Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PENYAKIT DEGENERATIF DAN PROSES


PEMERIKSAAN KESEHATAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. REZY APRIANTI (1926010024)
2. TIYAS ALFISA (1926010022)
3. FIRA TAMARA NATASYA (1926010023)
4. DEWA REYGUS P (1926010021)
5. VERA ELIZA (1926010003)
6. TORA NANDA (1926010001)
7. AHMAD ALIYANA P (1926010007)

DOSEN PENGAMPU:
Ns. VELLYZA COLIN S.KEP.M.A.N

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang selalu melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan  pengabdian masyarakat dengan judul “Penyuluhan
Tentang Degeneratif dan Proses pemeriksaan kesehatan”.

Dalam penyusunan laporan ini kami mendapat banyak bantuan dan


bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs.H.S.Effendi,M.Kes selaku Ketua STIKES TMS Bengkulu


2. Ns.Pawilliyah,S.Kep.MAN selaku Ketua Jurusan Keperawatan STIKES
TMS Bengkulu
3. Ns.Vellyza Colin,S.Kep.MAN selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Pendidikan dan Promosi Kesehatan
4. Seluruh Staf dan Dosen STIKES TMS Bengkulu
5. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan penyuluhan
tentang Penyakit Degeneratif dan proses pemeriksaan kesehatan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dalam penyusunan laporan kegiatan


pengabdian masyarakat ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang sifat nya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Bengkulu, 30 Juni 2020

Tim Pelaksana
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit degeneratif yang umumnya menyerang usia lanjut, kini perlu diwaspadai
muncul pada usia muda. Data pemeriksaan kesehatan pada 62 orang mahasiswa
ITB dalam kegiatan Donor Darah 4 LabTek pada tanggal 10 Februari 2014,
menunjukkan bahwa mahasiswa ITB cukup beresiko terkena penyakit degeneratif.
Sebanyak 4,84% mahasiswa memiliki hasil yang tinggi pada pemeriksaan asam
urat (9,8 mg/dL) dan glukosa darah (237 mg/dL dan 197 mg/dL). Fenomena
tersebut merupakan fenomena yang mengejutkan karena berdasarkan data dari
Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kemenkes RI pada tahun 2010, munculnya
penyakit degeneratif (misalnya hipertensi dan diabetes melitus) lebih tinggi
kejadiannya pada usia >65 tahun.

Kurangnya informasi mengenai gaya hidup sehat, pola makan sehat, dan aktivitas
fisik yang baik, dapat menjadi penyebab munculnya penyakit degeneratif pada
usia produktif (dalam hal ini usia 19-22 tahun). Untuk itu, kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya i pencegahan dini munculnya penyakit
degeneratif pada mahasiswa, serta sarana untuk meningkatkan peran farmasis
dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat kampus.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif


2. Mencegah terjadinya peningkatan penyakit degeneratif di kalangan
masyarakat.
PENYULUHAN PENYAKIT DEGENERATIF
DAN PROSES PEMERIKSAAAN KESEHATAN

No.Kode :
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : ½
Stikes Tri Mandiri Keperawatan 2A
Sakti Bengkulu
1. Pengertian Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang
menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu
ke waktu. Ada cukup banyak jenis penyakit generatif
yang terkait dengan penuaan, atau memburuk selama
proses penuaan.

2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk


melakukan kegiatan penyuluhan  Penyakit
degenerative dan proses pemeriksaan kesehatan di
Kalangan lansia.

3. Referensi 1. Buku penyakit degeneratif


2. Buku medical check up
4. Presedur Alat dan Bahan :
1. Laptop
2. LCD/Infokus
3. Alat tulis
4. Leafleat penyakit DEGENERATIF

5. Step 1. Berkoordinasi dan meminta izin kepada Ketua RT


untuk melakukan kegiatan.
2. Mengisi buku tamu.
3. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam
kegiatan.
4. Mengumpulkan masyarakat di Balai Pertemuan.
5. Melakukan penyuluhan dengan metode ceramah
menggunakan slide dengan durasi 30 menit.
6. Memberikan waktu kepada masyarakat untuk
mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah
disampaikan.
7. Pamit kepada ketua RT dan Pengurus wilayah
6. Bagan Alur

Perkenalkan diri

Kemukakan maksud dan tujuan

Jelaskan poin-poin penyuluhan

Sampaikan materi penyuluhan

dengan suara jelas dengan


menggunakan ataupun tanpa alat
peraga serta menggunakan bahasa
yang sederhana

Memberikan waktu untuk tanya


jawaban semua pertanyaan
dengan jelas dan menyakinkan

Buat kesimpulan

Dan bagikan leafleat

Selesai

7. Unit terkait 1. Balai Pertemuan


2. Karang Taruna
8.Dokument 1. Buku tamu
terkait 2. jadwal kegiatakan
9. rekan history
No Halaman Yang perubahan Tanggal
dirubah mulai
dilakukan

A. PENGERTIAN
Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan
atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Ada cukup banyak jenis
penyakit generatif yang terkait dengan penuaan, atau memburuk selama
proses penuaan.
Penyakit degeneratif diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama, yaitu
kardiovaskular, neoplastik, dan sistem saraf. Penyakit kardiovaskular yang
paling umum adalah hipertensi, penyakit koroner dan infark miokard.
Penyakit neoplastik termasuk tumor dan kanker. Penyakit yang mempengaruhi
sistem saraf termasuk parkinson dan alzheimer.
Penyakit degeneratif disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor
tersebut adalah efek langsung dari penggunaan normal tubuh, sementara
yang lain disebabkan oleh kesehatan yang buruk atau gaya hidup yang
tidak sehat. 
Kebanyakan penyakit degeneratif dapat disembuhkan, namun ada beberapa
kasus yang tidak dapat disembuhkan.
Dalam kasus tersebut, pilihan pengobatan yang ada hanya mampu membantu
meringankan gejala sehingga pasien dapat hidup normal.
Beberapa jenis penyakit degeneratif paling umum adalah kanker, diabetes,
parkinson, alzheimer, rheumatoid arthritis, dan osteoporosis.
Banyak orang-orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Bahkan di banyak
negara, penyakit degeneratif menjadi salah satu penyebab utama kematian.
B. PENYEBAB PENYAKIT DEGENERATIF
Banyak penyakit degeneratif yang disebabkan oleh faktor-faktor yang belum
teridentifikasi. Namun, berkat kemajuan teknologi pencitraan, genetika,
biokimia, dan sel biologis, para ilmuwan telah mampu mengidentifikasi
kesamaan dari banyak penyakit degeneratif.
Temuan mengungkapkan kesamaan antara penyakit generatif adalah
abnormalitas protein. Tetapi pertanyaan, 'bagaimana protein abnormal
dapat menyebabkan kerusakan sel?' masih menjadi misteri.
Jika misteri ini berhasil dipecahkan, besar kemungkinan bahwa pilihan
pengobatan baru dapat dirancang. Sehingga, tidak hanya meringankan
gejala, tetapi membantu pasien sembuh total.
Salah satu jenis penyakit degeneratif adalah kanker, yang disebabkan oleh sel-
sel abnormal yang terus tumbuh, berkembang biak, dan menyebar ke
seluruh tubuh.
Meskipun ada banyak faktor yang diketahui berkontribusi terhadap
pembentukan sel-sel kanker, penyebab pastinya belum ditemukan.
Parkinson adalah penyakit degeneratif umum lainnya yang mengakibatkan
hilangnya kontrol otot karena neuro tidak dapat berfungsi dengan normal.
Tapi abnormalitas pada fungsi neuron sendiri belum dapat dipastikan
penyebabnya. Namun ilmuwan telah mampu menyusun daftar faktor
risiko, seperti racun di lingkungan dan stres oksidatif.
Alzheimer juga termasuk ke dalam penyakit degeneratif umum yang
mengakibatkan penurunan fungsi intelektual. Sedangkan penyebab pasti
penyakit ini belum ditemukan.
Tapi, para ilmuwan cukup yakin dengan teori bahwa besi logam, aluminium,
dan tembaga adalah penyebab utama.
C. JENIS-JENIS DEGENERATIF DAN GEJALANYA
Gejala-gejala penyakit degeneratif cukup bervariasi. Beberapa diantaranya
tidak menampilkan gejala sama sekali pada tahap awal, namun setiap jenis
diketahui memiliki gejalanya masing-masing.
Agar lebih jelas, berikut beberapa jenis penyakit degeneratif beserta gejalanya:

Penyakit jantung
Penyakit jantung atau yang juga dikenal dengan istilah penyakit
kardiovaskuler adalah salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di
seluruh dunia.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penyumbatan pada
pembuluh darah, gangguan irama jantung, cacat jantung bawaan, hingga
kondisi jantung lainnya.
Semua orang di segala usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup dapat
terkena penyakit ini. Jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat,
penyakit jantung dapat memicu gagal jantung, serangan jantung, stroke,
dan bahkan kematian.
Umumnya, gejala penyakit jantung termasuk nyeri dada, napas terengah-
engah, dan nyeri atau mati rasa pada kaki. Penyakit ini juga menyebabkan
sakit kepala ringan, pusing, detak jantung cepat atau lambat, serta
pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tangan.
Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif yang tidak bisa
disembuhkan. Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk meringankan
gejala yang dialami pasien.
Secara umum, kunci utama perawatan untuk penyakit jantung adalah
perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Dalam kasus yang parah,
operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki katup, membuka
pembuluh darah atau memasukkan alat pacu jantung.
Kadang-kadang, transplantasi jantung adalah satu-satunya pilihan untuk
pengobatan yang berhasil.

Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menyerang tulang. Penyakit ini
menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh karena kerusakan jaringan
tulang terjadi lebih cepat daripada produksi sel-sel tulang baru.
Pada tahap awal, kamu mungkin tidak tahu jika terkena penyakit ini karena
gejalanya cenderung samar. Namun setelah tulang semakin lemah, kamu
mungkin baru menyadari adanya:

 Sakit punggung, yang disebabkan oleh tulang belakang retak


 Berkurangnya tinggi badan dari waktu ke waktu
 Postur tubuh membungkuk
 Tulang mudah patah bahkan hanya karena benturan kecil

Ada banyak faktor penyebab osteoporosis. Asupan kalsium yang rendah,


kurangnya hormon estrogen selama menopause, gaya hidup sedentari
(malas gerak), merokok, minum obat tertentu, dan bahkan pengaruh
penyakit kronis juga dapat menjadi penyebab osteoporosis.
Pengobatan osteoporosis melibatkan penggunaan obat-obatan terapi hormon
dan suplemen kalsium serta vitamin D.

Diabetes tipe 2
Penyakit degeneratif lain yang paling sering ditemui adalah diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 atau yang juga dikenal dengan penyakit kencing manis
adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi.
Jika kondisi tersebut dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan, akan
meyebabkan terjadinya komplikasi yang akan memengaruhi banyak organ
dalam tubuh, seperti saraf, ginjal, jantung, hati, dan mata.
Dalam banyak kasus, diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang buruk.
Ya, banyak makan makanan manis dan tinggi lemak jenuh, jarang
olahraga, kelebihan berat badan, sering minum alkohol, dan lain
sebagainya dapat memicu gangguan sistem pengaturan kadar gula darah
dalam tubuh.
Tak hanya itu, riwayat keluarga juga bisa menjadi penyebab diabetes tipe 2.
Jika kamu menderita diabetes dan tidak mengobatinya dengan tepat, maka
kamu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi
diabetes, seperti gagal ginjal dan stroke.

Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah selalu berada di atas 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan
aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah.
Kekuatan tekanan darah ini idealnya selalu berubah, dipengaruhi oleh aktivitas
yang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan
normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Normalnya, tekanan darah manusia biasanya berada di angka 120/80 mmHg.
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Namun,
tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan
yang buruk.
Penyakit ini sering disebut dengan silent killer disease atau pembunuh diam-
diam, karena gejala penyakit ini cenderung samar.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah kamu terkena penyakit ini atau tidak
adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah secara teratur.
Jika tekanan darah dibiarkan tinggi terus-menerus, kondisi ini dapat memicu
berbagai komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung
yang tidak diobati dengan baik.
Beberapa komplikasi serius akibat penyakit hipertensi adalah penyakit jantung
koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan
banyak penyakit berbahaya lainnya.

Kanker
Penyakit kanker terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak
terkendali sehingga menyebabkan jaringan tubuh yang sehat mengalami
kerusakan.
Penyebab penyakit ini adalah adanya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel.
Mutasi gen dapat dipicu oleh banyak faktor, seperti merokok, paparan
radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas,
hormon, peradangan kronis, dan jarang olahraga.
Meski para ilmuwan tidak mengetahui seberapa banyak mutasi gen yang harus
terakumulasi agar bisa jadi penyebab kanker, mereka meyakini bahwa
penyebab kanker akan bervariasi pada setiap orang bergantung jenis
kanker yang dialaminya.
Penyakit degeneratif ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai
dari balita hingga lanjut usia, wanita maupun laki-laki, bahkan mereka
yang gaya hidupnya cukup sehat.

Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif adalah penyakit non infeksi yang disebabkan oleh


menurunnya fungsi sel, jaringan dan organ sejalan dengan bertambahnya
usia manusia. Sedikitnya ada 50 yang termasuk penyakit degeneratif
diantaranya adalah diabetes melitus, stroke, jantung koroner,
kardiovaskular, obesitas, dislipidemia, hipertensi, penyakit jantung, asam
urat dan sebagainya.

Penyakit degeneratif terjadi karena adanya proses penuaan, biasanya


terjadi saat usia bertambah tua. Tetapi saat ini penyakit degeneratif dapat
terjadi pada orang yang umurnya lebih muda. Kini penyakit ini sudah
menyerang manusia pada usia 40 tahunan. Bahkan bisa jadi pada usia di
bawah 40 tahun sudah terkena penyakit ini. Padahal dulu penyakit ini
mulai penyerang manusia pada usia 60 tahunan.Terutama di Indonesia,
penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan muda dan di
perkotaan.

Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan


modernisasi. Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain
dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh
sudut kota. Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai
nutrisi rendah. Jenis makanan ini mengandung lemak jenuh (saturated fat),
garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium
glutamatedan tartrazine dengan kadar yang tinggi.

Junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat yang
sangat dibutuhkan tubuh. Masih menurut WHO, hingga akhir tahun 2005
saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta
orang di seluruh dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif
menjadi penyakit pembunuh manusia terbesar. Meskipun sulit dihindari,
bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah dan diminimalisir. Salah
satu caranya adalah dengan banyak beraktifitas dan menerapkan pola
makan yang sehat.

Berikut ini adalah 10 perilaku tidak sehat yang sering kita lakukan, serta cara
mengatasinya:
1.Stress Berlebihan
Sejak dulu, kita tahu bahwa stres yang berlebihan dapat menurunkan daya
tahan tubuh seseorang dan memacu resiko penyakit jantung, serta
membuat kita tidak nyaman. Stres yang berlebihan juga memacu penuaan
dini. Ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan penyakit kronis merupakan
orang-orang yang mengalami stres, dan mengalami penuaan dini yang
paling ekstrim.

Cara cepat untuk mengurangi stres adalah dengan menarik nafas dalam-
dalam yang disebut dengan pernafasan difragmatik. Untuk jangka
panjangnya, luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang dapat
mengurangi stres Anda.

2. Minum Alkohol
Bukan merupakan suatu kebetulan bila alkohol merupakan kabar buruk
mengenai stres. Para wanita sebaiknya membatasi diri meminum minuman
beralkohol. Berbagai gangguan kesehatan juga bisa timbul dari kebiasaan
minum alkohol yang berlebihan. Termasuk serangan jantung, kangker hati,
kanker tenggorokan, dan kanker payudara.

3. Kurang Bergerak
Dengan sedikit menggerakkan tubuh, kita dapat memperpanjang hidup
serta mengurangi kelebihan berat, mengurangi stres, dan bahkan mencegah
penyakit Alzheimer. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu hanya
dengan berjanji pada diri sendiri bahwa kita akan lebih aktif. Parkirlah
mobil dari jauh pintu masuk, menggunakan tangga dan tidak
menggunakan lift, melakukan olahraga/senam, jalan kaki selama 30 menit
atau lebih banyak selama lima kali atau lebih dalam satu minggu.

4. Mengkonsumsi Makanan Berlemak


Lemak yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memacu kolesterol tinggi
dan merangsang penyakit jantung. Biasakan diri Anda untuk
mengkonsumsi makanan yang non-kolesterol dan berkadar lemak rendah.

Tips: Takar asupan lemak, jangan lebih dari 10 persen (atau kurang) dari
seluruh kalori.

5. Merokok
Untuk mengurangi bahaya kanker dan kerutan dini, Anda dapat mengganti
rokok dengan permen karet rasa nikotin. Berdasarkan penelitian di tahun
2004, permen karet rasa nikotin memberikan hasil dua kali lipat dimana
perokok berhenti merokok dibandingkan dengan keinginan/janji si
perokok untuk berhenti merokok.

6.Menghirup Udara Polusi


Polusi udara dapat menyebabkan batuk dan sakit mata/mata perih dan hal
ini berhubungan dengan serangan pada penyakit asma dan saluran
pernafasan. Usahakan untuk berada di dalam ruangan sebanyak yang Anda
bisa bila kadar udara sedang tinggi.

7. Terlalu Sering Kena Sinar Matahari


Batasi diri Anda dari sengatan sinar matahari dan gunakan tabir matahari,
paling tidak yang mengandung SPF 15 untuk mencegah resiko kanker
kulit dan juga kerutan.
8. Kurang Tidur
Kurang tidur berhubungan dengan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi
dan masalah ingatan. Singkirkan segera televisi dan benda-benda
elektronik lain yang mengganggu ketenangan dari kamar tidur Anda. Tata
ulang kamar tidur Anda dan ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman
dengan lampu yang temaram yang membuat Anda tidur dengan nyenyak.

9. Kelebihan Berat Badan


Kelebihan berat badan dapat memicu kemungkinan penyakit serangan
jantung, diabetes, bahkan kanker. Penelitian mutakhir menyatakan jenis
diet yang dilakukan kurang penting dibandingkan dengan komitmen Anda
untuk melakukan diet tersebut dengan disiplin.

10. Mengonsumsi Gula Berlebih


Gula yang berlebihan dapat menaikkan berat badan dan kemungkinan
terserang penyakit jantung. Ahli nutrisi menyarankan untuk menjaga
tambahan gula pada makanan kecil/cemilan dan kue-kue kering sampai 12
sendok teh per hari pada diet berkalori 2200. Selain itu ganti makanan
yang manis-manis dengan buah-buahan dan sayuran segar.

PROSES PEMERIKSAAN KESEHATAN

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang penting


untuk dilakukan secara teratur. Sebelum melakukan medical check up, ada
beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan agar hasil pemeriksaan lebih
akurat.
Pemeriksaan medical check up secara rutin pelu dilakukan untuk memantau
kondisi kesehatan tubuh, mendeteksi dini suatu penyakit atau gangguan kesehatan
tertentu, serta menentukan langkah pengobatan lebih lanjut atau rujukan ke dokter
spesialis jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan adanya masalah kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan oleh orang yang sehat,
penderita kondisi medis tertentu, atau sesuai dengan kebutuhan, seperti:
 Penderita penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes
 Orang berusia di atas 40 tahun, terutama yang memiliki keluhan fisik atau
riwayat penyakit kronis
 Persiapan tindakan operasi
 Sebagai persyaratan administratif untuk melamar pekerjaan, permohonan
aplikasi visa dan asuransi, atau jenjang perguruan tinggi pada jurusan
tertentu
 Medical check up karyawan

Persiapan Sebelum Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum Anda datang ke rumah sakit untuk melakukan medical check up, ada
beberapa hal yang penting untuk dipersiapkan, yaitu:

1. Mencatat keluhan
Catat keluhan yang pernah atau selama ini Anda alami misalnya nyeri, sakit
kepala, perubahan bentuk anggota tubuh, gangguan siklus menstruasi, alergi, atau
muncul benjolan. Selain keluhan fisik, Anda juga bisa menyampaikan keluhan
terkait kesehatan mental Anda, misalnya sulit tidur, rasa cemas, stres, atau sedih
berkepanjangan.

2. Mencatat riwayat kesehatan keluarga


Riwayat kesehatan keluarga mencakup informasi tentang riwayat kesehatan dan
riwayat penyakit pada keluarga inti maupun kerabat dekat Anda yang sedarah.
Informasi ini penting untuk diketahui oleh dokter agar dokter dapat mendeteksi
apakah Anda memiliki faktor risiko kelainan genetik atau penyakit
keturunan tertentu.

3. Mencatat obat yang dikonsumsi


Saat menjalani pemeriksaan kesehatan berkala, Anda perlu memberitahukan
kepada dokter terkait obat-obatan, suplemen, atau obat herbal yang rutin atau
pernah Anda konsumsi dalam jangka panjang. Hal ini penting untuk melengkapi
informasi yang diperoleh oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan medical
check up.

4. Membawa hasil pemeriksaan medis sebelumnya


Jika sebelumnya Anda pernah menjalani tindakan medis tertentu, seperti operasi,
imunisasi, atau fisioterapi, jangan lupa untuk memberitahukannya kepada dokter.
Begitu pula jika Anda pernah menjalani pemeriksaan penunjang tertentu, seperti
tes darah dan urine, foto Rontgen, USG, CT scan, endoskopi, dan biopsi.
5. Mencari tahu ketentuan pemeriksaan yang akan dijalani
Beberapa pemeriksaan kesehatan mungkin mengharuskan Anda untuk berpuasa
selama 8–12  jam sebelum pemeriksaan dilakukan, misalnya pemeriksaan
kolesterol dan gula darah.
Selain beberapa persiapan di atas, Anda juga dianjurkan untuk memeriksa kembali
jadwal medical check up yang akan dijalani dan usahakan untuk datang tepat
waktu.

Berbagai Jenis Pemeriksaan Saat Medical Check Up

Saat melakukan pemeriksaan medical check up, dokter akan menanyakan


beberapa hal, seperti keluhan medis yang Anda rasakan, riwayat penyakit, riwayat
pengobatan, serta kebiasaan atau gaya hidup yang Anda jalani, misalnya
kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, pola makan, serta
aktivitas fisik atau olahraga.
Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan berikut ini:

Pemeriksaan umum
Pemeriksaan kesehatan umum yang akan dilakukan oleh meliputi pemeriksaan
fisik dada untuk menilai kondisi jantung dan paru-paru, pemeriksaan fisik pada
perut untuk menilai kondisi kesehatan sistem saluran pencernaan, serta tanda-
tanda vital, seperti:

Tekanan darah
Pada orang dewasa, rentang tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg.
Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui apakah tekanan darah Anda
normal , tinggi (hipertensi), atau rendah (hipotensi).

Suhu tubuh
Suhu tubuh normal manusia rata-rata 36,5–37,5°Celsius. Namun, ada juga yang
sedikit lebih rendah atau tinggi akibat dipengaruhi oleh aktivitas dan paparan suhu
lingkungan sekitar.

Detak jantung
Rata-rata detak jantung normal pada manusia bernilai 60–100. Namun, ada juga
orang yang detak jantungnya di bawah 60 dan masih dalam tahap normal.
Biasanya detak jantung yang rendah tersebut normal ditemukan pada atlit atau
orang yang sering berolahraga berat.
Untuk memeriksa detak jantung, dokter dapat memeriksa denyut nadi di
pergelangan tangan atau mendengar detak jantung langsung di dada menggunakan
stetoskop.

Laju pernapasan
Laju pernapasan normal bagi orang dewasa sehat adalah 16–20 napas per menit.
Meski bisa dipengaruhi oleh aktivitas maupun kondisi psikis saat menjelang
pemeriksaan, ada kemungkinan Anda mengalami gangguan paru-paru atau
jantung jika pernapasan lebih dari 20 kali per menit.
Pemeriksaan saat medical check up juga termasuk pemeriksaan kondisi tubuh
secara keseluruhan yang meliputi:
 Pemeriksaan mata dan penglihatan
 Pemeriksaan telinga dan pendengaran
 Pemeriksaan gigi
 Pemeriksaan ginjal dan saluran kemih
 Pemeriksaan anggota gerak dan saraf

Selain pemeriksaan fisik, dokter juga umumnya akan menyarankan pemeriksaan


penunjang saat melakukan medical check up, seperti tes urine, tes darah
untuk pemeriksaan darah lengkap, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat,
serta Rontgen.

Pemeriksaan tambahan untuk wanita


Selain pemeriksaan umum di atas, dokter juga biasanya akan melakukan
pemeriksaan medical check up tambahan pada pasien wanita. Pemeriksaan
tersebut bisa meliputi pap smear dan mammografi.
Pemeriksaan pap smear dilakukan dokter sekaligus dengan pemeriksaan fisik pada
organ reproduksi wanita, seperti pemeriksaan fisik panggul, vulva, vagina, dan
leher rahim. Beberapa pemeriksaan tersebut penting dilakukan mendeteksi dini
penyakit tertentu, seperti kanker leher rahim dan penyakit menular seksual.
Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik payudara
beserta penunjang berupa mammografi. Melalui pemeriksaan ini, dokter akan
menilai apakah ada benjolan, tumor, atau bahkan kanker pada payudara.

Pemeriksaan tambahan untuk pria


Medical check up pada pria biasanya meliputi pemeriksaan kesehatan umum
ditambah pemeriksaan organ reproduksi pria yang meliputi penis, testis, dan
prostat. Selain dengan pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin akan menyarankan
pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan urine.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit
tertentu, seperti penyakit menular seksual, tumor atau kanker penis, pembesaran
prostat jinak, dan kanker prostat.
Medical check up sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3–5 tahun sekali bagi
orang yang berusia di bawah 40 tahun dan 1–3 tahun bagi orang yang berusia di
atas 40 tahun.
Meski demikian, pemeriksaan medical check up mungkin akan perlu lebih sering
dilakukan pada orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau berisiko tinggi
untuk terkena penyakit, misalnya karena gaya hidup tidak sehat atau faktor
genetik.
Hasil medical check up biasanya bisa diperoleh dalam waktu beberapa hari atau
minggu. Setelah hasil medical check up Anda keluar, dokter akan menjelaskan
tentang kondisi kesehatan Anda dan memberikan saran untuk menjaga kondisi
kesehatan Anda berdasarkan hasil check up tersebut.
Jika perlu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk berkonsultasi ke
dokter spesialis lebih lanjut jika Anda terdiagnosis memiliki gangguan kesehatan
atau penyakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai