Anda di halaman 1dari 15

DASAR EPIDEMIOLOGI

“STANDARDISASI DALAM EPIDEMIOLOGI”

DISUSUN OLEH :
Sindy Claudia 2011211013
Indah Yovi Permata Putri 2011211039
Elsha Lukman 2011212001
Intan Sahara Kusuma 2011213017

Dosen Pengampu :

Arinil Haq, S.K.M., M.K.M

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua serta shalawat dan salam yang senantiasa tercurahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW, sehingga makalah tentang “Standardisasi Dalam Epidemiologi” ini dapat
kami susun dengan lancar.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampu Arinil Haq, S.K.M.,
M.K.M yang telah memberikan amanahnya kepada kami sehingga kami dapat mengambil
pembahasan ini dalam rangka pengembangan wawasan terhadap ilmu yang diberikan.
Kemudian ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah
memberi dukungan dan bantuannya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam makalah ini kami menyadari masih tedapat kekurangan-kekurangan yang


disebabkan karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu, kami menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat memberikan kontribusi bagi kami,
sehingga makalah ini dapat diperbaiki menjadi makalah yang bermanfaat dan layak untuk
dijadikan sumber acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Atas perhatian
pembaca kami tim penulis mengucapkan terimakasih.

Padang, 3 Maret 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Epidemiologi dan Standardisasi............................................................ 2
2.2 Metode Standardisasi dalam Epidemiologi.............................................................. 3
2.3 Standardisasi Angka Kematian................................................................................. 6
2.4 Standardisasi Tingkat Fertilitas................................................................................ 6
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 9
SOAL DAN PEMBAHASAN................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan ukuran


yang setara atau komparabel antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan
memperhitungkan faktor petancu utama, seperti perbedaan umur dan sex pada komposisi
populasi atau sub grup yang berbeda Untuk Mengetahui apakah angka kelahiran satu jenis
penyakit di suatu negara lebih tinggi atau lebih rendah dari negara lain, biasanya
membandingkan angka kematian kasar pada penyakit tertentu. Sehingga bisa mengkur
apakah tingkat kematian di suatu negara dapat menjadi tolak ukur tingkat kesehatan pada
suatu negara dibandingkan negara lain.

Angka kematian kasar banyak digunakan sebagai salah satu indeks kesehatan kerena
perhitungannya yang mudah dibandingkan dengan angka kematian yang lain. Angka
kematian yang tinggi disuatu daerah belum tentu mempunyai derajat kesehatan yang lebih
rendah dibandingkan dengan derajat kesehatan daerah lain dengan angka kematian kasar
yang lebih rendah. Oleh karena itu untuk membandingkan derajat kesehatn dengan daerah
lain harus dilakuakn standardisasi

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu epidemiologi dan pengertian standardisasi?


2. Bagaimana metode standardisasi dalam epidemiologi?
3. Bagaimana standardisasi ukuran kematian?
4. Bagaimana standardisasi tingkat fertilitas?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui epidemiologi dan pengertian standardisasi


2. Untuk mengatahui metode standardisasi dalam epidemiologi
3. Untuk mengetahui standardisasi ukuran kematian
4. Untuk mengetahui standardisasi tingkat fertilitas

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Epidemiologi dan Standardisasi


1. Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata epi yang berarti pada
atau tentang, demos yang berarti penduduk, serta logos yang berarti ilmu. Jadi, epidemiologi
berarti adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Definisi ini terlalu luas sehingga
dapat diterapkan pada semua hal yang terjadi pada penduduk (Sutrisna, 1994).

Dengan kata lain epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya (Azwar, 1988).

Dari definisi epidemiologi tersebut, dapat dipahami bahwa epidemiologi mempelajari


gambaran penyebaran penyakit berdasarkan orang (siapa yang terserang penyakit), tempat
(dimana terjadinya penyakit), dan waktu (kapan terserang penyakit) yang dipelajari dalam
epidemiologi deskriptif. Selain itu juga epidemiologi mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit yang dipelajari dalam epidemiologi analitik (Sutrisna,
1994).

2. Pengertian Standardisasi

Standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan ukuran


yang setara atau komparabel antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan
memperhitungkan faktor utama, seperti perbedaan umur dan sex pada komposisi populasi
atau sub grup yang berbeda.

Sedangkan, menurut Rothman (2002), standardisasi adalah sebuah metode dengan


menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik ke dalam nilai kesimpulan tunggal dengan
mengambil rata-rata yang telah ditakar. Standardisasi menakar angka rata-rata spesifik
kategori dengan menggunakan hasil ukuran yang berasal dari populasi standar. Dengan kata
lain, standardisasi merupakan proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih
kategori dengan susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan.

2
2.2 Metode Standardisasi dalam Epidemiologi

Ada 2 cara standardisasi, yaitu standardisasi langsung dan standardisasi tidak langsung.

1. Standardisasi Langsung (Direct Standardization)


Standardisasi langsung atau direct standardization ialah standardisasi angka
kematian dengan menggunakan suatu populasi standard untuk mengaplikasikan angka
kematian umur tertentu (ASDR) dari masing-masing penduduk yang akan dibandingkan.
Standardisasi langsung menggambarkan apa yang akan terjadi dengan crude rate pada
populasi studi jika distribusi dari variabel yang dikontrol (misal: umur) sama dengan
populasi standard.

 Data yang harus tersedia:


a. Specific rate berdasarkan variabel yang akan dikontrol pada populasi studi.
b. Distribusi variabel yang dikontrol pada populasi standard

Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur Populasi Standard dan Angka


Kematian Menurut Golongan Umur pada Populasi A dan B

Penjelasan :

Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa setelah standardisasi, CDR daerah A lebih
kecil daripada daerah B, sedangkan sebelum standardisasi CDR daerah A lebih besar

3
dibandingkan dengan daerah B. Dengan demikian, jelas bahwa perbandingan CDR
antara dua daerah tanpa standardisasi akan menimbulkan kesimpulan yang bias.

2. Standardisasi Tidak Langsung (Indirect Standardization)


Standardisasi tidak langsung atau indirect standardisation digunakan bila pada
populasi yang akan dibandingkan tidak terdapat angka kematian menurut golongan umur
dan yang ada hanya distribusi penduduk menurut golongan umur dan CDR. Standarisasi
tidak langsung ialah distribusi menurut golongan umur kedua populasi yang akan
dibandingkan diterapkan pada angka kematian menurut golongan umur populasi standard.
Dengan cara demikian, angka kematian menurut golongan umur populasi standard dan
jumlah kematian yang diharapkan terjadi bila kedua populasi memiliki angka kematian
menurut golongan umur seperti populasi standard yang dapat dihitung.
 Hal-hal yang diperlukan :
a. Menggunakan populasi studi
b. Membutuhkan data komposisi umur/sex dan total kematian/kasus dan rata-rata
spesifik berdasarkan umur/sex dan total rata-rata populasi standar.
c. Membutuhkan data total angka kematian/kesakitan pada populasi studi dan
jumlah populasi pada setiap strata pada populasi studi.

Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Angka Kematian Daerah A dan B Angka
Kematian Menurut Golongan Umur Populasi Standard

4
Penjelasan:

Sebelum standardisasi :

- CDR daerah A = 17,80


- CDR daerah B = 12,47
- Indeks kematian daerah A = 20,0/33,68 = 0,56
- Indeks kematian daerah B = 20,0/23,65 = 0,85
Setelah standardisasi :

- CDR daerah A = 17,80 x 0,56 = 9,97


- CDR daerah B = 12,47 x 0,85 = 10,5
Sebelum standardisasi, CDR daerah A lebih besar daripada daerah B, tapi setelah
standardisasi ternyata CDR daerah A lebih rendah dibandingkan dengan CDR
daerah B. Hasil ini sesuai dengan hasil perhitungan standardisasi langsung.

Perbedaan Standardisasi Langsung dan Standardisasi Tidak Langsung

Perbedaan Standardisasi Langsung Standardisasi Tidak Langsung

Metode Angka rata-rata studi Angka rata-rata pada populasi


diaplikasikan pada populasi standar diaplikasikan pada
standar populasi studi

Data yang dibutuhkan

Populasi studi Angka spesifik rata-rata Komposisi dan total kematian


umur-jenis kelamin (Age-sex atau kasus variabel umur-jenis
specific rates) kelamin (Age-sex composition
+total deaths (or cases)

Populasi standar Komposisi variabel umur- Rata-rata variabel umur-jenis


jenis kelamin kelamin dan rata-rata
keseluruhan

Hasil Angka rata-rata umur-jenis Rasio angka kematian-


kelamin yang kesakitan yang
terstandardisasi (Age-sex terstandardisasi (Standardised
adjusted rate) mortality (morbidity)

5
ration(+age-sex adjusted rate)

2.3 Standardisasi Angka Kematian

Seperti sudah diterangkan dalam CDR, bahwa untuk membandingkan dua angka
kematian (menurut semua umur) dari wilayah yang berbeda harus hati-hati karena harus
menghilangkan dulu faktor yang mempengaruhi angka kematian tersebut, atau dengan kata
lain harus dilakukan standarisasi. Jadi, standarisasi diperlukan untuk menghilangkan
pengaruh susunan penduduk, antara lain umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, suku, dll.

Standardisasi ukuran kematian dilakukan agar dapat melakukan perbandingan angka-


angka kematian dengan lebih akurat, terutama untuk angka-angka ukuran kasar. Biasanya
Angka Kematian Kasar (CDR) di standardisasi menurut struktur umur untuk mengurangi
efek dari perbedaan dalam struktur umur antar penduduk dalam 2 (atau lebih) wilayah/negara.

2.4 Standardisasi Tingkat Fertilitas


1. Tinggi rendahnya tingkat fertilitas di suatu negara di pengaruhi oleh beberapa variabel
misalnya umur, status perkawinan, atau karakteristik yang lain.
2. Seperti halnya dengan mortalitas, kalau kita ingin memperbandingkan tingkat fertilitas di
beberapa negara, maka pengaruh variabel-variabel tsb perlu dinetralisir dengan
menggunakan teknik standardisasi yang digunakan untuk pengukuran mortalitas.
3. Jika diketahui tingkat fertilitas menurut umur di Negara A dan B, dan ingin dibandingkan
tingkat kelahiran umum di kedua negara tersebut, maka tingkat fertilitas menurut umur
dikalikan dengan jumlah penduduk standar dari masing-masing kelompok umur.
4. Sebagai contoh di bawah ini dibuat penghitungan Tingkat Fertilitas Umum untuk Negara
India, Swedia, dan Philipina dengan menggunakan penduduk perempuan di Swedia
tahun 1960 sebagai standar.
5. Angka Kelahiran Kasar

6
6. Angka Kelahiran umum

7. Angka kelahiran menurut umur

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Webb et al (2005), standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan
untuk menghasilkan ukuran yang setara atau komparabel antara beberapa populasi atau sub-
grup, dengan memperhitungkan faktor petancu utama, seperti perbedaan umur dan sex pada
komposisi populasi atau sub grup yang berbeda. Sedangkan, menurut Rothman (2002),
standardisasi adalah sebuah metode dengan menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik
ke dalam nilai kesimpulan tunggal dengan mengambil rata-rata yang telah ditakar.
Standardisasi menakar angka rata-rata spesifik kategori dengan menggunakan hasil ukuran
yang berasal dari populasi standar. Dengan kata lain, standardisasi merupakan proses
penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih kategori dengan susunan spesifik dari
populasi yang menjadi takaran atau perbandingan .

Oleh karena itu hasilnya merupakan paket angka rata-rata yang terstandardisasi
(standardized rates). Sedangkan pada standardisasi tidak langsung, angka rata-rata spesifik
umur/jenis kelamin per kelompok dari populasi standar diaplikasikan pada setiap kelompok
dalam populasi studi. Sehingga hasil dari standardisasi tidak langsung adalah rasio angka
kematian atau kesakitan yang terstandardisasi (standardised mortality/morbidiy ratios/ SMR).
Walaupun demikian, perhitungan angka rara-rata yang distandardisasi, langsung ataupun
tidak langsung, pada dasarnya sama. Kedua metode ini bisa digunakan untuk
mempertimbangkan faktor lain selain umur dan jenis kelamin, seperti perbedaan komposisi
ras/suku dalam kelompok studi.

3.2 Saran
Untuk lebih memahami materi standardisasi maka perlu adanya diskusi yang lebih
mendalam. Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat
membantu dalam perbaikan dan pengembangan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fahrina, Syafira, dkk. 2018. Sejarah Perkembangan Ilmu Epidemiologi. Diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/327860447_Sejarah_Perkembangan_Ilmu_Epidemi
ologi Diakses Pada tanggal 1 Maret 2020 Pukul 09.24 WIB

http://repository.uinsu.ac.id/5523/1/DIKTAT%20DASAR%20EPID.pdf. Diakses Pada


tanggal 1 Maret 2020 Pukul 10.10WIB

Najmah, 2016. STANDARDISASI. Diakses melalui


https://www.slideshare.net/najmahusman/bab-iii-konsep-standardisasi-part-1. Pada tanggal 1
Maret 2020 Pukul 10.01 WIB

https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/mata-kuliah-dasar
epidemiologi/mandatory-assignments/standardisasi-langsung/3372058/view Diakses pada
tanggal 01 Maret 2021 pukul 16.40

https://slideplayer.info/slide/3005876/ Diakses pada tanggal 01 Maret 2021 pukul 17.55

https://id.scribd.com/presentation/376213819/6-Standarisasi-Langsung-Dan-Tidak-Langsung
Diakses pada tanggal 01 Maret 2021 pukul 18.08

https://www.academia.edu/4911391/Indirect_Standardization_Metopid Diakses pada tanggal


01 Maret 2021 pukul 19.23

file:///C:/Users/user/Downloads/Dasar%20Epid%20%20%20Standarisasi%20dalam%20Epid
emiologi%20(P9).pdf Diakses pada tanggal 01 Maret 2021 pukul 20.16

https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/10/standarisasi2012.pdf. Diakses pada 1 March


2021 pukul 20.30 WIB.

https://nanopdf.com/download/standardisasi-rate-dalam-epidemiologi_pdf. Diakses pada 1


March 2021pukul 20.38 WIB

Pangemanan, Donny dan Felix Kasim. BAB X Statistik Vital. Diakses padatanggal 01-03-
2020 melalui http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf

9
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Manakah di bawah ini yang benar mengenai pengertian epidemiologi…

a. Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan masalah psikologi pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

c. Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan reproduksi pada remaja.

d. Ilmu yang mempelajari tentang pengaruh masalah kesehatan terhadap kesehatan


lingkungan.

e. Ilmu yang mempelajari tentang perpindahan sekelompok penduduk.

2. Suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan ukuran yang setara atau komparabel
antara beberapa populasi atau sub-grup, dengan memperhitungkan faktor utama, seperti
perbedaan umur dan sex pada komposisi populasi atau sub grup yang berbeda merupakan
pengertian dari …

A. Epidemiologi

B. Frekuensi penyakit

C. PTM

D. Standardisasi

E. Epidemiologi deskriptif

3. Standardisasi dalam epidemiologi terbagi atas dua yaitu …

A. Deskriptif dan Analitik

B. Langsung dan Tidak langsung

C. Alamiah dan Non alamiah

D. Tipe A dan Tipe C

10
E. A dan C benar

4. Distribusi menurut golongan umur kedua populasi yang akan dibandingkan diterapkan
pada angka kematian menurut golongan umur populasi standard, adalah pengertian dari…

A. Populasi studi

B. Populasi standar

C. Standardisasi langsung

D. Standardisasi tidak langsung

E. Variabel

5. Salah satu yang dibutuhkan dalam standardisasi secara langsung, yaitu…

A. Spesifik rate

B. Populasi studi

C. Rata-rata variable

D. Komposisi umur

E. Komposisi sex

6. Angka rata-rata umur-jenis kelamin yang terstandardisasi (Age-sex adjusted rate)


merupakan hasil dari…

A. Populasi studi

B. Populasi standar

C. Standardisasi langsung

D. Standardisasi tidak langsung

E. Variabel

7. Standarisasi diperlukan untuk menghilangkan pengaruh susunan penduduk, antara lain,


kecuali…

A. Umur

11
B. Jenis kelamin

C. Pendidikan

D. Pekerjaan

8. Agar dapat melakukan perbandingan angka-angka kematian dengan lebih akurat, maka
dapat dilakukan…

A. Standardisasi

B. Standardisasi langsung

C. Standardisasi tidak langsung

D. Standardisasi fertilitas

9. Pada tahun 2018 di Desa Sukajati, terjadi kelahiran sebanyak 1.200 bayi. Jumlah penduduk
di Desa Sukajati pada tahun yang sama adalah 84.000 jiwa. Berapakah angka kelahiran kasar
Desa Sukajati tahun 2018?

A. 6 jiwa

B. 7 jiwa

C. 13 jiwa

D. 14 jiwa

10. Dikota A banyaknya penduduk wanita berusia 15-49 tahun. Pada pertengahan tahun
2019 adalah 9.000 jiwa, sedangkan jumlah bayi yang lahir adalah 900 jiwa. Hitunglah angka
kelahiran umumnya

A. 10 bayi

B. 20 bayi

C. 100 bayi

D. 150 bayi

12

Anda mungkin juga menyukai