Anda di halaman 1dari 16

PENCEMARAN DAN LINGKUNGAN

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar)

Dosen Pengampu: Dr. Masdiana Sinambel, M. Si.

Disusun Oleh: Kelompok 1

Najwa Sabrina Putri (2211111026)


Aulia Tamimi Pasaribu (2211111029)
Hasanul Fikri (2213111038)
Pebryola Mahulae (2213111042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Masdiana Sinambel, M. Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pencemaran dan Lingkungan bagi para pembaca khususnya bagi kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf. Oleh karena itu kami
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pencemaran Lingkungan ................................................................................... 3
B. Komponen Pencemaran Lingkungan ................................................................ 3
C. Isu Lingkungan Global ..................................................................................... 6
D. Konsep Lingkungan .......................................................................................... 8
E. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan ......................................................... 8
F. Daya Dukung Lingkungan ................................................................................ 9
G. Dampak Pencemaran Lingkungan .................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau
organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan
akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam
bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan
suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh
permukaan bumi kita ini. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas kehidupan makhluk di sekitarnya sehingga masalah pencemaran
lingkungan ini menjadi salah satu hal yang paling krusial.
Banyak pencemaran yang marak dalam kehidupan sehari-hari yang kita temui seperti
pencemaran udara, air, tanah. Semua dari pencemaran tersebut terjadi karena beberapa faktor.
Faktor penyebab dari pencemaran ini sendiri sangatlah banyak salah satunya merupakan dari
proses alam, manusia, dan faktor lainnya. Oleh sebab itu masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk
dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan?
2. Apa saja komponen pencemaran lingkungan?
3. Bagaimana isu lingkungan global?
4. Bagaimana konsep lingkungan?
5. Bagaimana hubungan manusia dengan alam?
6. Bagaimana daya dukung lingkungan?
7. Bagaimana dampak pencemaran lingkungan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pencemaran lingkungan.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui bagaimana isu lingkungan global.

1
4. Untuk mengetahui konsep lingkungan.
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan manusia dengan alam.
6. Untuk mengetahui bagaimana daya dukung lingkungan.
7. Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pencemaran Lingkungan
Penting untuk diketahui bahwa kata pencemaran dapat didefinisikan dalam berbagai
bentuk, definisi yang spesifik untuk digunakan pada kasus spesifik menjadi penting. Sebagai
contoh jika industri menyebarkan bahan pencemar ke air atau udara, tetapi dapat diterima oleh
masyarakat atau penegak hukum maka menurut definisi industri tersebut tidak mencemari.
Berikut dikutipkan beberapa definisi yang dirumuskan oleh beberapa pakar
pencemaran, yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Lingkungan adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada
kondisi yang lebih buruk (Palar H, 2004).
2. Pencemaran lingkungan adalah sebagai perubahan terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia, jumlah organisme, tingkat radiasi dan pola
penggunaan energi sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan dan tidak dapat
berfungsi sesuai peruntukannya (Sastrawijaya, 2009).
3. Pencemaran adalah pembuangan zat beracun atau pencemar yang cenderung memiliki
efek buruk pada lingkungan alam kehidupan (Duhaime's Kamus Hukum, 2017).
4. Pencemaran dapat didefinisikan sebagai perubahan yang tidak diinginkan pada fisik,
kimia, atau karakteristik biologis dari udara, air, atau tanah yang dapat membahayakan
kesehatan, kelangsungan hidup, atau aktivitas manusia atau makhluk hidup lainnya
organisme (National Academy of Sciences 1969 dalam GT. Miller, Jr, 1979).
Dari beberapa batasan dan pengertian di atas, disimpulkan bahwa pencemaran
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang memberikan pengaruh negatif terhadap
makhluk hidup yang disebabkan oleh manusia.

B. Komponen Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Udara
Perkins (1974) mengemukakan bahwa pencemaran udara berarti hadirnya suatu
kontaminan dalam udara atmosfer seperti debu, asap gas, kabut, bau-bauan dan uap dalam
kuantitas yang banyak dengan sifat dan lama berlangsungnya di udara, sehingga mendatangkan
ganggungan kepada manusia dan makhluk hidup lain.
a. Bahan Pencemar Udara
Bahan pencemar udara dapat digolongkan atas bentuknya atau wujudnya. Ada juga
yang menyebut sebagai sifat dari bahan pencemar tersebut berupa (1) gas, (2) cair, (3) padat.
a) Bahan Pencemar Berbentuk Gas
1. Senyawa belerang (SOx dan H2S)
3
Senyawa sulfur oksida (SOx) merupakan senyawa sulfur dioksida (SO2) dan
sulfur trioksida (SO3). Senyawa sulfur dioksida mempunyai bau yang sangat
menyengat, tapi tidak terbakar di udara. Sulfur trioksida merupakan senyawa
yang tidak reaktif. Sumber pencemaran udara oleh polutan SOx ini terutama
sekali disebabkan karena industry baja, kilang minyak dan pembakaran zat-zat
yang mengandung belerang seperti batu bara dan minyak bumi.

2. Seyawa nitrogen (NO2)


Nitrogen oksida (NOx ) terdiri dari gas nitrit oksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2). Komponen ini sering menjadi bahan polutan bagi udara. Senyawa NO
merupakan gas yang tidak berwarna, dan tidak berbau, tetapi NO2 mempunyai
warna cokelat kemerahan dan mempunyai bau yang menyengat.

3. Chloro Floro Carbon (CFC)


CFC merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan
klorin dan fluorin. CFC merupakan zat yang tidak mudah terbakar dan tidak
terlalu beracun. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100
tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Oleh karena itu, jika terjadi
konsentrasi CFC yang tinggi di atmosfer akan sulit dihilangkan efeknya karena
konsentrasi itu bertahan lama di atmosfer.

4. Karbon monoksida (CO)


Merupakan komponen gas yang tidak bewarna, tidak berasa dan tidak berbau,
serta tidak larut dalam air. Berat karbon monoksida ialah sebesar 96,5% dari
berat air. Peristiwa pencemaran udara yang disebabkan oleh karbon monoksida
sebagai polutan, sering bersumber dari kegiatan industri. Tapi juga
dimungkinkan terjadi akibat kegiatan non industri yang disebut domestic.

b) Bahan Pencemar Berbentuk Partikel Cair


1) Titik air atau kabut.
2) Kabut yang mengandung partikel cair.
Dampaknya dapat menyebabkan sesak napas dan jika terhirup akan memenuhi
rongga paru-paru pada makhluk hidup. Dampak ini bisa terjadi saat itu juga atau
beberapa waktu kemudian. Walaupun wujudnya partikel cair, tapi tentu
mengandung unsur kimia yang sudah disajikan di atas.

c) Bahan Pencemar Berbentuk Partikel Padat


1) Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu yang berasal dari
bahan bakar kendaraan yang bercampur dengan timbal (Pb). Biasanya bahan
bakar kendaraan dicampur dengan timbal. Tujuan timbal dicampurkan
dalam bahan bakar ialah untuk mempercepat proses pembakaran agar mesin
berjalan sempurna. Timbal (Pb) akan bereaksi dengan klor dan brom

4
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dikeluarkan melalui
knalpot ke udara.
2) Partikel kecil yang beterbangan ke udara karena peristiwa pembakaran
bahan-bahan anorganik oleh manusia, baik domestik maupun industri.
Secara umum, penyebab yang utama ialah industri. Tapi, aktivitas domestik
juga tidak bisa dikatakan tidak mencemari udara melalui pembakaran
sampah dan kegiatan lainnya. Dampak dari pencemaran udara yang
disebabkan oleh partikel padat ialah menyebabkan gangguan kesehatan
pada makhluk hidup terutama saluran pernapasan.

2. Pencemaran Tanah
Sama halnya dengan pencemaran pada udara, maka di tanah pun bisa terjadi
pencemaran oleh bahan bahan pencemar yang keberadaannya melebihi batas toleran daya
dukung lingkungan. Sumber pencemar pada tanah berdasarkan jenisnya dapat digolongkan atas
empat, yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Tanah Karena Aplikasi Pestisida
Pestisida berasal dari kata pest = pengganggu dan sida = racun. Pestisida = bahan
beracun sintetis yang membunuh hama dan penyakit tanaman. Dari dua kata itu saja
sudah dapat dimengerti maksudnya sebagai bahan yang beracun, walaupun diarahkan
terhadap hama dan penyakit tanaman, tapi bukan berarti tidak beracun bagi manusia.
Dampak pestisida tidak hanya mencemari lingkungan tanah dan air sebenarnya. Tapi
sesungguhnya mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Pestisida berdasarkan
kegunaannya dibagi atas beberapa golongan yaitu (1) insektisida, untuk membasmi
serangga (insekta), (2) herbisida, untuk membasmi gula atau tumbuh-tumbuhan yang
dianggap pengganggu, (3) fungisida, untuk membasmi pertumbuhan dan
perkembangan jamur (fungi), (4) nematisida, untuk membasmi family cacing halus
(nematode), (5) rodentisida, untuk membasmi tikus (rodentia), (6) bakterisidam untuk
membasmi perkembangan bakteri.

2. Pencemaran Tanah Karena Sampah Anorganik


Pencemaran tanah karena keberadaan sampah anorganik secara umum lebih banyak
disebabkan karena limbah domestik dewasa ini. Karena semakin padatnya pemukiman
di kota besar, sehingga timbulan sampah dari rumah tangga pun meningkat. Di samping
itu, aktivitas manusia selain di dunia industri seperti di perkantoran, di pasar dan lain
sebagainya telah berkontribusi terhadap pencemaran tanah karena keberadaan sampah
anorganik. Di samping menurunkan kualitas lingkungan, terutama aspek estetika,
keberadaan sampah anorganik juga bisa sebagai vektor dari berbagai penyakit pada
manusia dan hewan peliharaan.

3. Pencemaran Tanah Karena Sampah Organik


Sama halnya dengan pencemaran tanah karena sampah anorganik, maka pada sampah
organik yang berasal dari makhluk hidup ini juga sering berada dalam lingkungan
hidup. Keberadaan sampah organik yang disebabkan oleh manusia ini tak lepas dari
5
aktivitas ekonomi manusia, seperti di pasar dan pertokoan yang memiliki barang
dagangan berupa makhluk hidup seperti ayam potong dan lain sebagainya.

4. Pencemaran Tanah Karena Deterjen


Deterjen memiliki senyawa kimia. Deterjen yang digunakan oleh domestik maupun
industri berupa limbah cair sering langsung dialirkan ke badan air. Hal tersebut
membuat terjadinya pencemaran air yang kemudian terakumulasi pada tanah.

3. Pencemaran Air
Jika didefinisikan pencemaran air dalam suatu pernyataan, maka pencemaran air adalah
terjadinya perubahan dan penyimpangan sifat-sifat alamiah dari air yang ada di lingkungan
hidup manusia. Kristanto (2000) menyatakan disebut pencemaran air apabila terjadi
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.
1. Bahan Pencemar Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a. Pembuangan limbah industri, seperti Pb, Hg, Zn dan CO yang terakumulasi pada badan
air, menjadi racun yang berbahaya bagi makhluk hidup.
b. Pestisida dan residu pestisida.
Aplikasi pestisida dalam kegiatan pertanian serta pengolahan pascapanen tak jarang
berakibat terjadinya pencemaran air melalui badan air. Pada lahan-lahan pertanian
beririgasi teknis, sangat rentan terjadinya pencemaran air. Karena pestisida secara
langsung mengalir bersama air irigasi. Walaupun tidak terlihat nyata perubahan warna
yang terjadi karena air yang mengalir, tapi pada suatu keadaan terjadi akumulasi bahan
pestisida tersebut yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air yang berakibat fatal.
c. Pembuangan limbah domestik, misalnya, sisa deterjen hasil cucian dan masuk ke badan
air. Limbah domestik dalam hal ini diartikan sebagai limbah yang bukan dari industri.
Aktivitas pasar termasuk ke dalam limbah domestik.
d. Tumpahan minyak bumi di laut
Tumpahan minyak bumi di laut adalah suatu peristiwa pencemaran lingkungan.
Walaupun alasan kecelakaan misalnya, tapi itu tetap akibat perbuatan manusia.
Tumpahan minyak di laut bisa dipandang tidak berbahaya langsung bagi manusia,
karena tidak mendatangkan kematian pada manusia secara langsung.

C. Isu Lingkungan Global


Adapun beberapa masalah lingkungan hidup yang menjadi sorotan secara global,
diantaranya: pemanasan global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan hujan asam.
Pemasalahan tersebut menjadi perhatian dan perlu tindakan serius untuk kelangsungan hidup
manusia.

6
1. Perubahan Iklim (Pemanasan Global)
MenurutUnited Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC),
merupakanperubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan
mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama
kurun waktu tertentu.Masalah perubahan iklim ini menimbulkan krisis ekonomi,
kesehatan dan keselamatan, produksi pangan, keamanan dan dimensi-dimensi yang
lain. Perubahan pola iklimmengancam produksi pangan melalui meningkatnya curah
hujan yang tidak normal, meningkatnya permukaan air laut kontaminasi persediaan air
tawar di pesisir, meningkatnya resiko bencana banjir, dan membuat penyebaran hama
dan penyakit tropis ke daerah lain.

2. Penipisan Lapisan Ozon


Yaitu penipisan lapisan konsentrasi molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Ozon
adalah senyawa kimia yang terdiri dan 3 atom oksigen (O3). Sekitar 90% dari ozon
yang ada di bumi terdapat di lapisan ozon. Di lapisan atmosfer (dekat permukaan bumi)
ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di lapisan stratosfer ozon akan melindungi
mahluk hidup dan sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya
lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi.
Paparan sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan
memperlemah sistem kekebalan tubuhmanusia. Pada sisi lain, peningkatan radiasi UV
juga mengakibatkan berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di
laut.

3. Efek Rumah Kaca(green house effect)


Yaitu adanya gas pencemar (polutan) yangakan melapisi bumi sehingga sinar matahari
yang berhasil menerobos, panasnya akan tertahan dan tidak dapat lepas kembali ke
atmosfer bebas. Dengan kata lain, suhu dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya
tidak dapat menembus kaca. Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas polutan yang
membentuk gas rumah kaca(GRK) seperti CO, Ca2, metana, maka suhu rata-rata
permukaan bumi hanya -18°C suhu yang dingin bagi kehidupan mahluk hidup. Tetapi
dengan meningkatnya kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah kaca)
sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan pemanasan
global.

4. Hujan Asam
Merupakancampuran materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara basah dan kering
dari atmosfer melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari
hujan asam berasal dari sumber-sumber alami seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi
yang terurai, maupun yang diakibatkan olehaktivitas manusia, yang terutama berasal
dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil.Unsur-unsur kimia asam dapat berupa hujan yang mengandung asam,
fog(kabut asap), dan salju. Jika unsur-unsur asam di udara tertiup angin dimana kondisi
cuaca lembab, unsur kimia tersebut akan jatuh ke tanah dalam bentuk hujan, salju,

7
kabutasap. Setelah jatuh ke bawah dan mengalir akan mempengaruhi bermacam-
macam tanaman dan hewan.

D. Konsep Lingkungan
1. Komponen Lingkungan Hidup
a. Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa
memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia. Lingkungan hidup alami terdiri atas
komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai
mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan. Lingkungan abiotik adalah segala
kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup, seperti batuan,
tanah, mineral, udara, angin, curah hujan, cahaya matahari, dan lain-lain. Lingkungan biotik
sering pula dinamakan lingkungan organik, sedangkan lingkungan abiotik dinamakan juga
lingkungan anorganik.

b. Lingkungan Sosial Budaya


Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan
interaksi dengan sesamanya. Lingkungan sosial budaya tidak terlepas dari lingkungan alam.
Banyak kerusakan alam akibat interaksi antar manusia yang negatif, contohnya peperangan
yang mengakibatkan kerusakan alam secara langsung. Kerusakan alam lainnya akibat interaksi
antar manusia yang negatif seperti longgarnya aturan penegakan hukum bagi perambah hutan
dan penjarah hutan. Contohnya, peristiwa penjarahan hutan Sancang Garut, selama ribuan
tahun Leuweung atau Hutan Sancang adalah hutan konservasi yang tidak dapat dilalui manusia.
Tetapi karena kondisi politik yang tidak stabil hutan tersebut sudah habis dijarah oleh
masyarakat.

E. Hubungan Manusia dengan Alam


Hubungan antara manusia dan lingkungan alam dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu hubungan yang menyesuaikan dan memanfaatkan lingkungan alam.
1. Hubungan yang membuat manusia harus dapat menyesuaikan diri dengan alam.
Manusia dapat menyesuaikan dengan alam agar dapat memperoleh hasil yang lebih
baik. Beberapa contoh hubungan antara manusia dan lingkungan alam yang membuat manusia
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam adalah sebagai berikut :

• Nelayan memilih waktu melaut menyesuaikan keadaan cuaca agar terhindar dari
bahaya dan mendapatkan ikan yang banyak.
• Petani menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan agar tanamanya dapat
tumbuh dengan baik.
• Manusia menghindari tinggal di daerah yang rawan bencana agar tetap bisa selamat.

8
• Pembuatan terasering dan tanaman hijau untuk mencegah tanah longsor.
• Membuat Penampungan Air Hujan (PAH) bagi kawasan-kawasan kekeringan atau
susah air.
• Membuat penghijauan atau sabuk hijau untuk mengurangi pendangkalan di sekitar
waduk.

2. Hubungan yang membuat manusia dapat memanfaatkan alam sekitarnya.


Beberapa contoh hubungan antara manusia dengan lingkungan lam yang membuat
manusia memanfaatkan alam adalah sebagai berikut

• Manusia mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya.


• Manusia membangun bendungan untuk mengairi lahan pertaniannya.
• Manusia membuka hutan untuk lahan pertanian.
• Manusia membuat hujan buatan saat musim kemarau menggunakan pengetahuan dan
teknologi.

Manusia juga harus dapat memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan menggunakan iImu pengetahuan dan teknologi. Contohnya, untuk menanggulangi
akibat kemarau panjang yang menyebabkan menurunnya hasil pertanian, manusia mencoba
membuat hujan buatan. Pembuatan hujan buatan ini, tentu dengan menggunakan pengetahuan
dan teknologi.

F. Daya Dukung Lingkungan


1. Pengertian
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan suatu tempat dalam menunjang
kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang atau kemampuan
lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu wilayah.
Dalam Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dlsebutkan bahwa daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung peri kehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar
keduanya. Daya dukung lingkungan diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk
mendukung kehidupan manusia (Sunu, 2001: 6).

2. Faktor-Faktor Penentu Daya Dukung Lingkungan


Faktor-faktor yang menentukan daya dukung lingkungan:

• Ketersediaan bahan baku

9
• Ketersediaan energi
• Akumulasi limbah dari produk dan cara pembuangannya
• Interkasi antar mahluk hidup yang ada
Dalam menentukan daya dukung kawasan perlu melibatkan banyak aspek, karena
sangat bersifat kompleks yang melibatkan banyak faktor dalam menggambarkan interkasi
antara kegiatan dengan ekosistem. Misalnya intensitas penyebaran dalam ruang dan waktu
serta tujuan. Dengan kata lain dalam penentuan daya dukung suatu kawasan harus mencakup
aspek ekologi,ekonomi dan sosial.

G. Dampak Pencemaran Lingkungan


1. Terganggunya keseimbangan lingkungan
Pencemaran lingkungan akan dapat menyebabkan dampak berupa ketidakseimbangan
lingkungan atau eksositem yang ada. Hal ini jelas terjadi karena pencemaran
lingkungan otomatis akan merusak keadaan yang mulanya baik menjadi tidak baik.
Ketika terjadi pencemaran maka akan banyak pihak yang terganggu, bukan hanya
manusai namun juga binatang hingga tumbuh- tumbuhan.

2. Punahnya berbagai spesies flora dan fauna


Pencemaran lingkungan ini sangat besar pengaruhnya dalam mempengaruhi keadaan
lingkungan. Ketika polutan sudah masuk ke dalam lingkungan hidup, maka akan
mematikan beberapa jenis flora dan fauna yang telah hidup. Hal ini didukung oleh
keadaan kekebalan setiap flora dan fauna yang berbeda- beda pula.

3. Berkurangnya kesuburan tanah


Pencemaran lingkungan juga akan menyebabkan terjadinya pengurangan kesuburan
pada tanah. Penurunan kesuburan pada tanah ini diakibatkan oleh penggunaan
isektisida yang berlebihan. Ketika penggunaan insektisida ini berlebihan, maka hal ini
akan mencemari tanah. Akibatnya tanah akan kehilangan kesuburannya sedikit demi
sedikit dan produktivas tanah dapat terganggu.

4. Meledaknya pertumbuhan hama


Penggunaan insekstidida yang berlebihan juga dapat menyebabkan lingkungan yang
tercemar. Insektisida ini juga akan mematikan predator. Ketika predator ikut punah
karena terkena insektisida, maka pertumbuhan hama ini akan menjadi berkembang
pesat. Bahkan pertumbuhan hama ini akan tumbuh secara berlebihan dan tanpa kendali.
Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak. Apabila hama yang muncul ini tidak
dapat dikendalikan maka akan menjadi menjadi bencana alam. Bisa jadi manusia tidaka
kan mendapatkan jatah makanannya karena jatah makanan tersebutsudah dimakan
hama sebelum siap memanennya.

10
5. Menyebabkan terjadinya lubang ozon
Pencemaran lingkungan akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan tersebut. Salah
satunya berupa menipisnya lubang ozon. Ketika lubang ozon sudah semakin menipis,
maka hal ini lama kelamaan akan menjadi berlubang. Kita semua mengetahui
bahwasannya lapisan ozon sangat membantu untuk melindungi Bumi dari paparan sinar
ultraviolet secara langsung. Apabila lapisan ozon ini berlubang maka otomatis hal ini
akan menyebabkan sinar ultraviolet menyinari Bumi secara langsung. Sinar ultraviolet
ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyait, seperti
kanker kulit, mematikan binatang- binatang laut, dan sebagainya. Penipisan lapisan
ozon ini terjadi karena adanya penumpukan gas- gas rumah kaca yang terdiri dari gas-
gas karbonmonoksida atau CO, karbondioksida atau CO2, dan lain sebagainya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran sangat berbahaya terhadap ekosistem lingkungan termasuk kehidupan
manusia, apabila tidak ditangani dengan benar. Pencemaran diakibatkan bahan buangan dari
suatu aktivitas manusia, Pencemaran dapat dilihat dari perubahan fisik ,kimia, dan biologi
akibat bahan buangan diatas ambang batas suatu kehidupan. Pencemaran bisa berupa bahan
padat, bahan cair dan bahan gas tergantung dari sumber bahan pencemar. Penanganan limbah
harus dialakukan dengan teknologi yang ramah lingkungan. Hasil proses teknologi pengolahan
limbah diharapkan dapat dimanfaatkan kembali.

B. Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu sebagai
manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka
sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita
sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat. Pemanasan global ini dapat kurangi
jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita harus dapat menjaga dan menjaganya,
demi kehidupan di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Carlos, H. (2016). 7 Dampak Pencemaran Lingkungan bagi Kehidupan. Bengkulu News.co.id.


https://www.bengkulunews.co.id/7-dampak-pencemaran-lingkungan-bagi-kehidupan
Dewata, Indang & Danhas, Yun, H. (2018). Pencemaran Lingkungan. Depok: PT Raja
Grafindo Persada.
Islami. N. (2017). Pencemaran Lingkungan. Diakses pada 30 Oktober 2022, dari
http://repository.um-surabaya.ac.id/526/3/BAB_II.pdf
Konsep Lingkungan Hidup Diakses pada 30 Oktober 2022, dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_1_Kon
sep_lingkungan.pdf
Nanang, A. Hubungan Manusia dengan Lingkungan Alam dan Dmpaknya. Diakses pada 30
Oktober 2022, dari https://www.mikirbae.com/2022/02/dampak-hubungan-manusia-
dan.html?m=1
Ramot, P. (11 Juli 2021). Kerusakan Lingkungan Global. Binus University.
https://binus.ac.id/character-building/2021/07/kerusakan-lingkungan-
global/#:~:text=Adapun%20beberapa%20masalah%20lingkungan%20hidup,serius%2
0untuk%20kelangsungan%20hidup%20manusia.
Yasa, SP. (30 November 2021). Daya Dukung Lingkungan. Belitung.go.id.
https://portal.belitung.go.id/read-artikel/80/daya-dukung-
lingkungan#:~:text=Pengertian%20lain%20daya%20dukung%20lingkungan,pendudu
k%20yang%20mendiami%20suatu%20wilayah%20.

13

Anda mungkin juga menyukai