DI SUSUN OLEH :
1. AGHITA FITRI 201601068
2. ANNISA SYAFIRA K 201601051
3. BASILIANUS SUNDOYO 201601108
4. FITRI RISKIYANI 201601041
5. SILVI RIZKIA P 201601007
KATA PENGANTAR
Puji syukur ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Asuham Keperawatan ini yang diberi judul “ keseimbang
pengaturan suhu tubuh manusia”. Penyusunan Asuhan Keperawatan ini penulis susan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada NS. Yeni Iswari s.kep,M.kep,SP. Ank,
sebagai dosen pembimbing penyusun makalah yang telah membimbing dan mengarahkan
kelompok dalam penyusunan Asuhan Keperawatan kelompok ini. Kami juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian
Asuhan Keperawatan kelompok kami ini.
Kelompok berharap dengan Asuhan Keperawatan kelompok kami ini dapat digunakan
dalam menabah wawasan pembaca tentang Konsep Dasar Keperawatan keseimbangan
pengaturan suhu tubuh manusia, sehingga mampu meminamalisir dan mengurangi
komplikasi dari kesembingan pengaturan suhu tubuh manusia ini dengan memberikan
penatalaksanaan medis sesuai.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan Asuhan Keperawatan ini
yang masih jauh dari kata sempurna. Kelompok kami menyadari adanya kekurangan dalam
penyususnan Asuhan Keperawatan kami ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk pembuatan Asuhan Keperawatan yang lebih baik di masa yang akan
datang.
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 1
C. Metode Penulisan ................................................................................ 1
D. Sistematika Penulisan ......................................................................... 2
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................... 21
Daftar Pustaka .................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa muda dan lingkungan dengan suhu berubah-ubah dapat
berpengaruh terhadap kesehatan terutama dapat mengalami gangguan keseimbangan
suhu tubuh, ditambah lagi dengan banyaknya perilaku tidak sehat dari individu itu
sendiri. Hal tersebutlah yang bisa membuat seseorang mengalami gangguan
keseimbangan suhu tubuh. Gangguan keseimbangan suhu tubuh ini dapat berupa
hipotermi atau suhu tubuh seseorang berada di bawah normal, ada juga hipertermi,
dimana hipertermi ini merupakan suatu keadaan suhu tubuh seseorang berada di atas
normal. Berdasarkan hal diatas maka perawat mengangkat diagnosa keperawatan
yang berbunyi “gangguan keseimbangan suhu tubuh”. Setelah diangkat diagnosa
tersebut barulah peran perawat dibutuhkan dalam mengatasi masalah keseimbangan
suhu tubuh. Menurut kelompok apabila hal tersebut tidak cepat ditangani maka
individu yang mengalami gangguan keseimbangan suhu tubuh ini akan mengalami
hipertermi atau hipotermi dan juga bisa mengakibatkan gangguan rasa nyaman pada
individu tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan
C. Metode Penulisan
Data yang dikemukakan dari makalah ini diperoleh dari buku – buku sumber
yang berhubungan dengan materi dan wawancara dengan narasumber berkompeten.
D. Sistematika Penulisan
Asuhan keperawatan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
A. Konsep dasar
1. Pengertian suhu tubuh
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan
menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu,
antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali
berubah-ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya. Suhu tubuh manusia
cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak factor yang dapat menyebabkan fluktuasi
suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,
diperlukan regulasi suhu tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperature
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh
telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik
tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakuan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu
dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas
sehingga suhu kembali pada titik tetap. Keseimbangansuhu tubuh dapat di
ukurantara panas yang di hasilkan oleh tubuh dan panas yang dikeluarkan oleh tubuh
yang dapat di ukur oleh satuan unit panas yang biasa disebut “derajat”. Panas tubuh
yang dihasilkan oleh tubuh melalui exercise dan hasil metabolisme tubuh, sedang
kanpanas tubuh dapat hilang melalu kulit , paru paru dan produk sisa melalui proses
radiasai , konduksi, konveksi, efaporasi. Suhu tubuh terdapat dua macam yaitu
sebagai berikut :
a. Suhu inti yaitu suhu yang terletak pada jaringan dalam tubuh : thorax, rongga
abdomen,rongga pelvis ( hasilnya relative konstan )
b. Suhu permukaan yaitu suhu pada kulit,dan jarinagn subcutan ( hasilnya dapat
naik dan turun sesuai dengan keadaan lingkungan )
2. Nilai Suhu Tubuh Normal
Menurut Amerika Medical Assocation , suhu tubuh data berkisaran antara 97,8
0
F atau setara dengan 36,5o C sampai 99o F atau 37,20 C
a. Sesorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36o C
sampai 37,50 C
b. Sesorang dikatakan bersuhu tubuh rendah ( hypopirexia atau hypopermia ) , jika
suhu tubuhnya < 36o C (pembacaan semu rendah terjadi bila pasien bernapas
melalui mulut dan minum minuman dingin )
c. Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas,2007)
1. Hipotermia : jika suhu tubuh <36oC
2. Normal : jika suhu tubuh berkisar antara 36oC-37oC
3. Febris/ pireksia : jika bersuhu 38o C sampai 40o C
Febris dibagi menjadi 3,yaitu sebagai berikut:
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin dapat mempengaruhi suhu tubuh,biasanya laki-laki suhu
tubuhnya lebih tinggi disbanding perempuan karena metabolism pada tubuh
laki-laki lebih banyak
3. Emosi
Keadaan emosi dan perilaku yang berlebihan dapat mempengaruhi suhu
tubuh .
4. Aktivitas fisik
Suhu tubuh dapat meningkat sebagai hasil dari aktivitas fisik seperti
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
Diagnosa medis :
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum klien :
Kesadaran compos mentis, apatis, delirium, somnolen, sopor, coma
b. Tanda-tada vital :
Suhu : < 360 C / > 370C
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan suhu tubuh : lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan proses infeksi
2. Gangguan keseimbangan suhu tubuh : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Gangguan rasa nyaman : hipotermia/hipertermia berhubungan dengan proses
infeksi
4. Resiko gangguan keseimbangan suhu tubuh :lebih dari kebutuhan tubuh
5. Resiko gangguan keseimbangan suhu tubuh : kurang dari kebutuhan tubuh
6. Resiko gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hipotermia/ hipertermia
2. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tujuan :
- Setelah diberikan tindakan Asuhan Keperawatan diharapkan masalah
pengaturan suhu tubuh teratasi/ tidak terjadi dalam rentang waktu 2x24 jam
b. Kriteria Hasil :
o o
1) Menunjukan suhu tubuh kembali dalam rentang normal (36,5 C-37,5 C)
2) Akral pasien dalam keadaan normal (tidak panas/dingin)
3) Pasien tampak tidak lemas (mampu melakukan aktifitas dengan mandiri)
4) Mukosa bibir lembab
c. Intervensi keperawatan :
- Intervensi independen :
1) Ukur suhu pasien dalam rentang waktu yang sudah ditentukan
2) Berikan kompres hangat atau dingin
3) Anjurkan pasien untuk minum (1500-2000 ml/ hari)
dengan kebutuhan
2) Kolaborasi dengan ahli gizi terkait dengan diet yang harus diberikan
kepada pasien
3) Kolaborasi dengan laboran terkait dengan pemeriksaan diagnostik sesuai
dengan penyakit pasien
3. IMPLEMENTASI
4. EVALUASI
a. Subjectif :
b. Objektif :
- Suhu tubuh pasien dalam rentang normal (36 0C-37,50C), akral hangat, pasien
tampak tidak pucat atau kemerahan, berdasarkan hasil auskultasi RR dalam
rentang normal (16-20x/menit) ,intake-output cairan dan nutrisi balance dan
pasien tidak tampak lemas.
- Suhu tubuh pasien masih dalam rentang < 360C atau >37,5oC, akral panas/
dingin, tampak pucat / kemerahan, RR < 16x/menit atau > 20x/menit intake-
output cairan tidak balance dan pasien tampak lemas
c. Analisa :
d. Planning :
TINJAUAN KASUS
A. GAMBARAN KASUS
An.A usia 8 tahun masuk Rumah Sakit pada tangal 15 mei 2017. Pasien dirawar di
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat di ruang anggrek 121 dengan diagnosa medis
DHF pasien dari dokter endang yang mengeluh badannya terasa panas dan menggigil,
dadanya terasa sedikit sesak, merasa selalu haus, mual, pasien mengalami demam sejak 3
hari sebelum masuk ke RS.
B. PENGKAJIAN
ANALISA DATA
Nama Klien / Umur : An.A/8 th
-turgor sedang
-pasien muntah 1x
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hari,
No. Paraf dan
Tanggal Tindakan Keperawatan dan Hasil
DX. Nama jelas
Waktu
15-05- Tindakan
2017 1. Pada pukul 14.00 Kolaborasi dengan dokter
memberikan antipiuretik untuk menurunkan suhu tubuh
dan kolobarosi dengan dokter dalam pemberian infus
(terapi obat parenteral)
Hasil :
Dokter memberikan advice: pemberian obat
parasetamol 3x1 gr dalam 1 tablet dan infus Ringer
Laktat 3 X 500 cc dalam 24 jam
2. Pada pukul 14.30 perawat memberikan terapi infus
Ringer Laktat 3X500 cc
Hasil :
Telah dilakukan pemasangan infus Ringer Laktat
3. Pada pukul 14.30 Menganjurkan pasien untuk minum
air putih 8 gelas per hari
Hasil :
Pada pukul 17.00 pasien telah menghabiskan 750 ml air
putih
4. Pada pukul 14.30 menganjurkan pasien memakai baju
yang tipis agar bisa meneyerap keringat
Hasil :
Pasien merasa lebih nyaman karna telah menggunakan
pakaian tipis dan keringatnya bisa diserap
5. Pada pukul 14.45 perawat melakukan pemberian terapi
obat parasetamol 3x1 gr pertablet melalui oral
Hasil :
Telah diberikan terapi obat kepada pasien
6. Memonitor suhu tubuh pasien tiap 1 jam sekali
Hasil :
Pada pukul 15.30 melakukan pengecekan suhu tubuh
pasien mengalami penurunan menjadi 38,50C
pasien
Hasil :
Suhu tubuh pasien masih belum mengalami perubahan
pasien
Hasil :
Suhu tubuh pasien masih belom mengalami perubahan 22. Pada pukul 11.00 dilakukan pemeriksaan suhu tubuh
pasien Hasil :
Suhu tubuh pasien masih belom mengalami perubahan 23. Pada pukul 12.00 dilakukan pemeriksaan suhu tubuh
pasien Hasil :
Suhu tubuh pasien masih belom mengalami perubahan 24. Pada pukul 13.00 dilakukan pemeriksaan suhu tubuh
pasien Hasil :
Suhu tubuh pasien masih belom mengalami perubahan
Pasien mengatakan:
-pasien makan habis ¾ porsi
O:
-suhu pasien 37,9oC
-berdasarkan hasil inspeksi wajah pasien sudahtampak
tidak merah
-mukosa bibir tidak kering
-nadi: 110x/menit
-RR: 20x/menit
-turgor sedang
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Melanjutkan intervensi sebagian
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan
thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal,
hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tau
sebab-sebabnya dan mekanismenya. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap
saat. Banyak factor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu
tubuh. Sesorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36 o C
sampai 37,50 C, Sesorang dikatakan bersuhu tubuh rendah ( hypopirexia atau hypopermia
) , jika suhu tubuhnya < 36o C (pembacaan semu rendah terjadi bila pasien bernapas
melalui mulut dan minum minuman dingin ),Sesorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi
atau panas jika Demam : jika bersuhu 37,50 C sampai 38o C , Febris: jika bersuhu 38o C
sampai 39o C, Hipertermia: jika bersuhu > 400 C.
B. SARAN