Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos adalah tubuh dan metros
adalah ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian dari sudut pandang gizi,
telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Jelliffe (1966) mengungkan bahwa:
nutrisional Anthropometry is measurement of the variations of the physical dimensions and the
gross composition of the human body at different age levels and degree of nutrisions.
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai
ketidakseimbangan antara asupan protein dan energy. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
1.4.1 Umur
Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur
penuh (Completed Year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh (Completed
Month).
Contoh : Tahun usia penuh (Completed Year)
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun
Contoh : Bulan Usia penuh (Completed Month)
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
3 bulan 27 hari, dihitung 3 bulan
Untuk melengkapi data umur dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Meminta surat kelahiran, KK atau cacatan lain yang dibut oleh orang tuanya. Apabila
tidak ada, jika memungkinkan cobalaj minta catatan kelahiran pada pamong desa.
2. Jika diketahui kalender local seperti bulan Arab atau bulan local (Jawa, Sunda, dll),
cocokan dengan kalender nasional.
3. Jika tetap tidak diketahui, catatan kelahiran anak berdasarkan daya ingat orang tua atau
berdasarkan kejadian-kejadian penting, seperti lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kepala desa
atau peristiwa nasional. Sebelum pengumpulan data, buatlah daftar tentang tanggal, bulan dan
tahun kejadian dari peristiwa-pweristiwa penting di daerah dimana kita ingin mengumpulkan
data.
4. Cara lain jika memungkinkan dapat dilakukan dengan membandingkan anak yang
diketahui umurnya dengan anak kerabat yang diketahui pasti tanggal lahirnya, misalnya :
beberapa bulan lebih muda atau lebih tua.
5. Jika tanggal lahirnya tidak diketahui dengan tepat, sedangkan bulan dan tahunnya
diketahui, maka tanggal lahir anak tsb ditentukan tanggal 15 bulan yang bersangkutan.
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah dan
cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran
tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas mencerminkan
cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan:
a. Status KEP pada balita
b. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: risiko bayi BBLR
Alat yang dipergunakan untuk mengukur lingkar lengan atas adalah suatu pita pengukur
dari fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik.
Cara mengukur LLA
Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu :
1) Tetapkan posisi bahu dan siku
2) Letakkan pita antara bahu dan siku
3) Tentukan titik tengah lengan
4) Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan
5) Pita jangan terlalu ketat
6) Pita jangan terlalu longgar
7) Cara pembacaan skala yang benar
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LLA adalah pengukuran dilakukan
dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri (kecuali orang kidal dilakukan pada lengan
kanan). Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lenga dalam keadaan tidak tegan
atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat
sehigga permukaannya sudah tidak rata.
Ambang batas (Cut of Points) dari lingkar lengan atas adalah:
a. LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm
b. Pada bayi 0-30 hari : 9.5 cm
c. Balita dengan KEP <12.5 cm
Kelemahan parameter lingkar lengan atas adalah:
a. Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk
digunakan di Indonesia
b. Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB
c. Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif untuk golongan
dewasa
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis,
biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran
kepala. Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak
meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak
dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi. Dalam antropometri gizi rasio lingkar kepala dan
lingkar dada cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar kepala juga digunakan
sebagai informasi tambahan daam pengukuran umur.
Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan lingkar dada pesat
sampai anak berumur 3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator
KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar
kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan
lingkar dada yang lambat dengan rasio lingkar dada dan kepala < 1.
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data tinggi badan didapatkan
dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut
karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang, bertambah bungkuk, sehimgga bertambah
sukar untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi badan lansia dapat menggunakan
formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59 tahun.
Formula (Gibson, RS; 1993):
Pria : (2.02 x tinggi lutut (cm)) (0.04 x umur (tahun)) + 64.19
Wanita : (1.83 x tinggi lutut (cm)) (0.24 x umur (tahun)) + 84.88
Kekurangan:
a. TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
b. Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena biasanya anak relatif sulit berdiri
tegak
c. Ketepatan umur sulit didapat
3. BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)
BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan normal perkembangan BB searah
dengan pertumbuhan TB dengan kecepatan tertentu.
Kelebihan:
a. Tidak memerlukan data umur
b. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)
c. Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition status)
Kekurangan:
a. Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak dapat memberikan gambaran apakah
anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut umur
b. Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balita
c. Pengukuran relatif lebih lama
d. Memerlukan 2 orang untuk melakukannya
e. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan oleh
kelompok nonprofesional
4. Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)
Lingkar lengan atas (LLA) berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Seperti BB, LLA
merupakan parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai
status gizi masa kini. Perkembangan LLA (Jellife`1996):
a. Pada tahun pertama kehidupan : 5.4 cm
b. Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm
Kurang sensitif untuk tahun berikutnya
Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping digunakan secara tunggal, juga dalam
bentuk kombinasi dengan parameter lainnya seperti LLA/U dan LLA/TB (Quack Stick).
Kelebihan:
a. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat
b. Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuat sendiri, kader posyandu dapat
melakukannya
c. Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis, dengan memberi kode warna untuk
menentukan tingkat keadaan gizi
Kekurangan:
a. Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
b. Sulit menemukan ambang batas
c. Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun
5. Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan BB
normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT). IMT merupakan alat
yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus
(penyakit) seperti edema, asites dan hepatomegali.
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5
Normal > 18,7-25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0-27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
BAB 2 : PENUTUP
Antropometri merupakan salah satu metode yag digunakan untuk menilai status gizi
seseorang yang umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan
antara asupan protein dan energi. Gangguan biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Berbagai jenis ukuran
tubuh dalam antropometri antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar
pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Pengukuran tersebut tidak luput dari ketidaksensitifan dan kesalahan, olehkarena itu setiap
melakukan pengukuran hendaknya melakukan beberahal berikut seperti memilih alat ukur yang
sesuai,membuat aturan pelaksanaan pengukuran,pelatihan petugas,peneraan alat ukur secara
berkala pengukuran silang antar observer dan pengawasan (uji petik).
DAFTAR PUSTAKA