Disusun oleh:
Kelompok 3
Alicia Claudia (P21335120004)
Annisa Rahayu (P21335120005)
Difa Dliyaulhaq (P21335120011)
Haerlintiniyah Huriyandah (P21335120017)
Oktaviana Kharisma (P21335120030)
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Adapun judul makalah ini adalah “Gas Rumah Kaca dan Efek Rumah Kaca”.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai Gas Rumah
Kaca dan Efek Rumah Kaca. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah Penyehatan Udara-A semester lima jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Penyehatan Udara-A Bapak
Budi Pramono, SKM., M.Kes dan Bapak Kuat Prabowo, SKM., M.Kes.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta
wawasan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.
Jakarta, 2022
Penulis
|i
Daftar Isi
| ii
BAB I PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun jika kita mengamati keadaan
bumi ini, maka kita akan merasakan adanya perubahan atau perbedaan yang terjadi.
Salah satunya adalah semakin panasnya atau naiknya suhu di permukaan bumi serta
keadaan cuaca yang tidak menentu, yang sesaat bisa berubah-ubah tanpa bisa kita
prediksi sebelumnya. Inilah salah satu dampak yang kita rasakan dari dampak
pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Semakin panasnya bumi
ini terkait langsung dengan gas-gas yang dihasilkan efek rumah kaca dari aktivitas
yang dilakukan manusia. Majunya teknologi dan berkembangnya ilmu
pengetahuan, membuat manusia terhanyut mengikuti perkembangan yang ada.
Salah satunya dengan penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan, penggunaan
kulkas dan pendingin ruangan. Gas-gas yang dihasilkan seperti CO2 adalah contoh
gas yang berperan langsung sebagai kontributor pemanasan global pada efek rumah
kaca. Kurangnya kesadaran manusia untuk tetap menjaga kelestarian
lingkungannya, karena banyaknya industri yang berkembang, semakin banyak
pembangunan gedung-gedung tinggi serta berkurangnya hutan-hutan yang ada
semakin memperparah keadaan bumi ini yang membuat dampak dari efek rumah
kaca semakin terasa.
|1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian gas rumah kaca.
2. Untuk mengetahui jenis gas rumah kaca.
3. Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca.
4. Untuk mengetahui kaitan efek rumah kaca dengan global warming
dan perubahan iklim.
5. Untuk mengetahui dampak efek rumah kaca.
6. Untuk mengetahui cara menanggulangi efek rumah kaca.
|2
BAB II PEMBAHASAN
|3
ini juga memiliki potensi efek rumah kaca 84x lebih besar daripada karbon
dioksida, dalam kurun waktu 20 tahun.
3) Dinitrogen oksida (N2O)
Sumber utama gas ini adalah aktivitas pertanian, seperti penggunaan
pupuk dan pembakaran bahan bakar fosil. Persentasi di atmosfer relative kecil,
dengan waktu tinggal sekitar 121 tahun namun memiliki potensi efek rumah kaca
264x lebih besar daripada karbon dioksida dalam kurun waktu 20 tahun.
4) Gas-gas ber-Fluorin
Gas ini tidak ada secara alami, melainkan hasil buatan manusia.
Golongan gas yang paling umum adalah HFCs (Hydrofluorocarbons), umumnya
dipakai sebagai refrigeran pada pompa panas atau pendingin (AC, lemari es dll).
Golongan lainnya yaitu PFCs (Perfluorocarbons) yang dipakai untuk produksi
elektronika, kosmetika, dan obat-obatan. Selain itu, ada juga SF6 (Sulfur
hexafluoride) dan NF3 (Nitrogen trifluoride). Gas ber-Fluorin ini walaupun
mempunyai persentase kecil di atmosfer, tapi memiliki waktu tinggal yang lebih
lama. Gas ber-Fluorin memiliki potensi bervariasi dari 5000x sampai 17500x lebih
berbahaya daripada Karbon dioksida dalam kurun waktu 20 tahun dan waktu
tinggal yang jauh lebih lama, yaitu sampai 50000 tahun. Bisa dibayangkan betapa
berbahayanya akumulasi gas ini ketika terlepas ke atmosfer.
|4
Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti
satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel ini hanya
membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit
tadi akan dibahas di masing-masing artikelnya.
Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal
yang berbeda:
1. Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi
2. Efek Rumah Kaca Ditingkatkan terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan
pemanasan global.
|5
Perlu diketahui, bumi yang kita tinggali ini dilapisi oleh lapisan atmosfer.
Melalui proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat partikel gas yang melayang di
antara bumi dan lapisan atmosfer itu. Hal ini mengakibatkan panas bumi memantul
dan harus dibawa keluar.
Pada prosesnya, panas bumi kembali masuk yang mengakibatkan suhu bumi
naik lalu akhirnya menghangat. Mulanya, kondisi bumi hanya akan menghangat
saja. Namun apabila hal ini terus berlanjut, bumi tidak hanya menghangat
melainkan juga memanas yang bersifat global. Hal itu dikenal sebagai pemanasan
global (global warming).
2.4 Kaitan Efek Rumah Kaca dengan Global Warming dan Perubahan
Iklim
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia , karena jika tidak ada Efek Rumah Kaca maka suhu permukaan bumi akan
33 derajat Celcius lebih dingin . Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di
atmosfer dan berlanjut, akibatnya pemanasan bumi akan berkelebihan dan akan
semakin berlanjut Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph
Fourier pada tahun 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (terutama pada planetatau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan
keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang
|6
mempunyai lapisanatmosfer seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus
(Titan).
|7
2.5 Dampak Efek Rumah Kaca
Berikut ini adalah beberapa dampak yang terjadi di bumi akibat efek rumah
kaca:
1. Perubahan iklim yang ekstrem
Beberapa tempat yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada
lebih banyak air yang menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang
merupakan gas pada rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan
meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap air yang banyak juga akan
membentuk awan yang lebih banyak. Kemudian akan menimbulkan pantulan
cahaya matahari kembali ke luar angkasa yang menyebabkan menurunnya proses
pemanasan. Kelembaban yang sangat tinggi akan meningkatkan curah hujan, badai
yang semakin kering, dan air akan lebih cepat menguap dari dalam tanah.
2. Meningkatnya permukaan air laut
Salah satu dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca
ini, adalah meningkatnya permukaan air laut. Bahkan lapisan es di benua arktik
akan berkurang sebanyak 2,7 % per dekade. Kemudian temperatur rata-rata global
telah meningkat, dengan kedalaman paling sedikit 300 meter saja.
Perubahan tingginya rata-rata muka laut akan diukur dari daerah dengan
lingkungan yang lebih stabil, secara geologi. Lalu ketika atmosfer menghangat
|8
lapisan air laut juga akan ikut menghangat, sehingga volumenya akan membesar
dan menaikkan tingginya permukaan air laut.
3. Meningkatnya suhu global
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi menjadi hal yang paling
terasa, seiring dengan banyaknya bukti mengenai pengamatan kenaikan temperatur
udara dan laut, pencairan salju dan juga es di berbagai tempat di dunia, dan
kemudian naiknya permukaan laut global. Perubahan ini telah diukur oleh para
ilmuwan, dengan mengukur atmosfer, lautan, permukaan es, dan gletser yang
menunjukkan bahwa kini bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya
emisi gas rumah kaca di masa lalu.
4. Gangguan ekologis
|9
panas juga akan mengakibatkan gagal panen, sehingga munculah kelaparan dan
malnutrisi.
| 10
listrik maka PLN akan dapat mengurangi aktivitasnya menghasilkan listrik dalam
jumlah banyak.
Hal ini akan sangat membantu mengatasi efek rumah kaca yang terjadi. Kita
bisa melakukan upaya ini secara pribadi di rumah masing- masing. Biasakan untuk
segera mematikan listrik apabila sudah tidak digunakan, dan juga mencabut alat-
alat yang tidak digunakan dari stop kontak. Hal ini akan menghemat penggunaan
listrik.
4. Menghemat penggunaan kantong plastik
Cara selanjutnya yang membantu mengurangi efek rumah kaca adalah
menghemat penggunaan kantong plastik. Sampah plastik adalah sampah yang
sangat sulit untuk diuraikan, sehingga cara yang paling mudah untuk melenyapkan
sampah plastik adalah dengan membakarnya.
Pembakaran sampah plastik ini akan menimbulkan gas- gas rumah kaca yang
berbahaya. Maka dari itulah kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik
agar nantinya mengurangi jumlah sampah plastik. Belakangan ini telah
dikembangkan kantong plastik yang bisa diuraikan dengan waktu singkat (kantong
plastik ramah lingkungan) dan mulai digunakan di swalayan- swalayan umum.
5. Menggunakan lampu neon
Jika Anda masih pengguna bola lampu pijar, maka segeralah beralih
menggunakan lampu neon. Hal ini karena lampu neon membutuhkan energi yang
lebih sedikit, sehingga jika menggunakan lampu neon kita akan menghemat listrik.
Menghemat listrik adalah salah satu cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan
global.
6. Membatasi penggunaan kertas
Menghemat penggunaan kertas akan membantu kita mengurangi pemanasan
global. Bagaimana bisa? Hal ini karena kertas dibuat dengan menggunakan bahan
baku pohon. Sehingga semakin banyak kertas yang digunakan maka jumlah pohon
yang akan ditebang semakin banyak juga. Maka dari itulah kita harus bijak dalam
menggunakan kertas. Karena pohon sangat membantu menyerap gas- gas penyebab
pemanasan global.
| 11
7. Menggunakan pupuk organik
Kebanyakan pupuk mengandung unsur nitrogen yang akan berubah menjadi
N2O . N2O ini akan menimbulkan gas- gas rumah kaca 320 kali lebih besar
daripada CO2. Oleh karena itulah kita sebaiknya menggunakan pupuk organik
yang ramah lingkungan (baca: pentingnya menjaga lingkungan).
8. Menanam rumpun bambu
Pepohonan mampu menyerap gas- gas penyebab pemanasan global, terutama
CO2. Dan tahukah Anda bahwa rumpun bambu mampu menyerap CO2 4 kali lebih
banyak dari pepohonan yang lain? Maka dari itu jika kita banyak menanam rumpun
bambu, maka hal itu sangat membantu mengurangi pemanasan global.
9. Membuka jendela
Sebenarnya membuka jendela lebar- lebar akan dapat memberikan kesejukan
di rumah kita dan otomatis kita akan mengurangi penggunaan AC. Penggunaan AC
akan memicu terjadinya produksi gas- gas penyebab pemanasan global, seperti CFC
dan CO2.
10. Biasakan naik kendaraan umum
Dengan menggunakan kendaraan umum berarti kita akan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi jumlah kendaraan yang beredar di
permukaan Bumi. Asap kendaraan akan memicu terjadinya pemanasan global,
sehingga apabila kita menggunakan kendaraan umum maka kita akan mengurangi
resiko terjadinya pemanasan global.
11. Kurangi penggunaan kantong plastik
Pembakaran sampah plastik akan menimbulkan berbagai gas yang
menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itulah kita sebaiknya mengurangi
penggunaan kantong-kantong plastik.
| 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, gas rumah kaca adalah
gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut
sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran bahan bakar fosil. Gas rumah
kaca paling banyak yang ada di atmosfer Bumi adalah uap air (H2O), karbon
dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen monoksida (N2O). Adapun dampak
efek rumah kaca meliputi perubahan iklim yan ekstrem, meningkatnya permukaan
air laut, meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, serta dampak sosial dan
politik. Cara penanggulangan efek rumah kaca tersebut antara lain dengan cara
menciptakan dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, penghijauan
lahan, menghemat penggunaan listrik, menghemat penggunaan kantong plastik,
menggunakan lampu neon, membatasi penggunaan kertas, menggunakan pupuk
organik, menanam rumpun bambu, membuka jendela serta biasakan naik kendaraan
umum.
3.2 Saran
| 13
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
https://www.gramedia.com/literasi/efek-rumah-kaca/
Pratama, Riza. (2019). Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi. Buletin Utama Teknik,
14, 120-121
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/efek%20rumah%20kaca
-%20BPSMG/materi3.html
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/cara-menanggulangi-efek-rumah-kaca-
dan-pemanasan-global
| 14