Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

TENTANG

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KRETINISME

KELOMPOK 6

ASELYA PUTRI AYELI 13121814

ATIKA MULYANI 13121815

ELSA MAYORA 13121820

LULUH LINDU SEKARRANI 13121838

NIKO RIZA PUTRA 13121843

RENDA FAUZANA 13121853

RYAN SEPTA YOZI 13121858

TIFANNY DISTHIA LEMAN 13121865

TRIA DITHA PUTRI 13121868

VIVIEN PERMATA SARI13121870

WIDYA SRI RAHMA 13121871

Dosen Pembimbing :

Ns. Zulham Effendi S,Kep M,Kep

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


S1 KEPERAWATAN
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah mengizinkan dan
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Sistem Endokrin ini yang berjudul Asuhan Keperawatan Kretinisme. Tak lupa shalawat dan
salam kita curahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Endokrin. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini
tidak akan terselesaikan dengan baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dosen mata kuliah Sistem Endokrin
2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya dan
terselesaikannya makalah ini.
3. Rekan-rekan kelas S1 Keperawatan serta sahabat-sahabat kami yang telah bersedia
memberikan dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.

Padang, Maret 2015

Kelompok VI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kretinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang diderita
selama kegidupan janin, bayi, atau kanak-kanak dan terutama ditandai dengan agalnya
pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental. Kreatisme disebabkan oleh
ganggan pertumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital ( kreatinisme kongenital ),
karena kelenjar tiroid gagal memproduksi hormon tiroid akibat defisiensi genetik pada
kelenjar, atau karena kurangnya yodium pada diet ( kreatinisme endemik ).
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam
perkembangan fisik maupun mental. Atau kretinisme merupakan perawakan pendek
pada anak-anak akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh.Penyebab terjadinya
kretinisme bisa dikarenakan kekurangan yodium, kekurangan hormon tiroid,
pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal), perawakan pendek
genetic, tiroidektomi, tiroditis (hashimoto), pemakaian obat anti tiroid, retardasi
pertumbuhan dalam janin, sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan
pendek misalnya sindroma truner, penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan
malnutrisi dalam perkembangan penyakitnya.

2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Kretinisme ?


2. Bagaimana anatomi fisiologi sistem endokrin?
3. Apa saja etiologi Kretinisme?
4. Bagaimana manifestasi klinis Kretinisme ?
5. Bagaimana patofisiologi Kretinisme?
6. Bagaimana penatalaksanaan Kretinisme?
7. Apa saja komplikasi Kretinisme?
8. Apakah pemeriksaan diagnostik kretinisme?
9. Bagaimana asuhan keperawatan Kretinisme?

3. Tujuan Penulis

1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan untuk pasien Kretinisme
2. Tujuan Khusus
Mengetahui pengertian Kretinisme
Mengetahui bagaimana anatomi fisiologi sistem endokrin
Mengetahui etiologi Kretinisme
Mengetahui manifestasi klinis Kretinisme
Mengetahui penatalaksanaan Kretinisme
Mengetahui patofisiologi Kretinisme
Mengetahui komplikasi Kretinisme
Mengetahui pemeriksaan diagnostik kretinisme
Mengetahui asuhan keperawatan Kretinisme

BAB II
TINJUAN TEORITIS

A. Defenisi
1. Kretinisme adalah suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang di derita selama
kehidupan janin, bayi, atau kanak-kanak, dan terutama di tandai dengan gagalnya
pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental (guyton, 2007)
2. Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam
perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau
pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011).
3. Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh
(Qeeya, 2010).
4. Kretinisme adalah kurangnya pituitary mensekresi HGH, sehingga berdampak pada
fisik anak-anak
5. Jadi kesimpulannya menurut kelompok kami, Kretinisme adalah suatu kelainan pada
hormonal pada anak-anak yang mengakibatkan kekurangannya hormon tiroid. Klien
pada kasus ini biasa ditandai dengan kelambatan pertumbuhan fisik dan mental.

B. Anatomi dan Fisiologi


Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di
dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar
tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga bahkan
sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan
belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis
komunis, vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup
di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus
frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan
prevertebralis.
Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber; arteri karotis superior kanan dan kiri,
cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri,
cabang arteri brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus
brakiosefalika. Sistem vena terdiri atas vena tiroidea superior yang berjalan bersama arteri, vena
tiroidea media di sebelah lateral, dan vena tiroidea inferior. Terdapat dua macam saraf yang
mensarafi laring dengan pita suara (plica vocalis) yaitu nervus rekurens dan cabang dari nervus
laringeus superior.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang kemudian berubah
menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Iodium nonorganik yang diserap dari saluran
cerna merupakan bahan baku hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali
sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang
dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4
kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian
mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh protein yaitu globulin
pengikat tiroid (thyroid binding globulin, TBG) atau prealbumin pengikat albumin (thyroxine
binding prealbumine, TBPA). Hormon stimulator tiroid (thyroid stimulating hormone, TSH)
memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh
lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting
dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan akan terlihat adanya sel
parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium,
yaitu menurunkan kadar kalsium serum terhadap tulang.

C. Etiologi
Penyebab dari kretinisme ini berasal dari faktor bawaan, yang terdiri dari:
1. Agenesis atau disgenesis kelenjar tiroidea.
2. Kelainan hormogenesis :
Kelainan bawaan enzim (inborn error)
Defisiensi iodium (kreatinisme endemic)
Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal)
3. Kekurangan yodium
4. Kekurangan hormon tiroid
5. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal)
6. Tiroiditis hashimoto
7. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya
sindroma truner
8. Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan
penyakitnya.

D. Manifestasi Klinis
1. Gangguan perkembangan fisik (cebol)
2. Bibir tebal
3. Lidah tebal
4. Bicara terbata-bata
5. Jarak antara kedua mata lebih besar
6. Kulit kasar dan kering
7. Warna kulit agak kekuningan dan pucat
8. Kepala besar
9. Muka bulat (moon face)
10. Pertumbuhan tulang terlambat
11. Hidung besar dan pesek
12. Tumbuh gigi terlambat

E. Patofisiologi
Kretinisme lebih sering di akibatkan oleh ketidak mengertian masyarakat akan
pentingnya yodium, tetapi gangguan pertumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital
juga merupakan faktor penyebab dari kretinisme. Pada keadaan ini, produksi hormon
tiroid seperti triiodotironi (T3) dan tiroksin (T4) akan menurun sehingga produksi
TSH meningkat (seperti yang kita telah pelajari bahwa TSH di sekresikan untuk
memnstimulasi pengeluaran hormon tiroid dan hormon tiroid di jadikan sebagai faktor
penghambat sekresi TSH jika hormon tiroid sudah dalam batas normal). Selanjutnya
TSH merangsang sel-sel tiroidmenyekresi banyak sekali koloid tiroglobulin ke dalam
folikel, dan kelenjar tumbuh semakin besar. Tetapi oleh arena yodiumnya kurang
produksi T3 dan T4 tidak meningkat dalam molekul tiroglobulin, ukuran folikel
menjadi sangat besar, kelenjar tiroidnya dapat membesar 10-20 kali ukuran normal.
Keadaan ini akan meyebabkan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
dalam tubuh terganggu, pada gangguan metabolisme karbohidrat sebagai bahan bakar
dari selruh sel, baik sel otak maupun sel-sel tubuh, gangguan metabolisme pada sel
otak dapat mengakibatkan penurunan fungsi otak yang berlanjut kepada penurunan IQ
sehingga sukar berkonsentrasi sampai kehilangan kesadaran karenanya. Pada
gangguan metabolisme pada sel tubuh timbul kelelahan umum maka terjadi tremor
mengakibatkan tonus otot.

F. Penatalaksanaan
Terapi yang paling baik untuk kretinisme adalah pencegahan. Pencegahan dapat
dilakukan dengan :
1. Pemberian makanan yang adekuat dengan cukup kalori dan protein
2. Mengkonsumsi makanan yang diberi garam beryodium atau pemberian suplemen
yodium untuk merangsang produksi hormon.
3. Kecukupan kebutuhan vitamin dan mineral
4. Pemberian obat khusus, yaitu hormon tiroid (tiroid desikatus). Diberikan mulai
dari dosis kecil, lalu dinaikan sampai kita mendekati dosis toksik (gejala
hipertiroidisme), lalu diturunkan lagi. Penilaian dosis yang tepat ialah dengan
menilai gejala klinis dan hasil laboratorium

G. Komplikasi
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa
menggigil, hipotensi, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hinggan koma. Dalam
keadaan adarurat misalnya pada koma miskedema maka hormon tiroid diberikan secara
intravena

H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH, dan TRH
akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar tiroid. Pemeriksaan
untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 rendah dan TSH
tinggi
2. USG atau CT Scan
Tiroid menunjukkan ada tidaknya goiter
3. X foto tengkorak
Menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Seorang anak laki-laki yang bernama brayen berusia 6tahun yang dirawat di Rs A , klien mengeluh
bibirnya terasa tebal , lidahnya terasa tebal dan bicara terbata-bata , jarak antara kedua mata lebih
besar , warna kulit klien agak kekuningan dan pucat , dan kepala klien membesar dan mukanya bulat
.Karena ibu kekurangan yodium dan memiliki riwayat penyakit tiroiditis asimhoto sehingga
metabolisme tubuh anak terganggu dan karena adanya gangguan perkembangan fisik anak ,
anak mengalami kekerdilan.Setelah didiagnosa ternyata klien mengalami penyakit
kretinisme.

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Brayen
Umur : 6 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya penyakit ini si anak akan terkena apabila si ibu memiliki penyakit
tiroiditis,adanya kelainankelainan homogenesis, kekurangan yodium dan
kebiasaan kebiasaan orang tua yang tidak menganggap penting yodium bagi
tubuh dirinya maupun anaknya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Baisanya keluhan ada pasien dengan penyakit kretinisme ini adalah perawakan
yang pendek,kulit kasar,kepala membesar oleh sebab itu penyakit ini
disebabkan oleh kekurang yodium si anak sehingga menyebabkan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh terganggu, gangguan
metabolisme pada sel otak dapat mengakibatkan penurunan fungsi otak yang
berlanjut kepada penurunan IQ sehingga sukar berkonsentrasi sampai
kehilangan kesadaran karenanya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya pada anak yang mengalami penyakit ini, karna orang tua atau ibu
kekurangan yodium atau memiliki penyakit tiroiditis hashimoto.

3. Pemeriksaan Fisik
Baiasanya pada pemeriksaan fisik bagian-bagian tubuh sangat tampak jelas pada
penyakit ini
a. Sistem muskulo skletal :
Terganggunya pertumbuhan tulang dan fisik yang terlambat, condong pendek
dan terjadinya tonus otot karena kelelahan yang mengakibatkan tremor
b. Sistem Pernafasan
Kekurangan oksigen karena penurunan metabolisme
karbohidrat,lemak,protein ,dalam proses metabolisme diperlukan oksigen,jadi
karena adanya penurunan metabolisme sehingga nutrisi dan oksigen tidak
sampai ke otak.
c. Sistem kardiovaskuler
Penurunan frekuensi jantung
d. Sistem pencernaan
Penurunan metabolisme
e. Sistem endokrin
Terjadinya kekurangan hormon tiroid selama dalam kandungan
f. Sistem perkemihan
Penurunan keluaran urine
g. Sistem reproduksi
Tidak terjadi kelainan
h. Sitem persyarafan
Biasanya pada penyakit ini akan membuat si penderita lemah dalam
konsntreasi dan kekurangan IQ dan terjadinya gangguan memory
i. Sistem persepsi sensori
Tidak ada kelainan
j. Sistem integumen
Kulit tampak kekuningan, dan kulit kasar adanya edema dibawah kulit mata

B. Diagnosa
1. Gangguan eliminasi urine b.d obstruksi metabolik
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemehan sendi dan otot
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan
4. Kerusakan integritas kulit b.d faktor-faktor perkembangan

C. NOC dan NIC

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Gangguan eliminasi urine Kriteria Hasil : - Manajemen Cairan
b.d obstruksi metabolik - kandung kemih kosong
secara penuh Aktivitas :
- tidak ada residu urine > 100-
Timbang BB tiap hari
200 cc
- intake cairan dalam rentang Pertahankan intake
normal yang akurat
Pasang kateter urin
Monitor status
hemodinamik termasuk
CVP,MAP, PAP
Monitor TTV
Monitor adanya
indikasi
retensi/overload cairan
(seperti :edem, asites,
distensi vena leher)
Monitor status nutrisi
Monitor respon pasien
untuk meresepkan
terapi elektrolit
- Manejemen eliminasi urine
Aktifitas keperawatan :
- Lakukan penilaian kemih yang
komprehensif
- merangsang reflek kandung
kemih dengan menerapkan
dingin untuk perut
- sediakan waktu yang cukup
untuk pengosongan kandung
kemih
- instruksikan cara-cara untuk
menghindari konstipasi atau
impaksi tinja
- memantau asupan dan
keluaran
- memantau tingkat distensi
kandung kemih dengan palpasi
dan perkusi

2. Kerusakan integritas kulit b.d Kriteria Hasil : Manajemen tekanan


kelemehan sendi dan otot - Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan Aktivitas Keperawatan :
- Tidak ada luka / lesi pada - Anjurkan pasien untuk
kuit menggunakan pakaian yang
longgar
- hindari kerutan pada tempat
tidur
- jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
- monitor kulit akan adanya
kemerahan
- monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
- monitor status nutrisi pasien
3. Intoleransi aktivitas b.d Kriteria hasil : TERAPI AKTIVITAS
perubahan penampilan - Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa disertai Aktivitas keperawatan :
peningkatan tekanan darah, Kolaborasi dengan terapis
nadi , dan RR dalam merncanakan dan
- Mampu melakukan aktivitas memonitor program
sehari-hari secara mandiri aktivitas
- Tanda tanda vital normal Meningkatkan komitmen
pasien dalam beraktivitas
Membantu mengekplorasi
aktivitas yang bemanfaat
bagi pasien
Membantu
mengidentifikasi
sumberdaya yang dimiliki
dalam beraktivitas
Membantu
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
Membantu
pasien/keluarga dalam
beradaptasi dengan
lingkungan
Membantu menyusun
aktivitas fisik
Pastikan lingkungan aman
untuk pergerakan otot
Jelaskan aktivitas motorik
untuk meningkatkan tonus
otot
Berikan reinforcemen
positif selama beraktivitas
Monitor respon
emosional, fisik, sosial dan
spiritual

MANAJEMEN ENERGI

Aktivitas Keperawatan :

Tentukan pembatasan
aktivitas fisik pasien
Jelaskan tanda yang
menyebabkan kelemahan
Jelaskan penyebab
kelemahan
Jelaskan apa dan
bagaimana aktivitas yang
dibutuhkan untuk
membangun energi
Monitor intake nutrisi yang
adekuat
Monitor respon
kardiorespirasi selama
aktivitas
Monitor pola tidur
Monitor lokasi
ketidaknyamanan/nyeri

4. Gangguan citra tubuh b.d Kriteria Hasil : Manajemen Peningkatan citra


faktor-faktor perkembangan - body image positif tubuh
- mampu mengidentifikasi Aktivitas Keperawatan :
kekuatan otot personal - kaji secara verbal dan non
- mendiskripsikan secara verbal respon klien terhadap
faktual perubahan fungsi tubuhnya
tubuh - monitor frekuensi mengkritik
- mempertahankan interaksi dirinya
sosial - jelaskan tentang pengobatan,
perawatan,kemajuan dan
prognosis penyakit
- dorong klien mengungkapkan
perasannya
- fasilitasi kontak dengan
individu lain dalam kelompok
kecil

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Kretinisme adalah suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang di derita selama
kehidupan janin, bayi, atau kanak-kanak, dan terutama di tandai dengan gagalnya
pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental (guyton, 2007)
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam
perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada
awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011).
Penyebab dari kretinisme ini berasal dari faktor bawaan, yang terdiri dari: Agenesis
atau disgenesis kelenjar tiroidea , Kelainan hormogenesis : Kelainan bawaan enzim (inborn
error) , Defisiensi iodium (kreatinisme endemic) , Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh
ibu hamil (maternal) , Kekurangan yodium , Kekurangan hormon tiroid , Pemakaian obat-
obatan anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) , Tiroiditis hashimoto
DAFTAR PUSTAKA

Istanakeperawatan.blogspot.com/.../asuhan-keperawatan-kretinisme.html
Http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-kretinisme.html

Anda mungkin juga menyukai