a. Signalement
b. Hasil Pengamatan
c. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Acarina
Famili : Sarcoptidae
Genus : Sarcoptes
d. Morfologi
e. Siklus Hidup
Tungau jantan dan betina berkopulasi pada terowongan yang dangkal pada
kulit, setelah melakukan kopulasi S.scabei jantan akan mati, kadang-kadang
masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang
betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum
korneum, dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari dan sambil meletakkan
telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Pada suhu
35oC dengan kelembapan 100 %, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari
dan hidup sebagai larva di lorong-lorong lapisan tanduk kulit. Larva akan
meninggalkan lorong, bergerak ke lapisan permukaan kulit, membuat saluran-
saluran lateral dan bersembunyi di dalam folikel rambut. Larva akan berubah
menjadi 2 bentuk , yaitu protonimpa dan tritonimpa dalam waktu 2-3 hari .
Tritonimpa menjadi dewasa dalam waktu 2-3 hari. Seluruh siklus hidup, sejak
telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu antara 10-14 hari. Tungau
pada anjing dan manusia dapat bertahan hidup selama 24-36 jam pada suhu
ruang 21oC (Airlian dan Vyszenki, 1988).
f. Patogenesa
g. Gejala Klinis
Daftar Pustaka
Airlian, L.G dan Vyszenki- Moher, D.L. 1988. Life Cycle of Sarcoptes Scabiei var
canis. Journal Parasitology 74-427-430.
Dan. 1999. Sarcoptic Mange- You Can Get It . http://dr-dan.com/sarcopt.htm
Doane, R.W. 1910. Insect and Disease. The Quinn and Boden Co.Press. Standford
University . California
Rodiah, D. 2001 Studi Kasus Skabies Pada Kucing Di Rumah Sakit Hewan Jakarta
Periode Agustus 1997 – Juli 2000. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Tan, S. T., Angeline, J., dan Krisnataligan. 2017. Terapi Berdasarkan Siklus Hidup
Scabies. Continuing Medical Education. CDK-254/vol.44 No.7 . Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta