Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK KECACINGAN

1. Ciri-ciri orang cacingan karena cacing tambang

Sebelum mengetahui gejala cacingan pada orang dewasa, perlu diketahui, cacing tambang
ditularkan melalui tanah. Cacing ini hidup di usus manusia, tepatnya di usus kecil.

Saat telur cacing tambang ini menetas, larva cacing tambang mampu menginfeksi melalui
kulit. Temuan yang terbit pada jurnal Advances in Parasitology memaparkan, ketika sudah
menembus kulit, larva ini beredar melalui pembuluh darah. Lalu, larva ini akan mengarah
menuju saluran pencernaan dan paru-paru. Saat sudah mencapai paru-paru, larva akan naik
menuju tenggorokan. Saat batuk, larva cacing tambang terbawa menuju mulut.

Lalu, larva tertelan dan berkembang di saluran pencernaan, tepatnya usus kecil. Biasanya,
terjadi jika kita tidak menggunakan alas kaki atau nyeker saat menginjak tanah. Umumnya,
gejala tidak dapat disadari saat awal terinfeksi cacing tambang.

Namun, tanda umum yang dirasakan adalah gatal dan ruam di bagian kulit tertentu. Hal ini
dikarenakan anak cacing tambang sudah menembus kulit. Setelah itu, kemunculan gejala
cacingan pada orang dewasa adalah:

 Nyeri perut.
 Diare.
 Kehilangan nafsu makan.
 Berat badan turun.
 Terlalu lelah.
 Anemia.
 Batuk.

Untuk mengetahui adanya infeksi cacing tambang, pengecekan bisa dilihat dari uji tinja.
Pengujian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan mikroskop.

2. Gejala cacingan pada orang karena cacing kremi

Cacing kremi merupakan cacing yang hidup di usus besar dan dubur. Cacing ini bisa hidup di
tubuh manusia karena adanya perpindahan cacing dari anus ke mulut.
Sebulan hingga dua bulan setelah cacing berada di usus manusia, cacing kremi dewasa
bertelur pada lipatan kulit di sekeliling anus. Biasanya, cacing kremi bertelur di anus pada
saat malam hari, ketika orang dewasa sedang tidur.

Tidak hanya karena belum cuci tangan, cacing ini bisa berpindah melalui pakaian, kasur,
maupun benda lain yang terdapat cacing kremi. Karena ukurannya kecil, telur cacing ini
terkadang terbawa oleh udara dan tertelan saat bernapas.

Saat mengalami penyakit cacingan akibat cacing kremi, gejala cacingan pada orang dewasa
yang bisa dirasakan adalah:

 Gatal pada anus dan kelamin, terutama vagina.


 Insomnia.
 Mudah marah.
 Gigi gemertak.
 Sakit perut.
 Mual.

Untuk mengetahui ciri ciri cacingan, pemeriksaan laboratorium pun dilakukan. Caranya,
dengan menempelkan selotip ke kulit dubur sesaat setelah bangun tidur. Lalu, selotip tersebut
dibawa ke laboratorium.

3. Gejala cacingan pada orang karena cacing gelang

Cacing gelang hidup di usus besar. Cacing ini bisa menginfeksi manusia melalui makanan
yang kotor. Sebab, makanan kotor biasanya terkontaminasi telur cacing gelang.

Saat tertelan, telur cacing gelang menetas di usus halus. Anak cacing gelang pun berpindah
bersama aliran darah menuju paru-paru.

Setelah sampai di paru-paru, larva ini pun terbawa oleh batuk dan menempel di mulut.
Karena ini, larva pun tertelan dan bertumbuh menjadi dewasa di usus besar selama 6 hingga
24 bulan.

Kemunculan ciri ciri cacingan akibat cacing gelang, terbagi dua, yaitu gejala akibat infeksi di
paru-paru dan usus manusia.

Tanda cacingan pada orang dewasa akibat cacing gelang di paru-paru adalah:

 Batuk.
 Sesak napas.
 Pneumonia aspirasi atau infeksi paru-paru.
 Nyeri pada dada.
 Demam.
 Darah pada dahak.

Sementara itu, inilah gejala cacingan pada orang dewasa akibat cacing gelang di usus besar:

 Mual.
 Muntah.
 Diare atau BAB tidak teratur.
 Sakit perut akibat penyumbatan usus.
 Selera makan menurun.
 Cacing terlihat di tinja.
 Berat badan berkurang.

Sama seperti cacing tambang, penyakit cacingan akibat cacing bisa diketahui dengan
membawa sampel tinja ke laboratorium. Selain itu, jika ditemukan cacing pada tinja, cacing
tersebut juga bisa diuji ke laboratorium.

4. Gejala cacingan pada orang karena cacing pita

Infeksi cacing pita disebarkan melalui hewan. Dalam hal ini, hewan bisa terinfeksi akibat
memakan rumput ataupun minum air yang terkontaminasi.

Pada manusia, infeksi cacing pita terjadi akibat konsumsi daging yang belum matang.
Biasanya, daging hewan yang terdapat cacing pita adalah sapi, babi, dan ikan. Cacing pita ini
hidup di usus manusia. Tanda cacingan pada orang dewasa akibat cacing pita adalah:

 Nyeri perut atas.


 Diare.
 Mual dan muntah.
 Kehilangan nafsu makan.
 Penurunan berat badan.
 Anemia.
Dalam kasus terparah, penyakit akibat cacing pita ini mampu sebabkan kista pada organ
tertentu, seperti otak, mata, dan sumsum tulang belakang. Efeknya, tubuh pun mengalami
kejang, kebutaan, hingga kelumpuhan.

5. Ciri-ciri orang cacingan karena cacing cambuk

Penyakit cacingan akibat infeksi cacing cambuk terjadi akibat adanya parasit Trichuris
trichiura menginfeksi saluran pencernaan, tepatnya usus manusia.

Infeksi cacing cambuk dapat terjadi akibat menelan air atau makanan yang terkontaminasi
cacing cambuk. Bisa juga, seseorang terkena penyakit cacingan akibat cacing cambuk karena
makan sayur yang belum dicuci, dikupas, maupun dimasak.

Penyebaran cacing cambuk juga bisa terjadi akibat sentuhan tangan yang kotor. Penyakit
cacingan ini kerap terjadi di daerah dengan iklim panas dan lembap serta lingkungan yang
tidak bersih.

Saat cacing cambuk berada di usus kecil, cacing ini bertelur. Ketika sudah dewasa, anak
cacing cambuk ini hidup di usus besar. Biasanya, cacing betina menyimpan telur di tubuh
manusia selama dua hingga tiga bulan.

Inilah tanda cacingan pada orang yang terjadi akibat cacing cambuk:

 Diare berdarah.
 Sering BAB.
 Sakit perut.
 Mual dan muntah.
 Sakit kepala.
 Penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak terduga.
 Tidak mampu mengontrol buang air besar.
EPIDEMIOLOGI KECACINGAN
Epidemiologi kecacingan adalah gambaran tentang distribusi (tempat, orang dan waktu) dan
determinan (faktor utama) terjadinya penyakit kecacingan dalam suatu populasi. Berdasarkan
etiologi (kausa) suatu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi, penyakit kecacingan ini
diklasifikasikan sebagai penyakit infeksi atau merupakan mikroorganisme penyebab penyakit
yang dapat ditularkan (Communicable Diseases-biological agents). Dan berdasarkan durasi
kejadian akut, sub akut-sub kronik dan kejadian kronik, penyakit kecacingan ini biasanya
digolongan sebagai penyakit kronik yaitu diatas 3 bulan baru ditahu gejala gejalanya,
sehingga spektrum penyakitnya atau luas penyakitnya biasa endemik. Penyebaran
karakteristik manifestasi penyakit kecacingan dengan gejala kliniknya lebih banyak
ditemukan tampa gejala, namun kejadiannya sudah masuk dalam kondisi akut maka
manifestasi kliniknya akan semakin jelas Penyakit

Kecacingan di Indonesia masih merupakan masalah besar atau masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang masih sangat tinggi yaitu kurang lebih
antara 45-65 %, bahkan diwilayah-wilayah tertentu yang sanitasi yang buruk prevalensi
kecacingan bisa mencapai 80%. Cacing-cacing yang menginfestasi anak dengan prevalensi
yang tinggi ini adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris
trichiura), cacing tambang (Necator americanus) dan cacing pita

http://dinkes.kulonprogokab.go.id/files/PENGAMATAN_KECACINGAN.pdf

https://www.sehatq.com/artikel/tak-hanya-pada-anak-anak-ini-gejala-cacingan-pada-orang-dewasa

Anda mungkin juga menyukai