Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan teknologi dalam bidang ilmu kedokteran, di
laboratorium telah dikembangkan bermacam-macam alat pemeriksaan yang
lebih canggih alat tersebut dapat membantu penegakan diagnosis. Pemantauan
perjalanan penyakit, serta pemantauan hasil terapi dengan lebih baik dan teliti.
(Hariono, 2006)
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-
paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah. Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan
yang penting dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan
salah satu protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi
khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan CO2 dari
jaringan ke paru-paru.
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi
akibat dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis.
Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan kadar hemoglobin
memegang peranan penting dalam diagnosa suatu penyakit seperti anemia.
Mengetahui pentingnya kadar hemoglobin dalam darah terhadap pencegahan
atau penanganan terhadap suatu penyakit terutama yang berkaitan dengan
darah, maka dilakukannya praktikum tentang pemeriksaan kadar hemoglobin
(Hb) darah dengan menggunakan metode sahli, hal ini di karenakan metode
sahli ini merupakan metode yang paling sederhana dan mudah untuk di
lakukan selain itu juga untuk metode sahli ini tidak membutuhkan biaya yang
besar untuk melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah. (Geztri, 2015).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaiman cara menentukan kadar hemoglobin dalam darah serta faktor-
faktor apa saja yang dapat mempengaruh hasil pemeriksaan kadar
hemoglobin.

1
1.3 Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dan manfaat praktikum ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran kadar hemoglobin
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan hemoglibin menggunakan
metode sahli
3. Mahasiswa dapat mengetahui kadar hemoglobin seseorang
4. Mahasiswa dapat mengetahui kadar normal hemoglobin

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Darah
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Manusia memiliki sistem
peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah
dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-
paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali
ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh
tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena
cavasuperior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan-bahan
sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan
ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. (L. Ryza, 2011)
2.2 Hemoglobin
Hemoglobin adalah metaloprotein (Protein yang mengandung zat besi) di
dalam sel darah merah yang memiliki peran penting dalam proses transpor
oksigen, karbondioksida serta proton dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu
molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 subunit. Setiap subunit
mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida.
Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi. Polipeptida itu
secara kolektif disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin. Ada
dua pasang polipeptida didalam setiap molekul hemoglobin
Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin yang
mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan pH normal melalui
serangkaian dapar intraselular. Molekul-molekul hemoglobin terdiri dari dua

3
pasang rantai polipeptida dan empat gugus hem, masing-masing mengandung
sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat
sempurna. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa O2 pada sel darah
merah. Hemogloboin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hemoglobin/100
ml dalam darah dapat digunakan sebagai indek kapasitas sebagai O2 pada
darah. Kandungan hemoglobulin yang rendah dengan demikian
mengindikasikan anemia.
Pengertian lain hemoglobin adalah pigmen merah pembawa O2 pada
eritrosit dan di bentuk oleh eritrosit yang berkembang dalam sum-sum tulang.
Pembentukan berlangsung dari setaium perkembangan eritroblas sampai
retukulosit. Molekul-molekul Hemoglobin terdiri atas dua pasang rantai
polipeptida (Globin) dan empat kelompok heme (Price & Wilson, 2004).
Globulin merupakan satu protein yang terbentukdari empat polipetida yang
sangat berlipat-lipat. Sedangkan heme merupakan gugus nitrogenosa non
protein yang mengandung besi. (Ilham Hamka, 2013)
2.3 Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran
darah merah Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram
setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”). Batas
normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar
hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah
menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis
kelamin (Evelyn, 2009).
Tabel 2.3 batas kadar hemoglobin

Kelompok umur Batas nilai hemoglobin gr/ml

Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0

Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0

Pria dewasa 13,0

Ibu hamil 11,0

4
Wanita dewasa 12,0

Tabel 2.3 Batas normal kadar hemooglobin setiap kelompok umur


Kelompok Umur Hb (gr/100 ml)
Anak 1. 6 bulan sampai 6 11
tahun
2. 6-14 tahun 12

Dewasa 1. Laki-laki 13
2. Wanita 12
3. Wanita hamil 11
Sumber : Sophy 2011
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hb
Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar Hemoglobin adalah :
1. Umur
Semakuin tua umur seseorang, maka semakin berkurang kadar HB-nya
2. Jenis kelamin
Pada umumnya, pria memiliki kadar hb yang lebih tinggi
dibandingkan kadar Hb pada wanita. Hal ini juga bersangkut paut terhadap
kandungan hormone pada pria maupun wanita. Kadar Hb wanitalebih
rendah karena faktor aktifasinya yang lebih sedikit disbanding aktivitas
pada pria, selain wanita mengalami menstruasi.
3. Geografi (tinggi rendahnya daerah)
Tempat tinggla didataran tinggi, mahlk hidup disana tubuhnya
cenderung lebih aktif dalam memproduksi sel darah merah untuk
meningkatkan suhu tubuh dan lebih aktif mengikat kadar O2 yang lebih
rendah dari pada didataran rendah. Hb mahluk hidup yang tinggal
dipesisiran cenderung mempunyai Hbyang lebih rendah, sebab tubuh
memproduksi sel darah merah dalam keadaan normal.
4. Nutrisi

5
Bila makanan yang dikonsumsi banak mengandung Fe atau besi,
maka sel darah yang diproduksi akan meningkat sehingga hemoglobin
yang terdapat dalam darah meningkat. Dan begitu juga sebaliknya.
5. Faktor kesehatan
Kesehatan sangat mempengaruhi kadar Hb dalam darah. Jika
kesehatan terjaga dengan baik, maka kadar Hb dalam keadaan normal.
2.5 Fungsi Hemoglobin
Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke
paru- paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai
reservoir oksigen: menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-
sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin
(Ayu. 2014).
Menurut Depkes RI adapun fungsi dari hemoglobin darah antara lain
sebagai berikut (Sopny, 2010) :
1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam
jaringan- jaringan tubuh.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringan- jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah
seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan
pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari
normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia.
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin, antara
lain sebagai berikut :
1. Reagen
Reagen adalah bahan pereaksi yang harus selalu baik kualitasnya mulai
dari saat penerimaan, semua reagen yang dibeli harus harus diperhatikan
nomor lisensi kadaluarsanya, keutuhan wadah atau botol atau cara
transportasinya.

6
2. Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan hematologi harus bersih dan
steril terutama yang kontak langsung dengan tubuh pasien seperti jarum
dan lancet.
3. Metode
Laboratorium yang baik adalah laboratorium yang mengikuti
perkembangan metode pemeriksaan dengan pertimbangan kemampuan
laboratorium tersebut dan biaya pemeriksaannya. Petugas laboratorium
harus senantiasa bekerja dan mengacu pada metode yang digunakan, jika
metode yang digunakan salah atau tidak sesuai maka akan berpengaruh
pada hasil pemeriksaan kadar hemoglobin.
4. Bahan pemeriksaan
Bahan pemeriksaan meliputi; cara pengambilan spesimen, pengiriman
spesimen, penyimpanan spesimen, dan persiapan sampel.
5. Lingkungan
Dalam hal ini dapat berupa ; keadaan ruang kerja, cahaya, suhu kamar,
kebisingan, luas dan tata ruang .
6. Tenaga labratorium.
Dalam hal ini yang diharapkan adalah petugas laboratorium harus
mengusai alat dan teknik di bidang laboratorium.
7. Sampel
Kekeruhan dalam suatu sampel darah dapat mengganggu dalam
fotokolorimeter dan menghasilkan absorbensi dan kadar Hb yang lebih
tinggi dari yang sebenarnya. Kekeruhan semacam ini dapat disbabkan
antara lain oleh leukositosis, lipemia, dan adanya globulin abnormal
seperti pada macro iobulinemia. (Gandosoebrata, 2006)
2.7 Metode Sahli
Prinsip metode ini adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam
kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart
warna pada alat hemoglobinometer. Dalam penetapan kadar hemoglobin,
metode sahli memeberikan hasil 2% lebih rendah dari pada metode lain.
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak teliti,
karena alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan pembandingan

7
warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena
karboxyhemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin tidak dapat diubah
menjadi hematin asam (Gandasoebrata, 2006).

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah,
hemoglobinometer sahli (pipet hemoglobin, tabung pengencer, pengaduk,
pipet tetes, dan batang standar).
3.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah, darah vena,
tabung EDTA, akuades, larutan HCl 0,1 N

3.3 Prosedur kerja

1. Masukkan HCl 0,1 N 5 tetes atau sampai garis tanda batas 2 ke dalam
tabung pengencer hemoglobinometer.
2. Hisap darah dengan pipet Hb sampai garis tanda 20 µl.
3. Bersihkan darah pada ujung pipet dengan tissue.
4. Alirkan darah dari pipet ke dalam larutan HCl di dasar tabung.
5. Aduk hingga darah dan HCl tercampur atau homogen dan berwarna
cokelat tua.
6. Tambahkan akuades tetes demi tetes hingga warna campuran sama dengan
warna batang standar pada kiri dan kanan tabung pengencer.
7. Lakukan dalam waktu yang tidak lebih dari 3-5 menit dari saat darah
dicampur HCl 0,1 N.
8. Baca kadar hemoglobin pada tabung tabung pengencer, menggunakan
satuan g/dl (gram per 100 ml darah).

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar Hasil

12, 2 gr/dl

4.2 Pembahasan
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke
paru-paru. kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat
darah berwarna merah. Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai
peranan yang penting dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin
merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel darah merah dengan
fungsi khusus yaitu mengangkut oksigen ke jaringan dan mengembalikan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
Pada praktikum ini yang akan dilakukan adalah menentukan kadar Hb
dalam darah. Kadar hemoglobin darah dapat ditentukan dengan bermacam-
macam cara. yang banyak dipakai dalam laboratorium klinik ialah cara
fotoelektrik dan kolorimetrik visual. cara fotoelektrik yaitu dengan metode
sianmethemoglobin sedangkan cara kolorimetrik visual adalah metode sahli.

10
Pada praktikum kali ini metode pemeriksaan yang digunakan untuk
penentuan kadar Hb adalah metode sahli. Metode Sahli mengandalkan
pembentukan asam hematin yang kemudian diukur kadarnya dengan cara
membandingkan warna hasil pengenceran dengan warna standar. Dalam
percobaan ini, sampel darah yang digunakan adalah sampel darah pria
dewasa. Di mana darah yang dibutuhkan sebnyak 20 µl. Terlebih dahulu
ambil HCL 0,1 N dimasukan kedalam tabung rekasi sahli beberapa tetes
sampai tanda batas 2 menggunakan pipet tetes, kemudian ditambahkan darah
20 µl. Dengan cara menggambilnya menggunakan pipet hisap dan diaduk
sampai homogen sehungga berwarna coklat tua. Setelah itu ditambahkan
aquades tetes demi tetes hingga berwarna sesuai standar. Penggunaan HCl
dalam praktikum ini bertujuan untuk melisiskan eritrosit sehingga Hb yang
terdapat dalam erirosit dapat keluar dan bereaksi dengan HCl membentuk
asam hematin. Dari hasil praktikum penetuan kadar Hb, hasil yang
didapatkan adalah 12,2 gr/dl (normal).
Pemeriksaan metode sahli adalah metode yang paling sederhana dan
mudah untuk dilakukan nanun tetap harus teliti dalam melakukannya.
Subjektivitas sangat berpengaruh. Disamping faktor mata, faktor lain seperti
ketajaman, penyinaran dan sebagainya juga dapat mempengaruhi hasil
pemriksaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum
mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini
masih memadai dan bila pemeriksaannya terlatih hasilnya dapat diandalkan.
Kegunaan dari pemeriksaan kadar hemoglobin ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan
hemoglobin yang biasa disebut anemia.
Kelebihan Metode sahli : Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak
membutuhkan listrik dan harga alat
(Hemoglobinometer) lebih murah.
Kekurangan Metode Sahli : Pembacaan secara visual kurang teliti, alat
(Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cara menentukan kadar hemoglobin yaitu dengan cara menggunakan
metode sahli. Metode sahli mengandalkan pembentukan asam hematin yang
kemudian diukur kadarnya dengan cara membandingkan warna hasil
pengenceran dengan warna standar.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan yaitu ketajaman
mata pada saat mengamati serta cahaya ruang yang jika tidak sesuai maka
hasil yang akan didapat tidak akurat.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan yaitu
12, 2 gr/dl. Maka menunjukan bahwa kadar hemoglobiln darah untuk pria
masih dalam keadaan normal.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum, praktikan harus lebih teliti pada saat
pembacaan kadar hb, terutama pada saat menyamakan warna batang standar
agar bisa mendapatkan hasil praktikum yang akurat

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustya Dharma. 2017. Pengertian Darah. https://www.scribd.com/document/34


8276088/Pengertian-Darah. Diakses pada tanggal 17 september 2018.

Ayu Tirtamara. Pemeriksaan hemoglobin metode Sahli 2014.


https://www.scribd.com/doc/213717489/Pemeriksaan-Hb-Sahli

Depkes R.1, 1989, Hematologi, Pusdiknakes, Jakarta

Gandosoebrata, R. 2006. Penuntun Laboratorium Klinik . Jakarta : Dian Rakyat

L. Ryza. 2011. Hemoglobin. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20481/4/C


hapter%20II.pdf. Diakses pada tanggal 17 september 2018.

Ilham Hamka. 2013. Hemoglobin. https://www.scribd.com/document/187754381/


Hemoglobin. Diakses pada tanggal 17 September 2018

Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia

Sopny. 2010. Kadar hemoglobin darah . http://repository.usu.ac.id/bitstream/


123456789/ 20481/4/Chapter%20II.pdf. diakses pada Sabtu, 27 Desember
2016

Rolahnoviza Gestri. 2015. Laporan Hemoglobin. Tersedia di (Online):


https://www.google.com/laporan praktikum pemeriksaan kadar hemoglobin
metode sahli/html. Diakses pada tanggal 18 september 2018.

13
Lampiran

14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kami berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang ini banyak diberikan keberakahan,
Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan dengan mata kuliah Hematologi (P) tentang
penetapan kadar Hb metode sahli dengan baik. Saya sebagai penulis sekaligus
penyusun laporan lengkap ini mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengajar mata kuliah Hematologi (P) sekaligus yang telah menuntun dalam
pembuatan laporan sehingga laporan akhir ini bisa diselesaikan.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun kesempurnaan itu sepertinya hal yang mustahil. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini
dapat lebih baik lagi.

Gorontalo, Mei 2018

Penulis

15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Maksud dan Tujuan Praktikum ........................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Darah .............................................................................. 3
2.2 Hemoglobin. ..................................................................................... 3
2.3 Kadar Hemoglobin ........................................................................... 4
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hemoglobin .................... 5
2.5 Fungsi Hemoglobin .......................................................................... 6
2.6 Faktor-faktor yag mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin ... 6
2.7 Metode Sahli..................................................................................... 7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat ................................................................................................... 9
3.2 Bahan ............................................................................................... 9
3.3 Prosedur Kerja .................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ................................................................................................. 10
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 10
BAB V PENUTUP
5.1 Penutup............................................................................................. 12
5.2 Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai