Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STANDARISASI

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI


KESEHATAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : M. ICHSAN S.,SKM,M.Epid,

Disusun Oleh :

Galuh Pramuditha P21335120016

Hana Sahirah P21335120018

Nabilah Kurnia Putri P21335120026

Raihan Mido Hutauruk P21335120032

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jakarta, 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi

kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun judul

makalah ini adalah STANDARISASI. Penulis berharap dapat memberikan pengetahuan

tentang teori simpul.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah

epidemiologi semester dua pada jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh

dosen mata kuliah Epidemiologi Bapak M. Ichsan S.,SKM.,M.Epid. Penulis menyadari

akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan yang penulis miliki, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi

kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-

rekan mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.

Jakarta, April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6

2.1 Pengertian Standarisasi ......................................................................................... 6

2.2 Metode Standarisasi ............................................................................................... 6

2.3 Langkah-Langkah Standarisasi ............................................................................ 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10

3.2 Saran ........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 11

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan

ukuran yang setara atau komparabel antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan

memperhitungkan faktor petancu utama, seperti perbedaan umur dan sex pada

komposisi populasi atau sub grup yang berbeda.

Untuk mengetahui apakah angka kematian satu jenis penyakit di suatu negara

lebih tinggi atau lebih rendah dari negara lain, biasanya kita membandingkan angka

kematian kasar pada penyakit tertentu. Sehingga kita bisa mengukur apakah tingkat

kematian di suatu negara dapat menjadi tolak ukur tingkat kesehatan pada suatu

negara dibandingkan di negara lain.

Standardisasi menakar angka rata-rata spesifik kategori dengan menggunakan

hasil ukuran yang berasal dari populasi standar.  Dengan kata lain, standardisasi

merupakan proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih kategori dengan

susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian standarisasi ?

2. Bagaimana metode standarisasi ?

3. Bagaimana langkah-langkah standarisasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan pengertian standarisasi.

2. Mengidentifikasi metode standarisasi.

4
3. Mengidentifikasi langakh-langkah standarisasi.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standarisasi

Menurut Webb et al (2005), standardisasi merupakan suatu metode yang

digunakan untuk menghasilkan ukuran yang setara atau komparabel antara beberapa

populasi atau sub-grup, dengan memperhitungkan faktor petancu utama, seperti

perbedaan umur dan sex pada komposisi populasi atau sub grup yang berbeda.

Sedangkan, menurut Rothman (2002), standardisasi adalah sebuah metode dengan

menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik ke dalam nilai kesimpulan tunggal

dengan mengambil rata-rata yang telah ditakar. Standardisasi menakar angka rata-rata

spesifik kategori dengan menggunakan hasil ukuran yang berasal dari populasi standar. 

Dengan kata lain, standardisasi merupakan proses penakaran dari angka rata-rata

dari dua atau lebih kategori dengan susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran

atau perbandingan.

2.2 Metode Standarisasi

Membandingkan rate penyakit pada populasi yg mempunyai distribusi

karakteristik populasi yang berbeda dan karakteristik tersebut berhubungan dengan

penyakit. Dengan metode umum yaitu menggunakan standarisasi langsung dan

standarisasi tidak langsung.

1) Standardisasi Langsung (Direct Standardization)

6
Standardisasi langsung memberikan hasil yang lebih akurat ketika jumlah dari

angka kasus kecil pada setiap kelompuk umur/jenis kelamin pada populasi studi. Metode

langsung bisa digunakan untuk menghitung angka rata-rata  yang terstandadrisasi, seperti

rata-rata tekanan darah yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin pada kelompok

pekerjaan yang berbeda. Pada standardisasi langsung, angka rata-rata spesifik umur/jenis

kelamin per kelompok di populasi didalam study diaplikasikan ke populasi standar.

 Data Yang Harus Tersedia :


a. Specific Rate dari Variabel Populasi Studi /Populasi Yang Akan
Dikontrol.
b. Distribusi Variabel Yang Akan di Kontrol Pada Populasi Standard.

 Jumlah kematian yang diperkirakan (expected number of death) = tingkat

kematian spesifik umur (age-specific mortality rate) dari kelompok x

distribusi spesifik umur dalam populasi standar.

 Tingkat kematian yang distandardisasi umur :

(age-adjusted mortality rate) = Jumlah kematian yang diperkirakan

Total populasi stamdar

2) Standardisasi Tidak Langsung (Indirect Standardization)

Standardisasi tidak langsung atau indirect standardisation diikur dengan

membandingkan jumlah kematian atau kesakitan yang diamati (observed number of

deaths) dan jumlah kematian atau kesakitan yang diharapkan, yang dikenal juga dengan

istilah ‘standardized mortality ratio (SMR)’. SMR digunakan ketika angka umur rata-

rata  (the age-specific rates) untuk populasi yang dipelajari tidak diketahui tetapi total

kasus pada populasi studi diketahui. SMR juga digunakan ketika perhitungan rata-rata

7
untuk populasi kecil dimana kita tidak bisa menghasilkan angka umur rata-rata yang

stabil.

 Metode tidak langsung digunakan apabila :

1. Populasi sub kelompok local sangat kecil

2. Tingkat (rate) sub kelompok local tidak diketahui

 Hal-hal yang dibutuhkan :

a. Menggunakan populasi studi.

b. Membutuhkan data :

1. Ukuran spesifik (specific rate) dari populasi standar.

2. Angka jumlah masing-masing segmen spesifik dari

populasi studi.

3. Jumlah keseluruhan peristiwa yang diamati dari populasi

studi.

4. Crude rate pada populasi studi

5. Crude rate pada populasi standar.

c. Hasil :

Angka kematian yang sudah distandardisasi + Rata-rata yang

telah di standardisasi dengan umur/sex (Standardization

mortality ratio(SMR) atau Standardization Incidence

Ratio(SIR))

 Prosedur Perhitungan :

a. Tentukan category-specific rates populasi standard.

b. Dapatkan distribusi populasi yang dibandingkan

8
c. Hitung jumlah “expexted deaths/cases”

d. Hitung SMR :

Jumlah kematian yang di observasi X 100%

Jumlah “expected deaths”

e. Hitung rate yang distandardisasi :

SMR x Crude Death Rate populasi standard

2.3 Langkah-Langkah Standarisasi

1. Hitung angka rata-rata pada setiap stratum (strata / kelompok umur)


2. Pilih standar populasi yang akan digunakan sebagai acuan standar,
misal populasi standar dunia.
3. Kalikan rata-rata spesifik umur pada populasi studi dengan populasi
standar pada setiap kelompok umur untuk mendapatkan jumlah kasus /
kejadian yang diharapkan
4. Jumlahkan semua hasil pada semua strata dari kasus / kejadian yang
diharapkan, lalu bagi jumlah total kasus yang diharapkan dengan
jumlah populasi standar.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Standardisasi merupakan proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih

kategori dengan susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan.

Membandingkan rate penyakit pada populasi yang mempunyai distribusi karakteristik

populasi yang berbeda dan karakteristik tersebut berhubungan dengan penyakit. Dengan

metode umum yaitu menggunakan standarisasi langsung dan standarisasi tidak langsung.

3.2 Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan

dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah

dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://metopidfkmunsri.blogspot.com/2013/10/standardisasi-dalam-epidemiologi.html

http://metopidfkmunsri.blogspot.com/2013/10/standardisasi-langsung-direct.html

11

Anda mungkin juga menyukai