Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik Penyuluhan
Pokok Bahasan

: Pencegahan Sekunder (Penatalaksanaan) Kretinisme


: Kretinisme

Sub Pokok Bahasan

: 1. Pengertian Kretinisme
2. Penyebab Kretinisme
3. Tanda dan Gejala Kretinisme
4. Komplikasi Kretinisme
5. Penatalaksanaan Kretinisme

Sasaran

: 2 orang pasien yang menderita kretinisme beserta

Tempat
Waktu
Hari, tanggal
Perorganisasian

keluarganya
: Ruang Penyakit Dalam
: 08.30 09.00 WITA (1x pertemuan)
: Jumat, 10 April 2015
:1. Pembawa Acara : Rabiah
2. Penyaji
: 1. Rizki Amalia
: 2. M. Al Ihsan
3. Fasilitator
: 1. Isnawati
: 2. Anisa Rahmawati
: 3. Astuti Setiawati
: 4. Insan Kamil
: 5. Noorjanah
: 6. Retno Anggraini

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga dan pasien diharapkan
dapat

memahami,

menjelaskan

kembali

dan

mengaplikasikan

pengetahuannya mengenai kretinisme dalam kehidupan.


B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian dari Kretinisme.
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab dari Kretinisme.
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala dari
Kretinisme.
4. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan komplikasi dari Kretinisme.
5. Peserta

penyuluhan

dapat

penatalaksanaan pada Kretinisme.

menjelaskan

bagaimana

cara

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

C. Persiapan
1. Pembuatan satuan penyuluhan dengan materi Kretinisme.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Membuat kontrak dengan klien yang akan diberi penyuluhan.
D. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Pembukaan

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Keluarga

Metode

1. Memberi salam

dan Pasien
1. Menjawab salam

Ceramah

5 menit

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

Ceramah

15 menit

1. Menjawab

Tanya

10 menit

pertanyaan

jawab

3. Bina

hubungan

Waktu

saling

percaya.
4. Menyampaikan

tujuan

pokok materi
5. Menanyakan pengetahuan
peserta
Pelaksanaan

tentang

pokok

materi
Menjelaskan materi tentang:

1. Mendengarkan

1. Pengertian Kretinisme

2. Menanyakan

2. Penyebab Kretinisme

materi

3. Tanda

belum

dan

Gejala

Kretinisme

yang

dimengerti

4. Komplikasi Kretinisme
5. Penatalaksanaan
Kretinisme
Meminta pada peserta untuk
menanyakan jika ada hal
Penutup

yang tidak dimengerti.


1. Memberikan pertanyaan
2. Menarik kesimpulan
3. Menyampaikan

hasil 2. Menjawab salam

(diskusi)

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

Evaluasi
4. Menutup

penyuluhan

(salam)
E. Setting Tempat
A

Keterangan :

A = Penyaji

D
A
D

C
D

B = Pembawa Acara

C = Peserta

F. Garis Besar Materi ( Terlampir)

D = Fasilitator

1. Pengertian Kretinisme
2. Penyebab Kretinisme
3. Tanda dan Gejala Kretinisme
4. Komplikasi Kretinisme
5. Penatalaksanaan Kretinisme
G. Metode Belajar
Ceramah dan Tanya Jawab (diskusi)
Dari metode ceramah memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
1.

Dapat diikuti oleh jumlah peserta yang besar,

2.

Lebih mudah mempersiapkan dan melaksanakannya,

3.

Biaya lebih murah dan dapat sekaligus diberikan untuk orang banyak,

4.

Metode ini sangat tepat untuk tim penyuluh yang baru memulai
mengenalkan materi.

Dari metode diskusi memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :


1. Pasien dan keluarga bisa menggali informasi lebih dalam.
2. Pasien dan keluarga dapat menguji tingkat pengetahuan sendiri.
3. Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah dari peserta.
H. Alat Bantu Belajar
1. Leaflet

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

2. Poster
3. Video
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
Peserta siap menerima materi dengan fokus
b) Kesiapan tempat pelaksanaan
Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif
c) Kesiapan tim penyaji
Kontrak waktu 30 menit
d) Kesiapan materi penyaji
Meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan
penatalaksanaan Kretinisme.
e) Kesiapan media
Menggunakan leaflet dan poster.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan ( 6
orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal dari
yang ada diruangan)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b) Keluarga dan pasien dapat menjawab pertanyaan dari penyuluh
yang menanyakan:
1. Apa pengertian dari Kretinisme ?
2. Apa penyebab dari Kretinisme ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari Kretinisme ?
4. Apa saja komplikasi yang dapat di timbulkan dari Kretinisme ?

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

5. Bagaimana penatalaksanaan dari Kretinisme ?


G.

Materi Penyuluhan
- Terlampir

H.

Referensi

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

- TerlampirLAMPIRAN MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian Kretinisme
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid atau gejala akibat kekurangan iodium (GAKY).
Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik
maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal
masa kanak-kanak (1).
2. Penyebab Kretinisme
Penyebab dari kretinisme dapat berupa (2) :
1. Kekurangan yodium.
2. Kekurangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
3. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal).
4. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek
misalnya sindroma turner.
5. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam
perkembangan penyakitnya.
6. Tiroiditis

Hashimoto,

yaitu

suatu

kondisi

dimana

antibodi

menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid yang menyebabkan terjadinya


kekurangan pada hormon tiroid.
3. Tanda dan Gejala Kretinisme
Tanda dan gejala yang dapat muncul pada penderita kretinisme, antara
lain (3,6) :
1. Defisiensi mental (IQ rendah)
2. Tubuh sangat pendek (cebol), akibat kurangnya hormon tiroid dalam
tubuh sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tulang dan
otot.
3. Bayi yang mengalami kretinisme memiliki berat badan dan panjang
tubuh yang normal saat lahir, dengan tanda-tanda karakteristik
(kretinisme) berkembang dalam waktu 3 sampai 6 bulan.

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

4. Bayi dengan kretinisme akan tidur secara berlebihan, jarang menangis


(kecuali untuk sesekali serak menangis), dan tidak aktif. Hal tersebut
dikarenakan hasil dari berkurangnya metabolisme dan gangguan
mental yang progresif
5. Bayi dengan kretinisme juga memiliki bintik-bintik di kulit akibat
sirkulasi yang buruk dan rambut kering, rapuh, dan kusam.
6. Bayi dengan kretinisme akan mengalami kesulitan makan, konstipasi,
dan penyakit kuning (jaundice) karena hati yang belum matang tidak
bisa terkonjugasi bilirubin.
7. Penonjolan lidah juga terjadi pada bayi dengan kretinisme sehingga
menghalangi proses respirasi, membuat pernapasan keras dan berisik
dan memaksa dia untuk membuka mulutnya.
8. Anak yang mengalami kretinisme memiliki muka bulat, perut buncit,
leher pendek, dan lidah yang besar.
9. Bila terjadi pada orang dewasa, gejalanya berupa kulit tebal, muka
bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, denyut jantung lambat, suhu
tubuh rendah, serta lamban secara fisik dan mental.

Sumber: www.howshealth.com

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

4. Komplikasi Kretinisme
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit kretinisme adalah
malformasi (kegagalan) skeletal dan keterbelakangan mental ireversibel
untuk bayi yang tidak diobati pada usia 3 bulan. Anak-anak mungkin
menunjukkan ketidakmampuan dalam belajar dan pematangan seksual yang
lambat (4).
Komplikasi lain juga seperti koma miksedema, yaitu situasi yang
mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua
gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa menggigil, hipotensi,
hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hinggan koma. Dalam keadaan
darurat misalnya pada koma miskedema maka hormon tiroid diberikan
secara intravena (4).
5. Penatalaksanaan Kretinisme
Deteksi dini merupakan cara yang sangat penting untuk mencegah
keterbelakangan mental ireversibel dan membantu dalam pertumbuhan fisik
yang normal. Untuk itu selelah terdeteksi kretinisme, penatalaksanaan pada
kretinisme yang dapat diberikan, antara lain (5,6):
a. Pemberian L-thyroxine
Pengobatan yang dapat diberikan untuk penderita kretinisme
adalah Levothyroxine (L-thyroxine) secara oral, dimulai dengan dosis
sedang. Dosis yang diberikan secara bertahap dapat meningkatkan ke
tingkat yang cukup untuk pemeliharaan seumur hidup. Peningkatan
yang pesat dalam dosis bisa memicu thyrotoxicity (6).
Anak-anak memerlukan dosis yang lebih tinggi daripada orang
dewasa karena anak-anak memiliki proses metabolisme hormon tiroid
yang cepat (6).
Pengobatan dini membantu mencegah keterbelakangan mental.
Makin muda dimulai, maka makin baik prognosisnya. Namun, kalau
terapi dimulai sesudah umur 1 tahun, biasanya tidak akan tercapai IQ
yang normal (6).

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

Sumber: www.howshealth.com
b. Pemberian Asupan Nutrisi
Untuk asupan nutrisi yang dapat diberikan, seperti (5):
1) Pemberian asupan gizi yang seimbang.
Pada klien hendaknya dilakukan pemberian makanan
dengan cukup kalori dan protein, serta mencukupi kebutuhan
vitamin dan mineral (5).
2) Mengonsumsi yodium
Sebaiknya

konsumsi

makanan

yang

diberi

garam

beryodium atau pemberian suplemen yodium untuk merangsang


produksi

hormon.

Mengkonsumsi

yodium

dengan

cara

memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak dianjurkan


memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari
hilangnya yodium dari makanan (5).
Anjuran asupan yodium setiap hari di dalam makanan (5):
a. Dosis 50 g/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan.
b. Dosis 90 g/hari untuk kisaran usia 1-6 tahun.
c. Dosis 120 g/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun.
d. Dosis 150 g/hari untuk kisaran usia 12-Dewasa.
e. Dosis 200 g/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui.

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

Tabel 1. Kandungan Yodium dalam Makanan (5)


No

Jenis Makanan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Ikan air tawar


Ikan air laut
Kerang
Daging hewan
Susu
Telur
Serealia biji
Buah
Tumbuhan polong
Sayuran

Keadaan Segar
(/gram)
17 40
163-3180
308-1300
27-97
35-56
93
22-72
0-29
23-36
12-201

Keadaan
kering(/gram)
68 194
471-4591
1292-4987
34-92
62-277
223-245
204-1636

3) Pemberian minyak beryodium.


Secara relatif, hanya makanan laut yang kaya akan
yodium: sekitar 100 g/100 gr. Jika garam beryodium tidak
tersedia, maka diberikan kapsul minyak beryodium setiap 3, 6
atau 12 bulan, atau suntikan ke dalam otot setiap 2 tahun.
Kapsul yodium (lipiodol) adalah preparat minyak beryodium
dengan dosis tinggi dan tiap kapsul berisi 200 mg yodium dalam
larutan minyak. Ini diberikan pada penduduk di daerah endemik
berat dan endemik sedang (5).

Sumber: www.mayaclinic.in
REFERENSI
1. Moeljanto, Doko. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal
Publishing.

10

Satuan Acara Penyuluhan Kretinisme

2. Parks JS, Lin M, Grosse SD, Hinton CF, Drummond-Borg M, Borgfeld L.


The impact of transient hypothyroidism on the increasing rate of congenital
hypothyroidism in the United States. Pediatrics. May 2011;125 Suppl
2:S54-63.
3. Semiardji, G. 2010. Penyakit Kelenjar Tiroid. Jakarta : FK Universitas
Indonesia.
4. Price, S.A., Lorraine M.W., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
5. Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
6. www.howshealth.com
7. www.mayaclinic.in

11

Anda mungkin juga menyukai