PENYAKIT A
“Penyakit Oleh Binatang Pengganggu Tikus”
Dosen Pembimbing :
Wahyu Darmawan, SKM, MAP
Drs. Pangestu, M.Kes
Disusun Oleh :
Ainundita Paramanda (P21335119005)
Lina Shabrina (P21335120022)
Muhammad Ardaffa (P21335120023)
Rizky Senja Pratama (P21335120033)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat, petunjuk dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Penyakit Oleh
Binatang Pengganggu Tikus” ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas
Pengendalian Vektor Dan Binatang Penyakit A.
Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami meminta maaf dan
tentunya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUANN
1
3. Apa saja jenis penyakit penularan vektor tikus?
1.3 Tujuan
1 Mengetahui penularan penyakit binatang tikus kemanusia
2 Mengetahui Faktor yang mempengaruhi penularan penyakit oleh binatang
penganggu tikus
3 Mengetahui jenis penyakit penularan vektor tikus
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Penularan Penyakit Kepada Manusia
Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia.
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri,
virus, jamur, atau parasit.
Beberapa jenis penyakit yang dialami oleh manusia tidak hanya berasal dari
manusia saja. Namun juga dapat ditularkan dari hewan. Salah satu hewan yang dapat
disebarkan dan menularkan penyakit adalah tikus. Tikus tidak hanya mencuri makanan
dan mengengerogoti barang-barang Anda tetapi juga meninggalkan kotoran dimana-
mana yang sehingga dapat menyebarkan penyakit ke manusia melalui kotoran, urin dan
parasit tikus.
penularan penyakit biasanya terjadi melalui berbagai jalur seperti paparan
limbah hewan yang terinfeksi (termasuk kotoran, urin, air liur dan bahan bersarang),
gigitan hewan atau serangga yang terinfeksi, dan virus dapat berpindah dari kontak
kulit ke kulit antara hewan dan manusia tanpa perlu digigit atau digores.
3
Kebutuhan pakan seekor tikus kurang lebih 10% dari bobot tubuhnya (pakan kering),
dan dapat meningkat menjadi 15% (jika pakan tersebut pakan basah). Tikus merupakan
hewan omnivora, hampir semua makanan yang dapat dimakan oleh manusia dapat
dimakan pula oleh tikus.
Adanya kumpulan sampah di rumah dan sekitarnya akan menjadi tempat yang
disenangi tikus. Tikus senang berkeliaran di tempat sampah untuk mencari makanan.
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi
kesehatan yaitu menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor
penyakit seperti tikus. Sarang bagi tikus mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai
tempat untuk melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, menyimpan pakan yang
digunakan pada saat sulit mencari makan, berlindung dari pengaruh lingkungan yang
tidak menguntungkan.
4
Penyakit Pes ditularkan tikus dengan perantara gigitan pinjal xenopsylla cheopis.
Habitat hidup pinjal ini pada rambut dan kulit tikus.
2. Leptospirosis
Disebut juga penyakit kuning, disebabkan bakteri Leptospira Icterohaemorrhagiae.
Habitat hidup bakteri ini pada ginjal dan urine tikus. Yang membedakan dengan
penyakit pes, Leptospirosis ditularkan karena kontak dengan urine, jaringan, atau air
yang mengandung bakteri ini, serta masuk melalui mukosa atau karena garukan pada
kulit (tidak melalui perantara pinjal sebagaimana pada Pes). Gejala penyakit ini mirip
dengan gejala influenza, ditandai dengan demam, sakit kepala, diare, kedinginan,
muntah, conjunctivitis, meningitis, sakit kuning dan perdarahan pada kulit dan
membrane mukosa, bahkan terjadi kerusakan pada ginjal.
3. Salmonellosis
Tikus dapat terinfeksi bakteri Salmonella Typhimureium atau Salmonella
Enteritidis. Bakteri ini juga berbahaya karena dapat menular pada manusis.
4. Ricketsia
Merupakan kuman type khusus yang menjadi parasit pada sel hewan vertebrata dan
arthropoda, dengan vektor pinjal dan tungau. Terkait tikus, terdapat penyakit murine
typus yang ditularkan oleh rickettsia typhi yang ditularkan oleh tikus melalui gigitan
pinjal Xenopsylla Cheopis. Gigitan pinjal pada kulit menimbulkan rasa gatal kemudian
digaruk dan terjadi luka lalu patogen masuk ke aliran darah. Gejala penyakit ini pada
manusia adalah sakit kepala, kedinginan, demam dan nyeri di seluruh tubuh. Bintil-
bintil merah pada kulit timbul di hari kelima sampai keenam.
5
penularan melalui sekresi hidung, faeces, dan urine tikus. Gejala nampak selama satu
sampai empat minggu berupa malaise, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk,
mual, muntah, diare, nyeri otot, nyeri di dada dan perut, pembengkakan pada kelenjar
limfa dan pembengkakan pada leher.
6. Lymphocytic choriomeningitis
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh LCM Virus, dan dapat menular ke
manusia terutama oleh mencit rumah dan hamster Syria. Sedangkan cara penularan
melalui makanan atau debu yang telah kontak dengan faeces, urine, atau air liur mencit.
Gejala penyakit mirip dengan influenza, seperti terjadinya demam, sakit kepala, pegal.
Jika berlanjut timbul gejala mengantuk, gangguan refleks, paralisis, dan anastesia kulit.
7. Rabies.
Gigitan tikus ternyata juga beresiko menularkan penyakit rabies. rabies yang
ditularkan oleh tikus menurut beberapa penelitian dilaporkan sangat rendah.
8. Rat bite fever
Merupakan demam karena gigitan tikus. Umumnya terjadi pada anak-anak, dengan
masa inkubasi 1-22 hari (rata-rata 10 hari), dengan gejala timbul kedinginan, demam,
sakit kepala, serta muntah. Penyakit ini disebabkan bakteri spirillumminus dan
streptobacillus moniliformis, yang ditemukan pada gusi, air liur, dan selaput lndir tikus.
9. Trikhinosis
Penyakit ini ditularkan cacing trichinella spiralis, dimana larva dan kista cacing ini
menginfeksi otot dan usus halus tikus atau babi. Infeksi pada tikus karena makan sisa
daging babi setengah matang pada sampah. Sedangkan infeksi pada babi karena makan
pakan yang terkontaminasi faeces tikus. Penularan pada manusia karana makan daging
babi yang tidak higienis.
10. Hantavirus
6
Hantavirus menyerang paru-paru dan ginjal manusia, disebabkan virus Hantavirus
pulmonary syndrome. Penyakit pernapasan parah ini menimbulkan gejala umum
seperti demam, sakit atau nyeri otot, dan sakit kepala pada awalnya,
kemudian sesak napas yang ekstrem sehingga mengancam jiwa. Hantavirus
Terutama menyerang pekerja pengendali hama, pencegahan dapat dilakukan dengan
memakai standar alat pelindung diri.
7
Tikus masuk rumah karena dua alasan utama yaitu mencari makan dan mendapat
tempat hangat untuk berlindung dari hawa dingin saat suhu turun. Untuk mencegah
tikus masuk maka jagalah kebersihan dapur sehingga tikus tidak dapat mengambil
makanan Anda dan simpan makanan di wadah yang tertutup rapat.
3. Tutup Tempat Sampah Anda
Tanpa penutup yang tepat dapat membuat tikus berada di dekat rumah Anda. Maka
untuk mencegah hal tersebut Anda perlu menggunakan tempat sampah tertutup untuk
menyimpan sampah rumah Anda agar tikus tidak dapat memperoleh makanan dari
sampah tersebut.
4. Rawat Kebun Untuk Mengusir Tikus
Cara mengusir tikus secara efektif, bukan hanya bagian dalam rumah Anda yang perlu
diperhatikan tetapi bagian luarnya juga seperti taman dan kebun di rumah Anda.
Mencegah tikus tertarik ke rumah Anda adalah dengan menjaga agar rumput Anda
tetap pendek untuk mencegah tikus membuat sarang di dekat rumah Anda dan buang
sampah taman untuk mencegah tikus membuat tempat yang bagus untuk bersembunyi
dan berkembang biak.
5. Selalu Tutup Pintu dan Jendela
Tikus aktif di malam hari sehingga saat itulah tikus sering keluar untuk maka. Selain
itu tikus merupakan pemanjat yang baik jadi jendela yang tinggi sekalipun tikus masih
dapat menjangkau. Sehingga pastikan jika pintu dan jendela tertutup untuk
menghalangi tikus masuk ke dalam rumah Anda
6. Putuskan Pasokan Air Tikus
Jika Anda tinggal di iklim yang lebih hangat, perbaiki keran luar yang bocor untuk
memutus pasokan air. Hilangkan semua tempat lembab termasuk pipa bocor dan
saluran air tersbumbat yang menjadi tempat berkembang baik yang sempurna bagi
hama,
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Tikus
merupakan hewan yang dapat menularkan penyakit ke manusia. penularan penyakit
biasanya terjadi melalui berbagai jalur seperti paparan limbah hewan yang terinfeksi
(termasuk kotoran, urin, air liur dan bahan bersarang), gigitan hewan atau serangga
yang terinfeksi, dan virus dapat berpindah dari kontak kulit ke kulit antara hewan dan
manusia tanpa perlu digigit atau digores.
Faktor yang Mempengaruhi Penularan penyakit dari tikus yaitu apabila kondisi
lingkungan menguntungkan bagi kehidupannya. Kegiatan sanitasi lingkungan
(environmental sanitation) adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik
manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan
bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Tikus dapat berperan sebagai penular penyakit, Berbagai penyakit yang ditularkan
tikus antara lain: pes, Leptospirosis, Salmonellosis, Ricketsi, Rodent borne
haemorrhagic fevers, Lymphocytic choriomeningitis, Rabies., Rat bite fever,
Trikhinosis, Hantavirus, Monkeypox (Cacar Monyet).
3.2 Saran
untuk mewujudkan kualitas dan kuantitas lingkungan yang bersih dan sehat
serta untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu
unsur kesepakatan umum dari tujuan nasional, sangat diperlukan pengetahuan yang
cukup serta mendalam pengetahuan tentang vektor penyakit dan pengendalian vektor
penyakit, sehingga kita dapat meminimalisir dan memutus rantai penyebaran penyakit
dan menuju Indonesia yang sehat.
9
Daftar Pustaka
10