PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan infeksi saluran nafas bawah yang masih
menjadi masalah kesehatan di negara berkembang maupun negara maju.
Menurut survey kesehatan rumah tangga tahun 2002, penyakit saluran nafas
merupakan penyebab kematian no 2 di Indonesia. Data dari SEAMIC Health
Statistic 2001 menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian
nomor 6 di Indonesia, nomor 9 di Brunei, nomor 7 di Malaysia, nomor 3 di
Singapura, nomor 6 di Thailand dan nomor 3 di Vietnam. Laporan dari WHO
tahun 1999 menyebutkan bahwa penyebab kematian akibat infeksi saluran
nafas akut termasuk pneumonia (Anonim, 2003).
Ada berbagai faktor risiko yang meningkatkan kejadian beratnya
penyakit dan kematian karena pneumonia, yaitu status gizi (gizi kurang dan
gizi buruk risiko besar), pneumonia yang terjadi pada masa bayi, bayi berat
badan lahir rendah (meningkatkan risiko), polusi udara (asap rokok atau polusi
industri), asap bakaran dari dapur (meningkatkan risiko), tingginya prevalensi
kolonisasi bakteri patogen di nasofaring. Selain itu, orang yang mudah terkena
pneumonia yaitu, peminum alkohol, perokok, diabetes mellitus, penderita
gagal jantung, penderita penyakit paru obstruktif menahun (PPOK), gangguan
sistem kekebalan karena obat tertentu, gangguan sistem kekebalan karena
penyakit tertentu, gangguan sistem kekebalan karena penyakitnya. Sedangkan
pemberian ASI eksklusif mengurangi risiko sakit, demikian pula pemberian
suplement vitamin A, vaksinasi dan imunisasi sejak dini pada balita dapat
mengurangi resiko kematian (Anonim, 1985).
Infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit yang menyebabkan
kematian. Pada umumnya yang meninggal karena pneumonia. Seringkali
kematian itu disebabkan oleh infeksi kuman Haemophilus sp, Influenza atau
Streptococcus aureus, Klebsiella Sp, Pseudomonas Sp, Virus missal virus
influenza. Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semua
1
usia. Manifestasi klinik menjadi sangat berat pada pasien dengan usia yang
sangat muda, manula, serta pada pasien dengan kondisi kritis (Anonim, 2005).
Antibiotik merupakan obat antiinfeksi yang secara drastis telah menurunkan
morbiditas dan mortilitas berbagai penyakit infeksi, sehingga penggunaannya
meningkat tajam. Sejalan dengan itu antibiotik menjadi obat yang paling
sering disalahgunakan, sehingga akan meningkatkan resiko efek samping obat,
resistensi dan biaya (Sastramihardja dan Herry, 1997). Ketidaktepatan
diagnosis pemilihan antibiotik, indikasi, dosis, cara pemberian, frekuensi dan
lama pemberian menjadi penyebab tidak akuratnya pengobatan infeksi dengan
antibiotik (Nelson, 1995).
Untuk mencegah efek samping dan resiko lain yang timbul karena
penggunaan obat maka pemberian obat oleh dokter atau penulisan resep harus
didasarkan pada suatu seri tahapan rasional (Sastramihardja dan Herry, 1997).
Penggunaan obat yang rasional merupakan suatu upaya yang penting dalam
rangka pemerataan obat dan keterjangkauannya oleh masyarakat. Proses
pemilihan yang senantiasa dilakukan secara konsisten mengikuti standar baku
akan menghasilkan penggunaan obat sesuai dengan kriteria kerasionalannya
(Sastramihardja dan Herry, 1997).
Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang penggunaan
antibiotik pada anak penderita ISPA di Instalasi rawat inap RSUD Kabupaten
Wonogiri, disimpulkan bahwa antibiotik yang sering digunakan adalah
Ampicillin sebanyak 73,3%, Kloramfenikol sebanyak 8,7% dan Gentamicin
sebanyak 7,0%, dan lama pemakaian tertinggi adalah mayoritas selama tiga
hari sebanyak 45,5%, empat hari sebanyak 30,0% dan lima hari sebanyak
18,7% dan pengobatan dengan antibiotik disimpulkan telah rasional, dan
membutuhkan penelitian lebih lanjut (Nursanti, 2005).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
makalah ini yaitu :
1. Bagaimana klasifikasi bakteri Streptococcus Pneumoniae?
2. Apa pengertian bakteri Streptococcus Pneumoniae?
2
3. Bagaimana sifat bakteri Streptococcus Pneumoniae?
4. Bagaimana morfologi bakteri Streptococcus Pneumoniae?
5. Bagaimana cara penularan penyakit nya?
6. Apa penyakit yang ditimbulkan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri Streptococcus Pneumoniae
2. Untuk mengetahui pengertian bakteri Streptococcus Pneumoniae
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat bakteri Streptococcus Pneumoniae
4. Untuk mengetahui bagaimana morfologi bakteri Streptococcus
Pneumoniae
5. Untuk mengetahui bagaimana cara penularan penyakit nya
6. Untuk mengetahui Apa penyakit yang ditimbulkan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumoniae:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Diplococcic
Ordo :Lactobacillales
Family : Streptoccoceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus pneumonia
4
sekitar 5-40% dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronchitis,
meningitis, dan proses infeksi lainnya.
C. Sifat Bakteri
1. Memiliki kemampuan untuk menularkan
2. Melekat pada sel inang
3. Menginvasi sel inang dan jaringan
4. Mampu untuk meracuni
5. Mampu untuk menghindar dari sistem kekebalan inang.
D. Morfologi Bakteri
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat
telur atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai pendek.
Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak
(runcing tumpul), tidak membentuk spora dan tidak bergerak tetapi galur yang
ganas berkapsul, menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan akan terlisis
oleh garam empedu dan deterjen.
.
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) membentuk koloni bulat
kecil,mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-
tengahnya dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah.
Pertumbuhan bakteri ditinggikan dengan 5-10% CO2. Energi yang diperoleh
5
kebanyakan dari peragian glukosa yang diikuti oleh pembentukan asam laktat
yang cepat, yang membatasi pertumbuhan. Biakan pneumokokus mengandung
beberapa organisme yang tidak dapat membentuk polisakarida simpai
sehingga membentuk koloni kasar tetapi sebagian besar bakteri menghasilkan
polisakarida dan membentuk koloni halus. Bentuk kasar akan banyak ditemui
bila biakan ditumbuhkan pada serum antipolisakarida tipe spesifik. Bila suatu
tipe pneumokokus yang tidak mempunyai simpai polisakarida ditumbuhkan
dalam ekstrak DNA dan tipe pneumokokus yang menghasilkan polisakarida
simpa ia kan terbentuk pneumokokus bersimpai tipe terakhir. Reaksi
transformasi yang serupa pernah dilakukan dalam rangka perubahan resistensi
obat.
1. Ciri Organisme
Secara mikroskopik Nampak sebagai kokus berbentuk lanset,
biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus tip III berbentuk
bulat, baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai
panjang terdapat bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit
mengandung magnesium. Kman ini positif gram dan pada perbenihan tua
dapat nampak sebagai gram negatif, tidak bergerak (tidak berflagel).
Selubung terutama dibuat oleh jenis yang virulen.[2]
2. Kultur
Streptococcus Pneumoniae membentuk koloni bundar kecil,
pertama berbentuk kubah dan kemudian berkembang berbentuk pusat
plateau dengan tepi yang mengalami peninggian. Streptococcus
Pneumoniae merupakan hemolitik α pada agar darah. Pertumbuhannya
ditingkatkan oleh 5-10% CO2.
3. Sifat
Kebanyakan energi didapat dari fermentasi glukosa, disertai oleh
produksi asam laktat secara cepat, yang menghambat pertumbuhan.
Netralisasi kultur broth dengan alkali dalam selang waktu tertentu akan
terjadi pertumbuhan besar.
6
E. Penularan Penyakit
Penularan penyakit ini dapat melalui berbagai cara, antara lain:
1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain.
3. Migrasi (perpindahan) organism langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
4. Menular melalui percikan air ludah.
Orang yang rentan terkena penyakit pneumonia adalah:
1. Peminum alkohol
2. Perokok
3. Penderita diabetes
4. Penderita gagal jantung
5. Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6. Penderita kanker,penerima organ cangkokan
7. Penderita AIDS.
7
Streptococcus pneumoniaea dalah sel gram positif yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya adalah pneumonia.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bermacam
etiologi seperti bakteri, virus, mikoplasma, jamur atau bahan kimi atau benda
asing yang teraspirasi dengan akibat timbulnya ketidakseimbangan ventilasi
dengan perfusi (ventilation perfusion mismatch). Serangan pneumonia
pneumokokus biasanya mendadak, dengan demam, menggigil, dan nyeri
pleura yang nyata. Pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan
memberikan antibiotic penisilin G atau V atau oral, sedang yang tidak kuat
diberi sefalosporin.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
meningitis pada anak-anak 12 tahun di Asia Selatan, meskipun buktinya memiliki
kualitas rendah dan langka.
10
DAFTAR PUSTAKA
'documents.tips_klasifikasi-bakteri-streptococcus-pneumoniae
11
MAKALAH
STERTOCOCCUS PNEUMONIAE
Oleh :
HENDRI SANJAYA 18.71.019319
ANDANA ADRIANO 18.71.020183
DHANIEL PAMUNGKAS 18.71.019282
NOOR ALRIS FERDIANSYAH 18.71.019311
12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini kami selaku penyusun makalah hendak mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua orang yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, yang mana tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu kami selaku penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya. Apabila dalam
makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan. Semua itu adalah murni karena unsur
ketidaksengajaan saya harap makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya
dengan sebaik-baiknya.
Penulis,
i
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
A. Klasifikasi Bakteri.........................................................................4
C. Sifat Bakteri...................................................................................5
D. Morfologi Bakteri..........................................................................5
E. Penularan Penyakit........................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
14