Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH EFEK RUMAH KACA TERHADAP LINGKUNGAN DAN


MAKHLUK HIDUP

(Disusun untuk memenuhi tugas kolaborasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan


dan Bahasa)

Disusun oleh :
Kelompok 4
X-12
Dzakwan Putra Andrava
Fani Nurazizzah
Keisha Danela
Muhammad Shadam Febrian
Reva Nur Khuzaimah

SMA NEGERI 22 BANDUNG


TAHUN AJARAN 2022/202
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini,
guna memenuhi tugas Kolaborasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa dengan judul “PENGARUH EFEK RUMAH KACA TERHADAP
LINGKUNGAN DAN MAKHLUK HIDUP”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya
dikarenakan terbatasnya akan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, segala
bentuk saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar kami bisa
berusaha lebih baik lagi kedepannya.
Dengan ditulisnya makalah ini, kami harap dapat menambah kesadaran
khususnya siswa SMA Negeri 22 Bandung dalam mengurangi pencemaran demi
lingkungan yang lebih baik. Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Bandung, 18 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. iii
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ iii
1.3 Tujuan........................................................................................................... iv
1.4 Manfaat ......................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ v
2.1 Efek Rumah Kaca .......................................................................................... v
2.2 Analisis Penyebab ......................................................................................... v
2.3 Perubahan atau Dampak Efek Rumah Kaca dari Berbagai Bidang ............ vii
1. Bidang Fisika.......................................................................................... vii
2. Bidang Kimia ......................................................................................... vii
3. Bidang Biologi ...................................................................................... viii
2.4 Solusi dan Tindakan Pencegahan ................................................................. ix
BAB III PENUTUP ................................................................................................ x
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... x
3.2 Saran .............................................................................................................. x
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ xi

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman, teknologi juga ikut berkembang pesat.
Dimulai dari kendaraan, gawai, hingga perabotan dasar. Perkembangan teknologi
ini tentu saja dapat membawa dampak positif bagi manusia jika digunakan dengan
baik. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, manusia justru menggunakan
teknologi ini secara berlebihan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, manusia berlebihan dalam menggunakan
kendaraan bermotor. Selain dapat mengakibatkan polusi dan membuat sumber daya
alam menipis, menurut radio Pikiran Rakyat, hampir seperempat masyarakat di
Kota Bandung memiliki kendaraan kendaraan bermotor yang tentunya dapat
mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca.
Selain terjadi karena polusi akibat kendaraan bermotor, efek rumah kaca
juga bisa terjadi akibat penebangan liar secara terus menerus atau disebut juga
deforestasi. Hal ini membuat tidak adanya alat yang mengikat oksigen sehingga
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Peningkatan penebangan liar semakin
diperparah dengan maraknya penjualan mesin penebang kayu. Mantan Menteri
lingkungan hidup dan kehutanan Zulkifli Hasan juga pernah terlibat kasus korupsi
atas dugaan pembalakan hutan. Hal ini tentu sangat miris mengingat beliau adalah
seorang Menteri lingkungan hidup dan kehutanan.
Berbagai hal yang sudah disebutkan di atas semakin memperkuat bahwa
kualitas SDM Indonesia yang rendah juga menjadi salah satu penyebab kerusakan
lingkungan khususnya efek rumah kaca.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
• Apa itu efek rumah kaca?
• Apa yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca?
• Bagaimana perubahan dan dampak adanya efek rumah kaca dalam bidang
biologi, kimia, dan fisika?

iii
• Apa saja solusi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
meningkatnya efek rumah kaca di Bumi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diambil beberapa tujuan,
diantaranya sebagai berikut :
• Menggali lebih dalam mengenai efek rumah kaca.
• Menjelaskan penyebab terjadinya efek rumah kaca.
• Menjelaskan mengenai perubahan dan dampak adanya efek rumah kaca dalam
bidang biologi, kimia, dan fisika.
• Menemukan solusi dan pencegahan agar efek rumah kaca di Bumi agar tidak
terus meningkat.

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
tentang bagaimana efek rumah kaca yang ada di Bumi.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana efek
rumah kaca di Bumi ini, dan juga dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Efek Rumah Kaca


Rumah kaca (greenhouse) adalah gas yang berada di atmosfer (lapisan
pelindung bumi) secara natural untuk menjaga planet bumi tetap hangat.
Temperatur suhu yang hangat tersebut didapatkan dari cahaya matahari yang
menyinari bumi, lalu sebagian dipantulkan lagi ke angkasa. Cahaya matahari yang
dipantulkan kembali ke angkasa oleh bumi diserap sejumlah gas yang ada disekitar
atmosfer. Peristiwa tersebut disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini
sebenarnya berguna untuk menjaga kestabilan temperatur suhu di bumi sehingga
planet bumi menjadi tempat yang paling nyaman untuk tempat tinggal makhluk
hidup daripada planet lainnya. Tanpa sejumlah gas rumah kaca (greenhouse gasses)
tersebut, planet bumi akan mempunyai temperatur suhu sedingin permukaan bulan,
sekitar -18°C (Buchdahl et al, 1999 dalam Martusa, 2009).

2.2 Analisis Penyebab


Efek rumah kaca disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2
disebabkan banyaknya penggunaan bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan
bakar organik lain yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya.
Sekitar 25% energi yang masuk ke Bumi dipantulkan oleh awan atau
partikel lain di atmosfer. 25% diserap awan, 45% diserap permukaan Bumi, dan
10% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi. Energi yang diserap dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun,
sebagian besar inframerah yang dipancarkan Bumi tertahan oleh awan dan gas CO2
serta gas lain sehingga dikembalikan ke permukaan Bumi.
Selain gas CO2, belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen
dioksida (NO2), serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan
klorofluorokarbon (CFC) juga dapat menimbulkan efek rumah kaca. Gas-gas
tersebut mempunyai peranan besar dalam meningkatnya efek rumah kaca.

v
Beberapa aktivitas manusia yang dapat menghasilkan banyak emisi gas CO2
maupun gas rumah kaca lainnya adalah sebagai berikut :
• Penggunaan bahan bakar batu bara secara berlebihan
Pembakaran batu bara secara berlebihan akan menghasilkan gas
sampingan berupa CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dalam bentuk emisi.
• Penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor
Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan gas rumah
kaca berupa karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2 ), dan uap air (H2O).
• Penggunaan CFC pada kulkas maupun AC
CFC merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pendingin di
dalam kulkas maupun AC. Penggunaan CFC secara berlebih bisa
mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Molekul CFC bersifat ringan sehingga
mudah berikatan dengan molekul ozon. Jika CFC dan ozon bereaksi, lapisan
ozon menjadi semakin tipis.
• Industri pertanian
Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian
ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut
bisa menghasilkan gas rumah kaca seperti nitrous oksida (N2O) yang nantinya
dilepaskan ke udara.
• Industri peternakan
Limbah industri peternakan seperti kotoran sapi bisa menghasilkan gas
rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak
limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, semakin besar pula gas rumah
kaca yang dilepaskan ke udara.
• Pembakaran hutan secara besar-besaran
Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca
seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar
Matahari.
• Penebangan liar
Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai
media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis,
tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Dengan semakin

vi
maraknya penebangan liar, keberadaan tumbuhan semakin terancam. Artinya,
semakin berkurang pula media untuk mengurangi efek rumah kaca.

2.3 Perubahan atau Dampak Efek Rumah Kaca dari Berbagai Bidang
1. Bidang Fisika
Efek rumah kaca sendiri adalah panas yang ditimbulkan oleh gas gas di
permukaan bumi dan terperangkap di atmosfer. Dengan adanya gas rumah
kaca menyebabkan panas matahari yang dipantulkan oleh bumi menjadi
terjebak dan diserap oleh gas rumah kaca.
Efek gas rumah kaca dapat mempengaruhi iklim di muka bumi yaitu
jumlah zat gas rumah kaca di atmosfer yang tentu saja mempengaruhi
kecepatan angin dan suhu udara di muka bumi dan mempengaruhi
pengukuran perubahan iklim. Dan juga menyebabkan menipisnya lapisan
ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultra violet (UV).
Dengan adanya kenaikan suhu di bumi maka akan menyebabkan es di
kutub mencair dan terjadi kenaikan air laut yang air nya dapat di jadikan
energi terbarukan yaitu di jadikan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
yang menghasilkan Daya dengan satuannya watt (W).

2. Bidang Kimia
Dalam beberapa tahun terakhir penggunaan bahan kimia dalam industri
semakin banyak dilakukan. Bahan-bahan dengan konsentrasi yang
digunakan dalam industri dapat menyebabkan rumah kaca.
Bahan atau zat kimia yang dapat neyebabkan efek rumah kaca adalah
sebagai berikut :
• Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang memiliki peranan
yang penting. Karena zat ini dapat menyerap gelombang inframerah
dengan kuat. Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
minyak dan bahan sejenisnya. Jika zat ini terlalu banyak berada di
atmosfer dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
• Belerang Dioksida (SO2)

vii
Senyawa ini merupakan gas beracun dan juga mempunyai bau
yang menyengat. Karena batu bara dan minyak bumi mengadung
senyawa ini, maka pembakarannya menghasilkan gas belerang. Dan zat
ini juga berpotensi untuk menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
• Nitrogen Oksida (NO)
Gas ini dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen saat
terjadi pembakaran di udara. Pada tempat-tempat dengan kepadatan lalu
lintas tinggi, nitrogen oksida dilepaskan ke udara menjadi polusi udara.
Gas ini terbentuk dari semua proses pembakaran yang ada di seluruh
dunia.
• Metana (CH4)
Gas metana adalah gas yang tidak cocok dengan lingkungan,
tetapi dapat menghasilkan energi besar. Gas ini mudah terbakar akan
tetapi hanya memiliki konsetrasi di udara sebesar 5-15% saja.
Sedangkan metana cair hanya dapat terbakar apabila mengalami tekanan
dengan tinggi 4-5 atmosfer.
• Klorofluorokarbon (CFC)
Klorofluorokarbon dihentikan secara bertahap melalui Protocol
Montreal karena menyebabkan penipisan lapisan ozon. Senyawa
antrogenik ini merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan
terjadinya efek kaca lebih tinggi dari yang disebabkan oleh
karbondioksida.

3. Bidang Biologi
• Dampak Lingkungan
Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat
perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem
(fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akan kehilangan warna akibat
cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi. Es di
daerah kutub akan mencair karena suhu udara yang panas, hal ini dapat
mengancam kelangsungan ekosistem kutub. Para peneliti
memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat menjadi

viii
punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang
dipelajari mewakili 20% muka bumi (Jhamtani, 2007).
• Risiko Kesehatan
Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit
baru dan bisa memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan PBB
memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat
perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap
tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah
diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia.
• Gangguan Ekologis
Di dalam pemanasan global, hewan atau binatang cenderung
bermigrasi ke arah kutub es atau ke atas pegunungan. Tumbuhan juga
akan mengubah arah pertumbuhannya, dengan mencari daerah baru
yang habitatnya menjadi lebih hangat. Tetapi pembangunan manusia
bisa saja menghalangi perpindahan tersebut.
Para spesies yang akan berpindah ke arah selatan dan utara akan
terhalangi oleh kota-kota dan lahan-lahan pertanian, yang mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu berpindah secara cepat
menuju kutub bisa musnah.

2.4 Solusi dan Tindakan Pencegahan


• Mengurangi kendaraan pribadi segera.
• Membatasi penggunaan pendingin udara karena mengandung gas rumah
kaca.
• Mengurangi penggunaan listrik sebagai solusi mengurangi emisi gas
rumah kaca.
• Mengelola sampah dengan baik dan mengurangi sampah agar emisi gas
rumah kaca tidak terus bertambah.
• Menggunakan pupuk organik.
• Tidak membuang makanan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
• Tidak melakukan penebangan liar.

ix
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang
disebabkan perubahan komposisi atmosfer. Efek rumah kaca dapat disebabkan oleh
meningkatnya gas CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia yaitu penggunaan
kendaraan bermotor, pengunaan kulkas ataupun AC dan penggunaan pupuk
nonorganik. Efek rumah kaca tentu saja berdampak bagi bumi, dengan adanya efek
rumah kaca dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon bumi dan juga dapat
mengancam kepunahan makhluk hidup. Efek rumah kaca dapat dicegah dengan
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi penggunaan listrik, dan
mengganti pupuk anorganik dengan pupuk organik.

3.2 Saran
Manusia mempunyai peran penting untuk ikut serta mengembalikan
keseimbangan lingkungan, karena aktifitas manusia menjadi penyebab utama
terganggunya ekosistem. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal
semestinya sadar akan pentingnya menyelamatkan lingkungan hidup agar dapat
menciptakan lingkungan yang baik, sehingga perlu adanya edukasi terhadap
masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan lingkungan.

x
DAFTAR PUSTAKA

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/522315/ini-penyebab-efek-rumah-kaca-
dan-dampaknya-bagi-bumi
https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/efek-rumah-kaca-pengertian-
penyebab-dan-cara-menanggulangi/amp/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5792093/efek-rumah-kaca-proses-
penyebab-dan-dampak-terjadinya
https://www.undip.ac.id/post/22898/perubahan-iklim-dalam-pandangan-pakar-
fisika-atmosfer-undip.html
https://lindungihutan.com/blog/cara-mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca/
https://dlh.semarangkota.go.id/mengenal-efek-rumah-kaca-dan-dampaknya-bagi-
kehidupan/

xi

Anda mungkin juga menyukai