Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENYEHATAN UDARA-A

“GAS RUMAH KACA DAN EFEK RUMAH KACA”


Dosen Pengampu:
Budi Pramono, SKM., M.Kes.
Kuat Prabowo, SKM., M.Kes.

Disusun oleh:
Kelompok 3
Alicia Claudia (P21335120004)
Annisa Rahayu (P21335120005)
Difa Dliyaulhaq (P21335120011)
Haerlintiniyah Huriyandah (P21335120017)
Oktaviana Kharisma (P21335120030)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Jakarta, 2022
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Adapun judul makalah ini adalah “Gas Rumah Kaca dan Efek Rumah Kaca”.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai Gas Rumah
Kaca dan Efek Rumah Kaca. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah Penyehatan Udara-A semester lima jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Penyehatan Udara-A Bapak
Budi Pramono, SKM., M.Kes dan Bapak Kuat Prabowo, SKM., M.Kes.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta
wawasan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.

Jakarta, 2022

Penulis

|i
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Pengertian Gas Rumah Kaca ...............................................................3


2.2 Jenis Gas Rumah Kaca ........................................................................3
2.3 Pengertian Efek Rumah Kaca .............................................................4
2.4 Kaitan Efek Rumah Kaca dengan Global Warming dan Perubahan
Iklim ....................................................................................................6
2.5 Dampak Efek Rumah Kaca .................................................................8
2.6 Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca ...........................................10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................13

3.1 Kesimpulan ......................................................................................13


3.2 Saran..................................................................................................13

Daftar Pustaka ......................................................................................................14

| ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun jika kita mengamati keadaan
bumi ini, maka kita akan merasakan adanya perubahan atau perbedaan yang terjadi.
Salah satunya adalah semakin panasnya atau naiknya suhu di permukaan bumi serta
keadaan cuaca yang tidak menentu, yang sesaat bisa berubah-ubah tanpa bisa kita
prediksi sebelumnya. Inilah salah satu dampak yang kita rasakan dari dampak
pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Semakin panasnya bumi
ini terkait langsung dengan gas-gas yang dihasilkan efek rumah kaca dari aktivitas
yang dilakukan manusia. Majunya teknologi dan berkembangnya ilmu
pengetahuan, membuat manusia terhanyut mengikuti perkembangan yang ada.
Salah satunya dengan penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan, penggunaan
kulkas dan pendingin ruangan. Gas-gas yang dihasilkan seperti CO2 adalah contoh
gas yang berperan langsung sebagai kontributor pemanasan global pada efek rumah
kaca. Kurangnya kesadaran manusia untuk tetap menjaga kelestarian
lingkungannya, karena banyaknya industri yang berkembang, semakin banyak
pembangunan gedung-gedung tinggi serta berkurangnya hutan-hutan yang ada
semakin memperparah keadaan bumi ini yang membuat dampak dari efek rumah
kaca semakin terasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian gas rumah kaca?
2. Apa saja jenis gas rumah kaca?
3. Apa pengertian efek rumah kaca?
4. Bagaimana kaitan efek rumah kaca dengan global warming dan
perubahan iklim?
5. Bagaimana dampak efek rumah kaca?
6. Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca?

|1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian gas rumah kaca.
2. Untuk mengetahui jenis gas rumah kaca.
3. Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca.
4. Untuk mengetahui kaitan efek rumah kaca dengan global warming
dan perubahan iklim.
5. Untuk mengetahui dampak efek rumah kaca.
6. Untuk mengetahui cara menanggulangi efek rumah kaca.

|2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan
efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan,
tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran
bahan bakar fosil. Tanpa gas rumah kaca, suhu rata-rata di permukaan Bumi dikira
akan menjadi di bawah titik beku air, tetapi, adanya terlalu banyak gas rumah kaca
menyebabkan pemanasan global.
Gas rumah kaca paling banyak yang ada di atmosfer Bumi adalah uap air
(H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen monoksida (N2O).
Karbon dioksida timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan gunung berapi,
kebakaran hutan, pernapasan hewan (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan CO2). Namun, sejak Revolusi Industri, konsentrasi CO2 pada
atmosfer Bumi telah naik hampir 50%, dari 280 ppm pada tahun 1750 hingga 415
ppm pada tahun 2022.

2.2 Jenis Gas Rumah Kaca


1) Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan penyusun utama gas rumah kaca. Gas ini
memiliki waktu tinggal selama 100 tahun. Sumber utama dari karbon dioksida
adalah pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik, transportasi
maupun industri, pembukaan lahan baru, kebakaran hutan, dan sebagainya.
Sebaliknya, karbon dioksida dapat dikurangi dari atmosfer dengan penghijauan
(reforestation), penanaman pohon dan sebagainya. Data menunjukkan pada
pertengahan abad ke 19, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer sekitar 270 bagian
per sejuta (parts per million, ppm) dan sekarang menjadi sekitar 400 bagian per
sejuta. Peningkatan ini merefleksikan akibat dari era industrialisasi.
2) Metana (CH4)
Sumber utama gas metana (Methane) adalah bahan bakar fosil. Metana
adalah penyusun utama gas alam (natural gas). Selain itu, gas ini dilepaskan dari
pembusukan kotoran organik atau biomasa (biomass), penambangan batubara dan
sebagainya. Gas ini memiliki waktu tinggal selama sekitar 12 tahun. Namun, gas

|3
ini juga memiliki potensi efek rumah kaca 84x lebih besar daripada karbon
dioksida, dalam kurun waktu 20 tahun.
3) Dinitrogen oksida (N2O)
Sumber utama gas ini adalah aktivitas pertanian, seperti penggunaan
pupuk dan pembakaran bahan bakar fosil. Persentasi di atmosfer relative kecil,
dengan waktu tinggal sekitar 121 tahun namun memiliki potensi efek rumah kaca
264x lebih besar daripada karbon dioksida dalam kurun waktu 20 tahun.
4) Gas-gas ber-Fluorin
Gas ini tidak ada secara alami, melainkan hasil buatan manusia.
Golongan gas yang paling umum adalah HFCs (Hydrofluorocarbons), umumnya
dipakai sebagai refrigeran pada pompa panas atau pendingin (AC, lemari es dll).
Golongan lainnya yaitu PFCs (Perfluorocarbons) yang dipakai untuk produksi
elektronika, kosmetika, dan obat-obatan. Selain itu, ada juga SF6 (Sulfur
hexafluoride) dan NF3 (Nitrogen trifluoride). Gas ber-Fluorin ini walaupun
mempunyai persentase kecil di atmosfer, tapi memiliki waktu tinggal yang lebih
lama. Gas ber-Fluorin memiliki potensi bervariasi dari 5000x sampai 17500x lebih
berbahaya daripada Karbon dioksida dalam kurun waktu 20 tahun dan waktu
tinggal yang jauh lebih lama, yaitu sampai 50000 tahun. Bisa dibayangkan betapa
berbahayanya akumulasi gas ini ketika terlepas ke atmosfer.

2.3 Pengertian Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu
udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek
rumah kaca ialah gas rumah kaca yang menahan panas keluar dari Bumi. Peran
utama adanya efek rumah kaca adalah suhu udara di bumi dapat berada pada nilai
yang nyaman bagi makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, Bumi akan memiliki
suhu rata-rata yang sangat dingin serta dapat membahayakan keberlangsungan
hidup dari makhluk hidup. Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph
Fourier pada tahun 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.

|4
Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti
satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya
membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit
tadi akan dibahas di masing-masing artikelnya.
Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal
yang berbeda:
1. Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi
2. Efek Rumah Kaca Ditingkatkan terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan
pemanasan global.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca terjadi melalui serangkaian proses, misalnya dalam rumah
kaca yang digunakan untuk budidaya, di negara yang memiliki musim salju, atau
percobaan tanaman di bidang biologi dan pertanian.
Panasnya matahari yang masuk lewat atap kaca itu sebagian dipantulkan
keluar atmosfer, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca
yang mengakibatkan naiknya suhu. Contoh lainnya, bayangkan ketika kamu berada
di dalam mobil yang sedang parkir di bawah teriknya matahari dan kaca mobilmu
dalam keadaan tertutup.
Panas yang masuk lewat kaca mobil itu sebagian dipantulkan kembali ke
luar melalui kaca, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam mobil. Hal itu
mengakibatkan suhu di dalam mobil lebih tinggi daripada di luar.
Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas kaca yang keluar lalu
membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon
dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainya dan merupakan reaksi
alami industri.
Apabila gas efek rumah kaca tersebut lepas, partikelnya akan mampu naik
hingga lapisan troposfer. Kemudian, terbentuklah lapisan yang menyelimuti bumi.
Energi-energi yang memantul lagi ke bumi di antaranya sebanyak 25% dipantulkan
awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap permukaan bumi, dan 10%
dipantulkan lagi oleh permukaan bumi.

|5
Perlu diketahui, bumi yang kita tinggali ini dilapisi oleh lapisan atmosfer.
Melalui proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat partikel gas yang melayang di
antara bumi dan lapisan atmosfer itu. Hal ini mengakibatkan panas bumi memantul
dan harus dibawa keluar.
Pada prosesnya, panas bumi kembali masuk yang mengakibatkan suhu bumi
naik lalu akhirnya menghangat. Mulanya, kondisi bumi hanya akan menghangat
saja. Namun apabila hal ini terus berlanjut, bumi tidak hanya menghangat
melainkan juga memanas yang bersifat global. Hal itu dikenal sebagai pemanasan
global (global warming).

2.4 Kaitan Efek Rumah Kaca dengan Global Warming dan Perubahan
Iklim

Secara alamiah cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang


menyentuh permukaan bumi akan berubah menjadi panas dan menghangatkan
bumi. Sebagian dari panas ini akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke
angkasa luar sebagai radiasi infra merah gelombang panjang . Sebagian panas sinar
matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang
menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca seperti : uap air, karbon-dioksida / CO2
dan metana) sehingga panas sinar tersebut terperangkap di atmosfer bumi .
Peristiwa ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (Green House Effect = GHE)
karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan
terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat
menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia , karena jika tidak ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi akan
33 derajat Celcius lebih dingin . Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di
atmosfer dan berlanjut, akibatnya pemanasan bumi akan berkelebihan dan akan
semakin berlanjut Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph
Fourier pada tahun 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (terutama pada planetatau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan
keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang

|6
mempunyai lapisanatmosfer seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus
(Titan).

Efek rumah kaca disebabkan karena naikknya konsentrasi gas


Karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer . Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini terjadi akibat kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara,
dan bahan bakar organic lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk mengabsorsinya. Bahan- bahan di permukaan bumi yang
berperan aktif untuk mengabsorsi hasil pembakaran tadi ialah tumbuh- tumbuhan,
hutan , dan laut . Jadi bisa dimengerti bila hutan semakin gundul , maka panas di
bumi akan semakin naik. Energi yang diabsorsi dipantulkan kembali dalam bentuk
radiasi infra merah olehawan dan permukaan bumi. Hanya saja sebagian sinar
inframerah tersebut tertahan olehawan, gas CO2, dan gas lainnya sehingga terpantul
kembali ke permukaan bumi . Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 dan gas-
gas lain di atmosfir maka semakin banyak pula gelombang panas yang dipantulkan
bumi dan diserap atmosfir. Dengan perkataan lain semakin banya jumlah gas rumah
kaca yang berada di atmosfir , maka semakin banyak pula panas matahari yang
terperangkap di permukaan bumi. Akibatnya suhu permukaan bumi akan naik .
Sudah disebutkan di atas bahwa efek rumah kaca terjadi karena emisi gas rumah
kaca.

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya


perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi . Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan danekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuannya
untuk menyerap karbondioksidadi atmosfir. Pemanasan global mengakibatkan
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menyebabkan naiknya
permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu
air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang
mengakibatkan negara yang berupa kepulauan akan mendapat pengaruh yang
sangat besar.

|7
2.5 Dampak Efek Rumah Kaca
Berikut ini adalah beberapa dampak yang terjadi di bumi akibat efek rumah
kaca:
1. Perubahan iklim yang ekstrem

Beberapa tempat yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada
lebih banyak air yang menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang
merupakan gas pada rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan
meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap air yang banyak juga akan
membentuk awan yang lebih banyak. Kemudian akan menimbulkan pantulan
cahaya matahari kembali ke luar angkasa yang menyebabkan menurunnya proses
pemanasan. Kelembaban yang sangat tinggi akan meningkatkan curah hujan, badai
yang semakin kering, dan air akan lebih cepat menguap dari dalam tanah.
2. Meningkatnya permukaan air laut

Salah satu dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca
ini, adalah meningkatnya permukaan air laut. Bahkan lapisan es di benua arktik
akan berkurang sebanyak 2,7 % per dekade. Kemudian temperatur rata-rata global
telah meningkat, dengan kedalaman paling sedikit 300 meter saja.
Perubahan tingginya rata-rata muka laut akan diukur dari daerah dengan
lingkungan yang lebih stabil, secara geologi. Lalu ketika atmosfer menghangat

|8
lapisan air laut juga akan ikut menghangat, sehingga volumenya akan membesar
dan menaikkan tingginya permukaan air laut.
3. Meningkatnya suhu global
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi menjadi hal yang paling
terasa, seiring dengan banyaknya bukti mengenai pengamatan kenaikan temperatur
udara dan laut, pencairan salju dan juga es di berbagai tempat di dunia, dan
kemudian naiknya permukaan laut global. Perubahan ini telah diukur oleh para
ilmuwan, dengan mengukur atmosfer, lautan, permukaan es, dan gletser yang
menunjukkan bahwa kini bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya
emisi gas rumah kaca di masa lalu.
4. Gangguan ekologis

Di dalam pemanasan global, hewan atau binatang cenderung bermigrasi ke


arah kutub es atau ke atas pegunungan. Tumbuhan juga akan mengubah arah
pertumbuhannya, dengan mencari daerah baru yang habitatnya menjadi lebih
hangat. Tetapi pembangunan manusia justru akan menghalangi perpindahan
tersebut.
Para spesies yang akan berpindah ke arah selatan dan utara akan terhalangi
oleh kota-kota dan lahan-lahan pertanian, yang mungkin akan mati. Beberapa tipe
spesies yang tidak mampu berpindah secara cepat menuju kutub, bahkan bisa
musnah.
5. Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit yang
berhubungan dengan panas, adanya penyebaran penyakit yang melalui air, adanya
penyebaran penyakit melalui vektor, bahkan sampai kematian. Temperatur yang

|9
panas juga akan mengakibatkan gagal panen, sehingga munculah kelaparan dan
malnutrisi.

2.6 Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca


Berikut ini merupakan usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi atau mencegah terjadinya efek rumah kaca:
1. Menciptakan dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan
Karbondioksida adalah gas yang sangat mudah diproduksi dalam kegiatan
sehari- hari. Salah satu pemicu timbulnya gas karbondioksida ini adalah asap
kendaraan. Asap kendaraan merupakan penghasil karbondioksida yang sangat
besar. Oleh karena itulah kita memerlukan solusi agar asap kendaraan tersebut tidak
terlalu mengandung banyak bahan pencemar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengganti bahan bakar kendaraan
dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Bahan bakar alternatif ramah
lingkungan yang dapat digunakan adalah biodiesel. Biodiesel merupakan bahan
bakar alternatif yang terbuat dari lemak nabati maupun lemak hewani, sehingga
ramah lingkungan. Tumbuhan yang dapat diolah menjadi biodiesel antara lain biji
jarak, bunga matahari, zaitun, dan sebagainya. Sedangkan lemak hewan yang bisa
digunakan adalah lemak ayam.
2. Penghijauan lahan
Penghijauan lahan maksudnya menanam pepohonan dalam jumlah yang
banyak. Adanya pepohonan yang banyak akan dapat menetralisir udara yang
tercemar. Pepohonan mampu menyerap keberadaan karbondioksida yang terbang
bebas di udara untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis.
Kemudian pohon akan menukarnya dengan oksigen yang merupakan hasil
fotosintesis. Bayangkan apabila banyak pepohonan yang melakukan fotosintesis
setiap harinya, pastilah udara yang kita miliki lebih bersih dan segar, serta gas- gas
rumah kaca akan berkurang intensitasnya di udara.
3. Menghemat penggunaan listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggunakan bahan bakar fosil yang akan
menghasilkan gas- gas rumah kaca. Sehingga apabila kita menghemat penggunaan

| 10
listrik maka PLN akan dapat mengurangi aktivitasnya menghasilkan listrik dalam
jumlah banyak.
Hal ini akan sangat membantu mengatasi efek rumah kaca yang terjadi. Kita
bisa melakukan upaya ini secara pribadi di rumah masing- masing. Biasakan untuk
segera mematikan listrik apabila sudah tidak digunakan, dan juga mencabut alat-
alat yang tidak digunakan dari stop kontak. Hal ini akan menghemat penggunaan
listrik.
4. Menghemat penggunaan kantong plastik
Cara selanjutnya yang membantu mengurangi efek rumah kaca adalah
menghemat penggunaan kantong plastik. Sampah plastik adalah sampah yang
sangat sulit untuk diuraikan, sehingga cara yang paling mudah untuk melenyapkan
sampah plastik adalah dengan membakarnya.
Pembakaran sampah plastik ini akan menimbulkan gas- gas rumah kaca yang
berbahaya. Maka dari itulah kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik
agar nantinya mengurangi jumlah sampah plastik. Belakangan ini telah
dikembangkan kantong plastik yang bisa diuraikan dengan waktu singkat (kantong
plastik ramah lingkungan) dan mulai digunakan di swalayan- swalayan umum.
5. Menggunakan lampu neon
Jika Anda masih pengguna bola lampu pijar, maka segeralah beralih
menggunakan lampu neon. Hal ini karena lampu neon membutuhkan energi yang
lebih sedikit, sehingga jika menggunakan lampu neon kita akan menghemat listrik.
Menghemat listrik adalah salah satu cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan
global.
6. Membatasi penggunaan kertas
Menghemat penggunaan kertas akan membantu kita mengurangi pemanasan
global. Bagaimana bisa? Hal ini karena kertas dibuat dengan menggunakan bahan
baku pohon. Sehingga semakin banyak kertas yang digunakan maka jumlah pohon
yang akan ditebang semakin banyak juga. Maka dari itulah kita harus bijak dalam
menggunakan kertas. Karena pohon sangat membantu menyerap gas- gas penyebab
pemanasan global.

| 11
7. Menggunakan pupuk organik
Kebanyakan pupuk mengandung unsur nitrogen yang akan berubah menjadi
N2O . N2O ini akan menimbulkan gas- gas rumah kaca 320 kali lebih besar
daripada CO2. Oleh karena itulah kita sebaiknya menggunakan pupuk organik
yang ramah lingkungan (baca: pentingnya menjaga lingkungan).
8. Menanam rumpun bambu
Pepohonan mampu menyerap gas- gas penyebab pemanasan global, terutama
CO2. Dan tahukah Anda bahwa rumpun bambu mampu menyerap CO2 4 kali lebih
banyak dari pepohonan yang lain? Maka dari itu jika kita banyak menanam rumpun
bambu, maka hal itu sangat membantu mengurangi pemanasan global.
9. Membuka jendela
Sebenarnya membuka jendela lebar- lebar akan dapat memberikan kesejukan
di rumah kita dan otomatis kita akan mengurangi penggunaan AC. Penggunaan AC
akan memicu terjadinya produksi gas- gas penyebab pemanasan global, seperti CFC
dan CO2.
10. Biasakan naik kendaraan umum
Dengan menggunakan kendaraan umum berarti kita akan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi jumlah kendaraan yang beredar di
permukaan Bumi. Asap kendaraan akan memicu terjadinya pemanasan global,
sehingga apabila kita menggunakan kendaraan umum maka kita akan mengurangi
resiko terjadinya pemanasan global.
11. Kurangi penggunaan kantong plastik
Pembakaran sampah plastik akan menimbulkan berbagai gas yang
menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itulah kita sebaiknya mengurangi
penggunaan kantong-kantong plastik.

| 12
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, gas rumah kaca adalah
gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut
sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran bahan bakar fosil. Gas rumah
kaca paling banyak yang ada di atmosfer Bumi adalah uap air (H2O), karbon
dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen monoksida (N2O). Adapun dampak
efek rumah kaca meliputi perubahan iklim yan ekstrem, meningkatnya permukaan
air laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, serta dampak sosial dan
politik. Cara penanggulangan efek rumah kaca tersebut antara lain dengan cara
menciptakan dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, penghijauan
lahan, menghemat penggunaan listrik, menghemat penggunaan kantong plastik,
menggunakan lampu neon, membatasi penggunaan kertas, menggunakan pupuk
organik, menanam rumpun bambu, membuka jendela serta biasakan naik kendaraan
umum.

3.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun tentang pembahasan makalah di atas.

| 13
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
https://www.gramedia.com/literasi/efek-rumah-kaca/
Pratama, Riza. (2019). Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi. Buletin Utama Teknik,
14, 120-121
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/efek%20rumah%20kaca
-%20BPSMG/materi3.html
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/cara-menanggulangi-efek-rumah-kaca-
dan-pemanasan-global

| 14

Anda mungkin juga menyukai