Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

KELOMPOK 1 :

Yolanda Gustina Pane N1A118009

Ratumas Riski Septiawati N1A118010

Rati Andriani N1A118072

Vera Yunika Marpaung N1A118140

Dosen Pengampu :

drg. Willia Novita Eka Rini, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Gizi dan Produktivitas Kerja”. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat
serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dan makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Produktivitas Kerja. Alhamdulillah dengan izin
Allah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan hal itu tak lepas dari bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sampaikan
satu per satu.

Makalah ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis


menyatakan dari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi tata bahasa maupun susunan pada kalimatnya. Oleh karena itu, penulis
akan sangat menerima segala saran dan kritikan yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 15 September 2021

(Penyusun)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan ........................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4

A. Pengertian Gizi Kerja dan Produktivitas Kerja .............................................. 4

B. Ruang Lingkup Ilmu Gizi ............................................................................... 5

C. Jenis Zat Gizi ................................................................................................ 6

D. Ruang Lingkup Produktivitas......................................................................... 8

E. Landasan Hukum Gizi Kerja .......................................................................... 9

F. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Tenaga Kerja ................................ 10

G. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja.......................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................. 14

B. Saran .......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan


kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai
dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya
manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi
masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup
dan produktivitas kerja (Satriono, 1999).

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat


kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik
apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik
dan perkembangan mental orang tersebut. Pencapaian kesehatan di
lingkungan kerja sudah menjadi suatu kebutuhan. Tingkat kesehatan dan
produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah gizi kerja (Supariasa & Hardinsyah,2016). Pemenuhan kecukupan
gizi pekerja selama bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan
syarat kesehatan dan keselamatan kerja sebagai bagian dari upaya
meningkatkan derajat kesehatan pekerja.

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari
macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu
penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh
(dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan
menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang
sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang
cukup tinggi (Adrianto Dan Ningrum, 2010).

Kebutuhan zat gizi selama bekerja meliputi karbohidrat sebesar 30


– 35% dari total Kh/hr, protein sebesar 30 – 35% dari total protein sehari

1
dan lemak sebesar 30 – 35% dari total lemak sehari. Karbohidrat
merupakan salah satu sumber energy utama. Presentasi Karbohidrat
menyumbang setengah atau lebih dari total energy di dalam diit. Konsumsi
makanan padat energi (tinggi lemak dan gula) dan rendah serat
berhubungan dengan kadar glukosa darah. Makanan tinggi energy
berhubungan dengan obesitas, resistensi insulin sehingga dapat memacu
peningkatan kadar glukosa darah (Isganaitis E, Lustig R.H. 2005 dalam
Fitri 2014).

Tenaga kerja membutuhkan makanan sumber karbohidrat, protein,


dan lemak untuk menyuplai kebutuhan otot, karena saat bekerja
pengeluaran energi meningkat (Sastrowinoto, 1985). Tubuh yang
kekurangan protein, lemak dan karbohidrat menyebabkan pembakaran
ketiga unsur tersebut kurang menghasilkan energi sehingga menyebabkan
tubuh menjadi lesu, kurang bergairah melakukan kegiatan dan
menyebabkan produktivitas kerja menjadi rendah (Kartasapoetra, 2010).
Lemak juga dapat digunakan sebagai sumber energi bila protein dan
karbohidrat yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan (Almatsier,
2002). Lemak fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil energi
utama, sehingga apabila kekurangan asupan lemak akan mengurangi
pembentukan energi (Sediaoetama, 2004). Selama berlangsungnya
aktivitas fisik, otot memerlukan energi untuk bergerak. Banyaknya energi
yang dibutuhkan tergantung berapa banyak otot yang bergerak, berapa
lama dan beratnya pekerjaan yang dilakukan (Almatsier, 2002). Pekerjaan
yang mengandalkan fisik memerlukan aktivitas fisik lebih berat dibanding
pekerjaan yang mengandalkan keahlian (FAO/WHO/UNU, 2001).

Produktivitas merupakan hal yang menentukan tingkat daya saing,


baik pada tingkat individu, perusahaan, industri, maupun pada tingkat
Negara (Sumbodo, 2007). Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain dari asupan zat gizinya. Asupan zat gizi yang
cukup akan menghasilkan daya tahan, kesehatan dan status gizi baik
pada tenaga kerja (FAO/WHO/UNU, 2001). Status gizi yang baik pada
tenaga kerja akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya
(Widiastuti, 2011). Faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas

2
kerja yaitu kapasitas kerja meliputi umur, jenis kelamin, kesegaran
jasmani, status gizi, antropometri, beban kerja dan beban tambahan
seperti beban kerja karena faktor fisik, kimia, biologis, dan sosial
(Tarwaka, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gizi kerja dan produktivitas kerja?
2. Apa saja ruang lingkup ilmu gizi?
3. Apa saja jenis zat gizi kerja?
4. Apa saja ruang lingkup produktivitas kerja?
5. Apa saja landasan hukum gizi kerja?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi status gizi pada tenaga kerja?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi kerja dan produktivitas kerja
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu gizi
3. Untuk mengetahui jenis zat gizi kerja
4. Untuk mengetahui ruang lingkup produktivitas kerja
5. Untuk mengetahui landasan hukum gizi kerja
6. Untuk mengetahui mempengaruhi status gizi pada tenaga kerja
7. Untuk mengetahui mempengaruhi produktivitas kerja

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Gizi Kerja dan Produktivitas Kerja


Istilah “Gizi” dan “Ilmu Gizi” dalam bahasa inggris yaitu nutrision. Kata
gizi berasal dari bahasa arab ghidza yang berarti makanan. Menurut WHO
ilmu gizi merupakan ilmu yang mempelajari proses yang ada di organisme
hidup. Proses yang dimaksud mencakup pengambilan dan pengolahan zat
padat dan cair dari makanan (proses pencernaan, transportasi dan ekskresi)
yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya
organ tubuh dan menghasilkan energi.
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan
yang kita makan dengan kesehatan tubuh (Moehji, 2002; Sediaoetama,
2004). Sedangkan Hardinsyah dan Victor dalam WKNPG VIII tahun 2004
definisi lengkap Ilmu Gizi yang merupakan modifikasi dari National Academy
of Sciences (1994) oleh organisasi profesi yang berkaitan dengan gizi pada
Seminar Pengembangan Ilmu Gizi pada tahun 2000, yaitu ilmu yang
mempelajari zat-zat dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses
yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai
dimanfaatkan tubuh serta dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan
dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang mempengaruhinya
(Sudiarti dan Indrawani, 2007).
Menurut Suma’mur Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan. Sedangkan menurut Tarwaka, dkk (2004) gizi kerja merupakan
pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat pekerja dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi dan produktivitas kerja setinggi-
tingginya. Gizi kerja berarti nutrisi yang diperlukan oleh pekerja untuk
memenuhi kebutuhan kebutuhan kalori sesuai dengan beban kerjanya. Gizi
kerja ditujukkan untuk meningkatkan daya kerja yang setinggi-tingginya.
Produktivitas kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber
daya yang digunakan (Pandji Anoraga, 2001:52). Produktivitas seringkali juga
diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran

4
(output) dan masukan (input) (Sritomo Wigjo Soebroto, 2003:5). Sedangkan
menurut Sagir (dalam Azziza, 2008) produktivitas kerja merupakan
perbandingan antara jumlah pengeluaran dengan nilai tambah terhadap
jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
Produktivitas kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor,
di antaranya kecukupan gizi. Sesorang karyawan yang kecukupan gizinya
kurang akan memiliki angka kesakitan yang tinggi. Selain itu karyawan yang
kecukupan gizinya kurang memiliki daya fisik yang rendah sehingga tidak
akan dapat berkerja dengan maksimal dibandingkan dengan karyawan yang
sehat.

B. Ruang Lingkup Ilmu Gizi


Ruang lingkup gizi kerja meliputi penentuan jenis bahan makanan,
perencanaan menu, penentuan porsi makanan, pemasakan, penyimpanan,
kemasan, pengangkutan, pemeliharan, penyajian & pengawasan makanan
untuk tenaga kerja.
Jika merujuk Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995, Ruang
lingkup Ilmu Gizi dibagi ke dalam empat kelompok. Atas dasar pemahaman
tersebut, WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan
dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Adapun empat kelompok Ilmu
Gizi antara lain:
1. Pertama, gizi seluler atau lingkungan in vitro, dengan ilmu-ilmu dasarnya
kimia analitik, biokimia, abiologi sel, imunologi, biologi molekuler dan genetika
molekuler.

5
2. Kedua, gizi organ khusus, gizi manusia dan gizi hewan, meliputi ilmu-ilmu
nutrisi hewan, klinik, genetika medis, dietetika, patologi, fisiologi dan kimia
fisiologi.
3. Ketiga, gizi masyarakat, meliputi ilmu-ilmu antropologi, demografi, ekologi,
ekonomi, pendidikan, epidemiologi, kebijakan pangan, kebijakan kesehatan,
politik dan sosiologi.
4. Keempat, pangan meliputi pertanian, peternakan, pengelolaan lingkungan,
teknologi pangan, pengolahan pangan, produksi, keamanan pangan.

C. Jenis Zat Gizi


Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses jaringan tubuh. Zat gizi
tersebut bukan hanya diperoleh dari makanan saja, namun juga telah ada
dalam tubuh meskipun jumlahnya hanya sebagian kecil saja.
1) Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga sebagai zat tepung atau zat gula yang
tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di
dalam tubuh, karbohidrat berperan dalam menghasilkan energi yang
akan digunakan oleh tubuh melakukan berbagai macam aktifitas.
Bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat umumnya berasal
dari makanan pokok di antaranya biji-bijian (beras dan jagung), umbi-
umbian (ubi jalar dan singkong) serta kacang-kacangan.
Berdasarkan prinsip gizi seimbang diajurkan sebesar 60% - 70% dari
total energi sehari.
2) Protein
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Sulfur (S), dan
Fosfor (F). Berbeda dengan Karbohidrat, zat gizi ini berperan
sebagai zat pembangun yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tubuh. Bahan makanan yang mengandung
protein dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang bersumber dari
hewani dan nabati.

6
Protein yang berasal dari hewani disebut juga protein hewani
antara lain telur, susu, daging dan ikan. Sementara yang bersumber
dari bahan nabati disebut juga sebagai protein nabati antara lain
kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe, serta
jenis kacangkacangan. Kebutuhan protein pada karyawan adalah
seperti AKG umum yaitu 10-20% dari total kebutuhan energinya
3) Lemak
Lemak adalah senyawa yang tersusun dari Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Fungsi utama lemak adalah sebagai
sumber tenaga, selain itu juga berfungsi sebagai pelarut vitamin,
yaitu vitamin A, D, E dan K. Lemak dapat dibedakan menjadi empat
jenis yaitu Kolesterol (bersumber dari daging dan susu), lemak jenuh
(daging, kacang, prduk susu dan minyak kelapa), lemak tak jenuh
ganda (minyak sayur seperti pada minyak bunga matahari, jagung
dan kedelai), dan lemak tak jenuh tunggal (minyak sayur seperti olive
dan kacang tanah). Kebutuhan lemak per hari kurang lebih 20%-25%
dari total kebutuhan energi atau minimal 15% dan maksimal 30%
(Depkes RI, 2009).
4) Vitamin
Vitamin adalah senyawa atau zat organik yang terdapat di
dalam makanan dalam jumlah yang sangat sedikit. Vitamin berfungsi
penting dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Vitamin dibedakan menjadi dua golongan yaitu vitamin larut lemak
(vitamin A, D, E dan K ) dan vitamin larut air (vitamin B dan C).
Sumber vitamin berasal dari semua jenis makanan. Misalnya
sumber vitamin A adalah produk susu, ikan dan sayuran. Sumber
vitamin B seperti gandum, daging dan susu. Vitamin C dari jeruk,
tomat dan kentang. Vitamin D dari produk susu, ikan dan minyak
ikan. Vitamin E dari minyak sayur dan biji-bijian. Sedangkan Vitamin
K banyak berasal dari sayur-sayuran berdaun hijau dan margarine.
5) Mineral
Mineral adalah senyawa organik yang mempunyai peran
penting di dalam tubuh dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Selain itu,
mineral juga berperan penting dalam berbagai tahap metabolisme,
7
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Mineral
digolongkan menjadi dua macam yaitu mineral makro dan mineral
mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari. Sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 100 mg per hari. Jenis-jenis mineral makro
antara lain natrium, kalsium, magnesium, kalium, klorida, fosfor, dan
sulfur. Sedangkan mineral mikro antara lain zat besi (Fe), seng (Zn),
iodium (I), selenium (Se), mangan (Mn) dan Flour (F).
6) Air
Air merupakan komponen yang sangat penting yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk proses metabolisme. Air berfungsi sebagai zat
pelarut hasil pencernaan. Selain itu air juga berfungsi sebagai
pengatur panas tubuh melalui proses respirasi. Tubuh manusia
dewasa mengandung 70% air sehingga merupakan komponen
terbesar di dalam struktur tubuh manusia. Pada pekerja di
lingkungan panas dan kerja berat perlu disediakan minimal 2,8 liter
dan bekerja ringan 1,9 liter.
Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga
kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh,
seperti:
1) Pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan
fisik kurang,
2) Berat badan menurun,
3) Badan menjadi kurus
4) Muka pucat kurang bersemangat,
5) Kurang motivasi,
6) Bereaksi lamban
7) Apatis dan lain sebagainya.

D. Ruang Lingkup Produktivitas


Produktivitas dapat dilihat dari 4 ruang lingkup, yaitu :
1) Ruang lingkup rasional, memandang negara secara keseluruhan.
Dalam hal ini memperhitungkan faktor-faktor, secara sederhana seperti
8
pengaruh dari buruh, manajemen, bahan mentah dan sumber lainnya
sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi dan
jasa.
2) Ruang lingkup industri, dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi
dan berpengaruh dikelompokkan dalam keompok industri yang sama,
misalnya, industri penerbangan, industri minyak, industri baja, dan lain-
lain.
3) Ruang lingkup perusahaan/organisasi. Dalam sebuah
perusahaan/organisasi pengaruh antara faktor-faktor lebih
memungkinkan untuk diukur. Produk per jam dapat diukur dan dapat
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya atau dibandingkan dengan
perusahaan lain. Dalam sebuah organisasi, produktivitas tak hanya
diukur dari beberapa dan seberapa baik buruh melakukan
pekerjaannya.
4) Ruang lingkup pekerjaan perorangan. Produktivitas perorangan
dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta peralatan yang digunakan
proses dan perlengkapan. Di sini timbul faktor baru yang tak dapat
diukur yaitu motivasi. Motivasi sangat dipengaruhi oleh kelompok kerja
dimana si pekerja menjadi anggota dipengaruhi oleh kelompok dan
sebab-sebab mengapa si pekerja dapat bekerja lebih produktif.

E. Landasan Hukum Gizi Kerja


a. UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, tentang kondisi fisik tenaga
kerja,setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi istirahat.
b. Surat Edaran Menteri TK dan Trans No. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang makan
c. Keputusan Menteri TK dan Trans No. 608/Men/1089 tentang perush
yang memperkerjakan TK sembilan jam sehari wajib menyediakan
makan dan minum 1400 kalori
d. Kep. Menteri Koord Bidang Kesejahteraan Rakyat No. 06/Kep/Menko/
Kesra/VIII/1989, Program Pangan dan Gizi yang berhubungan dengan
produktivitas kerja

9
F. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Tenaga Kerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang menurut Reni
Wijayanti, 2007 yaitu:
1) Faktor Ekonomi
Penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari. Hendaklah dikesampingkan
anggapan bahwa makanan yang memenuhi persyaratan gizi hanya
mungkin disajikan dikeluarga yang berpenghasilan tinggi,
memungkinkan keluarga yang berpenghasilan terbataspun mampu
menghidangkan makanan yang cukup memenuhi syarat gizi bagi
anggota keluarganya.
2) Faktor pengetahuan tentang gizi
Pengetahuan tentang kadar zat gizi dalam berbagai bahan
makanan dapat membantu keluarga memilih makanan bergizi,murah
dan dapat menjadi selera untuk semua anggota keluarga.
3) Faktor fadhisme
Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan
tertentu. Hal ini akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan
yang akhirnya tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang
diperlukan.
4) Faktor-faktor lingkungan kerja
Ini menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan
gizi tenaga kerja yang berlebihan maka penggunaan cadangan
energipun akan bertambah besar. Dalam penelitian ini, untuk menilai
status gizi salah satu bentuk penilaiannya dengan indeks
anthropometri tubuh menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT).

10
5) Jenis Kegiatan
Menurut Suma’mur (1996) kebutuhan kalori sehari bagi tenaga
kerja digolongkan sebagai berikut:
Laki-laki Perempuan

Kebutuhan kalori Jenis pekerjaan Kebutuhan


Jenis pekerjaan
per hari kalori per hari

2400 Ringan 2000


Ringan
2600 Sedang 2400
Sedang
3000 Berat 2600
Berat

Kegiatan kerja dapat digolongkan sebagai berikut:

Pekerjaan Ringan Pekerjaan Sedang Pekerjaan Berat

 memutar baut  mendorong kereta


 menulis,
 menggergaji  mengangkat barang
mengetik
 mendongkrak berat
 merokok,
 menempa besi  mencangkul
makan
 menyeterika  balap sepeda
 kerja kantor
 membatik  kerja dalam
 pekerjaan
 mengepel tambang, hutan
tanpa
 kerja mamakai alat
menggunaka
dan gerak dalam
n alat
waktu lama

11
G. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu:
1. Beban Kerja
Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga
kerja baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya.
Dalam hal ini, harus ada keseimbangan antara beban kerja dengan
kemampuan individu agar tidak terjadi hambatan ataupun kegagalan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pembebanan fisik yang dibenarkan adalah pembebanan yang melebihi
30 – 40 % dari kemampuan kerja maksimum tenaga kerja dalam waktu
8 jam sehari dengan memperhatikan peraturan jam kerja yang berlaku.
Pembebanan yang lebih berat diperkenankan dalam waktu yang lebih
singkat dan ditambah dengan istirahat yang sesuai dengan bertambah
beratnya beban (Suma’mur, 1999:54).
2. Kapasitas Kerja
Kemampuan seorang tenaga kerja berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin,
usia, masa kerja, status gizi dan kesehatan.
3. Jenis Kelamin
Ukuran dan daya tahan tubuh wanita berbeda dengan pria. Pria lebih
sanggup menyelesaikan pekerjaan berat yang biasanya tidak sedikitpun
dapat dikerjakan wanita, kegiatan wanita pada umumnya lebih banyak
membutuhkan ketrampilan tangan dan kurang memerlukan tenaga.
Beberapa data menunjukkan bahwa pekerja wanita lebih diperlukan ada
suatu industri yang memerlukan keterampilan dan ketelitian daripada
tenaga kerja laki-laki (Soeripto, 1992:36).
4. Umur
Peneliti Flippo (1984) menunjukkan bahwa pada pekerja yang
mempunyai tingkat kesukaran absensi tinggi adalah bukan karena
penyakit tetapi karena adanya kesukaran adaptasi terhadap lingkungan
kerja. Pada usia tua penyakit syaraf seperti tumor pada tangan dapat
menurunkan produktivitas kerja pada perusahaan yang memerlukan
ketrampilan tangan. Hal ini juga dapat diukur dengan tingkat absensi
yang tinggi pada golongan umur ini.
12
5. Masa Kerja
Suma’mur (1999), menunjukkan bahwa masa kerja mempunyai kaitan
dengan kepuasan kerja. Tenaga kerja mempunyai kepuasan kerja yang
terus meningkat sampai masa kerja 5 tahun dan kemudian mulai terjadi
penurunan sampai masa kerja 8 tahun, tetapi kemudian setelah tahun
ke delapan maka kepuasan kerja secara perlahan-lahan akan
meningkat lagi.
6. Pendidikan
Suma’mur (1996) mengemukakan bahwa faktor pendidikan
berpengaruh positif dengan prestasi kerja. Artinya makin tinggi
pendidikan seseorang semakin tinggi hasil atau prestasi kerja yang
dicapai.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang ada di organisme hidup
(WHO).
 Produktivitas kerja seringkali diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti
suatu rasio antara keluaran (output) dan masukan (input).
 Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kecukupan
gizi.
 Faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja yaitu faktor ekonomi,
faktor pengetahuan, faktor fadhisme, dan faktor lingkungan kerja.
 Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu beban kerja, kapasitas
kerja, jenis kelamin, Pendidikan, masa kerja, dan umur.

B. Saran
Peningkatan mutu asupan makanan bagi pekerja sangat dibutuhkan guna
peningkatan produktivitas kerja. hal ini dapat dicapai dengan mengadakan
perbaikan gizi pekerja.

14
DAFTAR PUSTAKA

Syam, Farah Marlinda, dkk. 2013. Gambaran Asupan Gizi, Status Gizi, dan
Produktivitas Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang Estate PT.
PP LONSUM 2013.

Nugroho, Vinod Agung. 2007. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Produktivitas
Tenaga Kerja Wanita DI PT. Java Tobacco Gembongan Kartasura.
Universitas Negeri Semarang.

Nurhayati, Wiji. 2010. Analisis Pemenuhan Kebutuhan Gizi Karyawan Bagian Admin
Di Betara Gas Plant – Petrochina International Jabung, LTD. Universitas
Sebelas Maret

2015. Buku Ajar Dasar Ilmu-Ilmu Gizi . Universitas Udayana

Rambe, Hotmatua. 2009. Pengaruh Faktor Individu Dan Sikap Tubuh Dengan
Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bongkar Muat PT. Kirana Sapta Angkola
Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara

15

Anda mungkin juga menyukai