
3. Mengurangi ketersediaan energi yang bersih dan murah
18.
Pernyataan Jawaban
Konversi lingkungan ✓
Melakukan penebangan liar
Daur ulang dan efisiensi energi ✓
Pembakaran hutan

19. A.
Pernyataan dari gambar yang cocok adalah opsi 1A), 2D), 3B), 4C).
20. A.
Merusak pemandangan

2. Essai
29
1. Untuk menangani lapisan ozon yang semakin menipis, kita bisa melakukan
penanaman pohon, mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, menghemat
penggunaan energi listrik dan meminimalisir penggunaan bahan-bahan plastik.
2. Gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca adalah karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), oksigen dioksida (O2), dan ozon (O3).
3. Gas-gas rumah kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2),
nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan
klorofluorokarbon (CFC).
4. Dampak dari global warming terus meningkat tiap tahunnya. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mengurangi hal tersebut, sebagai contoh pemerintah menggalakkan
program go clean go green, tanam 1000 pohon, seminar lingkungan, dan pendidikan
mengenai lingkungan di setiap lembaga pendidikan. Hal tersebut tentu saja
bermanfaat untuk bumi kita. Akan tetapi, hal tersebut belum dapat mengurangi
pemanasan global, karena tidak semua manusia di bumi melakukan hal-hal yang
dapat mengurangi pemanasan global tersebut, hanya sebagian orang saja, sehingga
global warming terus meningkat. Pada intinya, kesadaran diri sendirilah yang paling
utama dalam menjaga lingkungan kita.
5. Pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat karena perubahan
iklim dan suhu mempengaruhi transmisi beberapa penyakit menular. Parasit dan
vektor penyakit sangat peka terhadap faktor-faktor iklim, khususnya suhu dan
kelembaban udara. Seperti vektor penyakit malaria, demam berdarah, dan filariasis
atau kaki gajah yang meningkat. Di Indonesia, penyakit-penyakit tersebut semula
terjadi di dataran rendah, mungkin pada waktu yang akan datang akan menyebar di
daerah pegunungan yang berhawa dingin, namun karena pemanasan global berubah
menjadi bersuhu panas.

30
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VIII. 1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pemanasan global
merupakan masalah serius yang mempengaruhi kehidupan kita dan planet ini secara
signifikan. Peningkatan suhu global, perubahan iklim, dan naiknya permukaan air laut adalah
beberapa dampak yang dapat menyebabkan bencana alam, kerusakan lingkungan, dan
kesehatan manusia yang buruk.
Pemanasan global disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca, yang berasal dari
berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan pertanian
intensif. Untuk mengatasi masalah ini, perlu diambil tindakan untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca dengan beralih ke sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, meningkatkan
efisiensi energi, dan mengadopsi praktek pertanian yang berkelanjutan.
Dengan tindakan yang tepat, kita dapat meminimalkan dampak pemanasan global dan
memastikan keberlangsungan hidup planet ini bagi kita dan generasi mendatang. Oleh karena
itu, setiap orang harus berpartisipasi dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
dan mengatasi pemanasan global untuk menjaga planet ini tetap lestari.

VIII. 2. Saran
Untuk mencegah pemanasan global perlu kerjasama seluruh manusia di bumi untuk selalu
menjaga dan mencintai lingkungannya. Misalnya tidak melakukan pemborosan ataupun
produk yang dapat menambah gas emisi rumah kaca.

31
VIII. 3. Daftar Pustaka

Syafadilla Putra. 2022. https://edufund.co.id/blog/polusi-udara-menjadi-penyebab-terjadinya-


global-
warming/#:~:text=Pemanasan%20global%20telah%20menyebabkan%20peristiwa,hutan%2C
%20dan%20mencairnya%20lapisan%20es Jakarta Selatan: PT Fintech Bina Bangsa

Silmi Nurul Utami.2022


https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/17/101712769/mengapa-penggunaan-bahan-
bakar-fosil-menyebabkan-pemanasan-global Kompas Com

Ahmad. 2020 https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/ .Gramedia

Faisol Rahman.2022 https://pslh.ugm.ac.id/geliat-pemanfaatan-energi-terbarukan/ . Pslh ugm

oleh admin smp ,27 september 2022 https://ditsmp.kemdikbud.go.id/prinsip-pengolahan-


limbah-yang-baik-bagi-lingkungan/

maria gabrielle ,minggu 23 januari 2022


https://nationalgeographic.grid.id/read/133105593/lawan-pemanasan-global-para-peneliti-
kembangkan-teknologi-baru

TRISIA MEGAWATI,20 september 2017 http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/teknologi-


penangkapan-dan-penyimpanan-karbon-bisa-jadi-solusi-perubahan-iklim

By Nabil Adlani , Sabtu, 7 Mei 2022 | https://adjar.grid.id/read/543268977/upaya-


pemerintah-dalam-menangani-pemanasan-global-di-bumi

Vanya Karunia Mulia Putri 2021


https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/17/143054269/contoh-kerusakan-lingkungan-
akibat-ulah-manusia kompas com

dr. Sienny Agustin 2021 https://www.alodokter.com/pemanasan-global-turut-membawa-


penyakit#:~:text=Pemanasan%20global%20menyebabkan%20polusi%20udara,paru%20obstr
uktif%20kronis%20dan%20asma alodokter.com

Melalusha Susthira K 2020 https://m.mediaindonesia.com/weekend/286191/ini-tiga-faktor-


yang-merusak-ekosistem-dan-keanekaragaman-hayati

32

Anda mungkin juga menyukai