Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

MINERAL MAKRO (KALSIUM)

Kelompok 1 (Kalsium)

Anggota kelompok :
Dian Muslimah 1911212017
Farah Diba Meydiana Putri 1911213029
Hayatul Kholifah Putri 1611211059
Lala Aprilia Putri 1911212013
Mirantika Rizkhatul Hasanah 1811216007
Nurul Aini 1811216016
Raudhatul Hasanah. AF 1911212011
Ridha Putri Gunawan Siregar 1911213027

Dosen Pengampu :
Firdaus, SP, MSi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kalsium” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat ini. Shalawat dan
salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada
zaman yang penuh dengan ilmu. Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah
Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.

Padang, 24 April 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
POKOK BAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Definisi.........................................................................................................................3
2.2 Sifat..............................................................................................................................3
2.3 Angka Kecukupan Gizi (5).............................................................................................3
2.4 Sumber Bahan Makanan...............................................................................................4
2.5 Metabolisme (Absorbsi, Transportasi dan Ekskresi)....................................................4
2.6 Fungsi di dalam tubuh..................................................................................................5
2.7 Kelebihan.....................................................................................................................6
2.8 Kekurangan atau defisiensi..........................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................8
KESIMPULAN............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9
LAMPIRAN...............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nutrisi (zat gizi) merupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya yaitu energi.(1) Energi membangun dan memelihara jaringan serat
mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi (nilai gizi) yang terkandung dalam pakan
akan masuk kedalam tubuh hewan yang dapat digunakan untuk menunjang fungsinya
organ dalam rangkaian proses pertumbuhan atau perkembangan reproduksi dan aktifitas
biologi lainnya. Nutrisi tersebut yaitu energi, vitamin-vitamin, mineral, dan air.(2)
Mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air, dan udara.
Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan suatu komponen
penyusun tubuh, 4-5% berat badan kita sendiri terdiri atas mineral, sekitar 50% mineral
terdiri atas kalsium dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain. Mineral merupakan
kebutuhan tubuh manusia maupun hean yang merupakan peranan pernting dalam
pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang
memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral digolongkan atas
mineral makro dan mineral mikro.(1)
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang
dari 100mg sehari.(1) Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi
sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.(3)
Kalsium merupakan mineral utama penyusun tulang. Kebutuhan kalsium selama
remaja akan meningkat sejalan dengan berlangsungnya proses pertumbuhan tulang. (2)
Mann dan Truswell (2002), menyatakan bahwa remaja menjelang usia 20 tahun akan
mengalami pembentukan tulang yang pesat, hal ini merupakan masa persiapan untuk
mencapai puncak pertumbuhan massa tulang (peak bone mass). Peak bone mass dan
pembentukan tulang selama remaja akan menentukan densitas tulang seseorang saat
dewasa. Densitas tulang inilah yang berkaitan dengan status osteopenia dan
osteoporosis.(3)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kalsium.
2. Untuk mengetahui sifat kalsium.
3. Untuk mengetahui angka kecukupan gizi kalsium.
4. Untuk mengetahui sumber bahan makanan kalsium.
5. Untuk mengetahui metabolisme kalsium.
6. Untuk mengetahui fungsi kalsium.
7. Untuk mengetahui akibat kelebihan kalsium.

1
8. Untuk mengetahui akibat kekurangan kalsium.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
informasi secara umum terkait tentang kalsium.

2
BAB II
POKOK BAHASAN
2.1 Definisi
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
yaitu 1,5 – 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. (4)
Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi
terutama dalam bentuk hidroksiapatit [(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2]. Kalsium tulang
berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi
kurang lebih 2,25 – 2,60 mmol/l (9 – 10,4 mg/100 ml). (5) Densitas tulang
berbeda menurut umur, meningkat pada bagian pertama kehidupan dan menurun
secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam
tubuh. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler kalsium memegang peranan
penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel.(4)
Kalsium mengatur pekerjaan hormon – hormon dan faktor pertumbuhan.
Kadar kalsium dalam darah sekitar 10 mg/100 ml dengan rentang 9 – 11 mg/100
ml.(5) Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi dengan baik. Hormon
paratiroid mengatur kestabilan kadar kalsium ini dengan meknisme umpan balik.
Pembentukan tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya,
mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas yang
merombak tulang dan melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke darah, agar
kadar kalsium darah tetap stabil. Untuk itu, agar kadar kalsium dapat bermanfaat
bagi tubuh harus diiringi dengan pola hidup yang sehat dan melakukan aktivitas
fsik yang cukup bagi kesehatan tubuh.(4)(5)

2.2 Sifat
Kalsium memiliki sifat seperti vitamin larut lemak karena harus memiliki
suatu carrier tertentu baru diserap dalam tubuh.(6)

2.3 Angka Kecukupan Gizi (5)


Golongan umur AKB12 Golongan Umur AKB12
(mcg) (mcg)
Bayi/Anak Wanita
0 - 5 bulan 200 10 – 12 tahun 1200
6 - 11 bulan 270 13 – 15 tahun 1200
1 - 3 tahun 650 16 – 18 tahun 1200
4 - 6 tahun 1000 19 – 29 tahun 1000
7 - 9 tahun 1000 30 – 49 tahun 1000
50 – 64 tahun 1200
Pria ≥ 65 tahun 1200
10 – 12 tahun 1200 Hamil

3
13 – 15 tahun 1200 Trisemester 1 +200
16 – 18 tahun 1200 Trisemester 2 +200
19 – 29 tahun 1000 Trisemester 3 +200
30 – 49 tahun 1000 Menyusui
50 – 64 tahun 1200 0 – 6 bulan +200
≥ 65 tahun 1200 7 – 12 bulan +200
2.4 Sumber Bahan Makanan
Kalsium bisa didapatkan dari makanan seperti susu, seperti yoghurt dan
keju, serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, seperti tahu dan
tempe, serta sayuran hijau seperti kubis, kale, dan brokoli, merupakan sumber
kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini banyak mengandung zat yang
menghambat penyerapa kalsium seperti serat, fitat, dan oksalat, dan makanan
jadi yang difortifikasi dengan kalsium seperti jus, dan sereal. Kalsium juga dapat
berasal dari pangan non-susu seperti ikan teri, tulang ikan sarden kaleng, kerang
dan tiram.(7)(8)
2.5 Metabolisme (Absorbsi, Transportasi dan Ekskresi)
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium diabsorbsi tubuh.
Kemampuan absorbsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada
proses menua. Kemampuan absorbsi pada laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan pada semua golongan usia. Absorbsi kalsium terutama terjadi di
bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium memputuhkan pH 6 agar dapat
berada dalam keadaan terlarut.(4) Absorbsi kalsium tertutama dilakukan secara
aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif
terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorbsi
kalsiu. Kalsium hanya bisa diabsorbsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan
tidak mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat. Kalsium yang tidak
diabsorbsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang diekskresi melalui
urin meningkat pada asidosis dan pada konsumsi fosfor tinggi. Kehilangan
kalsisum melalui urin meningkat pada asidosis dan pada konsumsi fosfor tinggi.
Kehilangan kalsium juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk kedalam
saluran cerna, dan melalui keringat.(9)
Kalsium di dalam feses terkandung dari diet yang tak diabsorbsi, juga
kalsium yag keluar dar plasam kedalam usus. Dari masukan sehari-hari 25 mmol
(1kg) kalsium, 2,5-7,5 (0,1-0,3 g) diekskresikan ke dalam urin dan sisanya
ditemukan di dalam feses. Hampir semua kalsium yang difiltrasi akan diabsorbsi
kembali. Kalsium berlaku sebagai zat ambang dan bila kadar kalsium turun
maka ekskresinya ke dalam urin berhenti. Pada fungsi ginjal yang normal
jumlah kalsium yang diekskresika ke dalam urin meningkat karena kadar
kalsium serum meningkat. Sekitar 2,5 mmol(0,1 g) kalsium hilang setiap hari
pada kulit dan keringat.(4)

4
Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam
tubuh semakin efisien absorbsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada
pertumbuhan, kehamilan,menyusui, defisiensi kalsium, dan tingkat aktivitas
fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi
mempengaruhi absorbsi kalsium. Penyerapan meningkat bila kalsium yang
dikonsumsi menurun.(9)
Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorbsi
kalsium. Asam oksalat yang terdapat dalm bayam, sayuran lain dan kakao
membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehngga memngambat
absorbsi kalsium. Asam fitrat, ikatan yang mengandung fosofor yang terutama
terdapat di dalam sekam serealia, membentuk kalsium fosfat yang juga tidak
dapat larut sehingga tidak dapat di absorbsi.(4)(9)

2.6 Fungsi di dalam tubuh


Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah
timbulnya osteoporosis. Namun kalsium yang berada diluar tulang juga
mempunyai peran yang besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, alcohol,
syaraf, dan darah.(10)
Berikut beberapa manfaat atau fungsi kalsium bagi tubuh:(11)
1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksiotot.
3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak
reaksi biologis, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan
protein.
4. Berperan dalam pertumbuhan sel.(11)
Fungsi Lainnya yaitu : (12)
1. Mengaktifkan syaraf
2. Melancarkan peredaran darah
3. Melenturkan otot
4. Menormalkan tekanan darah
5. Menyeimbangkan keasaman atau kebasaan darah
6. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
7. Mencegah osteoporosis (keropos pada tulang)
8. Mencegah penyakit jantung
9. Menurunkan resiko kanker usus
10. Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir dan reumatik
11. Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
12. Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
13. Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

5
14. Mengatasi kaki, tangan kering dan pecah-pecah
15. Memulihkan gairah seks yang menurun atau melemah serta mengatasi
kencing manis atau mengaktifkan penkreas.(12)
Dari hasil penelitian para ahli membuktikan bahwa kalsium lebih banyak
dibutuhkan oleh kaum wanita daripada pria, itu terjadi dikarenakan : (10)(12)
1. Menghindari Ancaman Osteoporosis, saat PMS wanita akan kehilangan
sejumlah besar hormon estrogen yang bisa mengakibatkan penyakit
osteoporosis.
2. Membantu pembentukan tulang dan gigi, 99 persen kalsium dalam tubuh
tersimpan dalam tulang dan gigi.
3. Membantu pembekuan darah, tanpa kalsium darah tidak bisa membeku bila
terjadi luka.
4. Menghindari sindrom pramenstruasi, pada siklus haid ketiga gejala PMS
bisa dikurangi hingga 48 persen pada wanita yang menelan kalsium
5. Mengurangi resiko gejala batu ginjal, kalsium memiliki efek protektif yang
mencegah penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu di ginjal.
6. Melindungi bayi di dalam kandungan, wanita harus diberi suplemen kalsium
selama masa kehamilan sehingga akan mempunyai anak yang cukup
terlindung dari resiko hipertensi.(10)(12)

2.7 Kelebihan
Konsumsi kalsium tidak lebih dari 2.500 mg per hari masih bisa
ditoleransi oleh tubuh, dengan cara mengeluarkannya melalui keringat, urin dan
feses, maka konsumsi kalsium kehendaknya tidak lebih dari 2.500 mg sehari.
Kelebihan kalsium dapat menyebabkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Di
samping itu dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air). Kelebihan kalsium
bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium.(4)
Kelebihan kalsium dapat mencegah koagulasi (penggumpalan) darah dan
juga hambatan pertumbuhan serta gangguan pencernaan pada anak. Kelebihan
kalsium dapat berpengaruh terhadap penyerapan seng, besi dan mangan.
Disamping itu gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat kelebihan
kalsium adalah pembentukan batu ginjal dan gejala hiperkalsemia.(4)(13)

2.8 Kekurangan atau defisiensi


Kekurangan Kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan tulah kurang kuat , mudah bengkok dan rapuh. Semua
orang dewasa terutama sesudah usia 50 tahun kehilangan kalsium dari
tulangnya.(4) Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan
osteporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stres sehari-hari. Osteoporosis
lebih banyak terjadi pada wanita dari pada laki – laki dan lebih banyak orang

6
kulit putih dari pada orang kulit berwarna. Disamping itu Osteoporosis lebih
banyak terjadi pada perokok dan peminum alkohol. Kekurangan kalsium dapat
pula menyebabkan osteomalasia yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan
ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi matriks
tulang terganggu sehingga kalsium didalam tulang menurun.(14)
Kadar kalsium darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau
kejang. Kepekaan serabut saraf dan pusat saraf terhadap rangsangan meningkat,
sehingga terjadi kejang otot misalnya pada kaki. Tetani dapat terjadi pada ibu
hamil yang makannya terlalu sedikit mengandung kalsium atau terlalu tinggi
mengandung fosfor. Tetani kadang terjadi pada bayi baru lahir yang diberi
minuman susu sapi yang tidak diencerkan yang mempunyai rasio kalsium fosfor
rendah.(4)(14)

7
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang
dari 100mg sehari. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi
sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Kalsium merupakan mineral utama penyusun tulang. Kebutuhan kalsium selama
remaja akan meningkat sejalan dengan berlangsungnya proses pertumbuhan tulang.
Kalsium memiliki sifat seperti vitamin larut lemak karena harus memiliki suatu carrier
tertentu baru diserap dalam tubuh. Kalsium bisa didapatkan dari makanan seperti susu,
seperti yoghurt dan keju, serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, seperti
tahu dan tempe, serta sayuran hijau seperti kubis, kale, dan brokoli, merupakan sumber
kalsium yang baik juga. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan batu ginjal atau
gangguan ginjal. Di samping itu dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air).
Kekurangan Kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan tulah kurang kuat , mudah bengkok dan rapuh

3.2 Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman)
yang dikonsumsi sehari-hari, baik gizi makro maupun gizi mikro harus dipenuhi secara
cukup dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh
tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi yang cukup
dan seimbang tersebut maka, manusia tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan
saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena konsumsi gizi
makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan. Hal itu tidak
terlepas dari peran pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat agar selalu
memperhatikan tingkat pemenuhan gizi setiap individu sehingga, kasus masalah gizi
yang terjadi dapat berkurang dan teratasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurhaliza A. Mineral Makro dan Mikro. Universitas Lampung. 2016;


2. Zainal A. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro dalam Sistem Biologi dan
Metode Analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian. 2008;
3. Dewi NDR. Pengaruh Perbandingan Kacang Hijau terhadap Kalsium. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Jakarta. 2017;
4. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama;
2009.
5. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2019
tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 2019;
6. Whitney E and SRR. Understanding Nutrition 10th Edition. Thomson
Wadsworth; 2005.
7. Dewajanti, AM dan Rumiati F. Peran Kalsium dan Penurunan Berat Badan pada
Obesitas. Jurnal Kedokteran Meditek. 2016;
8. Setyorini, A, Suand, IKG SI dan SW. Pencegahan Osteoporosis dengan
Suplementasi Kalsium dan Vitamin D pada Penggunaan Kortikosteroid Jangka
Panjang. Jurnal Sari Pediatri. 11:32–8.
9. UNIMUS. Kalsium. Gizi Kesehatan Masyarakat. 2008;2.
10. Widiarsih C. Gambaran Kadar Kalsium Darah pada Perokok Aktif di Banjar
Taman Desa Adat Tegal Darmasaba Kec. Abiansemal Kab. Badung, Denpasar.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Denpasar Jurnal Analisis
Kesehatan Denpasar. 2018;
11. Paramita, Cahaya, Laili Rahmawati, Marwa D. Makalah Ilmu Gizi Dasar “Makro
Mineral.” Progr DIV Jurnal Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Banjarmasin. 2012;
12. Cahyono dan Prima Hendri. Makalah Gizi Kalsium. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta. 2015;
13. Hardiansyah, H, Damayanthi, E dan Zulianti W. Hubungan Konsumsi Susu dan
Kalsium dengan Densitas Tulang dan Tinggi Badan Remaja. Jurnal Gizi dan
Pangan. 2008;3(1):43–8.
14. Mulyani E. Konsumsi Kalsium dan Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan
Konsumsi Kalsium pada Remaja di SMP N 201 Jakarta Barat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2009;

9
LAMPIRAN : Pembagian Tugas Kelompok

No Nama No. BP Tugas


Dian 1911212017 Membuat Lampiran dan AKG Kalsium
1
Muslimah
Hayatul 1611211059 Membuat Dapus dan Definisi Kalsium
2
Kholifah Putri
Mirantika 1811216007 Membuat BAB 1 dan akibat kekurangan
3
Rizkhatul H. Kalsium
Nurul Aini 1811216016 Membuat Kesimpulan dan akibat
4
kelebihan Kalsium
Raudhatul 1911212011 Membuat Daftar isi dan
5 Hasanah. AF menggabungkan makalah serta sifat
kalsium
Lala Aprilia 1911212013 Membuat BAB2 dan mencari berbagai
6
Putri sumber
Ridha Putri 1911213027 Membuat Kata Pengantar dan
7
Gunawan S. Merabolisme Kalsium
Farah Diba 1911213029 Membuat Cover dan Fungsi Klasium
8
Meydiana P.
Lampiran 1 Pembagian Tugas

10

Anda mungkin juga menyukai