Anda di halaman 1dari 7

PENYEHATAN TANAH & PENGELOLAAN SAMPAH-B

Sanitary Landfill

Disusun oleh:
Ainundita Paramananda
(P21335119005)
Kelompok 12

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jakarta, 2022
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Sanitary Landfill”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah-B semester empat program studi Sarjana Terapan jurusan
Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Penyehatan Tanah
dan Pengelolaan Sampah-B Ibu Catur Puspawati, ST, MKM dan Bapak Tugiyo,
SKM, M.Si.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha
Esa.

Jakarta, 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Pembahasan 3

1.1 Pengertian dan Konsep Sanitary Landfill 3

1.2 Perhitungan Luas Tanah untuk Sanitary Landfill 3

1.3 Persyaratan Sanitary Landfill 4

1.4 Manfaat Sanitary Landfill 5

Daftar Pustaka 6

ii
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dan Konsep Sanitary Landfill


Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan sampah yang banyak digunakan
di Indonesia. Sistem pengelolaan sampah ini menggunakan cara pembuangan
sampah dengan menumpuknya di lokasi yang cekung.

Sistem atau metode sanitary landfill merupakan sistem pengelolaan atau


pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi
cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah. Dengan
begitu pada TPA nantinya tidak lagi menggunakan sistem oversampling tapi
sanitary landfill. Dijelaskan, dengan melakukan penutupan cover soil di sel sel
sampah yang sudah non aktif akan berimbas positif terhadap kondisi lingkungan.
Penutupan tersebut nantinya akan mampu mengurangi bau, serta lalat yang
banyak di lokasi TPA. Hal itu juga akan mempercepat proses pembusukan.

1.2 Perhitungan Luas Tanah untuk Sanitary Landfill


Besarnya kebutuhan lahan TPA yang diperlukan akan tergantung pada
besarnya sampah yang akan dibuang. Semakin besar yang dihasilkan suatu kota,
maka semakin luas pula TPA yang diperlukan untuk menampungnya.

3
4

Ditinjau dan daya tampung lokasi yang digunakan untuk TPA sebaiknya
dapat menampung pembuangan sampah minimum selama 5 tahun operasi untuk
setiap sel. Sementara untuk operasional secara keseluruhan diperhitungkan
minimal 20 tahun. Perhitungan awal kebutuhan lahan TPA per tahun adalah
sebagai berikut.

v
L=
T

dimana :

L = Luas lahan yang dibutuhkan setiap tahun (m2 )

V = Volume sampah yang telah dipadatkan (m3 /hari)

T = Ketinggian timbunan yang direncanakan (m) 15 % rasio tanah penutup

Kebutuhan luas lahan adalah

H=LxIxJ

dimana,

H = Luas total lahan (m2 )

L = Luas lahan setahun

I = umur lahan (tahun)

J = ratio luas lahan total dengan luas lahan efektif 1,2.

1.3 Persyaratan Sanitary Landfill


Mengingat besarnya potensi dalam menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan maka pemilihan lokasi TPA harus dilakukan dengan seksama dan
hati-hati. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sangat rincinya persyaratan lokasi
TPA seperti tercantum dalam SNI dan UU RI No.18 Tahun 2008, tentang Tata
Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan; yang diantaranya
dalam kriteria regional
5

dicantumakan:

1. Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawan longsor, rawan
gempa, dll)
2. Bukan daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan kedalaman air tanah
kurang 3 meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan sumber air
(dalam hal tidak terpenuhi harus dilakukan masukkan teknologi)
3. Bukan daerah rawan topografis (kemiringan lahan lebih dari 20 %)
4. Bukan daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di bandara (jarak minimal
1,5 – 3 meter)
5. Bukan daerah/kawasan yang dilindungi.

1.4 Manfaat Sanitary Landfill


Sistem sanitary landfill ini berguna untuk mengurangi bau dari sampah yang
mengalami pembusukan di dalam tanah. Teknik ini juga menghambat
terbuangnya gas metana ke udara yang menjadi sumber bau dari sampah yang
membusuk tersebut.

Kelebihan sanitary landfill antara lain:

1. Timbulan gas metan dan air lindi terkontrol dengan baik sehingga tidak
mencemari lingkungan.
2. Timbulan gas metan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
3. Setelah selesai pemakaiannya, area lahan urug dapat digunakan untuk
berbagai keperluan seperti areal parkir, lapangan golf, dan kebutuhan lain.
Daftar Pustaka

https://mediacenter.palangkaraya.go.id/sistem-sanitary-landfill-pada-tpa-lebih-
efektip-dan-efisien/

https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/8022/index.html

http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/
BukuPerencanaan_dan_Pembangunan_TPA_Sampah.pdf

https://depokbebassampah.wordpress.com/kajian/rencana-induk-persampahan/5-
kriteria-tpa/

https://m.antaranews.com/berita/1219711/sanitary-landfill-ubah-tpa-sampah-
yang-menjijikkan-menjadi-menjanjikan#:~:text=Sistem%20sanitary
%20landfill%20ini%20berguna,dari%20sampah%20yang%20membusuk
%20tersebut.

Anda mungkin juga menyukai