HASIL
Dalam penegakan diagnosis penyakit
kulit yang disebabkan oleh beberapa jenis
tungau seperti demodekosis, skabies, dan Gambar 1 Hasil pemeriksaan penunjang
penyakit kulit lain seperti ringworm, berupa kerokan kulit pada pembesaran 100x
biasanya dilakukan pengerokan kulit.
Metode ini bertujuan untuk Tungau PEMBAHASAN
Sarcoptes scabiei Epidermis Dermis
Hasil pemeriksaan kerokan kulit manejemen pemeliharaan yang buruk akan
menunjukkan adanya infestasi tungau menyebabkan hewan menjadi stress dan
Sarcoptes scabiei. Tungau ini berbentuk menurunkan imunitas hewan, sehingga akan
bulat atau oval, cembung pada bagian menyebabkan hewan rentan terhadap
punggung dan rata pada bagian perut serta penyakit lainnya (Huang et al. 1998).
berwarna transparan dan agak kehitaman. Beberapa akarisida yang biasa digunakan
Tungau betina berukuran panjang 0.3–0.6 oleh praktisi di Ingggris untuk pengobatan
mm, dan lebar 0.25–0.4 mm. Tungau jantan skabies pada anjing adalah amitraz,
berukuran lebih kecil yakni 0.2–0.3 mm ivermectin dan turunannya ,serta fipronil
panjangnya, dan lebar 0.1–0.2 mm (Taylor (British Veterinary Association 2005).
et al. 2007). Sediaan–sediaan tersebut juga telah
Secara umum, bagian tubuh dari digunakan oleh praktisi di seluruh dunia
tungau terbagi menjadi dua, yaitu sebagai obat pilihan untuk mengobati
gnathosoma (anterior) atau capitulum, dan skabies.
idiosoma (posterior). Gnathosoma hanya Ivermectin dan turunannya termasuk
terdiri atas mulut, sedangkan beberapa organ avermectin, abamectin, doramectin,
lainnya seperti otak ada pada bagian eprinomectin, dan selamectin adalah
idiosoma. Bagian idiosoma terbagi menjadi senyawa lakton makrosiklik alami dan semi
dua, bagian tubuh yang memiliki kaki alami yang diisolasi dari kapang
disebut podosoma, dan bagian belakang Streptomyces avermitilis yang ditemukan di
tubuh yang tidak berkaki disebut Jepang. Tidak hanya dapat membunuh
opisthosoma. Tungau dewasa memiliki ektoparasit, ivermectin juga dapat digunakan
delapan kaki, sedangkan larvanya hanya sebagai obat pilihan pada beberapa penyakit
memiliki enam kaki. Pada tungau dewasa, yang disebabkan oleh beberapa jenis
dua pasang kaki depan berbentuk lebih Nematoda
ramping dan termodifikasi menjadi organ
sensoris yang dapat membantu pergerakan SIMPULAN
dan makan (Wall & Shearer 2001). Hasil kerokan kulit menunjukan
adanya infestasi tungau Sarcoptes scabiei.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN Gejala klinis yang muncul antara lain
Pengobatan skabies berfokus pada adanya hiperkeratinisasi dan kegatalan pada
eradikasi agen penyakitnya, yaitu tungau permukaan daun telinga dan muka.
Sarcoptes scabiei. Banyak sekali jenis obat
yang bersifat akarisidal yang dapat PUSTAKA ACUAN
digunakan untuk pengobatan skabies. Obat- [BVA] British Veterinary Association. 2005.
obat tersebut dapat diaplikasikan dalam The Veterinary Formulary Sixth
berbagai rute baik secara oral, subkutan, Edition. Yolande Bishop : Editor.
semprot, atau topikal. Penanganan penyakit London : Pharmaceutical Press.
skabies cukup sederhana, tetapi ada Arlian LG, Morgan MS. 2017. A review of
beberapa faktor yang harus diperhatikan. Sarcoptes scabiei: past, present, and
Selain berfokus pada eradikasi tungau future. Parasit Vectors. 10(1): 297-
parasit, nutrisi, dan manejemen 319.
pemeliharaan harus diperhatikan. Nutrisi dan
Hammet DE. 1999. Canine Demodecosis Wardhana AH, Manurung J, Iskandar T.
(Demodex, Red Mange). 2006. Skabies: tantangan penyakit
http://www.allcreatures.com/demodex. zoonosis masa kini dan masa datang.
html [24 Agustus 2019]. Wartazoa. 16(1): 40-52.
Hengge UR, Currie BJ, Jager G, Lupi O,
Schwartz RA.2006. Scabies: a
ubiquitous neglected skin
disease,Lancet Infect Dis,6(12):769-
779
Huang HP, Liang SL, Yang HL, and Chen
KY. 1998. Sarcoptes scabiei
Infestation in a Cat. http: // www.
Innovet.com /journalis /felprac/
abstr98/ 260202.htm [11 November
2011].
Iskandar T. 2000. Masalah skabies pada
hewan dan manusia serta
penanggulangannya. Wartazoa. 10(1):
28-34.
Palguna D, Jusak, Sutomo E. 2014. Sistem
pakar diagnosis penyakit kulit pada
kucing menggunakan metode certainty
factor. Jurnal Sistem Informasi. 3(1):
75-81.
Putra AH. 2012. Prevalence of feline
sarcoptic infestation of cat skin
diseases at Airlangga University Small
Animal Hospital in 2012 (skripsi).
Surabaya (ID): Universitas Airlangga
Pr.
Ratnasari AF, Sungkar S. 2014. Prevalensi
skabies dan faktor-faktor yang
berhubungan di Pesantren X, Jakarta
Timur. eJournal Kedokteran
Indonesia. 2(1): 7-12
Taylor MA, Coop RL, and Wall RL. 2007.
Veterinary Parasitology. Ed ke-3.
Oxford: Blackwell Publishing.
Wall R & Shearer D. 2001. Veterinary
Ectoparasites : Biology, Pathology,
and Control. Oxford : Blackwell
Publishing