Anda di halaman 1dari 7

Resume

Manajemen Gizi pada Bencana/KLB

Nama : Desyana Syafitri


NIM : P10120022
Kelas : D Kesmas
MK : Manajemen Bencana dan KLB
Dosen : Pertiwi, S.KM., M.PH

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
2022
A. Gizi Pra Bencana
1. Pengertian Rencana Intervensi Gizi Pra Bencana
Pra Bencana merupakan Upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana jika mungkin dengan meniadakan bahaya.
Intervensi gizi pra bencana merupakan serangkaian atau langkah-
langkah kegiatan dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi
resiko dampak bencana.Kegiatan yang di laksanakan ialah pelatihan untuk
petugas serta sosialisasi untuk masyarakat mengenai manajemen gizi bencana.

2. Tujuan Intervensi Gizi Pra Bencana


Intervensi gizi bencana bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah
gizi sebagai dampak dari bencana, serta memastikan tersedianya kapasitas juga
program gizi yang tepat. Intervensi gizi bencana juga diarahkan pada
pencegahan dan penanggulangan segala bentuk masalah gizi. Pada Saat Pra
Bencana, Penanganan gizi pada pra bencana pada dasarnya adalah bertujuan
untuk kegiatan antisipasi terjadinya bencana serta mengurangi risiko dampak
bencana yang terjadi.

3. Manfaat Intervensi Gizi Pra Bencana


a. Untuk meningkatkan kapasitas terkait gizi bencana
b. Untuk menyusun penyediaan sarana dan prasarana standar gizi
c. Untuk menganalisis dan mengurangi resiko masalah gizi bencana
d. Untuk melakukan pelatihan dan penyusunan standar teknis bencana

4. Hambatan Rencana Intervensi Gizi Pra Bencana


a. Kekurangsiapan atau kegagapan dalam memberikan bantuan
b. Informasi tidak akurat atau tidak lengkap dan cenderung membingungkan.
c. Terputusnya komunikasi dan transportasi sedangkan pemulihan/fasilitasi
Komunikasi dan transportasi darurat tidak bisa segera dilakukan.
d. Sasaran/target pemberian bantuan yang tidak jelas.
e. Ketidakamanan dan tidak adanya jaminan perlindungan sedangkan fasilitasi
Keamanan belum bisa diciptakan secara cepat.

5. Tahapan Perencanaan Intervensi Gizi Pra Bencana


Pada Tahapan Perencanaan Intervensi Gizi Pra Bencana, dilakukan oleh
tenaga gizi Pra Bencana ,Perencanaan intervensi gizi pra bencana terdiri dari
dua tahap yaitu:
➢ Dalam situasi tidak terjadi bencana
➢ Dalam situasi terdapat potensi bencana
Contoh Program Intervensi Gizi Pra Bencana. Ada beberapa contoh
program intervensi gizi diantaranya yaitu :
➢ Program pelatihan,
➢ Pembinaan teknis,
➢ Pendampingan tentang manajemen gizi bencana kepada petugas
kesehatan dan,
➢ Petugas pelaksanaan kegawat daruratan.
B. Gizi Tanggap Bencana
Kegiatan penanganan gizi pada masa tanggap darurat terbagi dalam 2
tahap, yaitu tahap awal dan tahap lanjutan.

1. Tahap Awal : Terbagi dalam 2 fase, yaitu fase 1 dan fase 2


a. Fase 1 (Biasanya berlangsung selama maksimal 3 hari setelah bencana)
Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah:
➢ Memberikan makanan yangbertujuan agar pengungsi tidak
lapar dan dapat mempertahankan status gizinya.
➢ Mengawasi pendistribusianbantuan bahan makanan.
➢ Menganalisis hasil Rapid Health Assessment(RHA).
b. Fase 2
Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah :
➢ Menghitung kebutuhan gizi (semua kelompok usia dan
kelompok rentan).
➢ Menyusun menu yang didasarkan pada jenis bahan makanan
yang tersedia.
➢ Pengelolaan penyediaan makanan di dapur umum.

2. Tahap Lanjutan
Pada tahap ini sudah terdapat informasi lebih rinci tentang keadaan
pengungsi, seperti jumlah pengungsi menurut golongan umur dan jenis
kelamin, keadaan lingkungan, keadaan penyakit, dsb. Kegiatan penanganan
gizi pada tahap ini meliputi:
a. Analisis faktor penyulit berdasarkan hasil RHA
b. Pengumpulan data antropometri balita (berat badan, panjang badan/tinggi
badan, umur) ibu hamil dan ibu menyusui dengan mengukur LiLA.
c. Menghitung proporsi status gizi balita kurus dengan BB /TB ≤-2 SD dan
jumlah ibu hamil dengan risiko KEK (LiLA < 23.5cm)
d. Menganalisis adanya faktor penyulit seperti kejadian campak, demam
berdarah, dll.
e. Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi:

• Khusus anak kurus perlu diberikan makanan tambahan disamping


makanan keluarga, seperti kudapan/jajanan, dengan nilai energi 350-
400kkal dan protein 15-20gr per hari.
• Ibu hamil perlu diberikan 1 tablet tambah darah (TTD) setiap hari,
selama minimum 90 hari.
• Ibu nifas diberikan 2 kapsul vitamin A dosis 200.000 IU (1 kapsul pada
hari pertama dan 1 kapsul lagi hari berikutnya, selang waktu minimal
24 jam).
• Pemberian vitamin A Biru (100.000 IU) bagi bayi berusia 6-11 bulan;
dan kapsul vitamin A Merah (200.000 IU) bagi anak berusia 12-59
bulan, bila kejadian bencana terjadi dalam waktu kurang dari 30 hari
setelah pemberian kapsul vitamin A pada bulan kapsul vitamin A
(Februari dan Agustus), maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi
mendapat kapsul vitamin A.

f. Melakukan penyuluhan kelompok dan konseling perorangan dengan materi


sesuai dengan kondisi.
g. Memantau perkembangan status gizi balita melalui surveilans gizi.

C. Gizi Pasca Bencana


1. Pengertian Rencana Intervensi Gizi Pasca Bencana
Rencana Intervensi Gizi Pasca Bencana Merupakan Suatu Kegiatan yang
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari surveilans, dimana
guna mengetahui kebutuhan yang diperlukan (need assessment) dan
melaksanakan kegiatan pembinaan gizi. Sebagai tindak lanjut atau respon dari
informasi yang diperoleh secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan
kesehatan masyarakat (public health response) untuk meningkatkan dan
mempertahankan status gizi dan kesehatan korban bencana.

2. Tujuan Intervensi Gizi Pasca Bencana


Intervensi gizi pasca bencana bertujuan untuk mencegah terjadinya
masalah gizi sebagai dampak dari bencana, serta memastikan tersedianya
kapasitas juga program gizi yang tepat.

3. Manfaat Intervensi Gizi Pasca Bencana


Manfaat intervensi gizi pasca bencana yaitu memantau perkembangan
jumlah pengungsi, status gizi dan Kesehatan. Dimana Perlu disusun pedoman
dan anggaran khusus untuk penanganan gizi balita pada kondisi kedaruratan.
Adanya Kerjasama lintas sektoral dan lintas program yang wajib di
maksimalkan supaya penanganan gizi balita saat kondisi bencana bisa
dioptimalkan.setelah bencana melalui program program gizi serta memastikan
masyarakat mendapatkan cakupan gizi yang seimbang.
4. Tahapan Perencanaan Intervensi Gizi Pasca Bencana
a. Menyiapkan Makanan Darurat
b. Melakukan kegiatan penyuluhan gizi
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
Contoh Program Intervensi Pasca Bencana
➢ Melaksanakan pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui kebutuhan
yang diperlukan (need assessment),
➢ Melaksanakan kegiatan pembinaan gizi sebagai tindak lanjut
Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan pencapaian tujuan
dan kemajuan dari pelaksanaan rencana tanggap darurat penanganan
gizi yang telah disusun, termasuk status gizi masyarakat penyintas.

D. Rancangan Penyelenggaraan Untuk Banyak Orang Pada Saat Bencana


Tujuan rancangan penyelenggaran untuk banyak orang saat bencana
yaitu untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada banyak orang diantaranya
ibu anak ibu menyusui dan kelompok usia rentan . Yang rentan terhadap
dampak dari bencana.
1. Manfaat Rancangan Penyelenggaraan Untuk Banyak Orang Pada
Saat Bencana
Beberapa manfaat yaitu :
a. Mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman
b. Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan,
c. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan,
d. Pemeliharaan program penyediaan bantuan,
e. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
2. Hambatan Rancangan Penyelenggaraan Untuk Banyak Orang Pada
Saat Bencana
Ada beberapa hambatan dalam rancangan penyelenggaran untuk orang
banyak pada saat bencana yaitu :
a. Banyaknya orang yang meninggal dunia
b. Kerentanan Sosial
c. Focal Point
d. Kolaborasi dan sinergitas antar stakeholders belum maksimal,
e. Budaya sadar bencana yang masih belum merata.
3. Tahapan Rancangan Penyelenggaraan Untuk Banyak Orang Pada
Saat Bencana
Pada tahapan rancangan ini di bagi dalam beberapa sub kegiatan lagi yaitu:
a. Kajian & Analisis Kebutuhan Gizi
b. Perencanaan Intervensi Respon Gizi
c. Intervensi Pemberian Makanan Pada Bayi
d. Intervensi Penanganan Gizi Buruk dan Gizi Kurang
e. Intervensi Suplementasi Gizi
f. Intervensi Gizi Sensitif
g. Koordinasi
h. Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat
i. Manajemen Informasi
j. Manajemen Logistik
4. Contoh Rancangan Penyelenggaraan Untuk Banyak Orang Pada Saat
Bencana
Contoh Rancangan Penyelenggaran Untuk Banyak Orang pada saat
bencana Situasi keadaan darurat bencana terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Siaga Darurat,
b. Tanggap Darurat dan,
c. Transisi Darurat

Anda mungkin juga menyukai